Anda di halaman 1dari 8

OKSIGENASI

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang ditujukan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, aktifitas berbagai organ atau sel, mempertahankan Pemberian oksigen bertujuan memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia. hidup.

Saluran pernafasan Hidung / mulut Faring Laring Trachea Bronkus Bronkhiolus Alveolus

Proses Oksigenasi 1. Ventilasi Proses ini merupakan proses pertukaran gas antara paru-paru dan udara luar yang terjadi melalui inspirasi (menghirup udara luar) dan ekspirasi (menghembuskan udara keluar) 2. Difusi

Difusi gas merupakan pertukaran O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2 dari kapiler ke alveoli. 3. Trasportasi Transportasi gas merupakan proses pendistribusian O2 dibawa dari paru keseluruh tubuh dan CO2 dari seluruh tubuh dibawa ke paru.

Frekuensi pernafasan normal: Dewasa Anak Bayi : 12 20 x/menit : 20 40 x/menit : > 40 x/menit

Gangguan / masalah kebutuhan oksigenasi 1. Hipoksia Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat peningkatan penggunaan oksigen ditingkat sel, sehingga dapat memunculkan tanda seperti kulit kebiruan (sianosis). 2. Perubahan pola nafas a. Takipnea merupakan pernafasan dengan frekuensi lebih dari 24 kali per menit.

b. Bradipnea merupakan pola pernafasan yang lambat abnormal, kurang dari 10 kali per menit. c. Hiperventilasi merupakan proses kompensasi tubuh akibat peningkatan jumlah O2 dalam paru-paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam, ditandai dengan peningkatan denyut nadi, nafas pendek, nyeri dada, dll d. Kussmaul merupakan pola pernafasan cepat dan dangkal yang dapat ditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolik. e. Hipoventilasi merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan CO2 agar pernafasan lebih lambat dan dalam, ditandai dengan nyeri kepala, penurunan kesadaran, otot-otot pernafasan lumpuh, dll. f. Dispnea merupakan sesak nafas atau rasa barat saat bernafasditunjukan dengan retraksi dada.

g. Ortopnea merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yang mengalami kongestif paru-paru. h. Cheyne stokes merupakan siklus pernafasan yang amplitudonya mula-mula naik kemudian menurun dan berhenti, lalu pernafasan dimulai lagi dari siklus baru. i. Pernafasan paradoksal merupakan pernafasan dimana dinding paru-paru bergerak berlawan arah dari keadaan normal. j. Biot merupakan pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes, akan tetapi amplitudonya tidak teratur. k. Sridor merupakan pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernafasan.

Macam-macam alat pemberian O2 1. 2. 3. 4. Nasal kanul Simple face mask Partial rebreather mask Nonrebreather mask

Nasal cannule Pemberian oksigen langsung melalui nasal prongs I Dapat digunakan untuk jangka panjang Mencegah rebreathing Dapat digunakan selama makan dan berbicara ritasi lokal, dermatitis dan perdarahan hidung dapat terjadi dan volume pemberian diatas

4l/min tidak boleh diberikan secara rutin.

Low flow oxygen masks Konsentrasi oksigen yang terhirup tergantung dari kemampuan pernafasan pasien. Dapat terjadi rebreathing udara yang diekspirasikan( karena tidak keluar secara sempurna dari sungkupnya)

Fixed performance masks Dapat memberikan konsentrasi oksigen yang konstan, tidak tergantung pada kemampuan pernafasan pasien.

Partial and non-rebreathe masks Mempunyai semacam kantong reservoir yang diisi penuh dengan oksigen murni dan yang mengandalkan system katup sehingga tidak terjadi percampuran antara oksigen dengan udara yang diekspirasikan.

High-flow oxygen Sungkup (Mask) atau nasal prong yang mengalirkan oksigen 50-120 L/min menggunakan high flow regulator untuk memasukkan udara dan oksigen dalam konsentrasi yang ditentukan.

PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN A. Persiapan alat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tabung oksigan Flowmeter oksigen Humidifier Nasal kanul Plester 2 buah 2 buah waskom / kom berisikan Nacl 0,9 % Cotton bad / lidi waten dan sarung tangan dalam bak instrumen Tanda peringatan (dilarang merokok, menyalakan api karena oksigen sedang digunakan) Aqua bidest

10. Senter pen light 11. Jam dengan hitungan detik 12. Alat tulis untuk mencatat

B. Pelaksanaan tindakan : 1. Persiapan: Sambungkan flowmeter dengan oksigen, isi himudifier dengan aqua bidest sampai batas yang telah ditentukan kemudian sambungkan ke flowmeter. 2. Berikan salam, untuk mempermudah komunikasi dengan pasien.

3. Jelaskan tujuan dari tindakan, untuk menghindari adanya misscomunication dengan pasien. 4. Kontrak waktu untuk melakukan tindakan. 5. Dekatkan alat-alat yang disiapkan, untuk mempermudah proses. 6. Petugas mencuci tangan, untuk menjaga kebersihan. 7. Kaji pernafasan pasien (hitung RR 1 menit penuh), untuk memastikan bahwa pasien benarbenar membutuhkan oksigenasi 8. Gunakan sarung tangan, untuk menghindari terjadinya iritasi. 9. Kaji kondisi mulut dan hidung pasien dengan menggunakan senter (bila kotor mintakan pasien untuk membersihkan, bila pasien tidak sadar bersihkan lubang hidung dengan lidi waten yang telah dilembabkan dengan cairan Nacl 0,9%), untuk mempermudah proses 10. Sambungkan kanul dengan alat pelembap/humidier 11. Kemudian putar flowmeter sesuai dengan program terapi (missal : untuk kanul/kateter 24-44 % / 1-6 liter/menit, sedangkan unutk masker 40% = 5 liter/menit) 12. Masukkan ujung kanul ke dalam waskom yang berisi air untuk memastikan apakah oksigen telah mengalir dengan baik (tanda oksigen mengalir dengan baik adalah terdapatnya gelembung-gelembung udara dalam air) 13. Pasangkan nasal kanul pada hidung klien dengan hati-hati dan tidak menimbulkan rasa sakit serta posisi kanul dengan tepat, guna memberi rasa nyaman pada pasien saat diberi oksigenasi 14. Beri fiksasi/plester pada kanul dan untuk direkatkan pada samping hidung/pipi klien 15. Rapikan klien, agar pasien lebih nyaman dengan tempat tidurnya 16. Gantung tanda peringatan pada botol tabung, untuk menghindari ada pihak keluarga yang masih awan memainkan botol tabung 17. Jelaskan bahwa tindakan sudah selesai, agar pasien bisa istirahat kembali 18. Mencuci tangan, untuk menghindari menempelnya kuman-kuman atau virus dari pasien atau lingkungan 19. Catat semua kegiatan yang telah dilakukan, serta respon klien, untuk pendataan dan evaluasi tindakan selanjutnya.

PERHATIAN - Amati tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah pemberian oksigen - Jauhkan hal-hal yang dapat membahayakan misalnya : api, yang dapat menimbulkan kebakaran - Air pelembab harus diganti setiap 24 jam dan isi sesuai batas yang ada pada botol - Botol pelembab harus disimpan dalam keadaan bersih dan kering bila tidak dipakai - Nasal prong dan masker harus dibersihkan, didesinfeksi dan disimpan kering - Pemberian oksigen harus hati-hati terutama pada penderita penyakit paru kronis karena pemberian oksigen yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan hipoventilasi,hypercarbia diikuti penurunan kesadaran.

- Terapi oksigen sebaiknya diawali dengan aliran 1 2 liter/menit, kemudian dinaikkan pelan-pelan sesuai kebutuhan

Gambar alat pemberian oksigen :

A. Nasal kanul

Indikasi : - Flow rate: 1-6 L/menit - Konsentrasi O2 : 20-45% Keuntungan : - Pasien dapat makan dan bicara tanpa melepas canula - Nyaman untuk semua usia Kerugian : - Mudah terlepas / salah posisi - Harus punya lubang hidung yang paten - Flow rate > 6L/menit tidak dapat diberikan, karena dapat menimbulkan rasa tidak nyaman

B. Simple face masK Indikasi : - Flow rate: 5-8 L/menit - Konsentrasi O2 : 40-60% Keuntungan : - Efektif untuk pernafasan via mulut atau yang mengalami sumbatan hidung

Kerugian : - Penggunaan flow rate sedikitnya 5L/menit mencegah rebreatheing CO2

C. Partial rebreather mask

Indikasi : - Flow rate: 8-12 L/menit - Konsentrasi O2 : 50-80% Keuntungan : - Mengirimkan O2 dalam konsentrasi tinggi Kerugian : - Kantong harus tidak melintir / melipat, dan hindari obstruksi oksigen

D. Nonrebreather mask

Indikasi : - Flow rate: 10-15 L/menit - Konsentrasi O2 : 60-80% Keuntungan : - Mengirimkan konsentrasi oksigen yang paling tinggi Kerugian : Mati lemas jika aliran oksigen terobstruksi dan masker rapat menempel, kecuali jika masker dilengkapi dengan suatu mekanisme katup spring (spring valve) yang dapat membuka manakala pasien inspirasi.

E. Tabung oksigen

F. Flowmeter

G. Humidifier

Anda mungkin juga menyukai