Anda di halaman 1dari 15

URBANISASI PASCA LEBARAN MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

DI SUSUN OLEH : Nama : IRFAN AULIA PUTRA NPM : 13111681 Kelas : 1KA40

PROGRAM SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA KAMPUS J KALIMALANG

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR URBANISASI PASCA LEBARAN DI SUSUN OLEH : Irfan Aulia Putra Kelas : 1KA40 NPM : 13111681 Program Sistem Informasi Universitas Gunadarma Kampus J Kalimalang Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Tema Tugas : Urbanisasi Pasca Lebaran Penyerahan Tugas : 13 Oktober 2011

PERNYATAAN Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. PENYUSUN
NPM 13111681 Nama Lengkap IRFAN AULIA PUTRA Tanda Tangan

Program Sarjana S1 Sistem Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran allah SWT atas rahmat dan karunia saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan keteladan sikap maupun tingkah laku kepada kita semua dalam kehidupan. Selesainya makalah ini yang berjudul Urbanisasi Pasca Lebaran merupakan hasil kerja keras saya selama ini. Saya selaku penulis dan pembuat makalah ini mengucapkan terima kasih kepada : - Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen pembimbing mata kuliah ilmu sosial dasar - Orang tua tercinta yang senantiasa selalu mendukung dan selalu memberikan doa sehingga terselesaikan makalah ini - Teman teman yang selalu mendukung saya - Dan pihak pihak yang telah terlibat dalam membantu pembuatan makalah ini yang saya tidak bisa saya sebutkan satu persatu Saya menyadari penuisan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, maka dari itu saya harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Bekasi 10 Oktober 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii 1.1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 1.2. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 1.3. Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 BAB II PERMASALAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 2.1. Kekuatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 2.2. Kelemahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 2.3. Peluang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 2.4. Tantangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 BAB III PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 3.1. Rekomendasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 3.2. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 REFERENSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Salah satu masalah kependudukan saat ini adalah masalah urbanisasi yaitu perpindahan dari desa ke kota. Hal ini jelas merupakan masalah yang cukup serius bagi kita semua. Urbanisasi sendiri telah banyak memberikan dampak yang mana lebih banyak dampak negatif dari pada positifnya. Hal seperti ini dapat dilihai seusai hari raya idul fitri atau sehabis lebaran. Awalnya masyarakat hanya berbondong bondong meninggalkan ibu kota jakarta dan pergi ke kampung halamannya masing masing, namun ketika lebaran selesai bukan hanya orang orang yang pergi ke kampung sebelumnya kembali ke kota tetapi malah muncul wajah wajah baru yang berdatangan yang menghiasi ramainya ibu kota jakarta kita ini. Dengan demikian dapat di lihat di balik ini semua ada faktor faktor yang mendorong atau penarik terjadinya urbanisasi antara lain : Kehidupan kota yang lebih modern Sarana dan fasilitas yang lengkap dan memadai Banyaknya lapangan pekerjaan Di kota banyak laki laki yang tampan dan wanita yang cantik Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi yang berkualitas Dari faktor di atas jelas dapat diketahui bahwa tujuan utama urbanisasi tidak lain tidak bukan hanya ingin mengadu nasib di ibu kota jakarta dan dengan kata lain juga memperbaiki perekonomian keluarga mereka. Sebenarnya bukan hanya ibu kota jakarta saja yang di jadikan tujuan urbanisasi tetapi kota kota besar lainnya yang ada di pulau jawa dan bisa di bayangkan betapa sesaknya ibu kota jakarta atau kota kota besar lainya kalau setiap tahun selalu terjadi urbanisasi.

1.2. -

Tujuan Kalau di lihat dari masalah ekonomi, tentu saja kita dapat ketahui bahwa tujuan pertama yang menjadi pendorong urbanisasi yaitu ingin mengadu nasib di ibu kota dengan cara mencari lapangan pekerjaan yang banyak tersedia, karena seperti kita ketahui kota jakarta merupakan pusat industri di indonesia sehingga ada kesempatan untuk mereka memasuki dunia industri tersebut. Tetapi kenyataannya malah terbalik di kota kota besar justru lapangan pekerjaan sangatlah terbatas. Tujuan selanjutnya lengkapnya pra dan sarana yang ada di ibu kota jakarta, seperti banyaknya pusat perbelanjaan, sarana Iptek, pendidikan sekolah dan perguruan tinggi yang berkualitas, sehinga mereka dapat mengubah gaya hidup mereka yang mungkin sedikit tertinggal dari masyarakat yang ada di kota. Dengan demikian dapat kita lihat, bahwa mereka mempunyai tujuan masing masing yaitu yaitu untuk apa sebernarnya mereka melakukan urbanisasi.

1.3.

Sasaran Dari penjelasan di atas atau pengertian dari urbanisasi sendiri sudah dapat di ketahui sasaran dari urbanisasi ini. Sasarannya adalah daerah daerah perkotaan besarlah yang menjadi sasaran mereka sebab dapat kita lihat dari tujuannya seperti peluang kerja, pendidikan berkualitas, fasilitas sarana dan prasarana yang memadai , itu semua hanya bisa di dapat di kota kota besar pada umumya. Dengan demikian kota besarnya yang menjadi pusat atau sasaran orang melakukan urbanisasi dari desa ke kota.

BAB II

PERMASALAHAN

2.1.

Kekuatan ( Strengh ) a. Urbanisasi untuk meningkatkan taraf hidup kesimpulannya bahwa dengan urbanisasi akan mampu mengubah perekonomian mereka untuk mendapatkan penghidupan yang lebih layak lagi. b. Urbanisasi merubah cara pandang masyrakat desa Dengan urbanisasi mereka juga dapat mengubah gaya hidup, cara pandang, dan cara berpikir mereka. Karena dari fakta yang terlihat masyarakat kota meiliki cara berpikir yang lebih luas daripada masyarakat Desa. Bukan hanya bagaimana mereka memperolah pekerjaan tapi mereka juga berpikir bagaimana memperoleh pekerjaan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yang berarti bukan mencari sembarang pekerjaan. c. Urbanisasi berpengaruh terhadap dunia industri Banyaknya para pelaku urbanisasi, membuat pihak-pihak industri tidak perlu bersusah payah mencari sumber daya manusia untuk dijadikan sebagai tenaga kerjanya. d. Urbanisasi meningkatkan perekonomian Menurut mereka hidup di desa itu memiliki banyak sekali kekurangan, salah satunya yaitu kurang tersedianya lapangan pekarjaan yang layak untuk mereka. Itulah kenapa banyak sekali para perantau yang datang ke Jakarta dan hal ini pula yang membuat perekonomian dan aktifitas pekerjaan di DKI Jakarta meningkat.

2.2.

Kelemahan ( Weakness ) a. Meningkatkan angka penganguran Tidak adanya lapangan pekerjaan yang memadai untuk mereka, hal ini berbanding terbalik dengan pikiran pertama mereka bahwa di ibu kota sudah pasti banyak lapangan perkerjaan yang tersedia. b. Menimbulkan permasalahan di ibu kota Dengan kedatangan orang orang yang berurbanisasi jelas ini akan menambah jumlah penduduk ibu kota yang berarti juga menambah kemacetan di jalanan ibu kota dan juga menambah padat pemukiman. c. Banyak perusahaan atau lapangan pekerjaan yang menolak mereka Alasannya pengalaman yang mereka miliki masih kurang karena sebagian dari mereka datang ke ibu kota hanya bermodalkan tekat dan niat saja, maka jelas orang yang datang ke ibu kota yang belum mempunyai pengalaman apa apa ditolak oleh perusaahaan karena tidak mau mengambil resiko apabila terjadi kesalahan yang dilakukan oleh mereka. d. Biaya hidup yang mahal Biaya hidup yang mahal harus mereka tanggung setelah mereka tiba di ibu kota. Apalagi jika mereka belum mempunyai penghasilan yang tetap hal ini tentu akan memberatkan posisi mereka sebagai perantau. e. Kurang tersediannya infrastruktur Kemampuan pemerintah yang belum cukup memadai dalam penyediaan dan pemeliharaannya. Berbagai infrastruktur untuk pemenuhan kebutuhan dasar, seperti perumahan, air bersih, lampu penerangan, sarana pendidikan, kesehatan, dan transportasi, membutuhkan dana yang sangat besar.

2.3.

Peluang ( Opportunity ) a. Perkotaan besar sebagai pusat lapangan pekerjaan Arus mudik setelah lebaran tentu menjadi peluang yang sangat manis bagi mereka yang ingin berurbanisasi. Telah kita ketahui bahwa masyarakat yang melakukan urbanisasi umumnya mencari daerah perkotaan yang memiliki banyak lapangan pekerjaan, sehingga membuka peluang bagi mereka untuk dapat memperoleh pekerjaan itu, walaupun hanya sebatas pekerjaan sementara selama pegawai-pegawai swasta belum balik dari kampung halamannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa peluang mendapat pekerjaan di kota memang lebih besar karena umumnya daerah perkotaan menjadi pusat perindustrian. b. Tempat wisata di jadikan lahan pendapatan Adapula orang yang datang ke kota-kota besar yang tujuannya adalah tempat wisata, seperti Ancol, Puncak, TMII dan lain-lain. Mereka berjualan di daerah tersebut demi mendapatkan untung yang berlipat dikarenakan banyak para pedagang di daerah tersebut yang mudik, sehingga para perantau tersebut memanfaatkan moment yang menguntungkan. c. Pengemis juga memperoleh keuntungan Digunakannya moment sebelum lebaran oleh para pengemis untuk datang ke kota-kota besar sebagai peminta-minta, karena moment tersebut diadakan setahun sekali dan dimana jikalau kita bersedekah kepada orang miskin, akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. d. Daerah pedesaan kurang diberi kesempatan Yang diharapkan mampu mengembangkan potensi daerah lainnya denganmembuka lapangan kerja baru di sektor industri jasa. Hal ini diharapkan akan tercipta pengembangan dan lapangan kerja baru untuk daerah lain selain Jakarta, dan membuat perputaran arus urbanisasi menjadi merata. Bukan hanya terpusat di daerah Ibu Kota Jakarta ini.

2.4.

Tantangan ( Threats ) a. Pesaing dari dalam kota Tantangan terbesar yang harus di hadapi ialah para pesaing yang berasal dari dalam kota tersebut. Yang dimana tentunya mereka memiliki kemampuan yang lebih di banding mereka yang datang dari desa. Untuk dapat bersaing dengan mereka yang berasal dari dalam kota tentunnya mereka harus memiliki kemampuan atau keterampilan lebih yang jarang di miliki oleh masyarakat dalam kota. b. Corak adat dan budaya yang berbeda beda Corak budaya kehidupan kota ataupun gaya hidup masyarakat perkotaan yang sangat berbeda dengan masyarakat pedesaan, juga menjadi suatu hambatan tersendiri bagi para urbanis untuk tetap bertahan hidup di kota. Gaya hidup masyarat kota yang kosumtif memaksa kaum pendatang untuk menyesuaikan diri agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. c. Persaingan usaha Persaingan usaha, dengan banyaknya usaha yang ada di kota para pendatang yang berwirausaha juga akan tertantang untuk bersaing dengan para wirausahawan yang lain. Hal ini sering menjadi masalah yang sering membuat sebagian dari para wirausahawan tidak mampu mempertahankan usahanya, dan akhirnya jatuh. Oleh karena itu mereka harus memiliki daya kreatifitas yang tinggi untuk menghasilkan inovasi-inovasi terbaru dalam usahanya agar tidak dapat dikalahkan oleh para wirausahawan kota.

BAB III

PENUTUP

3.1.

Kesimpulan Urbanisasi merupakan masalah yang besar dan serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata akan menimbulkan berbagai macam masalah yang timbul. Tanpa di dukung oleh faktor lapangan pekerjaan, fasilitas yang memadai dan lainnya masalah akan terus timbul setiap tahunnya akibat urbanisasi. Maka dari itu mari kita semua sadar dampak apa yang akan di timbulkan jika terjadi urbanisasi. Jangan mudah terpengaruh oleh faktor penarik urbanisasi yang memaksa anda datang ke kota hanya bermodalkan niat dan tekat yang kuat, semua itu belum cukup masih banyak yang harus di siapkan ketika akan berniat berurbanisasi.

3.2.

Rekomendasi Urbanisasi membawa dampak yang buruk bagi wilayah yang di datangi maupun juga wilayah yang di tinggalkan. Akibat wilayah wilayah yang di datangi overload daya tampung jalanan, terciptannya kantong-kantong pemukiman ilegal. Bagi wilayah yang di tinggalkan kurangnya tenaga potensial bagi pembangunan kegagalan pembangunan mengakibatkan berkurangnnya minat generasi muda untuk tinggal dan berkreasi di tempat asalnya. Yang terjadi malah timbul mitos bahwa perekonomian keluarga hanya bisa di bangun jika bekerja di kota-kota besar. Dengan hakikat urbanisasi adalah perpindahan penduduk dariluar ke dalam wilayah Jakarta karena dorongan motif ekonomi-kesejahteraan, maka penanganan yang harus dikembangkan adalah penanganan ekonomi wilayah. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh Jakarta sedirian, melainkan diperlukan tindakan bersama oleh pemerintah-pemerintah daerah sekitar Jakarta. Lebih luas lagi diperlukan campur tangan pemerintah pusat untuk mengembangkan secara merata kondisi perekonomian kesejahteraan kota-kota atau wilayah lain di Indonesia.

REFERENSI

http://www.surya.co.id/2011/09/20/ancaman-urbanisasi-pasca-lebaran http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi http://www.kabarindonesia.com/ http://www.greenradio.fm/news

Anda mungkin juga menyukai