Viantiane Action Program 2004
Viantiane Action Program 2004
4/27/12
Pendahuluan
Gagasan tentang terbentuknya Komunitas ASEAN di tahun 2015 sudah muncul sejak Bali Concord II diselenggarakan pada 2003 Action Programme 2004 merupakan bentuk yang lebih rinci, mencantumkan tujuan, strategi, serta mekanisme implementasi dari Komunitas ASEAN 2015. Pembahasan akan mencakup politik-
Vientiane
4/27/12
sebuat pakta pertahanan, tapi untuk mendorong kelancaran ekonomi security bertentangan dng Piagam PBB, ZOPFAN, TAC dan SEANWFZ keamanan regional di Asia Tenggara dan Asia Pasifik
Comprehensive Tidak
Menjaga
4/27/12
Area Kerja
4/27/12
I. Kondisi politik
4/27/12
rasa kekeluargaan
(we feeling)
menumbuhkan
kepercayaan antar anggota dan menanamkan pemikiran bahwa masing-masing negara anggota tidak akan menyerang satu sama lain.
COC di Laut Cina Selatan, melawan terorisme, perjanjian 4/27/12 ekstradisi, dll
Contoh:
kepercayaan, mengurangi ketegangan, mencegah eskalasi konflik preventive diplomacy, confidence building measure, kerjasama untuk mengatasi separatisme, dll
Contoh:
4/27/12
V. Post-conflict Peacebuilding
4/27/12
+Implementing Mechanism
4/27/12
keuangan 1997-1998 memicu kesadaran negara-negara ASEAN ttg pentingnya kerjasama ekonomi intra-kawasan = memicu AEC AEC diperkuat dengan Vientiane Action Program 2004-2010 mencakup ASEAN Framework Agreement for the Integration of Priority Sectors.
Gagasan
4/27/12
Program kerja
High
Level Task Force (HLTF) yang diberikan kewenangan untuk melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi dalam mewujudkan pasar tunggal ASEAN.
Framework Agreement for the Integration of Priority Sectors diatur penghapusan tarif di 11 sektor prioritas yakni : produk pertanian, angkutan udara, otomotif, e-ASEAN, 4/27/12
ASEAN
Pada
4/27/12
KTT ASEAN Ke-13 di Singapura, bulan Nopember 2007, telah disepakati Blueprint for the ASEAN Economic Community(AEC Blueprint) yang akan digunakan sebagai peta kebijakan (roadmap) guna mentransformasikan ASEAN menjadi suatu pasar tunggal dan basis produksi, kawasan yang kompetitif dan terintegrasi dengan ekonomi
single market dan production base (arus perdagangan bebas untuk sektor barang, jasa, investasi, pekerja terampil, dan modal); penciptaaan kawasan regional ekonomi yang berdaya saing tinggi dan pengembangan UKM); Menuju suatu kawasan dengan
Menuju
4/27/12
AEC Scorecard yang digunakan sebagai alat untuk mengukur dan memberikan informasi kepada public tenatang kemajuan yang dicapai oleh Negaranegara anggotanya. card ini sendiri disusun atas dasar indicator proses (disposisi cetak biru dalam kebijakan nasional), dan indicator hasil (kinerja ekspor-impor, dan intensifikasi perdagangan) sendiri berada di peringkat ke-7
Score
Indonesia 4/27/12
Scorecard yang digunakan sebagai alat untuk mengukur dan memberikan informasi kepada public tenatang kemajuan yang dicapai oleh Negaranegara anggotanya. card ini sendiri disusun atas dasar indicator proses (disposisi cetak biru dalam kebijakan nasional), dan indicator hasil (kinerja ekspor-impor, dan intensifikasi perdagangan) sendiri berada di peringkat ke-7
Score
Indonesia 4/27/12
4/27/12
Total perdagangan Indonesia dengan Negara-negara di ASEAN meningkat secara signifikan (hampir3 kali lipat).
4/27/12
Neraca perdagangan menunjukkan bahwa Indonesia mengalami deficit perdagangan dengan Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand.
4/27/12
Tantangan
Terjadinya Defisit Perdagangan Daya Saing SDM yang meningkat
4/27/12 National
Interest
4/27/12
4/27/12
Mekanisme Implementasi
4/27/12
Kesimpulan
Vientiane Action Programme (VAP) membantu pembentukan Komunitas ASEAN 2015, terutama usaha-usaha yang dilakukan negara-negara ASEAN untuk meningkatkan kerjasama di dalam bidang politik-keamanan, ekonomi, dan sosialbudaya. Politik-keamanan: mengawasi perkembangan politik di kawasan ASEAN, menjadi wadah untuk mencegah terjadinya konflik; ataupun sarana penyelesaian konflik
Ekonomi: cikal bakal terbentuknya Komunitas Ekonomi ASEAN, penghapusan tarif di sebelas sektor prioritas 4/27/12