Anda di halaman 1dari 6

ABORSI DAN MENSTRUAL REGULATION

Filed under: Uncategorized by srirahmadhena 1 Komentar


Februari 9, 2010
I. Pendahuluan
Islam adalah agama yang suci, yang dibawa oleh nabi Muhammad saw sebagai
rahmat untuk semesta alam. Setiap makhluk hidup mempunyai hak untuk
menikmati kehidupan baik hewan, tumbuhan maupun manusia (terutama) yang
menyandang gelar khalifah di muka bumi ini. Oleh karena itu ajaran Islam sangat
mementingkan pemeliharaan terhadap 5 hal yaitu agama, jiwa, akal, keturunan
dan harta.
Memelihara jiwa dan melindunginya dari berbagai ancaman berarti memelihara
eksistensi kehidupan umat manusia. Namun, tidak semua orang merasa senang
dan bahagia dengan setiap kelahiran yang tidak direncanakan, karena faktor
kemiskinan, hubungan di luar nikah dan alasan-alasan lainnya. Hal ini
mengakibatkan, ada sebagian wanita yang menggugurkan kandungannya setelah
janin bersemi dalam rahimnya. Penulis akan membahas tentang abortus dan
menstrual regulation dalam bab pembahasan
II. Pembahasan
Abortus Dan Menstrual Regulation
1. Pengertian
Perkataan abortus dalam bahasa Inggris disebut abortion berasal dari bahasa latin
yang berarti gugur kandungan atau keguguran.
Sardikin Ginaputra dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memberi
pengertian abortus sebagai pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan. Kemudian menurut Maryono Reksodipura
dari Fakultas Hukum UI, abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi dari rahim
sebelum waktunya (sebelum dapat lahir secara alamiah)
Dari pengertian di atas dapat dikatakan, bahwa abortus adalah suatu perbuatan
untuk mengakhiri masa kehamilan dengan mengeluarkan janin dari kandungan
sebelum janin itu dapat hidup di luar kandungan.
Menstrual regulation secara harfiah artinya pengaturan menstruasi/ datang bulan/
haid, tetapi dalam praktek menstrual regulation ini dilaksanakan terhadap wanita
yang merasa terlambat waktu menstruasi dan berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium ternyata positif dan mulai mengandung. Maka ia minta dibereskan
janinnya itu. Maka jelaslah, bahwa menstrual regulation itu pada hakikatnya
adalah abortus provocatus criminalis, sekalipun dilakukan oleh dokter. Karena itu
abortus dan menstrual regulation itu pada hakikatnya adalah pembunuhan janin
secara terselubung. Karena itu, berdasarkan Kitab UU Hukum Pidana (KUHP)
pasal 299, 346, 348 dan 349, negara melarang abortus, termasuk menstrual
regulation dan sangsi hukumannya cukup berat bahwa hukumannya tidak hanya
ditujukan kepada wanita yang bersangkutan, tetapi semua orang yang terlibat
dalam kejahatan ini dapat dituntut seperti dokter, dukun bayi, tukang obat dan
sebagainya yang mengobati atau menyuruh/ membantu/ melakukannya sendiri.
2. Cara Pelaksanaan Abortus
Untuk melakukan abortus banyak cara yang ditempuh, diantaranya dengan
menggunakan jasa ahli medis di rumah sakit. Cara seperti ini pada umumnya
dilakukan oleh para dokter yang hidup di negara yang mengizinkan pengguguran.
Ada juga yang menggunakan jasa dukun bayi, terutama di daerah pedesaan dan
menggunakan obat-obatan tradisional seperti jamu.
Pengguguran yang dilakukan secara medis di rumah sakit, biasanya menggunakan
metode sebagai berikut :
Curratage and dillage (C&D)
Dengan alat khusus, mulut rahim dilebarkan kemudian janin dikiret dengan alat
seperti sendok kecil
Aspirasi, yaitu penyedotan isi rahim dengan pompa kecil
Hysterotomi (melalui operasi)
3. Macam-Macam Abortus
Secara umum, pengguguran kandungan dapat dibagi kepada dua macam:
a. Abortus Spontan (Spontaneus Abortus), ialah abortus yang tidak disengaja.
Abortus spontan bisa terjadi karena penyakit syphilis, kecelakaan dan sebagainya
b. Abortus yang disengaja (Abortus Provocatus/ Induced Pro Abortion) dan
abortus ini ada 2 macam:
Abortus Artificialis Therapicus, yakni abortus yang dilakukan oleh dokter atas
dasar indikasi medis. Misalnya jika kehamilan diteruskan bisa membahayakan
jiwa si calon ibu, karena penyakit yang berat seperti TBC yang berat dan ginjal
Abortus Provocatus Criminalis, ialah abortus yang dilakukan tanpa dasar
indikasi medis. Misalnya abortus yang dilakukan untuk meniadakan hasil
hubungan seks di luar nikah/ untuk mengakhiri kehamilan yang tidak
dikehendaki.
4. Dampak Abortus
a. timbul luka-luka dan infeksi-infeksi pada dinding alat kelamin dan merusak
organ-organ di dekatnya seperti kandung kencing atau usus
b. robek mulut rahim sebelah dalam (satu otot lingkar). Hal ini dapat terjadi
karena mulut rahim sebelah dalam bukan saja sempit dan perasa sifatnya, tetapi
juga kalau tersentuh, maka ia menguncup kuat-kuat. Kalau dicoba untuk
memasukinya dengan kekerasan maka otot tersebut akan menjadi robek
c. dinding rahim bisa tembus, karena alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim
d. terjadi pendarahan. Biasanya pendarahan itu berhenti sebentar, tetapi beberapa
hari kemudian/ beberapa minggu timbul kembali. Menstruasi tidak normal lagi
selama sisa produk kehamilan belum dikeluarkan dan bahkan sisa itu dapat
berubah menjadi kanker.
5. Aborsi Dan Menstrual Regulation Menurut Hukum Islam
Dr. Abdurrahman al-Baghdadi (1998) dalam bukunya Emansipasi Adakah Dalam
Islam hal 127-128 menyebutkan bahwa aborsi dapat dilakukan sebelum atau
sesudah ruh (nyawa) ditiupkan. Jika dilakukan setelah ditiupkannya ruh yaitu
masa 4 bulan masa kehamilan, maka semua ulama fiqh (fuqaha) sepakat akan
keharamannya. Tetapi para ulama fiqh berbeda pendapat jika aborsi dilakukan
sebelum ditiupkannya roh. Sebagian membolehkan dan sebagian lainnya
mengharamkan.
a. Ulama yang membolehkan aborsi sebelum peniupan roh
Muhammad Ramli (w 1596) dalam kitabnya an-Nihayah dengan alasan karena
belum ada makhluk yang bernyawa
Ada pula yang memandangnya makruh dengan alasan karena janin sedang
mengalami pertumbuhan
Namun demikian, dibolehkan melakukan aborsi baik pada tahap penciptaan janin
atau pun setelah peniupan ruh kepadanya, jika dokter terpercaya menetapkan
bahwa keberadaan janin dalam perut ibu akan mengakibatkan kematian ibu dan
janinnya sekaligus. Dalam kondisi seperti ini dibolehkan melakukan aborsi dan
mengupayakan penyelamatan kehidupan jiwa ibu. Menyelamatkan kehidupan
adalah sesuatu yang diserukan oleh ajaran islam sesuai dengan firman Allah QS.
Al-Maidah ayat 32
& ) / ] ? 4 2 ; _
9 7 &( ( 1 6 #{ _ ]
1 7 & , / _ , %
#9} & ( 1 6 ! & (
( #9 } % )
/9 , 7 ! ? ,
9 ) ( 4 9 ( 1
#{ _ ] 9 / . #
Oleh Karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan Karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan Karena membuat kerusakan dimuka bumi,
Maka seakan-akan dia Telah membunuh manusia seluruhnya. dan barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah dia Telah
memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya Telah datang
kepada mereka rasul-rasul kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang
jelas, Kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh
melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
Disamping itu aborsi dalam kondisi seperti ini termasuk pula upaya pengobatan.
Sedangkan rasulullah saw telah memerintahkan umatnya untuk berobat.
Rasulullah bersabda yang artinya Sesungguhnya allah azza wa jalla setiap kali
menciptakan penyakit dia ciptakan pula obatnya. Maka berobatlah kalian! (H.R
Ahmad)
Tetapi apabila pengguguran itu dilakukan karena benar-benar terpaksa demi
melindungi/ menyelamatkan si ibu maka islam membolehkan, bahkan
mengharuskan, karena islam mempunyai prinsip :
menempuh salah satu tindakan yang lebih ringan dari 2 hal yang berbahaya itu
adalah wajib
Kaidah fiqh dalam masalah ini menyebutkan :
idza taaradha mafsadatani ruiya azhamuha dhararan birtikabin akhaffihima
Artinya : Jika berkumpul dua mudharat (bahaya) dalam satu hukum maka dipilih
yang lebih ringan mudharatnya (Abdul Hamid Hakim 1927, Mabadi Awaliyah
fi Ushul al-Fiqh wa Al Dawaid al-Fiqhiyah, hal 35)
b. Ulama yang mengharamkan abortus dan menstrual regulation
Ibnu Hajar (w. Th 1567) dalam kitabnya al-Tuhfah
Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin
Dan apabila abortus dilakukan sesudah janin bernyawa/ berumur 4 bulan maka
dikalangan ulama telah ada ijma (konsensus) tentang haramnya abortus.
Mahmud Syaltut (eks rektor Universitas al-Azhar Mesir) bahwa sejak
bertemunya sel sperma (mani laki-laki) dengan ovum (sel telur wanita) maka
pengguguran adalah suatu kejahatan dan haram hukumnya, sekalipun si janin
belum bernyawa sebab sudah ada kehidupan pada kandungan yang sedang
mengalami pertumbuhan dan persiapan untuk menjadi makhluk baru yang
bernyawa bernama manusia yang harus dihormati dan dijaga eksistensinya. Dan
makin besar dosanya apabila pengguguran dilakukan setelah janin bernyawa,
apalagi sangat besarnya dosanya kalau sampai dibunuh/ dibuang bayi yang baru
lahir dari kandungan.
Pendapat yang disepakati fuqaha, yaitu bahawa haram hukumnya melakukan
aborsi setelah ditiupkannya roh (4 bulan) didasarkan pada kenyataan bahwa
peniupan ruh terjadi setelah 4 bulan masa kehamilan. Abdullah ibn Masud
berkata bahwa rasulullah bersabda : Sesungguhnya setiap kamu terkumpul
kejadiannya dalam perut ibumu selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, kemudian
dalam bentuk alaqah. Selama itu pula, kemudian dalam bentuk mudghah
selama itu pula kemudian ditiupkan ruh kepadanya (H.R. Bukhari, Muslim,Abu
Daud, Ahmad dan Tirmidzi)
Maka dari itu, aborsi setelah kandungan berumur 4 bulan adalah haram karena
berarti membunuh makhluk yang sudah bernyawa berdasarkan firman Allah surat
al-anam ayat 151,
& ( , 6 _ / 6 _ &? ,
? 9 _ # ( % _ ( )(
/ 9 , ! , ] ( , /
( . # ( _ % 6 _ ( ) , , 9
& 9 2 ?) , # (
#9 ,
?) , / # ( ( ) _ /9 , ,
) #! #9 #9 , [ ?) , # (
( / ? ) 9 3/
/ 83 9 3 / _ 4
Katakanlah: Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu
Karena takut kemiskinan, kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada
mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang
nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh
jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab)
yang benar. demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu
memahami(nya).
QS al-Isra ayat 31,
_ % _ , ( ) , , 9 t (
& 9 . _ ?) , # (
. 6 # ( 2 % % _ ) 4
) . / _
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu Karena takut kemiskinan.
kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu.
Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.
QS al-Isra ayat 33,
3 /9 , , ) #! #9
#9 , } ?) , # ( 1
1 9 9 1 1 ) (
( % # . %
) ( #9 , ) ]
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya),
melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. dan barangsiapa dibunuh secara
zalim, Maka Sesungguhnya kami Telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya,
tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya
ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
QS at-Takwir ayat 8-9
% ( / 5 / (
#9 , _ ) #
Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,Karena
dosa apakah dia dibunuh,
Berdasarkan dalil-dalil diatas maka aborsi adalah haram pada kandungan yang
bernyawa/ telah berumur 4 bulan, sebab dalam keadaan demikian berarti aborsi itu
adalah suatu tindak kejahatan pembunuhan yang diharamkan islam.
Syaikh Abdul Qadim Zailum (1998) dan Dr. Abdurrahman al-Baghdadi (1998),
hukum syara yang lebih rajih (kuat) adalah sebagai berikut : jika aborsi dilakukan
setelah 40 hari atau 42 hari dari usia kehamilan dan pada saat permulaan
pembentukan janin, maka hukumnya haram. Dalam hal ini hukumnya sama
dengan hukum keharaman aborsi setelah peniupan ruh ke dalam janin. Sedangkan
pengguran kandungan yang usianya belum mencapai 40 hari maka hukumnya
boleh (jaiz) dan tidak apa-apa. Dalilnya jika nutfah (gumpalan darah) telah lewat
42 malam maka Allah mengutus seorang malaikat padanya, lalu dia membentuk
nutfah tersebut. Dia membuat pendengarannya, penglihatannya, kulitnya,
dagingnya, dan tulang belulangnya. Lalu malaikat itu bertanya (kepada Allah) ya
Tuhanku, apakah dia (akan engkau tetapkan) menjadi laki-laki atau perempuan?.
Maka Allah kemudian memberi keputusan (H.R. Muslim)
Dalam riwayat lain rasulullah bersabda : jika nutfah telah lewat empat puluh
malam..
Hadis diatas menunjukkan bahwa permulaan penciptaan janin dan penampakan
anggota-anggota tubuhnya adalah setelah melewati 40/ 42 malam. Dengan
demikian, penganiayaan terhadapnya adalah suatu penganiayaan terhadap janin
yang sudah mempunyai tanda-tanda sebagai manusia yang terpelihara darahnya
(mashumuddam). Tindakan penganiayaan tersebut merupakan pembunuhan
terhadapnya.
Mengenai menstrual regulation, islam juga melarangnya karena pada hakikatnya
sama dengan abortus, merusak, menghancurkan janin calon manusia yang
dimuliakan oleh Allah karena ia berhak tetap dalam keadaan hidup sekalipun hasil
dari hubungan yang tidak sah (di luar perkawinan yang sah) sebab menurut islam
bahwa setiap anak lahir dalam keadaan suci (tidak bernoda) sesuai dengan hadis
nabi:
Semua anak dilahirkan atas fitrah, sehingga jelas omongannya. Kenudian orang
tuanya lah yang menyebabkan anak itu menjadi yahudi, nasrani,/ majusi (H.R Abu
yala, al-thabrani dan al-baihaqi dari al-aswad bin sari)
III. Penutup
A. Kesimpulan
Abortus dan menstrual regulation hukumnya adalah haram jika janin sudah
berumur 40 hari/ 4 bulan masa kehamilan dan jika ada sesuatu yang
mengakibatkan sesuatu yang berbahaya terhadap si ibu jika janin dipertahankan
maka dibolehkan. Ini pendapat penulis.
B. Saran
Penulis merasa bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik beserta saran dari pembaca sekalian sebagai
kesempurnaan untuk makalah kami selanjutnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Hasan, M.Ali. Masail Fiqhiyah al-Haditsah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.1996
Maruf, Farid. Aborsi dalam Pandangan Hukum Islam. Warnet :2007
Zuhdi, Masjfuk.Masail Fiqhiyah. Jakarta: Toko Gunung Agung. 1994

Anda mungkin juga menyukai