Anda di halaman 1dari 18

BAB II ISI A.

Pengertian Promosi

Promosi adalah upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai dan kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. Kebanyakan strategi promosi menggunakan beberapa ramuan yang mungkin meliputi penjualan pribadi, pengiklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakatuntuk mencapai target pasar kombinasi tersebut dikenal dengan bauran promosi. Dalam kegiatan promosi diperlukan komunikasi yang efektif agar pesan yang disampaikan sesuai mendapat respons sesuai dengan apa yang komunikan sampaikan. Berikut merupakan tahap-tahap komunikasi pemasaran yang efektif:

1. Mengidentifikasi Target Pendengar Komunikator pemasaran harus memiliki target pendengar yang jelas. Pendengar (audience) dapat terdiri dari calon pembeli potensial dari produk perusahaan, pemakai produk, pengambil keputusan atau pemberi pengaruh. Audience bisa terdiri dari individu, kelompok, atau masyarakat khusus atau umum. Target audience ini akan berpengaruh terhadap keputusan yang diambil komunikator tentang apa , bagaimana, kapan, dimana dan kepada siapa harus bicara. Komunikator harus mengetahui pula karakteristik dari audiencenya. Dengan melakukan audience analysis yang dikenal dengan Image analysis yaitu menilai image audience saat ini mengenai perusahaan, produknya dan para pesaingnya. Ini penting karena sikap tindakan seseorang terhadap suatu objek tergantung dari

keyakinannya (belief) akan objek tersebut. Image adalah kesatuan keyakinan, ide, kesan yang dipegang seseorang terhadap suatu objek.

2. Menentukan Tujuan Komunikasi Respon akhir yang diinginkan dari target audience tentunya "membeli" dan "puas". Namun tindakan membeli adalah hasil akhir dari proses yang panjang dalam pengambilan keputusan oleh konsumen. Komunikator pemasaran perlu mengetahui bagaimana target audience bergerak dalam tahap-tahap menuju kesiapan untuk membeli. Pemasar mungkin ingin menempatkan sesuatu dalam benak konsumen (cognitive), merubah sikap konsumen (affective) atau mendorong konsumen untuk bertindak (behavioral). Terdapat 4 model berbeda mengenai tahap respon konsumen yaitu "AIDA Model", "Hierarchy of effects model", "Innovation adoption model", dan "Communication model". Yang paling sering digunakan yaitu "Hierarchy of effect model" (learn-feeldo), terdiri dari tahap-tahap yang merupakan tujuan bertahap dari komunikasi, adalah sebagai berikut : Awareness Jika sebagian besar dari target audience belum sadar akan objek , maka tugas komunikator adalah membangun kesadaran konsumen akan keberadaan produk , mungkin dapat dengan pengenalan nama. Knowledge

Setelah audience sadar akan keberadaan produk, mungkin mereka tidak mempunyai pengetahuan yang lebih akan produk, sehingga komunikator harus memberikan pengetahuan akan produk kepada konsumen. Liking Ketika konsumen sudah mengetahui tentang produk tersebut, lalu bagaiman perasaan mereka? Komunikator pemasaran harus berusaha agar konsumen menyukai produk tersebut. Jika konsumen terlihat tidak menyukai produk tersebut, pemasar harus tahu mengapa dan berusaha memperbaiki dan mengkomunikasikannya lagi.

Preference Konsumen mungkin menyukai produk itu tapi tidak lebih dari produk lain, sehingga pemasar harus membangkitkan preferensi konsumen akan produk yang ditawarkan. Pemasar akan mempromosikan kualitas produk, value, performance dan karakter lain. Conviction

Konsumen mungkin sudah lebih menyukai produk yang ditawarkan tapi tidak membangun keyakinan untuk membelinya . Karena itu tugas pemasar adalah membangun keyakinan konsumen untuk melakukan tindakan yang terbaik, yaitu membeli. Purchase

Terakhir, sebagian dari konsumen mungkin memiliki keyakinan tetapi belum juga membeli produk itu. Mungkin mereka menunggu informasi tambahan atau masih merencanakan tindakan selanjutnya. Pemasar harus mendorong konsumen untuk melakukan langkah akhir

dengan cara menawarkan produk dengan harga yang lebih rendah, atau menawarkan hadiah. 3. Merancang Pesan yang akan Disampaikan Dalam merancang bentuk pesan, ada 4

hal yang harus diperhatikan yaitu Apa yang harus dikatakan (isi pesan), bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan), bagaimana mengatakannya lewat simbolsimbol (bentuk pesan) dan siapa yang akan mengatakannya (sumber pesan).
o

Isi Pesan Isi pesan bisa terdiri dari 3 jenis yang berbeda, yaitu :

Rational Pesan berisi tentang keunggulan produk dalam memberikan manfaat tertentu. Misalnya pesan yang berisi demo tentang kualitas produk, kehematan, value atau performance. Emotional Isi pesan berusaha membangkitkan emosi negatif atau positif yang akan memberikan dorongan untuk membeli. Emosi negatif seperti rasa bersalah, takut, dan malu akan mendorong orang untuk melakukan sesuatu (menggosok gigi, periksa gigi, check up) atau berhenti melakukan sesuatu, misalnya merokok dan minum minuman keras. Emosi yang positif seperti rasa humor, sayang , bangga dan nyaman untuk mendorong orang untuk membeli produk yang ditawarkan. Moral Isi pesan mengarahkan pikiran para konsumen tentang apa yang benar dan apa yang patut. Pemasar dapat memberikan dorongan-dorongan agar konsumen peduli dan mendukung terhadap maslah-masalah sosial, seperti kebersihan lingkungan, persamaan hak untuk wanita dan bantuan untuk yang kurang mampu. Pesan yang bertemakan tentang moral sangat jarang digunakan untuk produk kebutuhan sehari-hari.

Struktur Pesan

Efektifitas pesan juga tergantung dari strukturnya. Terdapat 3 jenis struktur pesan, yaitu : Conclusion Drawing

Berdasarkan riset yang mutakhir menunjukkan bahwa iklan yang terbaik adalah yang memberikan gambaran kesimpulan dengan memberi pertanyaan dan membiarkan penerima pesan membuat kesimpulannya masing-masing. One-or two-sided arguments yaitu mengenai apakah pemasar harus memberikan pujian-pujian akan keunggulan produk tersebut saja (one sided) atau juga menyebutkan beberapa hal yang tidak memuaskan (two sided). Order of presentation dalam hal penyajian, apakah argumen yang paling kuat akan diberikan di awal atau di akhir.

Bentuk Pesan Pemasar harus membuat bentuk pesan yang baik. Seperti dalam iklan (media cetak), harus diputuskan mengenai headline, ilustrasi, dan warna. Untuk pesan di radio, pemasar harus berhati-hati memilih kata-kata, kualitas suara dan vokal. Pesan yang disam[paikan lewat produk, yaitu melalui kemasannya, pemasar harus memperhatikan mengenai warna, tekstur, ukuran dan bentuk.

Sumber Pesan Pesan yang disampaikan melalui sumber-sumber yang menarik untuk mendapat perhatian dan berkesan. Pembuat iklan dapat menggunakan selebritis sebagai juru bicara seperti artis, olahragawan, atau model. Pesan yang disampaikan melalui sumber pesan yang terpercaya akan lebih bersifat persuasif. Faktor-faktor yang mendasari kredibilitas sumber pesan adalah keahliannya (expertise), kepercayaan (trustworthiness) dan mempunyai sifat menyenangkan (likability).

4.

Memilih Saluran Komunikasi

Komunikator pemasaran harus memilih saluran yang efektif untuk menyampaikan pesan. Saluran komunikasi terdiri dari 2 jenis yaitu :
o

Personal Melibatkan 2 orang atau lebih yang saling berkomunikasi secara langsung. Komunikasi dapat dilakukan dengan tatap muka, berbicara di hadapan audience, lewat telepon atau lewat surat. Non personal Pesan disampaikan tanpa kontak personal atau interaksi perorangan, tapi lewat media, suasana dan peristiwa. Media, terdiri dari media cetak (koran, majalah), media penyiaran (radio, TV), media elektronik (audiotape, video) dan media display (billboards, sign, dan poster). Suasana adalah lingkungan, keadaan sekitar yang membentuk kecenderungan konsumen untuk membeli produk. Peristiwa adalah kejadian tertentu yang dirancang untuk menyampaikan pesan tertentu kepada target audience.

5. Membuat Anggaran Total untuk Promosi Tahapan ini adalah tahapan yang paling sulit.

Terdapat 4 metode yang bisa dipakai dalam menyusun anggaran promosi:


o

Affordable Method Anggaran disusun berdasarkan kesanggupan perusahaan untuk mengeluarkan biayanya. Metode ini mengabaikan peran promosi sebagai investasi yang memiliki dampak meningkatkan volume penjualan dalam waktu dekat.

Percentage of Sales Method Anggaran promosi disusun berdasarkan persentase tertentu terhadap penjualan (sekarang atau masa datang) atau terhadap harga jual. Terdapat 3 keuntungan dari metode ini, yaitu : pengeluaran promosi akan bervariasi sesuai dengan kesanggupan perusahaan. Dua, manajemen dapat mengetahui hubungan antara

biaya promosi, harga jual dan profit per unit. Tiga, dapat meningkatkan daya saing.
o

Competitive-Parity Method Anggaran disusun berdasarkan keinginan perusahaan untuk tetap

mempertahankan market sharenya karena pengeluaran yang berdasarkan persentase sales sama seperti yang dilakukan pesaing lain.
o

Objective and Task Method Anggaran disusun berdasarkan tujuan tertentu yang ingin dicapai, menentukan tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan memperkirakan biaya untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Jumlah dari biaya-biaya inilah yang akan dijadikan anggaran promosi.

6. Menetapkan Bauran Promosi Total anggaran promosi yang telah disusun, kemudian dialokasikan untuk penggunaan alat promosi seperti iklan, promosi penjualan, direct marketing, public relation dan sales force. Dalam industri yang sama, tiap perusahaan dapat mempunyai alokasi anggaran yang berbeda. Perusahaan selalu mencari cara untuk mendapatkan efisiensi dengan menggantikan alat yang satu dengan yang lain karena lebih hemat dan efektif. Karakteristik dari tiap promotinal tools:

Advertising:

Presentasi untuk umum diserap dengan baik karena dapat diulang beberapa kali Kesempatan yang lebih baik untuk memberikan 'arti' produk dengan mendramatisir cetakan, suara, warna. Impersonality, hanya monolog bukan dialog. Sales Promotion

Menyampaikan informasi lewat komunikasi memberikan insentif untuk konsumen mengundang/mengajak konsumen untuk melakukan transaksi saat itu juga.
Direct Marketing

Melalui surat langsung, telemarketing, electronic marketing dll. Non publik, untuk orang tertentu mengikuti kebiasaan konsumen Up to date Public Relations & Publicity Kepercayaan yang tinggi Off-guard, mencapai prospek yang lebih baik dari iklan dan salesman Dramatisasi Personal selling Paling efektif, terutama untuk membangun preferensi, memberi keyakinan dan tindakan Konfrontasi personal menanamkan kesan yang dalam di hati konsumen adanya respon langsung dari konsumen Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi:
o

Jenis produk yang dipasarkan Perusahaan yang memasarkan consumer goods lebih banyak menggunakan iklan kemudian sales promotion, personal selling sdan public relation. Untuk industrial goods, lebih banyak menggunakan personal selling, kemudian sales promotion, iklan dan public relation. Push Vs Pull Strategy Push strategy : Meliputi kegiatan pemasaran (terutama sales force dan promosi penjualan) yang diarahkan pada saluran perantara (intermediari) untuk membujuk mereka agar mau memesan dan membawa produk untuk dipromosikan kepada end users. Pull Strategy : Meliputi kegiatan pemasaran (terutama iklan dan promosi untuk konsumen) yang diarahkan pada end users untuk membujuk mereka agar meminta produk tersebut pada perantara sehingga perantara kemudian memesan produk tersebut ke perusahaan.

Buyer-readiness stage Efektivitas dan biaya masing-masing promotional tools berbeda pada tiap-tiap tahapan proses pembelian. Iklan dan Publisitas adalah yang paling efektif pada tahap awal proses pembelian, sedangkan personal selling dan sales promotion adalah yang paling efektif untuk tahapan selanjutnya. Product Life cycle Stage Efektivitas dan biaya promotional tools juga berbeda pada tiap tahap siklus hidup produk. Dalam tahap Introduction, iklan dan publisitas akan efektif, kemudian diikuti dengan sales promotion utnuk membujuk orang agar mau mencoba dan personal selling untuk dapat mengkover distribusi yang luas. Dalam tahap Growth, semua tools dapat diredam karena tingkat permintaan cukup tinggi. Pada tahap Maturity, sales promotion, advertising dan personal selling semuanya menjadi penting untuk dilakukan. Pada tahap Decline, sales promotion harus terus dilaksanakan, iklan dan publisitas dikurangi dan salesman dapat memberi perhatian yang minimal untuk produk ini. Company Market Rank Merk-merk ranking teratas lebih banyak menggunakan iklan daripada sales promotion, sedangkan untuk merk-merk rangking dibawahnya, ketika profitabilitas menurun, akan lebih banyak menggunakan salespromotion daripada iklan.

7.

Mengukur Hasil Promosi

Komunikator pemasaran harus mengukur dampak dari promosi. Kegiatan ini meliputi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada audience tentang pengenalan dan ingatan akan pesan yang disampaikan, berapa kali dilihat, apa yang diingat, bagaimana perasaannya tentang pesan tersebut, dan sikapnya terhadap produk tersebut dan perusahaan. Selain itu komunikator pemasaran juga melakukan pengukuran tentang perilaku dan respon dari audience, seperti berapa orang yang membeli, yang menyukai dan yang memberi tahu kepada yang lain akan pesan tersebut.

8.

Mengorganisasi dan Mengelola Komunikasi Pemasaran yang Terintegrasi

Komunikasi pemasaran yang terintegrasi (menyeluruh) akan menghasilkan pesan-pesan yang konsisten, penjadwalan yang tepat dan efektivitas biaya serta dampak yang lebih besar pada penjualan. IMC (Integrated Marketing Communication) akan mengembangkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pelanggan yang tepat, dengan pesan yang tepat dalam waktu yang tepat dan pada tempat yang tepat.

B. Perencanaan Promosi Perencanaan merupakan titik awal sekaligus menggambarkan titik akhir dari suatu kegiatan, orang bijak mengatakan membuat perencanaan yang bagus berarti sudah menyelesaikan sebagian dari kegiatan oleh karenanya jika menginginkan hasil yang maksimal atas kegiatan promosi, para pemasar harus terlebih dahulu harus membuat perencanaan yang sebaik mungkin, sematang mungkin dan serinci mungkin. Beberapa aspek yang menjadi point pokok dalam perencanaan kegiatan promosi ialah penentuan sasaran audience, penentuan tagline, memilih media, menentukan endorser, dan memilih biro iklan yang akan diajak kerjasama dalam agenda promosi

1. Menentukan sasasaran audience Hal pertama yang harus menjadi rujukan dalam perencanaan program promosi ialah audience, yaitu siapa yang diharapkan menjadi komunikan atas pesan yang dikominikasikan dalam promosi tersebut. Audience merupakan komunitas konssumen yang telah dikelompokkan berdasarkan aspek-aspek tertentu, baik aspek demografis, geografis atau psikografis.

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh pemasar sebelum mendesign kegiatan promosinya: Siapa saja yang diharapkan membeli atau menggunakan produk perusahaann? Usia? Status ekonomi? Pendidikan? Jenis kelamin? dan agama? Dimana mereka tinggal? Bagaimana kultur masyarakatnya? Bagaimana cara mereka saling berkomunikasi? Apa alasan mereka membeli atau menggunakan produk dalam kategori itu?

Hal apa saja yang mempengaruhi keputusan mereka dalam membeli? Bagaimana pandangan mereka terhadap kegiatan-kegiatan promosi produk Kegiatan promosi seperti apa yang biasa menarik perhatrian mereka? Jika promosi ditayangkan di televise, tayangan yang seperti apa yang menarik minat mereka? Bagaimana jika di radio? Koran? Majalah? Billboard? Media lainnya?

Makin akurat jawaban yang diperoleh, maka makin besar pula peluang untuk mencapai efektifitas promosi.

2. Menentukan tagline Tagline adalah selogan singkat yang terdapat dalam iklan dimaksudkan untuk menumbuhkan memoreable para audience. Tagline harus mampu menancap dikepala dan dihati audience. Namun,usia pemakaian sebuah tagline pada suatu brand tidak selamanya. Seringkali tagline diganti menyesuaikan perkembangan pasar dan gaya hidup target audience-nya.Sebagai contoh adalah produksabun

cuci Rinso yang pada awalnya menggunakan tagline "Mencuci sendiri" lalu menjadi "Membersihkan paling bersih" dan seterusnya, hingga kini sampai ada tagline yang cukup kontroversial, yaitu "Berani kotor itu baik". Serupa dengan atribut identitas yang lain, menciptakan tagline bukanlah perkara yang mudah. Walaupun kelihatan simpel, tetapi tagline harus efektif karena turut berfungsi membentuk brand image di benak publik dan bukan hanya sebagai tambahan / pemanis atau latah, seperti : "Kami memang beda", "Kami peduli" atau "Nomor satu di dunia". Berikut ini adalah beberapa jeni tagline berdasarkan sifat dan maknanya :
1. Descriptive

Menerangkan produknya / servisnya / janji brand. Seperti : HIT Anti nyamuk generasi baru; HSBC Bank dunia bertradisi Anda; DJARUM SUPER topnya kretek filter; dan HEMAVITON ENERGY Energy drink bervitamin.
2. Spesific

Memposisikan dirinya sebagai yang terunggul di bidangnya. Contohnya : FROZZ Permen dingin menyegarkan; SOSRO Ahlinya teh; GRAMEDIA Penerbit buku utama; dan Permen wangi ya RELAXA.
3. Superlative

Memposisikan dirinya sebagai yang paling unggul. Contohnya : BAYGON Jaminan mutu; KIJANG Memang tiada duanya; YAMAHA semakin di depan; dan KAPAL API Jelas lebih enak.
4. Imperative

Menyuruh / menggambarkan suatu aksi, biasanya diawali dengan kata kerja. Contohnya : Santai, ada SANKEN; Untung pakai ESIA; PEGADAIAN menyelesaikan masalah tanpa masalah; LA LIGHT enjoy aja!
5. Provocative

Mengajak / menantang / memancing logika atau emosi, seringkali berupa kalimat tanya. Contohnya : Oli Anda TOP ONE juga kan?; X-MILD Ekspresikan aksimu; Orang pintar minum TOLAK ANGIN; dan TING-TING GARUDA Satu, mana cukup?

Al Ries menegaskan bahwa tagline harus mendefenisikan positioning, yaitu suatu system yang terorganisasi dalm usaha menemukan uatu celah didalam Benak audience alias pelanggan. Baik buruknya system ini akan bergantung pada cara dan dalam situasi apayang dikomunikasikan. Untuk memudahkan mngantarkan merk kita ke benak konsumen, terkadang kita harus melihat celah di nomor dua. Nomor dua adalah temat yang relative kosong di benak orang. pada situasi sekarang tagline yang rasional mudah imengerti oleh alam pikiran dan menohok dikepala belum cukup menjadi syarat promosi akan berhasil, karena konsumen sekarang cendrung emotional oriented sehingga pembuatan tagline harus lebih kreatif melihat sisi-sisi emosional audience. Contoh beberapa tagline Sampoerna hijau : Asiknya rame-rame MTV : gue banget NOKIA : Connecting people

3. Memilih media Media adalah factor yang sangat menentukan factor keberhasilan promosi. Sebagaimana di jelaskan diatas bahwa media promosi terbagi atas above the line dan below the line. Kunci strategis dalam kegiatan promosi akan sangat bergantung kepada beberapa hal yaitu : pertama, luasan sasaran, ialah seberapa

besar atau seberapa luas media tersebut dapat dilihat, didengar, dibaca, atau diikiuti dalam hal ini ialah konsumen atau pelanggan. Kedua; segmen ialah siapa saja yang mengikuti meida tersebut. Segmen media tentu saja harus sesuai dengan segmen produk yang di promosikan,misalkan; jika produk di promosikan menyasar segmen anak-anak maka pilihan media baik Koran,majalah,tabloid,even,billboard, dan lainya harus disesuaikan dengan minat anak-anak. Ketiga; biaya, factor biaya juga merupakan factor yang hendak diperhatikan oleh pemasaran yang sedang merencanakan kegiatan promosi. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam beriklan tentunya harus relevan dengan prinsip efisiensi dan efektifitas dengan tingkat kemampuan laba perusahaan. Setiap media punya karakteristik masing-masing, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan promosi kita. Data media secara detail dapat diperoleh dari lebaga survey, seperti nielsen. Secara umum karakteristik media dapat dideskripsikan seperti berikut : Media Kekuatan Surat Kabar Fleksibilitas,ketetapan waktu, coverage bisa local dan nasional, penerimaan luas, dapat dipercaya, Iklan dapat ditempatkan di lokasi yang potensial, Waktu pemaparannya cukup baru, Pembaca melakukan control terhadap paparan, Dapat menggunakan kupon Televisi Kombinasi visual, audio dan gerak, perhatian audience tinggi, jangkauan luas, Kelemahan Umur informasi relative pendek, kualitas cetakan dan gambar jelek, audience terbatas yang meneruskan informasi, Kemampuan menarik perhatian rendah, Pembaca yang terpapar terseleksi Biaya tinggi, segmentasi kompleks, pemaparan cepat,

prestisius, prestisnya kurang dapat tinggi, Biaya rendah per menyeleksi tiap orang yang terpapar, audience, frekuensi Mencapai perhatian yang pemasangan harus tinggi, Mencapai citra sering dan yang positif berulang, Biaya absolute tinggi, Biaya produksi tinggi Radio Banyak pendengar, Hanya audio, seleksi demografis dan perhatian audience geografis, dipercaya dan rendah biaya relative murah, dibandingkan frekuensi paparan tinggi, dengan TV, fleksibel, Biaya produksi pemaparan cepat, rendah mudah lupa Seleksi segmen lebih akurat, dipercaya, kualitas gambar dan cetakan baik, informasi berumur panjang, penerusan informasi cukup baik, Isi dan informasi tinggi Audience harus membeli dengan harga tinggi dibandingkan dengan surat kabar, tenggang pemuatan yang lama, tidak ada jaminan mendapat posisi pemuatan yang baik, hanya visual, Fleksibilitas terbatas

Majalah

Handphone

Peer to Peer, Personal Ada keterbatasan segmented, Targeted, infrastruktur data, Akurat, Two way jenis handphone communication, berbeda-beda, Interaktif,Pengukurannya Masih dalam mudah, Visual Dinamis, proses edukasi Biaya produksi rendah, pasar, Tidak bisa Iklan bisa disimpan dan terlalu banyak tidak mudah hilang, Bisa tulisan

diakses kapan dan dimana saja, Biaya murah Outdoor Fleksibel, mudah diubah, Seleksi audience murah, relative ekslusif, rendah, kreativitas pengulangan pemaparan rendah, tergantung tinggi regulasi daerah

Brosur/Folder Informasi yang diberikan Cenderung spesifik, langsung diabaikan jika ditujukan pada personal, isinya tidak biaya murah, Daya menarik atau tidak rangsang bisa kuat dan berhubungan bisa renda tergantung dengan kebutuhan, atas daya tarik visual Ruang pesan yang ditampilkan ditentukan/dibatasi oleh kemampuan biaya Banner, Poster Daya jangkau dan raihan Daya rangsang cukup besar, biaya rendah, informasi produksi murah yang ditampilkan terbatas, Biaya pajak dan perizinan tinggi, Keamanan kurangt terjamin, Jika posisinya tidak strategis, segmentasi yang dituju tidak tercapai. Daya jangkau dan raihan Biaya produksi, cukup besar, daya perawatan, rangsang cukup tinggi perizinan, dan pajak tinggi. Informasi yang ditampilkan terbatas, Jika posisinya tidak strategis atau tidak

Billboard, Neonbox

tepat, segmentasi yang dituju tidak tercapai.

4. Memilih endoser Endoser ialah icon atau sosok tertentu yang dipakai dalam kegiatan promosi yang bertujuan untuk efektifitas penyampain pesan produk. Endoser bias saja merupakan sebuah pulau atau nama perusahaan, tokoh kartun, bintang olah raga, orang terkenal, dan yang lebih sering ialah artis.

Efektif atau tidaknya memilih figure atau icon dalam kegiatan promosi tentunya akan sangat dipengaruhi oleh image yang terbentuk dalam masyarakat mengenai sosok tersebut. Memilh atris paling popular sejkalipun tidak member manfaat apapun jika tidak ada keselarasan antara image artis dengan image yang ingin diciptakan terhadap merk.

5. Memilih biro iklan Organisasi atau perusahaan yang menangani kegiatan produk. Biro iklan ialah pubrik konsep dan ide-ide kreatif untuk branding, provokasi pasar, pencitraan, hingga pengendalian persaingan. Daripada perusahaan mengeluarkan biaya tinggi untuk program iklan maka perusahaan tersebut lebih baik diserahkan pada biro iklan. Mereka ahlinya dan layak dibayar lebih tinggi.

Perkembangan biro iklan di Indonesia bisa dikatakan pesat. Terlihat dari jumlahnya yang selalu meningkat baik dari kalangan domestic maupaun manca Negara. Pesatnya perkembangan usaha periklanan akhirnya melahirkan sebuah afiliasi besar yaitu Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI). Salah satu peran PPPI bagi anggotanya ialah menjamin kondusifitas usaha periklanan di Indonesia. Jika melihat perkembangan biro iklan maka para pemasar hendak memilih biro iklan menjadi partnernya dan biro iklan harus mempertimbangkan beberapa hal diantaranya ialah kekuatan ide memang sangat relative dan tidak terbatas, akan tetapi setiap biro iklan tentu memiliki iklim ide yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai