Anda di halaman 1dari 9

sirih.

Tanaman Obat Gambir


Posted in Tanaman Obat on Oct 26, 2010 with Comments Off Informasi tanaman obat Gambir, semoga bisa memberikan informasi tambahan buat anda, artikel ini cocok bagi anda yang suka menggunakan obat herbal.

(Uncaria gambir (Hunter.) Roxb.) Sinonim : Ourouparia gambir Roxb. Nauclea gambir Familia : Rubiaceae. Uraian : Tanaman perdu, tinggi 1-3 cm. Batang tegak, bulat, percabangan simpodial, warna cokelat pucat. Daun tunggal, berhadapan, bentuk lonjong, tepi bergerigi, pangkal bulat, ujung meruncing, panjang 8-13 cm, lebar 4-7 cm, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk lonceng, di ketiak daun, panjang lebih kurang 5 cm, mahkota 5 I ielai berbentuk lonjong, warna ungu, buah berbentuk bulat telur, panjang lebih kurang 1,5 cm, warna hitam. Bagian yang Digunakan Sari daun yang dikeringkan (gambir). Nama Lokal : NAMA SIMPLISIA Terra Japonica, Gele Catechu; Gambir. Penyakit Yang Dapat Diobati : SIFAT KHAS Pahit dan kelat. KHASIAT Astringen dan hemostatik. PENELITIAN Zulfadli,

1989. Farmasi, FMIPA UNAND. Telah dilakukan uji mikrobiologi ekstrak daun dan ranting Gambir terhadap beberapa bakteri penyebab diare secara in vitro. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak daun dan ranting Gambir dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare. Pemanfaatan : KEGUNAAN 1. Disentri. 2. Mencret. 3. Luka bakar (obat luar). 4. Luka (obat luar). 5.Sariawan mulut (obat kumur). 6. Suara parau (obat kumur). RAMUAN DAN TAKARAN Mencret Ramuan: Gambir sepotong Induk Kunyit sepotong Herba Patikan Cina segar segenggam Air 110 ml Cara pembuatan: Dibuat infus. Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml. Lama pengobatan: Diulang selama 3 hari. Bila belum sembuh segera dibawa ke dokter terdekat. Suara Parau dan Sariawan Mulut Ramuan: Gambir sepotong Daun Sirih segar 3 helai Air 110 ml Cara pembuatan: Dibuat infus atau seduhan. Cara pemakaian: Untuk berkumur 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali 100 ml. Lama pengobatan: Diulang selama 7 hari.

Catatan Ada beberapa bentuk Gambir antara lain: 1. Gambir Bulat. 2. Gambir Papan. 3. Gambir Paku. Gambir merupakan bahan penting untuk makan sirih (nginang). Kebiasaan makan sirih menyehatkan gusi, gigi, dan tenggorokan. Komposisi : Kandungan Kimia Katekin, kuersetin, zat samak katekin, merah katekin, lendir, lemak, dan malam. http://iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=290 Tinggalkan komentar anda melalui form koment yang ada, untuk memberikan tanggapan mengenai Tanaman Obat Gambir. Pencarian Info Terbaru 2011: bunga gambir, gambir obat, obat gambir, tanaman obat perdu, impo gambir Tags: Apotik Hidup, Obat Herbal, Obat Tradisional

Tanaman Obat Angsana


Posted in Tanaman Obat on Sep 26, 2010 with Comments Off Informasi tanaman obat Angsana, semoga bisa memberikan informasi tambahan buat anda, artikel ini cocok bagi anda yang suka menggunakan obat herbal.

(Pterocarpus indicus Willd.)

Sinonim : Pterocarpus flavus Lour. Pterocarpus pallidus Blco. Familia : Papilionaceae (Leguminosae). Uraian : Pohon, tinggi 10-40 m. Ujung ranting berambut. Daun penumpu bentuk lanset, panjang 1-2 cm. Daun berseling. Anak daun 5-13, bulat telur memanjang, meruncing, tumpul, mengkilat sekali, 4-10 kali 2,5-5 cm; anak tangkai lk 0,5-1,5 cm. Tandan bunga di ujung dan duduk di ketiak, sedikit atau tidak bercabang, berambut coklat, berbunga banyak, panjang 7-11 cm; anak tangkai 0,5-1,5 cm; bunga sangat harum. Kelopak bentuk lonceng sampai bentuk tabung, bergigi 5, tinggi lk 7 mm. Mahkota kuning oranye. Daun mahkota berkuku; bidang bendera bentuk Iingkaran atau bulat telur terbalik, berlipat kuat, melengkung kembali, garis tengah lebih kurang 1 cm; lunas lebih pendek daripada sayap, pucat. Bakal buah berambut lebat, bertangkai pendek, bakal biji 2-6. Polongan bertangkai di atas sisa kelopak, hampir bulat lingkaran, dengan paruh di samping, pipih sekali, sekitarnya bersayap, tidak membuka, garis tengah lk 5 cm, pada sisi yarig Iebar dengan ibu tulang daun yang tebal. Biji kebanyakan 1. Kerapkali ditanam; 1-800 m. Catatan: Kayunya mempunyai warna dan kwalitas yang baik sekali; dipergunakan sebagai bahan bangunan dan kayu meubel. Di Maluku pohon ini menghasilkan kayu akar (wortelhout) yang bagus. Kulitnya dipakai sebagai obat; dalam keadaan hidup pohon tersebut rnengandung cairan yang merah darah. Bagian yang digunakan Kulit kayu, getah (resin) dan daun muda. Nama Lokal : NAMA DAERAH Asan, Athan (Aceh); Sena (Gayo); Sena, Hasona, Sona (Batak); Kayu merah (Timor); Asana, Sana kapur, Sana kembang (Minangkabau), Sana kembang (Madura); Kenaha (Solor); Aha, Naga, Aga, Naakir (Sulawesi Utara); Tonala (Gorontalo); Candana (Bugis); Na, Nar, (Roti); Lana (Buru). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA: Pterocarpi Cortex; Kulit kayu Angsana. Penyakit Yang Dapat Diobati : KHASIAT Adstringen dan diuretik. PENELITIAN Hayati, 1990. Jurusan Farmasi, FMIPA USU. Telah melakukan penelitian pengaruh infus daun Angsana terhadap penurunan kadar gula darah kelinci dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Angsana 5 ml, 10% dan 20Io secara oral menurunkan kadar gula darah kelinci. Pengaruh infus 10% tidak ada beda dengan 50 mg/kg bb tolbutamid, sedangkan penurunan oleh infus 20% lebih besar daripada pengaruh oleh tolbutalmid. Pemanfaatan : KHASIAT Adstringen dan diuretik. KEGUNAAN Kulit kayu:

Batu ginjal. Sariawan mulut (obat kumur). Daun muda: Kencing manis. Bisul (obat luar). Getah (Kino): Luka (obat luar). Sariawan mulut (obat luar). RAMUAN DAN TAKARAN Batu Ginjal Ramuan: Kulit kayu Angsana 3 gram Daun Keji beling 2 gram Daun Kumis kucing 4 gram Air 115 ml Cara pembuatan: Dibuat infus atau diseduh. Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml. Bila batu telah keluar, baik berupa kristal maupun air kencing yang keruh atau air kencing yang berbuih maka pemberian jamu dihentikan. Kemudian dilanjutkan minum teh daun Kumis kucing 6% dalam air. 6 gram daun Kumis kucing diseduh dengan air mendidih sebanyak 100 ml. Diminum seperti kebiasaan minum teh. Sariawan Mulut Ramuan: Kulit kayu Angsana 4 gram Daun Saga segar 4 gram Daun Sirih segar 3 helai Air 115 ml Cara pembuatan: Dibuat infus atau diseduh. Bila diperlukan tambahkan 10 gram gips pada beningan, didiamkan beberapa saat, lalu disaring dan diambil bagian beningnya. (Gips dapat dibeli di apotik atau toko kimia). Cara pemakaian: Untuk kumur, tiap 3 jam sekali, tiap kali pakai 50 ml, bila perlu dapat diencerkan dengan air.

Bisul Bisul dicuci dengan air bersih atau alkohol 70%. Kemudian daun Angsana diremas dan ditempelkan pada bisul tersebut. Diperbaharui tiap 3 jam sekali. Komposisi : Resin dikenal dengan nama kino (asam kinotanat dan zat warna merah. http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=271 Tinggalkan komentar anda melalui form koment yang ada, untuk memberikan tanggapan mengenai Tanaman Obat Angsana.

Piperis Folium (Daun Sirih)

Nama Daerah Sumatra : Furu kuwe, Ranub, Belo, Demban Jawa : Seddah, Suruh, Sere Kalimantan : Uwit, Buyu, Uduhsifa, Sirih Sulawesi : Gapura, Baulu, Dondili Pemerian Bau aromatik khas, rasa pedas, khas

Pemeriksaan Makroskopik

Klik untuk melihat.

Daun tunggal, warna coklat kehijauan sampai coklat. Helaian daun berbentuk bundar telur sampai lonjong, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung atau agak bundar berlekuk sedikit, pinggir daun rata agak menggulung ke bawah, panjang 5 cm sampai 18,5 cm, lebar 3 cm sampai 12 cm, permukaan atas rata, licin agak mengkilat, tulang daun agak tenggelam; permukaan bawah agak kasar, kusam, tulang daun menonjol, permukaan atas berwarna lebih tua dari permukaan bawah. tangkai daun bulat, warna coklat kehijauan, panjang 1,5cm sampai 8cm.

Pemeriksaan Mikroskopik

Klik untuk melihat.

Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi empat, kutikula tebal licin, pada pengamatan tangensial tampak berbentuk poligonal dengan dinding samping lurus. Epidermis bawah serupa dengan epidermis atas, pada pengamatan tangensial tampak berbentuk poligonal dengan dinding samping agak berombak. Pada kedua permukaan daun terdapat rambut penutup dan rambut kelenjar. Rambut pada epidermis atas lebih sedikit daripada epidermis bawah. rambut penutup terdiri dari satu sel bentuk kerucut pendek, ujung runcing, panjang 18 m sampai 25 m, dinding tebal, kutikula licin. Rambut kelenjar mempunyai kepala kelenjar bersel satu, bentuk bulat. Stomata tipe anomositik, panjang 25 m sampai 35 m terdapat banyak pada epidermis bawah, pada epidermis atas tidak ada stomata. Hipodermis terdapat pada kedua permukaan hipodermis atas umumnya terdiri dari dua lapis sel, hipodermis bawah umumnya satu lapis; sel hipodermis berbentuk persegi empat , besar, jernih, tersusun rapat; pda hipodrmis terdapat sel minyak berisi minyak atsiri berwarna kekuningan. Jaringan palisade terdiri dari satu lapis sel, terletak dibawah hipodermis atas, mengandung banyak butir hijau daun, juga terdapat sel minyak seperti sel pada hipodermis terdapat banyak sel minyak berisi minyak atsiri berwarna kekuningan. Jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel, terletak dibawah hipodermis atas, mengandung banyak butir hijau daun, juga terdapat sel minyak seperti sel minyak pada hipodermis. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel, bentuk sel tidak beraturan, tersusun agak mendatar; sel minyak seperti pada palisade. Berkas pembuluh tipe kolateral, diantara jaringan floem terdapat sel minyak. Di atas berkas pembuluh pada tulang daun utama umumnya terdapat saluran sizogen; pada parenkim yang sederet dengan palisade terdapat banyak butir hijau daun; terdapat juga sel berisi hablur bentuk prisma yang tidak larut pada penambahan asam klorida pekat P. Serbuk : warna hijau kecoklatan. Fragmen pengenal adalah fragmen permukaan daun bagian bawah, fragmen permukaan daun bagian atas, fragmen epidermis atas dan epidermis bawah, fragmen mesofil, fragmen pembuluh kayu.

Cara Identifikasi

Klik untuk melihat.

a. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat. b. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P terjadi watna hijau. c. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v; terjadi warna coklat muda. d. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes besi (III) klorida LP. Terjadi warna coklat muda

Uji Kemurnian

Klik untuk melihat.

Kadar abu : tidak lebih dari 14% Kadar abu yang tidak larut dalam asam : tidak lebih dari 7% Kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 14% Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 4,5% Bahan organik asing tidak lebih dari 2%

Kegunaan Anti sariawan, anti batuk, adstrigen, antiseptik Kandungan Senyawa minyakatsiri mengandung hidroksi, kavikol, kavibetol, estragol, eugenol, metileugenol, karvakrol, terpinen, seskuiterpen, fenilpropan, tanin http://www.farmasi.usd.ac.id/projects/simplisia/index.php/detail_simplisia/73

Nama

Lokal: Salam (Madura), Manting (Jawa), Gowok (Sunda), dan Meselangan (Sumatera). Latin: Eugenia polyantha/syzigium polyantha. Asing: Ubar serai (Malaysia); Indonesian bay leaf, Indonesian laurel, Indian bay leaf (Inggris), Indonesische lorbeerblatt (Belanda).

Senyawa Aktif
Saponin, triperten, flavonoid, tanin, polifenol, dan alkaloid. Minyak asiri daun Salam terdiri dari sitral, seskuiterpen, lakton, eugenol, dan fenol.

Manfaat Salam Sebagai Obat


1. Mengatasi diare. Penelitian yang dilakukan secara terpisah oleh Beni Warman dari FMIPA Universitas Andalas dan Retno Sudewi dari Universitas Gajah Mada, memperkuat bukti kehebatan Tanaman Obat Daun salam. Keduanya menyimpulkan fakta bahwa ekstrak Daun salam berkhasiat pula menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri penyebab penyakit, seperti bakteri Escherichia colli, Vivrio Cholera dan Salmonella Sp. Berkat daya antibakteri ini, Daun salam dapat mengatasi serangan diare. 2. Mengatasi maag/radang lambung. 3. Mengatasi obesitas. 4. Mengatasi Hipertensi, Menurunkan kolesterol, dan Menurunkan kadar gula. Daun salam mengandung flavonoid dan tanin sebagai zat yang mampu menurunkan kolesterol dan juga dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Flavonoidnya juga mampu menurunkan tekanan darah (mengatasi Hipertensi) 5. Mengatasi asam urat. Flavonoid dalam Daun salam dapat menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Pada tahun 2008, Sriningsih, dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), menemukan bahwa pada uji praklinik, dosis Daun salam 20 mg/200 gram BB mampu menurunkan kadar asam urat darah yang setara dengan sintetik allopurinol dosis 2,7 mg/kg BB. http://www.simplisia.com/simplisia/salam.pdf

Anda mungkin juga menyukai