Anda di halaman 1dari 1

Jakarta, BNP2TKI (27/9)--Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyetujui usulan Badan Nasional Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) untuk meningkatkan status kelembagaan Pos Pelayanan di Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) TKI di Selapajang menjadi Balai Pelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia Selapajang. Persetujuan itu tertuang dalam Surat Menteri No. B/2231/M.PAN-RB/9/2011 tertanggal 21 September 2011 perihal penataan organisasi di lingkungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Isi surat itu berupa perubahan dan penambahan Rekapitulasi Unit Organisasi dan Eseloni Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan BNP2TKI. Selain pembentukan Balai Kepulangan TKI Selapajang juga disetujui Pembentukan Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Gorontalo (P4TKI), Peningkatan status 4 (empat) Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) menjadi Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia masing-masing di Lampung, Padang, Kendari, dan Palu. Dan terakhir, kata Menteri EE Mangindaan, pemerintah juga menyetujui Pembentukan 5 (P4TKI) (non eselon) masing-masing di Tanjung Balai Asahan, Cilacap, Bekasi, Palangkaraya dan Mamuju.

Dia menambahkan, peningkatan status Balai Pelayanan Kepulangan TKI Selapajang juga diiringi dengan peningkatan eselon di masing-masing lembaga. Balai Kepulangan GPK TKI Selapajang nantinya akan dipimpin oleh pejabat eselon golongan III A. Sementara untuk Loka P4TKI akan dipimpin pejabat eselon golongan IV A. Terkait anggaran, Kemenpan dan RB, EE Mangindaan menyarankan agar memanfaatkan anggaran yang tersedia di BNP2TKI, sedangkan mengenai kebutuhan pegawai agar memanfaatkan Pegawai Negeri Sipil yang yang di BNP2TKI atau instansi pemerintah lainnya di luar BNP2TKI yang dalam pelaksanaannya agar berkoordinasi dengan Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan/ atau Badan Kepegawaian Negara. Termasuk perlunya upaya meningkatkan profesionalisme aparatur melalui optimalisasi pemanfaatan jabatan fungsional yang telah ada, pungkas Mangindaan. (Zul/ Toha).

Anda mungkin juga menyukai