Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Masih Kecil
Dominiguez yang banyak melakukan riset seputar obat pencegahan kanker di Keck School of Medicine and
Norris Comprehensive Cancer Center di University of Southern California telah berhasil mengidentifikasi
sejumlah gen yang bisa berpengaruh terhadap arylamines, yaitu zat yang terkandung dalam cat rambut
permanen.
Penelitian terdahulu menunjukkan orang yang memiliki enzim nacetyltransferase-2 (NAT-2) yang berproses
cepat dalam tubuhnya lebih lama memproses arylamines. Beberapa variasi enzim lain telah dikenali sebagai
NAT2, GSTM1/T1/P1 dan CYP1A2.
Dominiguez beserta rekannya membandingkan 228 orang perempuan penderita kanker kandung kemih dengan
131 orang perempuan sehat dalam usia yang sama. Pada kedua kelompok tersebut dilakukan pencarian
kandungan variasi enzim. Para peneliti tidak menemukan variasi enzim yang berhubungan dengan cat rambut
permanen maupun kanker kandung kemih. Baru pada golongan perempuan bukan perokok ditemukan proses
akselerasi lambat dari enzim NAT1, salah satu enzim yang memicu kanker kandung kemih pada pemakai cat
rambut permanen.
“Di antara perempuan bukan perokok, NAT1 terlihat lambat bekerja dalam tubuhnya. Ini berarti mereka berisiko
lebih tinggi menderita kanker kandung kemih akibat memakai pewarna rambut permanen,” ujar Dominiguez.
Namun Irene Malbin, presiden utama hubungan masyarakat The Cosmetic, Toiletry and Fragrance Association
(TCTFA), sebuah kelompok yang mewakili perusahaan pewarna rambut mengatakan bahwa keamanan produk
cat rambut sudah diuji coba lebih dulu.
“Cat rambut sudah melalui proses uji coba produk yang berlaku saat ini. Penelitian membuktikan bahwa produk
ini aman dan banyak konsumen yang percaya pada produk kami,” ujar Malbin.
Konsumen sebaiknya berhati-hati dalam memakai produk. Pilih mana, trendi tapi berisiko kanker, atau tidak
trendi tapi sehat?(reuters/mer)