Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nila-inilai Pancasila Kompetensi Dasar Indikator : 1.1 Menjelaskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara :
1. Tujuan Pembelajaran
6. Berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif 7. Menunjukkan rasa cinta terhadap kebersihan
2. Materi Pembelajaran
1. Perlunya ideologi bagi suatu negara a. Pengertian Ideologi Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani oida= mengetahui, melihat dengan budi. Kata logi yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
1) Karl
Marx
mengartikan
Ideologi
sebagai
pandangan
hidup
yang
dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi
2) Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat ide
asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan citacita hidup.
3) Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi
secara fungsional dan Ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional diartikan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional ini digolongkan menjadi dua tipe, yaitu ideologi doktriner dan ideologi pragmatis
4) Notonegoro mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti cita-cita
negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian.
b. Pentingnya Ideologi bagi Suatu Negara
Pentingnya ideologi bagi suatu negara terlihat dari fungsi ideologi itu sendiri. Adapun fungsi ideologi adalah sebagai berikut: 1. membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk memisahkan kita dari mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita.
2. mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial. Dalam hal
c. Pengertian Dasar Negara Dasar Negara merupakan landasan kehidupan bernegara. Dasar negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. 2. Latar Belakang Pancasila Dijadikan sebagai Ideologi Negara
a. Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara 1. Sidang Pertama 29 Mei 1945 s.d 1 Juni 1945
Materi sidang membahas tentang rancangan dasar negara dengan menampung pendapat dari para tokoh yang duduk dalam BPUPKI, yakni antara lain :
-
Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945) Melalui pidatonya beliau mengusulkan lima rancangan dasar Negara, yaitu;
1. Peri kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
-
Mr. Soepomo ( 31 Mei 1945) Beliau mengemukakan gagasannya tentang dasar Negara yang isinya :
1) Persatuan 2) Kekeluargaan
Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945) Usul beliau tentang dasar Negara rumusannya sebagai berikut:
1. Kebangsaan Indonesia
4. Kesejahteraan Sosial
Piagam Jakarta (22 Juni 1945) Pada tanggal 22 Juni 1945 sebuah panitia kecil yang disebut Panitia
Sembilan mengadakan sidang. Panitia tersebut beranggotakan 9 orang yaitu (1) Ir. Soekarno, (2) Drs. Moh. Hatta, (3) Mr. A. A. Maramis, (4) Abikoesno
Tjokrosoejoso, (5) Abdoelkahar Muzakir, (6) Haji Agus Salim, (7) Mr. Ahmad Soebarjo, (8) K.H. Wachid Hasyim, dan (9) Mr. Muh. Yamin, yang menghasilkan rumusan dasar negara sebagai berikut :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan perwakilan
5. (serta dengan mewujudkan) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan dibentuk PPKI, dan sehari setelah kemerdekaan mengadakan sidang yang menghasilkan keputusan sebagai berikut :
1. Menegesahkan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RI 3. Memilih Drs. Moh. Hatta sebagai wakil Presiden RI.
Sebelum pengesahan UUD 1945, rumusan dasar negara mengalami perubahan karena negara bagian timur akan memisahkan diri jika pada sila pertama pembukaan tetap seperti isi dari piagam Jakarta. Maka atas usul Moh Hatta sidang PPKI mengadakan perubahan pada sila pertama dengan meminta pendapat para pemuka agama Islam dan akhirnya disepakati rumusan dasar Negara sebagai berikut : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
: Diskusi
Kegiatan
Waktu
Mengucap Salam Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapihan Berdoa Apersepsi yaitu Guru mengkaitkan materi yang Informasi kompetensi yang akan dicapai Kegiatan 10 Menit
No 2 Kegiatan Inti:
-
Waktu
Guru memberikan pengantar materi pengertian ideologi, pntingnya ideologi bagi suatu negara, dan pengertian dasar negara
Guru nomor.
membagi
kelas
menjadi
kelompok
dengan 60 Menit
mempersilahkan siswa mengambil undian yang berisikan Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi
No 3 Penutup -
Kegiatan
Waktu
Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dibahas. Guru Mengingatkan siswa materi yang akan dipelajari pertemuan besok 10 Menit
Guru Memberikan penugasan pada siswa rumusan Pancasila (rumusan Moh Yamin, rumusan Ir. Soekarno) Berdoa Mengucap Salam
Kegiatan
Waktu
Mengucap Salam Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapihan kelas dan kesiapan kelas dalam pembelajaran Berdoa Apersepsi yaitu Guru mengkaitkan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan 10 Menit
No 2
Waktu
Kegiatan Inti:
-
Guru memberikan materi sejarah perumusan Pancasila sebagai dasar negara dan materi berbagai dunia Ideologi-ideologi di
60 Menit
No 3
- Siswadipersilahkan untuk berdiskusi Kegiatan Penutup Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dibahas. Guru mengingatkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya Berdoa Mengucap Salam
Waktu
10 Menit
Aksara
Kewarganegaraan: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
3. Kaelan. 2001. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma 4. L.Andriani Purwastuti. 2002. Pendidikan Pancasila: untuk PerguruanTtinggi.
Yogyakarta : UNY Press 5. Moerdiono, dkk. 1991. Pancasila Sebagai Ideologi. Jakarta : Badan Penerangan RI
6. Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan : Panduan
Kuliah di Perguruan Tinggi Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara 7. UUD 1945 Amandemen I, II, II, IV. Semarang : Sari Agung b. Media Pembelajaran : 1. Lembar Pengamatan 2. Balok (dari kardus bekas) 6. Penilaian : a. Tes (Tes Tertulis) b. Non Test (Keaktifan Siswa) 2. Bentuk Instrumen : a. Obyektif b. Uraian
3. Pedoman penilaian: Setiap soal pilihan ganda yang benar dikerjakan di beri
1. Tehnik penilaian :
scor 5 setiap soal uraian yang benar dikerjakan di beri scor 10.