Anda di halaman 1dari 49

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/hubungan-air-dan-tanaman.

html Air (rumus kimia: H2O) adalah benda tak berwarna, tak berbau dan tak berasa yang diperlukan oleh semua kehidupan di bumi agar mereka dapat bertahan hidup. Air merupakan jaringan kimia yang berada dalam bentuk cair pada tekanan biasa dan pada suhu kamar. Sekitar 3/4 dari permukaan bumi diliputi air. Rumus kimia bagi air adalah H2O, yang berarti setiap molekul air mengandung dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Hubungan terjadi antara elektron-elektron yang membentuk bagian luar atom dan merupakan mata rantai kuat yang dinamakan ikatan kovalen. Molekul air dapat diuraikan kepada unsur dasar dengan mengalirkan arus listrik melaluinya. Proses ini yang dikenali sebagai elektrolisis menguraikan dua atom hidrogen menerima elektron dan membentuk gas h2 pada katoda sementara empat ion oh- bergabung dan membentuk gas O2 (oksigen) pada anoda. Gas-gas ini membentuk buih dan bisa dikumpulkan. Air juga merupakan bahan pelarut paling universal. Ini disebabkanmolekul air terdiri dari dua atom hidrogen bergabung dengan satu atom oksigen pada sudut 105 derajat antara keduanya. Struktur ini menjadikan molekul air mempunyai muatan positif di sebelah atom hidrogen dan negatif di sebelah atom oksigen. Oleh karena itu, molekul air adalah dwikutub.
1. I. Peranan Air Bagi Tumbuhan

Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan. Banyak fungsi-fungsi dalam biologi sepenuhnya bergantung pada air dan sifat kehidupan secara langsung merupakan hasil dari sifat air. Fungsi air yang paling penting yaitu dalam reaksi-reaksi biokimia dalam protoplasma yang dikontrol oleh enzim. Selain memberi fasilitas bagi berlangsungnya suatu reaksi biokimia, molekul air dapat berinteraksi secara langsung sebagai komponen reaktif dalam proses metabolisme di dalam sel. Selain berperan dalam reaksi biokimia, air memiliki fungsi-fungsi lainya, seperti dalam: Protoplasma: pada protoplasma terdapat molekul-molekul makro, meliputi proteinenzim, asam nukleat, dll, membentuk berasosiasi dengan air membentuk suatu struktur yang unik yang dikenal dengan koloida. Sistem hidrolik: air dapat memberikan tekanan hidrolik pada sel sehingga menimbulkan turgor pada sel-sel tumbuhan, memberikan sokongan kekuatan pada jaringanjaringan tumbuhan yang tidak memiliki sokongan struktur pada dinding selnya. Selain itu tekanan hidrolik juga berperan dalam proses membuka menutupnya stomata. Sistem angkutan: air berperan dalam mengangkut bahan-bahan dari satu sel ke sel lainnya, dimana bahan yang diangkut dapat berupa garam-garam mineral atau bahan-bahan organic hasil fotosintesis dan olahan sel lainnya. Stabilitas dan pemindahan panas: air berperan dalam pengaturan suhu tubuh tumbuhan, sehingga tumbuhan tidak mengalami kepanasan. Hal ini disebabkan karena tingginya panas jenis yang dimiliki air, memungkinkan air sebagai dapar ( buffer ) dalam pengaturan suhu tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan herba yang hidup di air sekitar 85 95 % berat tumbuhan tersusun atas air. Dalam sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya; selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis. Sehingga tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu, dan apabila tidak diberikan air Secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian.

1. II. Sifat-Sifat Air Yang Penting Bagi Tumbuhan

Air memiliki sifat-sifat fisika yang penting bagi kehidpan tumbuhan maupun semua organisme hidup, sifat-sifat tersebut antara lain: Titik didih air jauh lebih tinggi dibanding jenis cairan yang lain dan merupakan cairan yang paling umum. Sehingga air dapat menyerap sejumlah besar energi tanpa banyak menaikkan suhu, sehingga tubuh organisme menjadi lebih stabil dan metabolismenya akan stabil pula. Air mempunyai titik densitas maksimum pada 4oc. Hal ini yang menyebabkan kenapa air jarang membeku di dalam lautan atau danau . Sehingga, organisme dapat hidup di dalamnya. Molekul air mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan molekul lain ( adhesi, sedangkan kemampuan molekul tersebut untuk saling berikatan, disebut kohesi. Hal ini sangat membantu dalam proses pengangkutan air di dalam tubuh tumbuhan. Air memiliki panas penguapan ( heats of vaporization ). Cukup tinggi, sekitar 540 cal gm-1. Angka tersebut sangat membantu dalam pemeliharaan temperature organisme. Air tegangan muka sangat tinggi. Sehingga air ini boleh naik didalam suatu kapiler sampai ketinggian sekitar 120cm, dan sangat bermanfaat bagi tumbuhan, dimana memungkinkan air untuk pindah atau bergerak secara ekstensif antar ruang partikel dan dalam dinding sel tumbuhan. Air mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mentransmisikan cahaya, sehingga membantu tumbuhan di dalam fotosintesis terutama pada tumbuhan yang berada di dalam air. Selain itu dapat memampukan cahaya untuk menembus dan menjangkau jaringan daun-daun yang lebih dalam. Air berbentuk cair dalam suhu kamar, sehingga kehadiran air yang cair pada suhu kamar dan tidak bersifat toksik merupakan sifat air yang penting bagi kehidupan, selain itu air tidak dapat dimampatkan. Air memiliki viskositas yang rendah, sehingga dapat dengan mudah mengalir. Hal ini sangat penting bagi kehidupan, karena dengan demikian air dengan mudah berpindah di dalam tubuh. semua sifat fisika air di atas membuat air merupakan suatu medium ideal untuk pelaksanaan berbagai proses hidup III. Difusi Dan Osmosis 1. Difusi Difusi adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah hal ini disebabkan oleh energi kinetic dari molekul, ion atau atomatom, dapat dilihat pada gambar berikut: Difusi terjadi akibat perbedaan konsentrasi, dimana perbedaan konsentrasi ini bisa terjadi bila terjadi perbedaan sejumlah partikel per unit volume dari suatu keadaan ke keadaan lain. Selain karena perbedaan konsentrasi, perbedaan dalam sifat juga dapat menyebabkan difusi, seperti pada gambar berikut, dimana terdapat perbedaan sifat antara gula(padat) dan air Beberapa contoh difusi yang dapat kita lihat, antara lain: 1. Apabila kita teteskan minyak wangi dalam botol lalu ditutup, maka bau minyak wangi tersebut akan tersebar ke seluruh bagian botol. Apabila tutup botol dibuka, maka bau minyak wangi tersebut akan tersebar ke seluruh ruangan, meskipun tidak menggunakan kipas. Hal ini disebabkan karena terjadi proses difusi dari botol minyak wangi (konsentrasi tinggi) ke ruangan (konsentrasi rendah).

2. Apabila kita meneteskan tinta ke dalam segelas air, maka warna tinta tersebut akan menyebar dari tempat tetesan awal (konsentrasi tinggi) ke seluruh air dalam gelas (konsentrasi rendah) sehingga terjadi keseimbangan. Sebenarnya, selain terjadi pergerakan tinta, juga terjadi pergerakan air menuju ke tempat tetesan tinta (dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah). Dari contoh diatas, dapat dilihat bahwa arah difusi bebas satu sama lain, tanpa menghalangi satu sama lain sampai mencapai keseimbangan dinamis. Contoh difusi pada tumbuhan dapat dilihat pada: Proses pertukaran gas pada tumbuhan yang berlangsung pada daun. Di dalam proses ini gas CO2 dari atsmofer masuk ke dalam rongga antar sel pada mesofil daun, yang selanjutnya digunakan untuk proses fotosintesis. Karena pada siang hari CO2 yang masuk ke daun selalu digunakan untuk fotosintesisi, maka kadar CO2 di dalam rongga antar sel daun akan selalu lebih rendah dari atsmofer, akibatnya pada siang hari akan terjadi aliran difusi gas CO2 dari atsmofer ke daun. Bersamaan dengan itu terjadi pula difusi das O2 dari rongga antar sel daun menuju atsmofir. Hal ini dikarenakan pada proses fotosintesis dihasilkan O2, yang makin lama terakumulasi di dalam rongga antar sel daun, sehingga kadarnya melebihi kada oksigen di atmosfir. Dalam kondisi seperti ini memungkinkan oksigen untuk berdifusi dari daun ke atmosfir. Pada malam hari terjadi proses difusi yang sebaliknya , karena pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis dan respirasi berjalan terus, maka kandungan CO2 dalam rongga antar sel menjadi meningkat. Laju difusi tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan) medium. Gas berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat padat berdifusi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil. 1. Osmosis Osmosis pada dasarnya hampir sama dengan difusi, hanya saja osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Dimana molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan. Pada gambar dibawah ini menggambarkan proses dari osmosis, dimana hanya zat-zat tertentu yang mampu melewati membrane. Osmosis dapat dicegah dengan menggunakan tekanan. Oleh karena itu, ahli fisiologi tanaman lebih suka menggunakan istilah potensial osmotik yakni tekanan yang diperlukan untuk mencegah osmosis. Jika anda merendam wortel ke dalam larutan garam 10 % maka selselnya akan kehilangan rigiditas (kekakuan)nya. Hal ini disebabkan potensial air dalam sel wortel tersebut lebih tinggi dibanding dengan potensial air pada larutan garam sehingga air dari dalam sel akan keluar ke dalam larutan tersebut. Jika diamati dengan mikroskop maka vakuola sel-sel wortel tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan membran sel akan terlepas dari dindingnya. Peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding sel ini disebut plasmolisis. Osmosis memegang suatu peran yang sangat penting di dalam hidup tumbuhan diantaranya; Penyerapan air oleh tumbuhan dari tanah melalui rambut akar, melalui mekanisme osmotic. Air yang diserap dibagi-bagikan sepanjang seluruh jaringan yang hidup, dilakukan dengan proses osmosis dari sel ke sel.

Cahaya merangsang peningkatan osmosis pada sel pengawal, sehingga menyebabkan pengambilan air ketika stomata membuka Pertumbuhan sel yang muda sampai pemanjangan sel disempurnakan oleh kemampuan osmotic dan tekanan turgor dari sel. Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel Osmosis juga dapat terjadi dari sitoplasma ke organel-organel bermembran. IV. Potensial Air, Potensial Osmosis Dan Potensial Tekanan Potensial Kimia Air atau Potensial Air ( PA/ ); menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Energi bebas suatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul ( Energi bebas mol-1 ) disebut Potensi kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Potensial kimia air merupakan konsep yang sangat penting dalam fisiologi tumbuhan. Pada tahun 1960, Ralph O. Slatyer di Canbera, Australia dan Sterling A. Taylor di Utah State University, mengusulkan bahwa potensial kimia air digunakan sebagai dasar untuk sifat air dalam system tumbuhan-tanah-udara. Mereka mendefinisikan Potensial Air sebagai sesuatu yang sama dengan potensial kimia air dalam suatu system, dibandingkan dengan potensial kimia air murni pada tekanan atmosfir dan suhu yang sama. Mereka menganggap bahwa potensial air murni dinyatakan sebagai nol ( merupakan konvensi ), yang satuannya dapat berupa satuan tekanan ( atm., bar ) atau satuan energi. Tekanan yang diberikan pada air atau suatu larutan akan meningkatkan energi bebasnya, sehingga potensial air dapat meningkat. Dengan konsep potensial air ini, kita bias membayangkan osmosis yang terjadi pada haipertonis ke larutan hipotonis, asal saja potensial air pada larutan yang hipertonis lebih besar dari larutan hipotonis. Hal ini hanya dapat terjadi bila larutan hipertonis diberikan tambahan tekanan yang dapat meningkatkan nilai potensial airnya. Tekanan yang diberikan atau yang timbul dalam system ini disebut sebagai Potensial Tekanan ( PT/p ) dan di dalam kehidupan tumbuhan potensial tekanan dapat timbul dalam bentuk tekanan turgor. Di dalam proses osmosisi, di samping komponen Potensial Air ( PA/ ), Potensial Tekanan ( PT/p ). Terdapat komponen lain yang juga penting, yaitu Potensial Osmotik ( PO/s ). Potensial osmotic ini lebih menyatakan status larutan dan status larutan ini dapat kita nyatkan dalam satuan konsentrasi, satuan tekanan atau satuan energi. Potensial Osmotik dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain: Konsentrasi; Meningkatnya konsentrasi suatu larutan akan menurunkan nilai potensial osmotiknya. Bila zat terlarut bukan elektrolit dan molekulnya tidak mengikat air hidrasi, maka potensial osmotic larutan tersebut hamper pasti akan sebanding dengan konsentrasi molalnya. Ionisasi Molekul Zat Terlarut; larutan dari suatu zat elektrolit dalalm molalitas yang sama mempunyai tekanan osmose yang lebih besar daripada larutan yang bukan elektrolit. Sehingga semakin besar daya ionisasi dari zat yang dilarutkan biasanya potensial osmosisnya juga meningkat. Hidrasi Molekul Zat Terlarut; air yang berasosiasi dengan partikel zat terlarut biasanya disebut sebagai ar hidrasi. Air dapat berasosiasi dengan ion, molekul atu partikel koloida. Dampak air hidrasi terhadap suatu larutan, dapat menyebabkan larutan menjadi lebih pekat dari yang kita perkirakan. Temperatur; potensial osmotic suatu larutan akan berkurang nilainya dengan naiknya suhu. Potensial osmotic suatu larutan yang ideal akan sebanding dengan suhu absolutnya.

Potensial osmotic air murni memiliki nilai sama dengan nol, sehingga kalau digunakan satuan tekanan maka nilainya akan menjadi 0 atm atau 0 bar. Klau status suatu larutan tidak berubah, maka milainya pun tidak berubah. Nilai potensial osmotic suatu larutan dapat diukur dengan osmometer. Tekanan yang timbul pada osmometer merupakan tekanan yang nyata dan tekanan ini disebut potensial air, potensial osmotic dan potensial tekanan dapat ditulis, sbb: PA = PO + PT Dari rumus diatas terlihat bahwa apa http://elfisuir.blogspot.com/2010/02/hubungan-air-dengan-tumbuhan.html HUBUNGAN AIR DENGAN TUMBUHAN Air merupakan faktor lingkungan yang penting, semua organisme hidup memerlukan kehadiran air ini. Perlu dipahami bahwa jumlah air di sistem bumi kita ini adalah terbatas dan dapat berubah-ubah akibat proses sirkulasinya. Pengeringan bumi sulit untuk terjadi akibat adanya siklus melalui hujan, aliran air, transpirasi dan evaporasi yang berlangsung secara terus menerus. Bagi tumbuhan air adalah penting karena dapat langsung mempengaruhi kehidupannya. Bahkan air sebagai bagian dari faktor iklim yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perubahan struktur dan organ tumbuhan. Untuk lebih rinci perhatikan peranan air bagi tumbuhan di bawah ini : a) Struktur Tumbuhan. Air merupakan bagian terbesar pembentuk jaringan dari semua makhluk hidup (tak terkecuali tumbuhan). Antara 40% sampai 60% dari berat segar pohon terdiri dari air, dan bagi tumbuhan herba jumlahnya mungkin akan mencapai 90%. Cairan yang mengisi sel akan mampu menjaga substansi itu untuk berada dalam keadaan yang tepat untuk berfungsi metabolisma. b) Sebagai Penunjang. Tumbuhan memerlukan air untuk penunjang jaringan-jaringan yang tidak berkayu. Apabila sel-sel jaringan ini mempunyai cukup air maka sel-sel ini akan berada dalam keadaan kukuh. Tekanan yang diciptakan oleh kehadiran air dalam sel disebut tekanan turgor dan sel akan menjadi mengembang, dan apabila jumlah air tidak memadai maka tekanan turgor berkurang dan isi sel akan mengerut dan terjadilah plasmolisis. c) Alat Angkut. Tumbuhan memanfaatkan air sebagai alat untuk mengangkut materi disekitar tubuhnya. Nutrisi masuk melalaui akar dan bergerak ke bagian tumbuhan lainnya sebagai substansi yang terlarut dalam air. Demikian juga karbohidrat yang dibentuk di daun diangkut ke jaringan-jaringan lainnya yang tidak berfotosintesis dengan cara yang sama. d) Pendingin. Kehilangan air dari tumbuhan oleh transpirasi akan mendinginkan tubuhnya dan menjaga dari pemanasan yang berlebihan. 1. Masuknya Air dalam Tumbuhan Tumbuhan umumnya menyerap/ mengisap air tanah oleh sistem akarnya, meskipun pada brebeapa tumbuhan sederhana seperti lumut kerak dan lumut daun mampu menyerap air dari sekitarnya secara langsung. Air memasuki akar melalui bulu-bulu akar yang sangat halus yang berada seitar 6 mm setelah tudung akar. Sistem bulu akar ini memperluas permukaan aktif yang mampu menyerap air, dan secara terus menerus diperbaharui sesuai dengan

pertumbuhan akar menembus tanah. 2. Pergerakan Air dalam Tumbuhan Dalam tumbuhan paku-pakuan dan juga dalam spermatofita air bergerak melalui jaringan khusus yang disebut xylem, yang strukturnya sangat berbeda-beda tergantung pada pengelompokannya, yang secara umum bersamaan dengan bentuk tabung. Air didorong naik sebagian akibat daya kapiler, tetapi sebagian besar bergerak anik akibat perbedaan terkanan antar daun dengan akar yang akan menghasilkan aliran yang terus-menerus melalui tumbuhan. Dalam tumbuhan yang tidak mempunyai jaringan xylem air diangkut ke seluruh tubuh oleh proses osmosis. 3. Bagaimana air meninggalkan tumbuhan Umumnya air yang masuk ke tanah dan tumbuhan akan hilang melalui proses penguapan, dan hanya 2% air yang diserap oleh akar akan dipakai membentuk lebih banyak materi tumbuhan. Pada prinsipnya air akan meninggalkan tumbuhan melalui tiga cara: a) Transpiransi, yaitu bagian yang paling utama dari kehilangan air ini. Dalam daun air akan diuapkan dari dinding sel ke ruang antar sel. Dari sini didifusikan ke luar ke udara melalui lubang kecil di daun yang disebut stomata/ mulut daun. Mulut-mulut daun ini akan terbuka pada siang hari dan menutup pada malam hari. Fungsi utamanya adalah memberi kemungkinana untuk erjadinya pertukaran gas antara tumbuhan dengan udara. b) Penguapan Kutikula, sebagaian air mungkin menguap melalui kutikula dari daun atau tngkai. Dan hanya sebagian kecil air hilang dengna cara ini, umumnya kurang dari 10% dari total kehilangan air. c) Gutasi, di daerah yang lembab kehilangan air akibat penguapan adalah terlalu sulit. Untuk tumbuhan yang hidup pada habitat ini mempunyai lubang pada ujung dari xylem dari daun sebagai adaptasi morfologi dan fisiologi. Lubang ini dikenal dengan hidatoda, yang memungkinkan air menetes langsung keluar dari daun. 4. Laju Kehilangan Air Jumlah air yang diperlukan oleh tumbuhan dan konsekuensinya daya toleransi terhadap lingkungan adalah ditentukan utamanya oleh laju kehilangan air, yang harganya tidak saja dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tetapi juga oleh keadaan tumbuhan itu sendiri. 1) Kondisi Lingkungan Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, dan angin kesemuanya berpesan terhadap laju penguapan dan mempengaruhi jumlah air yang hilang dari tumbuhan. 2) Ukuran dan Struktur Tumbuhan a) Ukuran Tumbuhan, umumnya tumbuhan yang besar memerlukan lebih banyak air daripada tumbuhan kecil pohon Quercus misalnya menguapkan 675 L air, sedangkan jagung hanya menguapkan 2,5 L air selama musim panas di daerah temperata. b) Ukuran Daun, umumnya di daerah lembab yang mempunyai laju penguapan rendah daundaun menjadi besar untuk mendukung transpirasi, sedangkan daun-daun tumbuhan di daerah kering berukuran kecil-kecil untuk mengurangi penguapan.

c) Jumlah dan Ukuran Stomata, kerapatan dan ukuran stomata sangat berlainan untuk setiap jenis tumbuhan. Transpirasi pada dasarnya akan lebih efisien pada daun dengan ukuran stomata kecil tapi banyak jumlahnya daripada daun dengan stomata besar tapi sedikit jumlahnya. Tumbuhan yang teradaptasi untuk hidup di daerah kering biasanya mempunyai stomata dengan jumlah sedikit, bahkan pada daerah kering ini stomata tumbuhan terbuka pada malam hari dan tertutup pada siang hari dengan tujuan mengurangi kehilangan air akibat transpirasi. 5. Kekurangan dan Kelebihan Air Di lingkungan daratan dengan situasi kelebihan air maka tanah menjadi jenuh air, permasalahan utama pada situasi seperti ini adalah tidak adanya udara dalam tanah sehingga perakaran tumbuhan tidak bisa bernafas dan juga tanah sering menjadi asam. Jika jumlah air tidak memadai untuk keperluan tumbuhan maka sel menjadi lembek, dan stomata menutup untuk mengurangi kehilangan air berkelanjutan. Kondisi air tanah seperti ini dikenal dengan titik kelayuan, dan sel-sel tumbuhan mulai untuk terjadinya plasmolisis yang biasanya berjalan berkepanjangan. Dan apabila situasi kekurangan air ini menerus maka tumbuhan akan mati. Umumnya tumbuhan yang berada di daerah kering ini berada dalam keadaan setengah dehidrasi pada siang hari yang diimbangi dengan penyimpanan dalam keseimbangan airnya pada malam hari. 6. Efisiensi Transpirasi Jenis tumbuhan yang berbeda memerlukan jumlah air yang berbeda pula untuk pertumbuhannya. Perbandingan antara produktivitas bersih dengan air yang ditranspirasikan merupakan efisiensi transpirasi dari tumbuhan. Biasanya dinyatakan sebagai berat air yang ditranspirasikan dalam gram untuk menghasilkan 1 gram berat organik kering. Misalnya, efisiensi transpirasi dari gandum adalah 507, tentang 408, dan tanaman di daerah kering 250. 7. Adaptasi Tumbuhan terhadap Kondisi ekstrim Kekeringan merupakan situasi yang sering dialami oleh tumbuhan, meskipun dipahami bahwa hujan bukanlah satusatunya faktor yang dapat menimbulkan. Suhu yang tinggi bisa juga memberikan pengaruh kekurangan air ini. Bila musim kering itu bersifat periodik dan merupakan karakteristika daerah, maka tumbuhan yang berada di daerah akan memperlihatkan penyesuaian dirinya, berbagai cara penyesuaian ini tergantung pada tumbuhan itu. Umumnya memperlihatkan reduksi dari daun dan dahan, memperpendek siklus hidup atau biji matang pada atau dekat permukaan, rambut akar bertambah banyak, sel kutikula menbal, dinding sel mengandung lebih banyk ikatan kipid, jaringan polisade berkembang lebih baik tetapi sebaliknya dengan bungakarang, sel dan ruang antar sel mengecil tetapi jaringan lignin membesar. Kecepatan fotosintesis, tekanan osmosa dan permeabilitas protoplasma meninggi dan diikuti dengan penurunan viskositas protoplasma, akibatnya perbandingan tepung dan gula menjadi besar, sehingga secara total tumbuhan menjadi tahan terhadap kelayuan. Berbagai usaha untuk mengatasi kekurangan air atau mengurangi kebutuhan air bagi tumbuhan:

1) Memperbaiki keadaan lingkungan a) menambah jumlah, air dengan irigasi atau mengadakan penahanan terhadap bungaan ari. b) mengurangi kecepatan evapotranspirasi, dengan cara: pengadaan mulsa, menghambat penguapan dari tanah dengan menutupnya oleh dedaunan, ranting, dan lain-lain. menahan kecepatan angin dengan pohon pelindung melakukan penjarangan menyiangi daun dan bagian tumbuhan lainnya membuang tumbuhan gulma memberi cairan lilin pada daun 2) Menaikkan daya tahan tumbuhan terhadap kekeringan a) Memilih jenis tumbuhan yang tahan kekeringan b) Penyilangan dengan tumbuhan tahan kering c) Pemberi stimulasi tahan kekeringan d) menjaga kadar N sekecil mungkin tapi memadai e) mengatur pengairan dengan jarak yang semakin lama, dengan maksud sistem perakaran menembus dengan jauh ke dalam tanah dan supaya terjadi perubahan protoplasma yang dapat menaikkan daya tahan terhadap kekeringan. 8. Pengelompokan Tumbuhan berdasarkan Kadar Air Tanah Berdasarkan toleransinya terhadap air, terdapat empat kelompok besar, yaitu: 1) Hidrofita, kelopok tumbuhan yang hidupu dalam air atau pada tanah yang tergenag secara permanen. 2) Halofita, kelompok tumbuhan yang terkhususkan tumbuh pada lingkungan berkadar garam tinggi (kekeringan fisiologi). 3) Xerofita, kelompok tumbuhan yang teradaptasi untuk hidup di daerah kering. 4) Mesofita, kelompok tumbuhan yang bertoleransi pada kondisi tanah yang moderat (tidak dalam keadaan ekstrim). 5) Hidrofita, Hidrofita merupakan kelompok tumbuhan yang hdiup sebagian atau seluruhnya di dalam air atau habitat yang basah. Jadi dalam hal ini keadaan air berada dalam kondisi berlebihan, dan tumbuhan yang hidup mempunyai karakteristika yang khusus, seperti terdapatnya jaringan lakuner terutama pada daun dan akar yang berperan dalam memenuhi kebutuhan akan udara sebagai adaptasi terhadap kekurangan oksigen. Berdasarkan karakteristiknya dikenal 5 subkelompok hidrofita, yaitu: a) Hidrofita Tengelam dan Tertanam pada Substrat Mempunyai epidermis yang tidak berkutikula, daun dan cabang akar tereduksi dalam ukuran dan ketebalan. Berkembang biak biasanya secara vegetatif. Contoh: Vallisneria dan Elodea. b) Hidrofita Terapung Mampu berkembang biak secara cepat sehingga dalam waktu yang singkat dapat menutupi seluruh permukaan perairan. Bila terjadi reproduksi seksual maka penyerbukan terjadi pada atau di atas permukaan. Contoh: Lemna, Eichornia, dan Salvia. c) Hidrofita Terapung dengan akar tertanam dalam substrat

Mempunyai batang, akar dan tuber yang panjang. Daun sering tertutup oleh lapisan lilin. Contoh: Nymphaea dan Victoria d) Hidrofita Menjulang, akar tertanam dalam substrat Akar cepat tumbuh dalam lumpur, daun memperlihatkan variasi yang berbeda, baik bentuk maupun struktur, antara yang mencuat ke udara dengan yang terendam dalam air. Contoh: Acorus dan Typha e) Hidrofita Melayang Merupakan fitoplankton, mampu menyerap nutrisi langsung dari air. Contoh: Oscillatoria dan Spirogyra 6) Halofita Tumbuhan yang hidup dalam kadar garam yang tinggi, mempunyai mekanisme untuk menerima garam yang masuk dalam tubuhnya. Halofita harus mampu mengatasi masalah kekeringan fisiologi. Tingginya konsentrasi garam dalam tanah mungkin menghambat peneyrapan air secara osmosis. Pada rawa pantai halofita berada dalam kekeringan saat surut, dan pengaruh kekurngan air dapat diimbangi dengan penyimpanaan aiar dalam tubuhnya sehingga bentuk halofita ini sering memperlihatkan sifat sukulen. Contoh : Acanthus ilicifolius, dan berbagai tumbuhan di rawa bakau. 7) Xerofita Merupakan tumbuan yang teradaptasi untuk daerah kering, sangat sedikit jumlahnya dan lebih terkhususkan jika dibandingkan dengan kelompok lainnya. Xerofita ini dapat dikelompokkan dalam dua subkelompok besar, yaitu kelompok yang menghindar terhadap kekeringan (xerofita tidak muirni), dan kelompok yang memikul atau menahan situasi kering (xerofita asli). 8) Penghindar terhadap kekeringan, mencegah kekeringan dengan jalan melakukan adaptasi dalam siklus hidup, morfologi, dan fisiologi. 9) Epemeral, Merupakan umumnya tumbuhan di padang pasir, dengan siklus hidup dan tumbuhan mulai dari biji sampai fasa reproduksi dalam beberapa minggu selama jumlah air memadai/ mencukupi. Biasanya biji dilapisi zat pelindung dan tahan terhadap kekeringan yang akan terlarut pada musim hujan sebelum berkecambah. 10) Sukulenta, Merupakan tumbuhan perenial, menghindar dari kekeringan dengan menyimpan sejumlah air dalam jaringannya dan mereduksi kehilangan air. Air dapat disimpan mungkin di daun seperti pada Agave, di tangkai/ dahan pada Cactaceae dan Euphorbiaceae, atau di batang pada Bombacaceae. Pada semua sukulenta bentuk morfologinya ini mempunyai kemampuan untk mengurangi kehilangan air dari tumbuhan akibat transpirasi stomata dan ruang antar sel sangat sedikit, daun tereduksi dalam ukuran lapisan kutikula yang tebal. 11) Freatofita, Sering dikenal dengan tumbuhan penyedot air, karena laju transpirasinya yang tinggi dan mampu menghindar dari kekeringan karena kemampuannya mencari dan mendapatkan air. Strateginya tidak untuk menjaga air tetapi akar yang sangat panjang yang mampu mencapai lapisan freatik yang dalam dari air tanah, menyerapnya dengan tekanan osmotik yang tinggi dari akarnya. 12) Tahan Kekeringan, Merupakan xerofita sejati, dan biasanya berupa semak yang memperoleh air dari tanah yang relatif kering. Caranya dengan mengadakan tekanan defisit

yang cukup tinggi dalam sel-sel daun dan akar. Biasanya juga mengurangi transpirasi dengan membentuk dau Diposkan oleh elfisuir

http://www.scribd.com/doc/37673588/Hubungan-Air-Tanah-Tanaman-Hampir-Jadi HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN AIR Air Merupakan sumber utama bagi kelangsungan kehidupan di muka bumiini, air hampir menutupi 71% permukaan bumi. Air di katakan sebagai sumberkehidupan karena tanpa air manusia, hewan dan tumbuhan serta penghuni kehidupandimuka bumi ini tidak bisa berlangsung. Air juga melangalami sebuah sirkulasi yang biasa disebut dengan siklus air atau siklus hidrologi, sebelum beranjak lebih jauh ada baiknya anda memahami pengertian airatau definisi air. Sedangkan pembagian jenis jenis air di kategorikan menjadi dua bagian, diantaranya ialah : Air Tanah Air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis. a.Air Tanah Preatis Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable. b.Air Tanah Artesis Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air

(Gamb ar Air

Tanah )

Air Permu kaan

Air pemuk aan adalah

air yang berada di

permu kaan tanah dan

dapatd engan mudah dilihat

oleh mata kita. Contoh

air permu kaan seperti

laut,su ngai, danau, kali,

rawa, empan g, dan lain

sebaga inya. Air permu

kaan dapatdi bedaka n

menjad i dua jenis yaitu :

a. Peraira n Darat

Peraira n darat adalah air

permu kaan yang berada

di atas daratan misaln ya

seperti rawarawa, danau,

sungai, dan lain

sebaga inya.

b. Peraira n Laut

Peraira n laut adalah air

permu kaan yang berada

di lautan luas.

Contoh nya seperti air laut

yang berada di laut.

Hubungan Tanah, Air Dan Tanaman Tanaman sejak disemaikan sampai mengeluarkan hasil memerlukan unsurhara. Selain ketersediaan unsur hara, pertumbuhan tanaman menyangkut kesuburandipengaruhi faktor-faktor seperti air,iklim, dan tanaman itu sendiri. Kebutuhan pokok untuk kesuburan hidup tanaman adalah; unsur-unsurtertentu (hara), air, udara, cahaya, dan panas (suhu). Pertumbuhan akar dipengaruhioleh tingkat tinggi rendahnya suhu tanah pada daerah perakaran, begitu pula dengan

ketersediaan udara dalam tanah mempengaruhi pula pernafasan sebagian dari akar-akar tanaman. Pertumabuhan tanaman akan menjadi baik bilamana disediakankondisi ideal untuk tanaman tersebut. Unsur hara dalam konsentrasi yang optimumsangat diperlukan oleh tanaman. Unsur hara yang diperlukan adalah unsur hara makrodan mikro.

Ketersediaan unsur hara dalam tanah berupa senyawa kompleks yang sukarlarut dan dapat berupa senyawa sederhana yang larut dalam air dan relatif tersediauntuk tanaman. Keragaman jenis tumbuh-tumbuhan karena adanya pengaruh iklim yangkompleks, selain butuh air, tanaman membutuhkan tempat untuk tumbuh yaitu tanah.Tanah yang baik untuk usaha pertanian adalah tanah yang mudah diolah, danproduktivitas tinggi. Sedangkan komposisi tanah untuk kepentingan pertanian berupatanah mineral dengan kandungan bahan organic (humus) dan tentu saja unsur air danudara ada pada komposisi tanah tersebut. Di bawah permukaan tanah, pori-pori tanah mengandung air dan udara denganjumlah yang berubah-ubah. Bila air hujan jatuh ke permukaan tanah, air terusbergerak ke bawa melalui zone aerasi dan sebagian mengisi pori-pori tanah dantinggal dalam pori-pori yang ditahan oleh gaya-gaya kapiler disekitar butir-butir tanah. Air yang berada pada lapisan atas dari zona aerasi disebut lengas tanah. Bilakapasitas menahan air tanah pada zone aerasi telah dipenuhi, air akan bergerak kebawah menuju zone saturasi, dan air ini disebut air tanah. Bentuk lengas tanah secaraumum diklasifikasikan sebagai: air gravitasi, air kapiler, dan air higroskopis. Didalam pembicaraan tengtang konstanta lengas tanah, dijumpai beberapa istilah yaitu:kapasitas kejenuhan, kapasitas lapang, titik layu permanen, titik layu akhir, dankoefisien higroskopis.

Frekuensi pemberian air irigasi dipengaruhi oleh sifat hubungan antaratanaman, tanah, dan air. Faktor yang mempengaruhi daya penahan tanah adalahtekstur, struktur, dan bahan-bahan organic yang terkandung dalam tanah. Sedangkanukuran butir menentukan struktur tanah, dan produktivitas tanaman dipengaruhi olehstruktur tanah. Frekuensi pemberian air yang paling sesuai merupakan hasil keputusan berdasarkan pengaruh berbagai faktor kombinasi (hasi lpercobaan/penelitian). Kesuburan fisik tanah ditentukan oleh struktur tanah,

namunkesuburan kimiawi ditentukan oleh kemampuan tanah menyediakan unsur hara dalamjumlah yang cukup dan seimbang. Unsur-unsur utama, yakni: C, H, O, N, S, P, K, Ca,Mg, Fe, Mn, Cu, B, Zn, Mo, dan Cl. Air merupakan faktor lingkungan yang penting, semua organisme hidupmemerlukan kehadiran air ini. Perlu dipahami bahwa jumlah air di sistem bumi kitaini adalah terbatas dan dapat berubah-ubah akibat proses sirkulasinya. Pengeringanbumi sulit untuk terjadi akibat adanya siklus melalui hujan, aliran air, transpirasi danevaporasi yang berlangsung secara terus menerus. Bagi tumbuhan air adalah pentingkarena dapat langsung mempengaruhi kehidupannya. Bahkan air sebagai bagian darifaktor iklim yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perubahan strukturdan organ tumbuhan. Untuk lebih rinci perhatikan peranan air bagi tumbuhan dibawah ini: Fungsi Air a) Struktur Tumbuhan. Air merupakan bagian terbesar pembentuk jaringandari semua makhluk hidup (tak terkecuali tumbuhan). Antara 40% sampai 60% dariberat segar pohon terdiri dari air, dan bagi tumbuhan herba jumlahnya mungkin akanmencapai 90%. Cairan yang mengisi sel akan mampu menjaga substansi itu untukberada dalam keadaan yang tepat untuk berfungsi metabolisma

b) Sebagai Penunjang. Tumbuhan memerlukan air untuk penunjang jaringan-jaringan yang tidak berkayu. Apabila sel-sel jaringan ini mempunyai cukup air makasel-sel ini akan berada dalam keadaan kukuh. Tekanan yang diciptakan olehkehadiran air dalam sel disebut tekanan turgor dan sel akan menjadi mengembang,dan apabila jumlah air tidak memadai maka tekanan turgor berkurang dan isi sel akanmengerut dan terjadilah plasmolisis. c) Alat Angkut. Tumbuhan memanfaatkan air sebagai alat untuk mengangkutmateri disekitar tubuhnya. Nutrisi masuk melalaui akar dan bergerak ke bagiantumbuhan lainnya

sebagai substansi yang terlarut dalam air. Demikian jugakarbohidrat yang dibentuk di daun diangkut ke jaringan-jaringan lainnya yang tidakberfotosintesis dengan cara yang sama. d) Pendingin. Kehilangan air dari tumbuhan oleh transpirasi akan mendinginkan tubuhnya dan menjaga dari pemanasan yang berlebihan. Air membatasi pertumbuhan o Jumlahnya terlalu banyak (menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi o Jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan cekaman kekeringan o Diperlukan upaya pengaturan lengas tanah supaya optimum, melaluipembuatan saluran drainase (mencegah terjadinya genangan) maupunsaluran irigasi (mencegah cekaman kekeringan) o Air hujan dan irigasi masuk ke tanah lewat infiltrasi, mengisi pori mikro tanah, tertahan sebagai lengas o Status air tanah tergantung pada tekstur dan struktur tanah

o Tanah lempung menyimpan air lebih banyak daripada tanah pasir, kekeringan di tanah lempung terjadi lebih lambat Kapasitas lapangan o Seluruh pori mikro terisi air o Batas atas air tersedia bagi tanaman o Diukur berdasarkan kandungan lengas setelah tanah jenuh dibiarkan bebas terdrainasi selama 2 3 hari o Cara lain: ditentukan pada tanah jenuh yang mengalami tekanan pada 0.01 mpa (pasiran) 0.033 mpa (lempungan)

Genangan o Kandungan lengas tanah di atas kapasitas lapangan o Menimbulkan dampak yang buruk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman o Dampak genangan: menurunkan pertukaran gas antara tanah dan udara yang mengakibatkan menurunnya ketersediaan o2 bagi akar,menghambat

pasokan o2 bagi akar dan mikroorganisme (mendorongudara keluar dari pori tanah maupun menghambat laju difusi) o Pada kondisi genangan, < 10% volume pori yang berisi udara o Sebagian besar tanaman pertumbuhan akarnya terhambat bila < 10%volume pori yang berisi udara dan laju difusi o2 kurang dari 0.2ug/cm2/menit o Keadaan lingkungan kekurangan o2 disebut hipoksia, dan keadaan lingkungan tanpa o2 disebut anoksia (mengalami cekaman aerasi) o Kondisi anoksia tercapai pada jangka waktu 6 8 jam setelahgenangan, karena o2 terdesak oleh air dan sisa o2 dimanfaatkan olehmikroorganisme o Pada kondisi tergenang, kandungan o2 yang tersisa di tanah lebih cepat habis bila ada tanaman

o Laju difusi o2 di tanah basah 20000 kali lebih lambat dibandingkan di udara o Laju penurunan o2 dipengaruhi oleh tekstur tanah o

Pada tanah pasiran, kehabisan o2 terjadi pada 3 hari setelah tergenangsedangkan pada tanah lempungan terjadi < 1 hari, porositas lempunganlebih rendah daripada pasiran o Penurunan O2 dipercepat oleh keberadaan tanaman di lahan, akar tanaman menyerap untuk respirasi o Genangan selain menimbulkan penurunan difusi o2 masuk ke pori jugaakan menghambat difusi gas lainnya, misal keluarnya co2 dari poritanah. CO2 terakumulasi di pori, pada tanah yang baru saja tergenang50% gas terlarut adalah co2, sebagian tanaman tidak mampu menahankeadaan tersebut o Dampak kelebihan konsentrasi CO2 mempunyai pengaruh lebih kecil dibandingkan defisiensi O2 o Genangan mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah o Struktur tanah rusak, daya rekat agregat lemah, penurunan potensialredoks, peningkatan ph tanah masam, penurunan ph tanah basa,perubahan daya hantar dan kekuatan ion, perubahan keseimbangan hara o Tanaman yang tergenang menunjukkan gejala klorosis khas kahat N o Kekahatan n terjadi karena penurunan ketersediaan N maupun penurunan penyerapannya o Pada kondisi tergenang ketersediaan N dalam bentuk nitrat sangatrendah karena proses denitrifikasi, nitrat diubah menjadi N2, NO, N2O,atau NO2 yang menguap ke udara o Pada proses denitrifikasi, nitrat digunakan oleh bakteri aerob sebagai penerima elektron dalam proses respirasi

Genangan berdampak negatif terhadap ketersediaan N, tetapi ada pulakeuntungan dari timbulnya genangan yaitu peningkatan ketersediaanP, K, Ca, Si, Fe, S, MO, Ni, Zn, Pb, CO. o Genangan berpengaruh terhadap proses fisiologis dan biokimiawiantara lain respirasi, permeabilitas akar, penyerapan air dan hara,penyematan n o Genangan menyebabkan kematian akar di kedalaman tertentu dan halini akan memacu pembentukan akar adventif pada bagian di dekatpermukaan tanah pada tanaman yang tahan genangan o Kematian akar menjadi penyebab kekahatan N dan cekaman kekeringan fisiologis o Fungsi bintil akar terganggu karena terhambatnya aktifitas enzimnitrogenase dan pigmen leghaemoglobin, kemampuan fiksasi N2 akanmenurun o Tanaman kedelai termasuk tanaman yang tahan genangan, mampumembentuk akar adventif dan bintil akar pada akar tersebut, efekgenangan akan hilang begitu akar adventif terbentuk o Pengaruh genangan pada tajuk tanaman: penurunan pertumbuhan,klorosis, pemacuan penuaan, epinasti, pengguguran daun,pembentukan lentisel, penurunan akumulasi bahan kering,pembentukan aerenkim di batang. o Besarnya kerusakan tanaman sebagai dampak genangan tergantungpada fase pertumbuhan tanaman. Fase yang peka genangan: faseperkecambahan, fase pembungaan, dan pengisian o Genangan pada fase perkecambahan menurunkan jumlah biji yang berkecambah (perkecambahan sangat memerlukan O2) o Genangan yang terjadi pada fase pembungaan dan pengisian menyebabkan banyak bunga dan buah muda gugur

Kekeringan o Kekeringan menimbulkan cekaman bagi tanaman yang tidak tahan kering o Kekeringan terjadi jika lengas tanah lebih rendah dari titik layu tetap o Kondisi di atas timbul karena tidak adanya tambahan lengas baik dari air hujan maupun irigasi sementara evapotranspirasi tetap berlangsung o Cekaman kekeringan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu: o Cekaman ringan :jika potensial air daun menurun 0.1 mpa atau kandungan air nisbi menurun 8 10 % o Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun 1.2 s/d 1.5 mpa atau kandungan air nisbi menurun 10 20 % o Cekaman berat: jika potensial air daun menurun >1.5 mpa atau kandungan air nisbi menurun > 20% apabila tanaman kehilangan lebih dari separoh air jaringannya dapat dikatakan bahwa tanaman mengalami kekeringan o Pertumbuhan dan hasil tanaman tidak hanya dipengaruhi olehcekaman kekeringan, merupakan hasil integrasi dari semua pengaruhcekaman pada proses fotosintesis, respirasi, metabolisme pertumbuhan, dan reproduksi o Proses fisiologis untuk mengetahui dampak kekeringan yang dapatdiukur: tekanan turgor, bukaan stomata, laju metabolisme, kerusakanenzim, dan kerapatan akar o Faktor yang mempengaruhi penurunan pertumbuhan secara langsung bukan potensial air, tetapi potensial osmotik atau tekanan turgor.

o Tekanan turgor sel tanaman akan mempengaruhi aktivitas fisiologisantara lain

pengembangan daun, bukaan stomata, fotosintesis, danpertumbuhan akar

o Pada tanaman yang tahan cekaman kekeringan, tekanan turgor dauntetap dipertahankan meskipun kandungan lengas tanah maupun airjaringan menurun. Hal ini terjadi melalui penurunan potensial osmotikdaun yang disebut penyesuaian osmotik o Penyesuaian osmotik dapat dilakukan melalui akumulasi atau sintesiszat terlarut yang menurunkan potensial solut dan mempertahankanturgor sel o Zat yang sering dihasilkan tanaman untuk penyesuaian osmotik padatanaman yang tahan cekaman kekeringan adalah senyawa prolin yangterakumulasi di jaringan daun o Kandungan prolin pada daun yang mengalami cekaman kekeringan 10 100 kali lipat dibandingkan tanaman yang kecukupan air o Pada tanaman yang mengalami cekaman, prolin merupakan komponen asam amino terbesar dalam jaringan (30% dari total nitrogen terlarut) o Peranan prolin: sebagai penampung nitrogen dari berbagai senyawanitrogen yang berasal dari kerusakan protein, sebagai senyawapelindung untuk mengurangi pengaruh kerusakan cekaman air di sel.Begitu tanaman terlepas dari cekaman air, senyawa prolin akan segeraterdegradasi menjadi glutamat o Cekaman air mampu menurunkan lab sampai 50%, terutama terjadi karena penurunan laju fotosintesis. Pengelompokan Tumbuhan berdasarkan Kadar Air

Tanah Berdasarkan toleransinya terhadap air, terdapat empat kelompok besar, yaitu: 1. Hidrofita merupakan kelompok tumbuhan yang hidup sebagian atau seluruhnya didalam air atau habitat yang basah. Jadi dalam hal ini keadaan air berada dalamkondisi berlebihan, dan tumbuhan yang hidup mempunyai karakteristika yangkhusus, seperti terdapatnya jaringan lakuner terutama pada daun dan akar yang berperan dalam memenuhi kebutuhan akan udara sebagai adaptasiterhadap kekurangan oksigen. Berdasarkan karakteristiknya dikenal 5subkelompok hidrofita, yaitu: a)Hidrofita Tengelam dan Tertanam pada Substrat Mempunyai epidermis yang tidak berkutikula, daun dan cabang akartereduksi dalam ukuran dan ketebalan. Berkembang biak biasanyasecara vegetatif. Contoh: Vallisneria dan Elodea. b) Hidrofita Terapung Mampu berkembang biak secara cepat sehingga dalam waktu yangsingkat dapat menutupi seluruh permukaan perairan. Bila terjadireproduksi seksual maka penyerbukan terjadi pada atau di ataspermukaan. Contoh: Lemna, Eichornia, dan Salvia. c)Hidrofita Terapung dengan akar tertanam dalam substrat Mempunyai batang, akar dan tuber yang panjang. Daun sering tertutup oleh lapisan lilin. Contoh: Nymphaea dan Victoria d)Hidrofita Menjulang, akar tertanam dalam substrat Akar cepat tumbuh dalam lumpur, daun memperlihatkan variasi yangberbeda, baik bentuk maupun struktur, antara yang mencuat ke udaradengan yang terendam dalam air. Contoh: Acorus dan Typha e)Hidrofita Melayang Merupakan fitoplankton, mampu menyerap nutrisi langsung dari air. Contoh: Oscillatoria dan Spirogyra 2.Halofita Tumbuhan yang hidup dalam kadar garam yang tinggi, mempunyaimekanisme untuk menerima garam yang masuk dalam tubuhnya. Halofitaharus mampu mengatasi masalah kekeringan fisiologi. Tingginya konsentrasigaram dalam tanah mungkin menghambat peneyrapan air secara osmosis.Pada rawa pantai halofita berada dalam kekeringan saat surut, dan pengaruhkekurngan air dapat diimbangi dengan penyimpanaan air dalam

tubuhnyasehingga bentuk halofita ini sering memperlihatkan sifat sukulen. Contoh :Acanthus ilicifolius, dan berbagai tumbuhan di rawa bakau. 3.Xerofita Merupakan tumbuan yang teradaptasi untuk daerah kering, sangat sedikitjumlahnya dan lebih terkhususkan jika dibandingkan dengan kelompoklainnya. Xerofita ini dapat dikelompokkan dalam dua subkelompok besar,yaitu kelompok yang menghindar terhadap kekeringan (xerofita tidak murni),dan kelompok yang memikul atau menahan situasi kering (xerofita asli). 4. Mesofita kelompok tumbuhan yang bertoleransi pada kondisi tanah yang moderat (tidak dalam keadaan ekstrim).

Anda mungkin juga menyukai