Anda di halaman 1dari 44

HUKUM KESEHATAN

Pembimbing: Dr.Reinhard JD Hutahaean, SH. Sp.F


Disusun oleh: Linda C Aritonang Ary Stefano Dwicahyo Paulus Mario Tinambunan Mario Oktafiendi Ginting Shinta Kartika D.S Tuho K Mendrofa

DEFENISI HUKUM KESEHATAN

Prof.H.J.J.Leenen: Hukum kesehatan adalah semua peraturan hukum yang berhubungan langsung pada pemberian pelayanan kesehatan dan penerapanya pada hukum perdata, hukum administrasi dan hukum pidana

Prof. Van der Mijn: Hukum kesehatan dapat dirumuskan sebagai kumpulan pengaturan yang berkaitan dengan pemberian perawatan dan juga penerapannya kepada hukum perdata, hukum pidana dan hukum administrasi

Hukum kesehatan menurut Anggaran Dasar Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia (PERHUKI), adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan / pelayanan kesehatan dan penerapannya. Hal ini menyangkut hak dan kewajiban baik dari perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspeknya, organisasi, sarana, pedoman standar pelayanan medik, ilmu pengetahuan kesehatan dan hukum serta sumber-sumber hukum lainnya.

DEFENISI HUKUM KEDOKTERAN


Hukum kedokteran adalah bidang pengetahuan tentang peraturan dan ketentuan hukum yang mengatur pelayanan kesehatan kepada masyarakat,atau dengan kata lain bagian dari hukum kesehatan yang menyangkut pelayanan medis.

ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


Semula bernama Medicolegal Science. Kemudian berkembang jadi Forensic Medicine. - Forensic : asal kata Forum, tempat berlangsung sidang dizaman Romawi - Medicine : berarti kedokteran. Di Indonesia :Paska kemerdekaan Medicolegal diganti menjadi Ilmu Kedokteran Kehakiman. - Sejak awal 1990, dipopulerkan menjadi IlmuKedokteran Forensik

PENGERTIAN
Ilmu Kedokteran Forensik : Cabang ilmu kedokteran yang menggunakan prinsipprinsip dan pengetahuan kedokteran untuk membantu proses hukum, baik sipil maupun kriminal (Jaising P Modi) Penggunaan pengetahuan dan keterampilan dibidang kedokteran kepentingan hukum dan peradilan (Prof.DR.Amri Amir SpF(K),DFM,SH).

DEFENISI ETIKA
Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai : YUNANI a Ethos, kebiasaan atau tingkah laku INGGRIS a Ethis, tingkah laku / perilaku manusia yang baik tindakan yang harus dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya

Etika diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan

DEFENISI MORAL

Moral = Ajaran tentang apa yang dilarang dan apa yang wajib dilakukan oleh manusia supaya bisa menjadi baik Contoh Moral: aturan & hukum agama, hukum adat, wejangan tradisi leluhur, nasehat orang tua, ajaran ideologi, dll. Sumber moral: tradisi, adat, agama, ideologi negara, dll

TRANSAKSI TERAPEUTIK

Transaksi : perjanjian/persetujuan, yaitu hubungan timbal balik antara 2 pihak yg bersepakat dlm 1 hal Terapeutik/therapeutic: dalam bidang pengobatan Transaksi/persetujuan terapeutik: persetujuan antara dokter & pasien bukan hanya pengobatan, tetapi jg diagnostik, preventif, rehabilitatif & promotif

Pasal 1313 KUH Perdata


Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dgn mana satu org atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu org atau lebih Pasien memerlukan kepandaian / keterampilan dokter utk mengatasi masalah kesehatannya & dokter punya kepandaian / keterampilan utk pengobatan pasien Perjanjian/perikatan

Perikatan: hubungan hukum antara 2 org/lebih, dimana pihak yg satu berhak menuntut sesuatu dari pihak yg lain, sedang pihak yg lain berkewajiban memenuhi tuntutan itu

yg dituntut : prestasi dokter

Prestasi menurut UU: 1. Menyerahkan suatu barang 2. Melakukan suatu perbuatan prestasi yg utama baik preventif, kuratif, rehabilitatif & promotif 3. Tidak melakukan suatu perbuatan Misalnya pasien apendisitis dlm stad abses dokter tdk melakukan apendektomi

Pasal 1320 KUH Perdata


Syarat sahnya persetujuan : 1. Sepakat mereka yg mengikat dirinya 2. Kecakapan untuk membuat perikatan 3. Suatu hal tertentu 4. Suatu sebab yg halal

1.

Sepakat mereka yg mengikat dirinya Pasien setuju dgn dokter yg dipilih & dokter sanggup mengatasi problem kesehatan pasien Kecakapan untuk membuat perikatan Pasien adalah org yg waras & diantar pendamping, dokter hrs punya kecakapan yg dituntut/diperlukan pasien

2.

3.

Suatu hal tertentu Yaitu suatu penyakit/keadaan yg perlu diatasi dokter Suatu sebab yg halal Yaitu suatu perikatan yg tdk melanggar hukum

4.

PEMBATALAN PERSETUJUAN

Umumnya yg tdk mau melanjutkan transaksi adalah pasien ataupun keluarga Pasien berobat jalan tidak dtg kontrol Pasien rawat inap dokter hati-hati
Menandatangani rekam medik Paps & dilakukan secara resmi Pasien diberi informed concent & bila tetap ingin pulang segala resiko di luar tanggung jawab dokter

Bila dokter menghadapi pasien yg tdk kooperatif & tdk yakin akan upaya pengobatannya

Dokter dpt meminta pasien berobat ke dokter lain & menyertakan resume akhir utk dokter yg akan melanjutkan pengobatan

Pasal 1338 KUH Perdata


Semua persetujuan yg dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yg membuatnya. Persetujuan tdk bisa ditarik kembali selain dgn sepakat kedua belah pihak atau alasan-alasan yg oleh undangundang cukup untuk itu. Persetujuan harus dilakukan dengan itikat baik

SYARAT SAHNYA PERSETUJUAN MENURUT HUKUM PERDATA


Berdasarkan pasal 1320 Kitap Undang-Undang Hukum Perdata, terdapat 4 syarat suatu perjanjian dinyatakan sah secara hukum, yaitu: 1. Adanya kesepakatan untuk mengikatkan diri Bahwa semua pihak menyetujui materi yang diperjanjikan, tidak ada paksaan atau dibawah tekanan. 2. Para pihak mampu membuat suatu perjanjian Kata mampu dalam hal ini adalah bahwa para pihak telah dewasa, tidak dibawah pengawasan karena prerilaku yang tidak stabil dan bukan orang-orang yang dalam undang-undang dilarang membuat suatu perjanjian tertentu. 3. Ada hal yang diperjanjikan Perjanjian yang dilakukan menyangkut obyek/hal yang jelas. 4. Dilakukan atas sebab yang halal adalah bahwa perjanjian dilakukan dengan itikad baik bukan ditujukan untuk suatu kejahatan.

HAK-KEWAJIBAN PASIEN
Menurut UU No.29 thn 2004 Hak pasien: a. Mendapatkan penjelasan tindakan medis. Mencakup diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan lain dan risikonya, dan komplikasi yang mungkin terjadi. b. Meminta pendapat dokter lain. c. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien. d. Menolak tindakan medis. e. Mendapatkan isi rekam medis.

Kewajiban pasien: a. Pasien harus memberikan informasi yang jelas, jujur, dan lengkap tentang masalah kesehatan yang dia hadapi. b. Mematuhi saran dan petunjuk dokter. c. Membayar imbalan atas jasa yang dia terima.

HAK-KEWAJIBAN DOKTER
HAK DOKTER: 1. Peroleh perlindungan hukum sepanjang sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional
Standar profesi ( penjelasan psl 50 UU 29/2004)

Batasan kemampuan ( knowledge,skill dan profesional attitude ) minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi. Terdiri dari standar pendidikan, kompetensi, pelayanan dan pedoman prerilaku sesuai dengan kode etik kedokteran/kedokteran gigi

Standar prosedur operasional


Suatu perangkat instruksi yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu SPO memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai pelayanan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan standar profesi.

2.

Melakukan praktik kedokteran sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional
Dokter diberi hak untuk menolak permintaan pasien atau keluarganya yang dianggap melanggar standar profesi dan atau spo

3. Memperoleh informasi yang jujur dan lengkap dari pasien atau keluarganya
Informasi pendukung yang berkaitan dengan identitas dan faktor kontribusi yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit dan penyembuhan penyakit Hak yang timbul akibat hubungan dokter dengan pasien yang pemenuhannya merupakan kewajiban pasien.

4. Menerima imbalan jasa

KEWAJIBAN DOKTER

Memberi pelayanan medis sesuai standar profesi, spo serta kebutuhan pasien
Standar pelayanan ( pasal 44, UUPK 29/2004)
Ayat 1 : pedoman yang harus diikuti oleh dr/drg dalam menyelenggarakan praktik kedokterna Ayat 2 : dibedakan menurut jenis dan strata pelayanan kesehatan

Merujuk pasien ke dr /drg lain yang mempunyai keahlian/kemampuan yang lebih baik apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan
Dpt dilaksanakan apabila keadaan pasien memang dapat bergerak atau dapat dibawa untuk dipindahkan dalam keadaan stabil dan layak Kewajiban merujuk dapat disimpangi bila

Pasien menolak dirujuk meskipun telah dijelaskan manfaatnya Bila tidak ada dokter dengan keahlian yang dibutuhkan didaerah tersebut ( yang terjangkau )

Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia
Merahasiakan keadaan pasien diwajibkan dalam sumpah dokter, kode etik dr/drg dan perundangan Sebagian ini mengatakan absolut Sebagian mengatakan relatif

Dibuka untuk kepentingan kesehatan pasien Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum Permintaan pasien sendiri Ketentuan perundangan

Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi Kewajiban lain diatur dalam sumpah dokter dan kode etik kedokteran.

INFORMED CONCENT
PENGERTIAN

Terjemahan dari informed concent, informed artinya telah disampaikan atau diinformasikan, consent artinya persetujuan yang diberikan kepada seseorang untuk berbuat sesuatu Peraturan Menteri Kesehatan No. 589 thn 1989 istilah PTM resmi dipakai, PTM adalah persetujuan yang diberikan pasien atau keluarga atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan thd pasien tsb

Istilah Belanda: gerichte toestemming ( izin/persetujuan yg terarah) Istilah Jerman: Aucfklarungspflicht ( kewajiban dokter utk memberi penerangan) Pelayanan kesehatan: PTM dikenal dgn Surat Izin Operasi (SIO). SIO merupakan izin tertulis dari pasien/keluarga pada tindakan operatif /tindakan invasif lain yg beresiko

3 ELEMEN INFORMED CONCENT


1.TRESHOLD ELEMENTS yaitu pemberi consent haruslah seseorang yang kompeten (cakap). Kompeten disini diartikan sebagai kapasitas untuk membuat keputusan medis

2.INFORMATION ELEMENTS disclosure and understanding berdasarkan pemahaman yang adekuat membawa konsekuensi kepada tenaga medis untuk memberikan informasi (disclosure) sedemikian rupa sehingga pasien dapat mencapai pemahaman yang adekuat

3. Consent elements Elemen ini terdiri dari dua bagian yaitu, voluntariness (kesukarelaan, kebebasan) dan authorization (persetujuan).
Kesukarelaan mengharuskan tidak ada tipuan, misrepresentasi ataupun paksaan. Pasien juga harus bebas dari tekanan yang dilakukan tenaga medis yang bersikap seolah-olah akan dibiarkan apabila tidak menyetujui tawarannya

APA SAJA YG PERLU DISAMPAIKAN DOKTER SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS

Informasi dan penjelasan tentang tujuan dan prospek keberhasilan tindakan medik yang akan dilakukan. (purpose of medical procedures). Informasi dan penjelasan tentang tata cara tindakan medis yang akan dilakukan. (contempleted medical procedures). Informasi dan penjelasan tentang resiko (risk inherent in such medical procedures) dan komplikasi yang mungkin terjadi. Informasi dan penjelasan tentang alternatif tindakan medis lain yagn tersedia dan serta resikonya masing-masing. (alternative medical procedures and risk). Informasi dan penjelasan tentang prognosis penyakit apabila tindakan medis tersebut dilakukan. (prognosis with and without medical procedures). Diagnosis.

REKAM MEDIS
Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989, menyatakan rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

Kerahasiaan Rekam Medik


Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, rahasia kedokteran (isi rekam medis) baru dapat dibuka bila diminta oleh hakim majelis di hadapan sidang majelis.

MALPRAKTEK
Suatu praktek profesi yang buruk dalam bidang kedokteran karena tidak sesuai atau tidak memenuhi standar profesi (Malpraktek Kedokteran). Malpraktek medis dapat terjadi karena disengaja, kelalaian medik, kurangnya pengetahuan dan keterampilan dokter.

Euthanasia
Suatu perbuatan yang dilakukan secara sengaja untuk mengakhiri hidup seseorang dengan alasan untuk meringankan penderitaan orang sakit karena penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Indonesia sebagai negara berasaskan Pancasila, dengan sila pertamanya Ketuhanan Yang Mahaesa, Euthanasia tidak diterima karena dianggap sebagai perbuatan yang amoral.

Pembagian Euthanasia
1. 2. 3.

Euthanasia Aktif Euthanasia Pasif Auto Euthanasia

Transplantasi
Transplantasi juga berarti pencangkokan. Berbeda dengan pencangkokan pada tumbuhan, proses transplantasi pada garis besarnya adalah pemotongan organ dan jaringan, kemudian diokulasikan pada bagian tubuh tertentu untuk hidup menyatu antara yang menempel dan yang ditempeli. Transplantasi bukan hanya pada organ, tapi juga pada jaringan, bukan saja pada manusia, tapi juga pada binatang.

Transplantasi Organ
Pembagian Tranplantasi Dari segi jenis transplantasi yang dipakai : 1. Transplantasi jaringan, misal: cornea mata. 2. Transplantasi organ, seperti pencangkokan ginjal, jantung dsb. Dari segi hubungan genetik antara donor-resipien: 1. Autotransplantasi 2. Homotransplantasi = Allotransplantasi 3. Heterotransplantasi = Xenotransplantasi

Anda mungkin juga menyukai