Anda di halaman 1dari 6

PERAWATAN NIFAS DI RUMAH Masa nifas (puerperium) menurut Sarwono Prawirohardjo adalah dimulai setelah placenta lahir dan

berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula atau sebelum hamil, yang berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Masa nifas menurut Rustam Mochtar adalah masa pulih kembali yang dimulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil yang lamanya 6-8 minggu. Definisi lain masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Menurut Hanifah Wiknjosastro, masa nifas adalah dimulai setelah persalian selesai dan berakhir setelah 6 minggu. Bahaya terbesar yang biasanya terjadi pada masa nifas adalah hemoragie atau perdarahan. Oleh karena itu, pengkajian tanda vital, syok hipovolemik, tinggi fundus uteri (untuk mengetahui intensitas kontraksi), distensi uteri, sifat dan jumlah lokhea, hemostasis perineum, ketidaknyamanan, bonding attachment dan status emosional sangat penting dilakukan untuk mengurangi bahaya masa nifas. Selain perdarahan, ada juga bahaya lain yang mengancam ibu, yaitu infeksi pada masa nifas. Intervensi terhadap gangguan ini difokuskan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan proses penyembuhan dengan perawatan asepsis, kebersihan diri, perawatan perineum, perawatan hemorargie, peningkatan eliminasi, pengkajian terhadap involusi uteri, lokhea, episiotomy dan after pain. Bidan juga mengajarkan tentang perawatan payudara dan teknik menyusui. Bidan juga member informasi tentang aktivitas, istirahat, latihan, makanan, cairan, perawatan kulit, hubungan seksual, fisiologi pasca partum, pelayanan kesehatan ibu, tanda-tanda bahaya dan kunjungan ulang 6 minggu pasca partum. Penyuluhan Hal hal yang harus diketahui ibu selama menjalani masa nifas di rumah : 1. Aktivitas. Aktivitas yang cukup beralasan sangat dianjurkan untuk dilakukan. Tidur siang harus dilakukan untuk memulihkan tenaga ibu. 2. Higiene personal. Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi. Mandi setiap hari sangat dianjurkan , setelah ibu cukup kuat beraktifitas untuk melaukan hygiene personal. Hygine personal dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan pada ibu, misalnya mengganti pembalut. 3. Hubungan seksual. Hubungan seksual tidak boleh dilakuakn segera karena involusi uteri belum kembali normal dan kemungkinan luka episiotomy belum pulih. 70% wanita melakukan hubungan seksual pada minggu ke -8 pasca partum. Banyak ibu yang masih takut untuk melakukan hubungan seksual karena trauma persalian atau ibu takut terjadi perdarahan. Lebih dari 90% primipara mengungkapkan bahwa mereka mulai aktif melakukan hubungan seksual pada minggu ke-8 pascapartum. Wanita dianjurkan untuk menyusui bayinya karena dengan menyusui akan menekan produksi estertogen yang tentu akan berpengaruh pada pemulihan alat- alat kandungan. Beri ibu konseling tengtang hubungan seksual setelah persalian, yakni ibu tidak perlu takut untuk melakukan hubungan seksual setalah 6 minggu pascapartum 4. Istirahat. Setelah bayi lahir, kebanyakan wanita sangat emosional dan merasa letih. Umumnya mereka tertidur sejenak. Ketika bangun, ia sangat ingin melihat dan menggendong bayinya. Ibu dapat bangkit dari tempat tidur, tetapi banyak wanita lebih suka di tempat tidurselama 24 jam pertama dan menikmati istirahatnya. Setelah itu, sebaiknya ia bangkit dan berjalan untuk meningkatkan ototototnya, meningkatkan aliran darah, dan mempercepat pengeringan lochea. 5. Lochea.

6.

7.

8.

9.

Lochea adalah darah yang dibuang dari rahim yang telah mengerut kembali ke ukuran semula. Pada saat hamil rahim melindungi janin dari lingkungan luar, menyediakan gizi melalui plasenta, dan akhirnya dengan kontraksi ototnya mengeluarkan bayi ke dunia. Lochea terdiri dari darah tempat plasenta menempel dan luruhan dinding rahim yang berkembang sangat besar selama kehamilan. Dalam 5 hari pertama setelah kelahiran, lochea sebagian besar terdiri dari darah sehingga berwarna merah. Lima sampai 10 hari berikutnya warnanya menjadi coklat kemerahan karena jumlah darah yang hilanglebih sedikit dan lebih banyak luruhan dinding rahim yang dikeluarkan. Pada hari ke-12, warnanya pucat kekuningan atau putih, luruhan ini mungkin berlanjut dengan jumlah bervariasi selama 6 minggu. Biasanya, luruhan ini akan berhenti pada akhir minggu ke-3. Lama lochea merah bervariasi, kadang-kadang masih berlanjut 10 hari atau lebih, atau lochea merah mungkin muncul pada minggu berikutnya. After pain. Jika perineum robek atau dilakukan episiotomi saat melahirkan, Ibu akan merasakan sakit diperineum yang mungkin berlanjut sampai beberapa minggu atau beberapa bulan. jika pasien mengalami sembelit dan merasa kurang nyaman, sebaiknya meminta pegobatan. Biasanya obat pencahar ringan atau obat pencahar supositoria (seperti Bisacodyl) diberikan. Ambeien sering terjadi selama kehamilan, kadang juga terjadi selama persalinan. Pada beberapa wanita, menyebabkan rasa tidak nyaman. Pengobatannya menggunakan salep penahan rasa sakit dan berusaha mendorongnya ke dalam lubang anus setelah membuang kotoran. Sakit punggung Sakit punggung tampaknya sangat lazim pada wanita yang memakai obat bius epidural atau menjalani tahap kedua persalinan yang panjang. Beberapa wanita juga melaporkan sakit di leher atau di bahu. Sakit punggung ini terjadi selama beberapa minggu atau beberapa bulan setelah melahirkan. Eliminasi Dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, kadang-kadang Ibu merasa susah berkemih karena robekan selama melahirkan pada jaringan vagina dan jaringan di sekeliling kandung kemih. Periksa dini di rumah sakit akan membantu masalah ini. beberapa wanita mengalami kesulitan menahan keluarnya urine sehingga selalu basah dalam beberapa minggu atau bulan setelah melahirkan. Depresi pascapartum Antara 8-12% wanita tidak dapat menyesuaikan peran sebagai orang tua dan menjadi sangat tertekan dan mencari bantuan dokter. Wanita yang lain berusaha melanjutkan hidupnya. Depresi yang terdeteksi secara klinis biasanya muncul pada 6-12 minggu pertama setelah kelahira, tetapi mungkin tidak akan diketahui sampai jauh setelah itu. Karena alasan ini, dokter meminta Ibu untuk mengisi sebuah kuosionerpendek (Skala depresi Postpartum Edinburg) dalam kunjungan dokter setelah melahirkan. selain itu, dokter akan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui apakah Ibu ada kecenderungan mengalami depresi. ibu yang rentan adalah Ibu yang a. mempunyai riwayat keluarga atau riwayat pribadi yang mengalami depresi b. tidak mempunyai pengalaman menjadi orang tua di masa anak-anak atau remaja, misalnya tidak mempunyai saudara kandung untuk dirawat. c. mempunyai keluarga yang tidak stabil atau kasar di masa anak-anak dan remaja. d. tidak mempunyai dukungan positif dari suami atau pasangan selama dan setelah kelahiran e. pernah didiagnosis menderita depresi selama kehamilan f. terputus dari saudara dekat atau teman yang dapat merawat bayi dari waktu ke waktu g. mungkin mempunyai pengalaman negatif dalam berhubungan dengan tenaga kesehatan selama kehamilan (misalnya tidak komunikasi dan informasi) Beberapa tanda depresi adalah kesedihan, sulit tidur, hilang selera makan, hilang konsentrasi, perasaan tidak dapat mengatasi suatu masalah, sensitif, dan cemas. Dalam kasus

yang lebih parah, konsultasi psikiatris mungkin diperlukan. Penting mendapatkan bantuan secepatnya karena seorang wanita yang mengalami depresi lebih dari 4 bulan lebih, mungkin akan mengalami depresi dalam kehamilan berikutnya. 10. Kontrasepsi Pemberian ASI berarti memberi susu dari payudara Ibu secara teratur. Dengan demikian ibu akan terlindung terhadapa kehamilan dan tidek perlu menggunakan kontrsepsi. jika Ibu memilih menggunakan mengganti ASI, resiko kehamilan terjadi 6 minggu setelah melahirkan. Karena itu, sebaiknya bicarakan dengan dokter tentang kontrasepsi paga kunjungan minggu ke-6. Pemulangan Rawat Inap Dini Anjuran pemulangan pascapartum dini memiliki keuntungan sebagai berikut : 1. Memperkuat konsep kelahiran sebagai suatu peristiwa fisiologis. 2. mempersingkat masa perpisahan antara Ibu dan anak yang lain 3. Mempelluas kemampuan kontrol dan partisipasi pasangan setelah kelahiran itu sendiri 4. Memberi rasa aman karena berada di lingkungan rumah selama masa awal menjadi orang tua yang menghadapi stressor 5. Mengurangi pajanan patogen yang tidak perlu di lingkungan rumah sakit (harrison, 1990) 6. Membuat tempat tidur di layanan maternitas dipakai secara lebih efektif (pertukaran pasien yang cepat atau penyediaan tempat tidur untuk individu yang mengalami komplikasi) 7. Meningkatkan jumlah kelahiran tanpa penggunaan obat 8. Membuat ibu/ayah/pasangan/bayi dan anggota keluarga lain memiliki lebih banyak waktu bersama 9. Menciptakan gengguan yang lebih sedikit dalam kehidupan sehari-hari keluarga. Hari ketika sepasang suami istri membawa bayi baru lahir pulang ke rumah untuk pertama kali, biasanya penuh suka cita dan kenangan. Keadaan ini juga dapat merupakan suatu keadaan yang sangat tidak nyaman walaupun beberapa orang tua baru mengantisipasi pemulangan dini dengan antusias, ada juga yang merasa tidak siap menghadapi kenyataan yang sebenarnya. Ibu yang memiliki anak yang lain merasa tidak tenang, ingin cepat pulang untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Tidak jarang Ibu baru terkejut terhadap nyeri yang dialaminya. Kriteria Pemulangan Dini Ibu Kehamilan, persalinan, dan masa pascapartum tanpa komplikasi. Tidak ada bukti Ketuban pecah dini. Tekanan darah stabil, suhu tubuh <380C Mampu berjalan sendiri Mampu berkemih tanpa kesulitan Perineum utuh tanpa robekan perineum derajat 3 atau 4 Hb >10 gram Bayi Bayi aterm (38-41 minggu) dengan berat 2500-4500 gram Temuan normal pada pengkajian fisik yang dilakukan dokter Data laboratorium normal, termasuk combs negatif dan hematokrit 40-60% Tanda vital stabil Makan dengan baik (mengisap dan menelan dengan normal) nilai Apgar >7 pada menit pertama dan kelima Berkemih dan defekasi normal Uji skrining Tiroid dan PKU telah dilakukan, uji PKU ulang dijadwalkan pada minggu kedua Umum

Menghadiri kelas perawatan bayi dan Ibu dengan menekankan masalah perawatan di rumah pada minggu pertama. Kehadiran seseorang yang mendukung di rumah untuk membantu perawatan. Ada strategi untuk tindak lanjut Kehamilan, persalinan, masa pascapartum tanpa komplikasi, baik pada Ibu maupun bayi Ibu mendemonstrasikan ketrampilan pemberian makanm merawat kulit, dan tali pusat, mengukur temperatur dengan termometer, memeriksa keadaan bayi dan tanda penyakit serta memberi perawatan kedaruratan.

Pada hari dan minggu pertama TM keempat, orang tua akan mengalami transisi kehidupan yang utama, yaitu pulih dari peristiwa sekitar kelahiran, menyesuaikan kebutuhan bayi baru lahir, menjadi orang tua, menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang dipelajari untuk persiapan kembali ke rumah, mengubah prioritas, dan mengatur kembali beberapa peran yang lama sambil memulai peran yang baru. Jika ada anak- anak yang lain, timbul tantangan tambahan yang membantu mereka untuk menyesuaikan diri berbagi rumah dan orang tua dengan bayi baru lahir. Stres yang terkandung dalam suatu tradisi besar seperti ini mengontribusi suatu kemungkinan krisis yang besar pada pengalaman di awal masa pascapartum. Semua pasangan terutama mereka yang sedang mengantisipasi pulang dini, harus dibantu untuk mengantisipasi transisi dari rumah sakit ke rumah sehingga keterkejutan menghadapi kenyataan tidak mengurangi kesenangan atau menyebabkan stress yang tidak perlu. Pedoman antisipasi harus dipusatkan pada upaya tiba dirumah segera, perjalanan itu sendiri, menyediakan perawatan bayi yang esensial, menjamin ibu dapat tetap nyaman dan cukup tidur, mengatur kedatangan tamu dan meminta bantuan. Kadang-kadang, strategi perawatan yang paling sederhana member dukungan yang sangat besar. Hal kecil sekalipun dapat menimbulkan stress akibat tuntutan bayi baru lahir yang banyak atau akibat nyeri atau keletihan yang disebabkan kelahiran dan kesibukan saat kembali ke rumah. Merencanakan pulang segera setelah bayi mulai disusui membuat pasangan memiliki waktu yang cukup untuk tiba dirumah dan menerima tamu sebelum waktu menyusui berikutnya. Sampel susu formula tidak perlu diberikan kepada ibu yang menyusui karena akana membingungkan dan mengurangi keinginan untuk menyusui. Seorang bayi baru lahir ditengah-tengah keluarga seringkali menarik kedatangan tamu. Bidan dapat membantu orang tua terlebih dahulu mencari jalan agar mereka dapat mengatasi keadaan ini. Mereka mungkin perlu menemukan petunjuk untuk mengigatkan bahwa ibu yang baru melahgirkan sudah lelah dan perl;u istirahat dan membiarkan suami untuk mengajak tamu melihat lihat bagian rumah yang lain. Penyesuaian orang tua yang efektif meliputi hal hal berikut: 1. Orang tua berinteraksi denganbayi baru lahir dengan penuh kasih saying. 2. Perilaku orang tua mencerminkan apresiasi sensoris dan kapasitas perilaku bayi ( misal menyusui, mengganti popok, kebersihan, rangsangan sensoris). 3. Orang tua berespon terhadap tanda tanda dari bayi. 4. Orang tua menyatakan percaya diri semakin terampil dalam merawat bayi (misal menyusui, mengganti popok, kebersihan, rangsangan sensoris). 5. Orang tua mengidentifikasi penyimpangan dari keadaan normal pada bayi, yang harus segera mendapat perhatian dokter. 6. Orang tidak hanya menemukan factor factor yang membuat stress dan menantang, tetapi juga yang positif atau menggembirakan. 7. Orang tua menjelaskan atau mendemonstrasikan prosedur pada keadaan darurat dan menyebutkan tindakan untuk mengkaji keadaaan kedaruratan. 8. Orang tua berinteraksi dengan suportif. 9. Orang tua bekerjasama secara efektif satu sama lain dalam merawat bayi baru lahir dan anak anak yang lain

Tanda Tanda fisisk pascapartum yang berbahaya 1. Demam dengan atau tanpa menggigil 2. Bau rabas vagina yang tidak enak atau mengiritasi 3. Lokia atau rabas vagina keluhan secara berlebihan 4. Lokia kembali berwarna terang setelah sebelumnya berwarna merah karat 5. Daerah tungkai bawah membengkak, nyeri, kemerahan atau panas jika disentuh 6. Pembengkakan yang terlokalisasi atau rasa nyeri, panas di payudara 7. Suatu sensasi terbakar selama berkemih atau tidak dapat berkemih 8. Nyeri di pelvis atau perineum KUNJUNGAN RUMAH Banyak program pulang dini memakai kunjungan rumah pasca partum sebagai suatu tindakan tambahan untuk pemeriksaan pasca partum lanjutan. Kunjungan rumah dapat menjadi bagian dari layanan rumah sakit, dokter pribadi, departemen kesehatan masyarakat atau badan swasta yang khusus member pelayanan dirumah untuk pasien maternitas. Kunjungan dapat dilakukan sejak 24 jam setelah pulang. Jarang sekali suatu kunjungan rumah ditunda sampai hari ke 3 setelah pulang ke rumah. Keputusan untuk memperpanjang kontrak kunjungan rumah setelah satu minggu akan dibuat sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga. Selama kunjungan rumah, bidan melakuakn pengkajian yang sistematis terhadap ibu dan bayi yang baru lahir untuk menentukan penyesuaian fisiologis dan untuk mengidentifikasi setiap komplikasi yang potensial. Pengkajian juga difokuskan pada penyesuaian emosional ibu, termasuk factor factor keseimbangan ( persepsi, koping dan dukungan) dan mencegah krisis. Bidan juga mengkaji pengetahuan ibu tantang perawatan diri sendiri dan perawatan bayi. Observasi orang tua baru, bayi baru lahir dan anggota keluarga lain dan situasi yang alami ini memungkinkan bidan memperoleh data tentang lingkungan kehidupan mereka yang tidak didapat dengan cara lain. Kunjungan rumah memiliki keuntungan yang sangat jelas karena membuat bidan dapat melihat dan berinteraksi dengan anggota keluarga di dalam lingkungan yang alami dan aman. Bidan mampu mengkaji kecukupan sumber yang ada di rumah, demikian pula keamanan di rumah, dan lingkungan sekitarnya. Misalnya, bidan dan Ibu bersama-sama membahas hal-hal yang harus dipelajari sampai kunjungan berikutnya, mempelajari perawatan bayi lebih mudah karena bendabenda yang dipakai demonstrasi adalah benda-benda yang dipakai untuk demonstrasi adalah bendabenda yang sebenarnya yang digunakan sehari-hari di rumah. Oleh karena itu, kunjungan rumah lebih mudah dilakukan untuk mengidentifikasi penyesuaian psikologis dan fisik yang rumit. Ada beberapa keterbatasan kunjungan rumah sebagai suatu strategi tindak lanjut pascapartum. 1. Biaya untuk mengunjungi keluarga yang jaraknya jauh. 2. Terbatasnya jumlah bidan yang berpengalaman dalam memberi pelayanan maternitas dan perawatan bayi baru lahir 3. Kekhawatiran tentang keamanan untuk mendatangi keluarga di daerah tertentu TABEL

Adaptasi Fisiologi Bayi

Anda mungkin juga menyukai