Anda di halaman 1dari 3

Adab dalam berpakaian, berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian 1.

Adab berpakain Sejak jaman Nabi Adam a.s, Alloh SWT. Telah memerintahkan manusia untuk berpakaian. Karena melakukan dosa dengan memakan buah khuldi, terlepaslah pakaian Nabi Adam a.s, Setelah itu, berpakaian merupakan syariat yang penting bagi umat islam. Alloh swt . berfirman dalam Q.S.AL Arof ayat 26 berikut ini:

Artinya:Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian taqwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagai tanda-tanda kekuasaan Alloh, mudah-mudahan mereka ingat. (Q.S. al araf:26) Dalam hadisnya. Nabi Muhammad saw., juga telah menjelaskan apa saja yang boleg di pakai, apa saja yang tidak boleh di pakai , apasaja yang disunahkan untuk dipakai , dan apa saja yang dimakruhkan untuk dipakai. Beberapa hal yang harus diketahui oleh umat islam dalam berpakaian adalah sebagai berikut. 1. Bagi muslim laki-laki diharamkan memakai pakaian dari sutra. 2. Bagi muslim dimakruhkan memperpanjang celana atau pakaiannya hingga menutupi mata kaki . 3. Disunahkan memakai pakaian-pakaian berwarna putih dari pada pakaian warna-warna yang lain,Akan tetapi tidak ada larangan memakai pakaian dengan warna-warna yang lain. 4. Wanita muslim wajib memanjangkan pakaiannya hingga menutupi kedua kakinya dan memanjangkan kerudung di kepalanya hingga menutupi leher dan dadanya. 5. Disunahkan mengerjakan sesuatu (termasuk memakai pakaian) dengan mendahulukan sebelah kanan. 2. Adab berhias Alloh swt sangat menyukai keindahan . salah satu keindahan dalam kehidupan adalah cara berpakaian dan berhias supaya orang tersebut lebih enak dan anggun dipandang. Namun keindahan yang di kehendaki dalam islam mempunyai batasan batasan tertentu yang harus dipatuhi Agar tidak salah dalam pelaksanaannya. a. b. c. d. e. Berhias merupakan naluri alamiah Larangan mencukur dan menyambung rambut Larangan membuat tato dan mangikir gigi Larangan menipiskan halis Memulai segala sesuatu yang baik dengan tangan kanan

3. Adab bertamu

Bertamu adalah berkunjung ketempat kediaman orang. Bertamu merupakan salah satu cara untuk menyambung tali persaudaraan yang di anjurkan oleh islam. Adapun adab-adab dalam bertamu adalah sebagai berikut; Niat bertamu dengan ikhlas Mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan kunjungan Mengetuk pintu tyiga kali dan meminta ijin Berjabat tangan dengan tuan rumah sesama pria adapun dengan wanita cukup menunjakan sikap hormat. e. Berbicara dengan bahasa yang sopan dan santun serta menyenangkan tuan rumah. f. Menghormati aturan-aturan yang ditentukan tuan rumah dan mematuhinya. g. Tidak berlama-lama dalam bertamu dan jangan sampai membuat tuan rumah menjadi jemu atau jenuh. 4. Adab menerima tamu Menerima tamu dengan baik adalah ciri-ciri orang yang beriman. Rosululloh bersabda yang artinya; barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari kiamat hendaknya menghormati tamunya. (H.R, Bukhari Muslim) Kita harus yakin bahwa tamu yang datang membawa berkah sendiri, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Adab-adab menerima tamu adalah; a. Menyambut tamu dengan ikhlas, manis muka dan penuh hormat b. Tidak membedakan sikap terhadap tamu yang hadir , kecuali tingkat ketakwaan dan kekerabatan c. Menjamu tamu sesuai kemampuan dan tidak perlu mengada ada d. Antarkanlah tamu sampai ke pintu atau halaman sampai dia pulang 5. Adab berpergian Dalam bepergian , islam juga mengajarkan pada umatnya untuk berpakaian dan berhias dengan memenuhi unsur etika (kepantasan) kesopanan, dan sesuai dengan tuntunan syariat yang diatur di dalam Alquran dan Hadist. Selain itu, pakaian dan cara berhias harus sesuai dengan kebutuhan , misalnya untuk pergi ke sekolah, pesta, melayat dan sebagainya, Bagi wanita di anjurkan untuk menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Hal ini dianjurkan kearena untuk menghindari gangguan yang diakibatkan dari pakaian wanita yang terbuka dan mengundang rangsangan syahwat serta memancing terjadi perbuatan perbuatan amoral (pemerkosaan) Bagi laki-laki hendaknya berpakain mengikuti norma norma yang lazim dipakai oleh kaum laki-laki dan tidak eksentrik (pakaian yang penuh hiasan atau atribut). Dalam pakain dan berhias , kita dianjurkan untuk tidak berlebih-lebihan, sesuai dengan firman Alloh swt dalan surat al isra ayat 26-27 a. b. c. d.

Artinya; Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat , juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu serta boros. Sesungguhnya orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itui sangat ingkar kepada tuhannya. Q.S AL ISRA;26-27 Selain masalah berpakaian dan berhias , dalam bepergian jauh pun hendaknya kita memperhatikan aturan dan norma-norma yang berlaku dalanm masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai