Anda di halaman 1dari 2

IDENTIFIKASI MASALAH I. 1. Biologis Angka kesakitan tinggi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

DATA PENDUKUNG ISPA Gasteritis Rheumatik Diabetes mellitus Hipertensi Penyakit kulit Rongga mulut Diare TB paru Penyakit mata 6862 3255 2211 1999 1990 912 1157 330 1204 118

PRIORITAS MASALAH 1. TB Paru a. Prevalensi cukup tinggi sebanyak 1204 orang/tahun. TB paru dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati. b. Kenaikan angka penyakit. Merupakan penyakit yang dapat menular. c. Keinginan masyarakat. Masyarakat ingin terbebas dari penularan TB paru. d. Rasa prihatin masyarakat. e. Teknologi dan biaya tersedia yaitu vaksin dan obat-obatan untuk mengobati penderita TB paru. g. Taraf kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan apabila penyakit TB paru dapat ditanggulangi. g. Dukungan politik 2. Diare a. Prevalensi cukup tinggi, sebanyak 330 orang. b. Kenaikan angka penyakit, jika tidak diobati. c. Keinginan masyarakat. Masyarakat ingin terbebas dari penyakit diare. d. Biaya tersedia, yaitu biaya obatobatan seperti oralit. 3. Gigi dan Mulut a. Prevalensi cukup tinggi, sebanyak 1157 orang. b. Sumber yang tersedia, yaitu tenaga kesehatan berupa dokter gigi dan perawat gigi. c. Biaya pengobatan gigi tersedia. d. Adanya dukungan program berupa UKGS dan UKGMD.

PROGRAM ALTERNATIF Program A 1. Kegiatan pengobatan dan pemberian OAT (Obat Anti TB) kepada penderita TB secara gratis. 2. Memberikan imunisasi BCG pada anak-anak. 3. Melakukan strategi DOTS. Strategi DOTS terdiri atas 5 komponen, yaitu: a. Dukungan politik dari para pimpinan wilayah. b. Pemeriksaan fisik dan laboratorium darah, dahak) serta roentgen dada. c. Pengawas Minum Obat (PMO) PMO ini yang akan ikut mengawasi penderita minum seluruh obatnya. d. Pencatatan dan Pelaporan penderita dinyatakan sembuh atau selesai pengobatannya. e. Panduan OAT termasuk dosis dan jangka waktu pengobatan yang tepat untuk keberhasilan pengobatan penderita 4. Memberikan edukasi kepada masyarakat untuk membuat ventilasi pada masing-masing rumah. 5. Melakukan penyuluhan di posyandu dan balai desa tentang gejala penyakit TB dan menghimbau masyarakat untuk menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan sehat, serta perbaikan gizi keluarga.

PROGRAM YANG DIPILIH Program A Faktor pendukung : 1. Aspek teknis program , yaitu tersedianya alat pemeriksaan dahak dan darah seperti preparat apusan untuk mengirimkan sediaan (specimen) berupa sputum ke tingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi atau laboratorium daerah/rumah sakit. 2. Kerangka organisasi yang diperlukan, yaitu petugas kesehatan dan pengawas minum obat (PMO) tersedia di Puskesmas. 3. Biaya pengobatan dan imunisasi tersedia di Puskesmas. 4. Sarana dan tenaga yang diperlukan tersedia, yaitu OAT, vaksin, dan imunisasi BCG serta petugas kesehatan tersedia di Puskesmas. 5. Manfaat yang dihasilkan, yaitu bagi penderita TB dapat sembuh dan bagi masyarakat sehat dapat terhindar dari penularan TB paru. 6. Pengaruh program terhadap hal diluar bidang kesehatan, yaitu dengan sembuhnya penderita TB akan meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan keluarga penderita TB tersebut.

II. Administrasi a. Teknologi - Ketenagaan Distribusi tidak merata Kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan (coverage)

1. 2.

Dokter gigi = 3 orang Perawat gigi =1 orang

- UKGS tahap I - Tidak adanya pelayanan kesehatan gigi berupa penambalan dan skeling. - Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan gigi yang tidak memadai, yaitu dental unit yang tidak berfungsi serta alat dan bahan pendukung tidak ada seperti bur, skeler, bahan tambalan, tang pencabutan gigi tidak lengkap, sarana sterilisasi seperti autoclave/cairan antiseptic. Kelemahan dalam pengumpulan dan analisa data kesehatan yaitu tidak adanya data angka kematian dan kunjungan ke klinik gigi dalam laporan puskesmas tersebut. 1. Tamat SD = 26,7% 2. SMP = 35,6% 3. SMA = 35,1% 4. S1 = 2,56% 5. S2 = 0,08% 6. S3 = 0,02%

Kemampuan dalam perencanaan

III. Sosial Budaya a. Pendidikan

Program B 1. Aktivitas home visit dengan melakukan pemeriksaan darah dan dahak oleh petugas kesehatan. 2. Melakukan penyuluhan secara berkala dengan media berupa poster oleh petugas kesehatan kepada masyarakat dib alai desa. 3. Petugas kesehatan memberi arahan tentang rumah sehat dengan ventilasi yang baik dan seterusnya mengenakan sanksi bagi rumah yang tidak memiliki ventilasi.

Program B tidak dipilih karena: 1. Aktivitas home visit memerlukan petugas kesehatan dan waktu yang banyak. 2. Penyuluhan kurang efektif untuk mengobati penderita TB. 3. Program untuk melaksanakan sanksi bagi rumah yang tidak memiliki ventilasi sulit dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai