Anda di halaman 1dari 4

Fisika Yunani : Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu

benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia karena pada waktu ini terjadi perubahan pola pikir manusia dari mitosentris menjadi logosentris. Dari proses inilah kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat yang akhirnya kita nikmati dalam bentuk teknologi. Karena itu, periode perkembangan filsafat Yunani merupakan entri poin untuk memasuki peradaban baru umat manusia. Inilah titik awal manusia menggunakan rasio untuk meneliti dan sekaligus mempertanyakan dirinya dan alam jagad raya. Filosof alam pertama yang mengkaji tentang asal-usul alam adalah Thales (624-546 SM), setelah itu Anaximandros (610-540 SM), Heraklitos (540-480 SM), Parmenides (515-440 SM), dan Phytagoras (580-500). Thales, yang dijuluki bapak filsafat, berpendapat bahwa asal alam adalah air. Menurut Anaximandros substansi pertama itu bersifat kekal, tidak terbatas, dan meliputi segalanya yang dinamakan apeiron, bukan air atau tanah. Heraklitos melihat alam semesta selalu dalam keadaan berubah. Baginya yang mendasar dalam alam semesta adalah bukan bahannya, melainkan aktor dan penyebabnya yaitu api. Bertolak belakang dengan Heraklitos, Parmenides berpendapat bahwa realitas merupakan keseluruhan yang bersatu, tidak bergerak dan tidak berubah. Phytagoras berpendapat bahwa bilangan adalah unsur utama alam dan sekaligus menjadi ukuran. Unsur-unsur bilangan itu adalah genap dan ganjil, terbatas dan tidak terbatas. Jasa Phytagoras sangat besar dalam pengembangan ilmu, terutama ilmu pasti dan ilmu alam. Ilmu yang dikembangkan kemudian hari sampai hari ini sangat bergantung pada pendekatan matematika. Socrates membuktikan adanya kebenaran obyektif itu dengan menggunakan metode yang bersifat praktis dan dijalankan melalui percakapan-percakapan. Menurutnya, kebenaran universal dapat ditemukan. Bagi Plato, esensi mempunyai realitas yang ada di alam idea. Kebenaran umum ada bukan dibuat-buat bahkan sudah ada di alam idea. 2400 SM - 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun = 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan

berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata uang). 600 SM 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisi Fisika Matematika untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain. Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.

Fisika Kongkrit Empiris : Perkembangan ilmu di Eropa dan seluruh dunia pada awalnya bermula dari perkembangan ilmu di Mesir. Pada periode ini berkembang teori yang kontroversial pada zaman itu yaitu teori Geosentris yang dikemukakan oleh Aristoteles dan teori Heliosentris yang dikemukakan oleh Aristharcus. Pemikiran mengenai tata surya sudah dimulai sejak periode ini. Aristoteles adalah filosof yang pertama kali membagi filsafat pada hal yang teoritis (logika, metafisika, dan fisika) dan praktis (etika, ekonomi, dan politik). Pembagian ilmu inilah yang menjadi pedoman bagi klasifikasi ilmu di kemudian hari. Dia dianggap sebagai bapak ilmu karena mampu meletakkan dasar-dasar dan metode ilmiah secara sistematis. Karena demikian meresapnya serta lamanya pengaruh ajaran-ajaran Plato dan Aristoteles Tokoh penemu di bidang sains pada masa renaisans/kebangkitan ilmu (abad 15-16 M): Nicolaus Copernicus (1473-1543 M), Johanes Kepler (1571-1630 M), Galileo Galilei (1564-1643 M), dan Francis Bacon (1561-1626 M).

Fisika klasik : Berkembang pada abad 19 (1800-an sampai 1890-an). Dalam periode ini Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam mendapatkan formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-Magnet dan Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini. Dalam Mekanika diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang kemudian dipakai dalam Fisika Kuantum), Persamaan gerak benda tegar, teori elastisitas, hidrodinamika. Dalam Fisika Panas diformulasikan Hukum-hukum termodinamika, teori kinetik gas, penjalaran panas dan lain-lain.

Dalam Listrik-Magnet diformulasikan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell dan lainlain. Dalam Gelombang diformulasikan teori gelombang cahaya, prinsip interferensi, difraksi dan lain-lain. Fisika klasik mula-mula di awali oleh fisikawan sebelum dan sezaman dengan Isaac Newton dimana dalam fisika klasik bahwa semua benda yang diamati memiliki kecepatan bergerak dapat dilihat dengan mata dan dalam wilayah cakupan dimensi Makro.

Fisika baru : Albert Einstein (1879-1955) dengan teori relativitasnya kemudian muncul dengan memberikan koreksi yang berarti bagi perkembangan fisika teori. Namun hal ini tidak berarti menyebabkan runtuhnya teori Newton, namun memberikan koreksi lebih teliti dalam kondisi tertentu (dalam hal ini relativitas khusus memberikan koreksi untuk benda bergerak dengan kecepatan extra). Teori Relativitas khusus dipublikasikan pada tahun 1905 oleh Einstein sebagai estimasi perumusan fisis untuk benda yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Sedangkan Teori relativitas Umum dipublikasikan pada tahun 1915 yang melandaskan teorinya pada geometri ruang-waktu bagi gravitasi secara tunggal. pada tahun 1924 Edwin Hubble (1889-1953) menemukan bahwasannya jarak antar galaksi semakin menjauh yang kita kenal dengan The Expanding Universe. Penemuan Hubble ini memanfaatkan sebuah teori fisika yangsederhana dan kita kenal dengan baik, yaitu efek dopler, dia mngukur panjang gelombang cahaya dari sebuah bintang selama beberapa kurun sakty yang ternyata semakin panjang (dikenal dengan pergeseran merah). Dari sini dengan jujur dan rendah hati Einstein menyatakan kesalahannya pada pengenalan konstanta kosmiknya dengan ungkapan The biggest blunder of My life. Pada permulaan Era teori kuantum yang sebenarnya lahir dari munculnya permasalahan distribusi radiasi benda hitam yang tak dapat dijelaskan oleh fisika partikel klasik dan fisika gelombang elektromagnet milik Maxwell, dimana gelombang dan partikel didefinisikan secara terpisah pada masa itu. Di masa inilah fisika mengalami kebuntuan dan masa suram. Max Karl Ernst Ludwig Planck (1858-1947)kemudian memperkenalkan paket (kuanta) energi gelombang Elektromagnet dalam rongga benda hitam, namun dia tidak yakin kalau anggapannya

benar. Hal ini kemudian ditanggapi oleh Einstein dengan mengambil temuan Max Planck ini kemudian mempertajam pendapatnya bahwasannya cahaya terpaket tersebut adalah partikel.

Fisika Modern : Mulai berkembang setelah runtuhnya teori-teori klasik oleh Newton. Periode ini berkembang ilmu fisika yang bersifat atomik (mikro). Fisika modern ini ditandai dengan pemikiran-pemikiran baru oleh para ilmuwan fisika, dimana pemikiran baru ini lebih luas dari pemikiran di zaman fisika klasik. Dengan kelamahankelemahan fisika klasik, fisika modern mampu mengembangkan dan menjawab berbagai permasalahan yang tidak terjawab oleh pemikiran fisika klasik. Beberapa penemuan penting dalam zaman ini diantaranya : A. B. RELATIVITAS KHUSUS EFEK COMPTON Pada efek fotolistrik, cahaya dapat dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang diskrit. Kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel. Partikel cahaya dalam bentuk kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai foton diperkuat lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek Compton

Anda mungkin juga menyukai