Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KERJA BENGKEL OTOMOTIF SMKN 5 ( STM PEMBANGUNAN ) SURABAYA

Nama Siswa Kelas Nomor Absen Hari/Tanggal Pekerjaan Waktu Instruktur : Pandi Sadewo : XII TKR 3 : 09 : Rabu/05 oktober 2011 : EFI : 6 jam pelajaran : Pak Mursidi

I.

TUJUAN a. Memahami cara pemeriksaan EFI b. Memahami nama-nama komponen EFI c. Memahami fungsi komponen-komponen EFI ALAT DAN SPESIFIKASI a. Bak tempat buku tentang EFI BAHAN DAN SPESIFIKASI a. Engine stand EFI KESELAMATAN KERJA a. Memakai pakaian praktek. b. Memakai alat sesuai dengan spesifikasi. c. Menjaga kebersihan daerah ruang kerja dan alat. d. Menggunakan serbuk kayu untuk membersihkan solar e. Membersihkan ruang bengkel setelah praktik LANGKAH KERJA a. b. c. d. e. memakai baju praktek sesuai dengan SOP Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktik Menaruh alat dan bahan di tempat yang bersih Mengidentifikasi, nama, fungsi dan cara kerja setiap komponen Mengecek alat dan bahan kembali, kemungkinan ada yang hilang atau rusak. Setelah itu membersihkan tempat praktik. f. Membersihkan bengkel setelah praktik.

II. III. IV.

V.

VI.

Dasar teori

SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR EFI adalah sistem karburator digital, menggantikan sistem Karburator manual yang banyak digunakan saat ini. Pada EFI terdapat ECU yang bertugas mengatur kondisi AFR ideal selalu tercapai, meski kondisi motor berubah-ubah. Dengan tercapainya AFR ideal, maka pembakaran yang dihasilkan mesin dapat sempurna. Yang berakibat kadar buang gas beracun akan semakin berkurangatau tingkat polusi rendah. Dengan EFI tenaga yang dihasilkan engine pun tetap optimum setiap saat. Tujuannya adalah sebagai berikut : meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar (fuel efficiency),
kinerja mesin lebih maksimal (optimal engine performance), pengendalian/pengoperasian mesin lebih mudah (easy handling), memperpanjang umur/lifetime dan daya tahan mesin (durability),

emisi gas buang lebih rendah (low emissions). Tipe EFI Ada dua tipe sistem EFI yang diklasifikasikan dengan metode jumlah deteksi intake udara. 1. L-EFI (Tipe kontrol aliran udara) Tipe ini menggunakan air flow meter untuk mendeteksi jumlah udara yang mengalir di dalam intake manifold. Ada dua tipe metode pendeteksian: satunya langsung mengukur massa intake udara, dan satunya lagi membuat koreksi berdasarkan volume udara. 2. D-EFI (Tipe manifold pressure control) Tipe ini mengukur tekanan di dalam intake manifold untuk mendeteksi jumlah intake udara dengan menggunakan densitas intake udara.

V.

Nama komponen utama EFI dan fungsinya


Komponen Utama EFI ECU (Electronic Control Unit) Fuel Pump Pressure Regulator
Water Temperatur Sensor Intake Air Temperatur Sensor Inlet Air Pressure Sensor (Air Flow Meter)

Crank Shaft Sensor

Camshaft Sensor Throttle Sensor Fuel Injector Speed Sensor Oksigen sensor

ECU (Electronic Control Unit)

Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input dari sensorsensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi, saat pengapian. ECU memiliki sistem diagnostik. ECU secara konstan memonitor sinyal-sinyal yang di-input oleh berbagai sensor. Bila ECU mendeteksi kerusakan pada sinyal input, ECU merekam kerusakan dalam bentuk DTCs (Diagnostic Trouble Codes) dan menyalakan MIL (Malfunction Indicator Lamp). Bila perlu, ECU dapat meng-output DTCs dengan menyalakan MIL atau menampilkan DTCs atau data lain pada layar tester genggam. Fungsi diagnostik yang meng-output DTCs dan data kerusakan pada tester genggam adalah bentuk sistem elektronik yang canggih dan rumit. Karena sebuah sistem diagnostik harus menuruti peraturan yang berlaku di suatu negara, isinya pun berbeda sesuai negaranya.

Fuel Pump Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan. Pressure Regulator Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).
Water Temperatur Sensor

Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM lebih banyak.

Intake Air Temperatur Sensor Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.

Inlet Air Pressure Sensor (Air Flow Meter)

Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu depan) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak. Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak. Crankshaft Sensor Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat. Camshaft Sensor Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan buka INJECTOR. Fuel Injector Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU. Speed Sensor Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor,memainkan gas di lampu merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda. Throttle Sensor Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan katup gas, bukaan besar membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama. Oksigen sensor Mendeteksi konsentrasi oksigen dalam gas buang Prinsip Kerja Jumlah aliran/massa udara yang masuk ke dalam silinder melalui intake manifold diukur oleh sensor aliran udara (air flow sensor), kemudian bahan bakar dicampur dengan udara oleh fuel injector.
Fuel injector terletak di dalam intake manifold di belakang intake valve.

Injector ini berupa solenoid elektrik yang dioperasikan oleh ECU. Kemudian data data lain tentang kondisi mesin akan informasikan ke ECU (Electronic Control Unit). ECU menggunakan serangkaian sensor untuk menentukan oksigen intake,

outtake oksigen, tekanan manifold, kecepatan, tegangan, suhu dan posisi throttle untuk perhitungan yang akurat jumlah bahan bakar yang dibutuhkan. ECU akan memberi sinyal ke injector dengan mengubah-ubah injector ground circuit on dan off bergantian.
ECU akan mengatur lama pembukaan injektor, sehingga bensin yang masuk

ke dalam pipa saluran masuk (intake manifold) melalui injektor telah terukur jumlahnya. Bensin dan udara akan bercampur di dalam intake manifold dan masuk ke dalam silinder pada saat langkah pemasukan. Campuran ideal siap dibakar. Idealnya untuk setiap 14,7 gram udara masuk diinjeksikan 1 gram bensin dan disesuaikan dengan kondisi panas mesin dan udara sekitar serta beban kendaraan. Bensin dengan tekanan tertentu (2-4 kali tekanan dalam sistem karburator) telah dibangun oleh pompa bensin elektrik dalam sistem dan siap diinjeksikan melalui injektor elektronik.

VI.

Kesimpulan EFI adalah sistem karburator digital, menggantikan sistem Karburator manual yang banyak digunakan saat ini. Pada EFI terdapat ECU yang bertugas mengatur kondisi AFR ideal selalu tercapai, , meski kondisi motor berubahubah

Anda mungkin juga menyukai