Anda di halaman 1dari 4

Analisis nilai-nilai dasar demokrasi menurut Pancasila dan UUD 1945 bidang Iptek

Pada dasarnya iptek ditujukan untuk memudahkan kehidupan umat manusia.namun penggunaannya ini sangat rentan sekali terhadap penyalahguaan, sehingga harus didasari dengan suatu falsafah yang berasal dari nilai-nilai luhur kebudayaannya sehingga dapat memberikan paradigma dan cara penggunaan yang benar. Bangsa Indonesia, dalam seluruh dimensi hidupnya, memiliki suatu ruh yang menjadi dasar kehidupan, yaitu pancasila. Pada persoalan diatas pancasila memberikan beberapa prinsip etis kepada ilmu, sebagai berikut: 1. Martabat manusia sebagai pribadi, sebagai subjek, tidak boleh diperalat untuk kepentingan iptek. 2. Prinsip tidak merugikan. Harus dihindari kerusakan yang mengancam manusia. 3. Iptek harus sedapat mungkin membantu meringankan beban manusia 4. Monopoli iptek harus dicegah. 5. Diharuskan adanya kesamaan pemahaman antara agamawan dan ilmuwan bahwa pengembangan iptek sebagai sarana memahami kekuasaan tuhan, hal ini sebagai wujud bahwa pengembangan iptek di Indonesia berdasar pada sila pertama, yaitu ketuhanan yang maha esa. Jika dipandang dari wacana filsafat ilmu, maka pancasila sebagai paradigm pembangunan iptek dapat dipahami dari beberapa aspek, yaitu : 1. Aspek Ontologis, yaitu bahwa hakikat iptek merupakan aktivitas manusia yang tidak mengenal titik henti dalam upayanya unrtuk mencari dan menemukan kebenaran serta kenyataan. Iptek harus dipandang secara utuh sebagai masyarakat, proses, dan produk. 2. Aspek epistomologi, yaitu nilai-nilai pancasila dijadikan sebagai metode berfikir, dalam arti sebagai dasar dan arah dalam mengembangkan ilmu, serta sebagai parameter kebenarannya. 3. Aspek aksiologi, yaitu bahwa dengan memahami aspek-aspek di atas, pengembangan iptek tidak akan bertentangan dengan ideal pancasila, dansecara positif akan mendukung dalam mewujudkan nilai-nilai pancasila. Sebagaimana dinyatakan oleh Teuku Jacob (2000) bahwa perkembangan iptek dewasa ini dan dimasa yang akan dating sangat cepat, makin menyentuh inti hayati dan materi di satu pihak serta manggapai angkasa luas di lain pihak, lagi pula memasuki dan

mempengaruhi makin dalam segala aspek kehidupan dan institusi budaya. Akibat yang baik adalah mengamankan, menyejahterakan, dan menyelamatkan manusia, menambah, atau mengurangi manusia, memperluas cakrawalanya, menggeser umur matinya, serta mengatasi halangan halangan temporo-spasial. Namun, akibatnya yang buruk adalah mendesak manusia secara temporo-spasial, mengusangkan kelompok yang kurang mujur, merusak lingkungan, bahkan membinasakan dirinya, secara individual maupun massal.

Nilai-Nilai Demokrasi
1. Nilai-Nilai Demokrasi 1. masalah kedaulatan 2. makna negara berbentuk republik 3. negara berdasar atas hukum 4. pemerintahan yang konstitusionil 5. sistem perwakilan 6. prinsip musyawarah 7. prinsip ketuhanan Pola demokrasi dapat mengembangkan unsur demokrasi desa yang terdiri dari rapat, mufakat, gotong royong, hak mengadakan protes bersama dan menyingkir dari kekuasaan absolut. Nilai-nilai demokrasi langsung dijabarkan dalam demokrasi dibi-dang politik, dibidang ekonomi dan dibidang sosial. Berikut beberapa penjelasan dari nilai nilai demokrasi:

1.Masalah kedaulatan
Kedaulatan berasal dari bahasa latin superamus=di atas dan menguasai segalanya Kedaulatan adalah suatu kekuasaan tertinggi pada suatu negara yang berlaku pada seluruh wilayah negara. Menurut Jean Bodin kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi yang sifatnya tunggal, asli, abadi dan tidak dapat dibagi-bagi. Maka, kedaulatan adalah salah satu pilar utama yang paling penting dari sebuah negara. Sebuah negara tidak akan berdiri tanpa pengakuan atas kedaulatannya.

2.Makna Negara berbentuk republik


Pancasila yang dikemukakan dalan sidang I BPPK pada tanggal 1 Juni 1945 adalah dikandung maksud untuk dijadikan dasar dari Negara Indonesia Merdeka. Adapun dasar itu haruslah merupakan suatu falsafah yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan Negara Indonesia yang merdeka.

3.Negara berdasar atas hukum

Tipe Negara Hukum Tipe negara yang ditinjau dari sisi hukum adalah penggolongan negara-negara dengan melihat hubungan antara penguasa dan rakyat. Negara hokum timbul ebagai reaksi terhadap kekuasaan raja-raja yang absolute. Ada 3 tipe Negara hukum, yaitu :

a. tipe Negara Hukum Liberal


Tipe Negara hukum Liberal ini menghandaki suopaya Negara berstatus pasif artinya abhwa warga Negara harus tunduk pada peraturan-peraturan Negara. Penguasa dalam bertindak sesuai dengan hukum. Disini kaum Liberal menghendaki agar penguasa dan yang dikuasai ada suatu persetujuan dalam bentuk hukum, serta persetujuan yang menjadi penguasa.

b. tipe Negara Hukum Formil


Negara hukum Formil yaitu Negara hukum yang mendapatkan pengesahan dari rakyat, segala tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu, harus berdasarkan undang-undang. Negara Hukum formil ini disabut juga dengan Negara demokratis yang berlandaskan Negara hukum.

c. tipe Negara Hukum Materiil


Negara Hukum Materiil sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari Negara Hukum Formil; tindakan penguasa harus berdasarkan undang-undang atat berlaku asas legalitas, maka dalam negara hukum Materiil tindakan dari penguasa dalam hal mendesak demi kepentingan warga Negara dibenarkan bertindak menyimpang dari undang-undang atau berlaku asas Opportunitas.

4.Prinsip musyawarah
Musyawarah merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Hal ini karena dalam kehidupan berjamaah, ada banyak kepentingan, kebutuhan maupun persoalan yang harus dihadapi dan diatasi secara bersama-sama agar bisa terjalin kerjasama yang baik.

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI MENURUT BINGHAM POWER JR, YAITU

1 Legitimasi Pemerintah 2. Pengaturan organisasi secara teratur dalam negara paling tidak terdapat 2 partai politik. 3.Setiap warga negara sudah memenuhi syarat berhak dalam pemilu 4.Setiap warga negara dalam pemilu dijamin kerahasiannya 5. Masyarakat dijamin kebebasannya.

Anda mungkin juga menyukai