Anda di halaman 1dari 9

BAB 1.

PENDAHULUAN

Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop. Struktur sel pertama kali diamati oleh seorang berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Hooke (1635-1703). Melalui pengamatannya terhadap gabus tutup botol tampak susunan kotak kecil yang teratur. Kotak kecil tersebut dalam bahasa latin disebut cellulae. Tahun 1829 oleh Hertwig diajukan teori protoplasma, sel adalah kumpulan substansi hidup yang disebut protoplasma dengan di dalamnya mengandung inti yang disebut nukleus dan diluarnya dibatasi oleh dinding sel. Ada beberapa organisme yang struktur selnya tidak jelas, tetapi terdiri atas protoplasma. Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, tubuh makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan banyak sel (multiseluler). Pada sel tumbuhan, di sebelah luar membran sel terdapat dinding sel yang relatif tebal. Dari adanya penemuan sel yang dikemukakan oleh beberapa peneliti tersebut maka para peneliti dapat membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Salah satu perbedaan yang khas dari sel hewan dan tumbuhan adalah adanya dinding sel dan sel tumbuhan yang didalamnya mengandung selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi isi yang ada di dalam sel dan memberikan bentuk pada sel tersebut. Setiap dinding sel mempunyai ketebalan yang berbeda. Misalnya jika dibandingkan antara sel pada bawang merah dan sel gabus pada batang umbi kayu, maka dinding sel dari bawang merah ternyata lebih tipis dibandingkan dengan dinding sel yang ada pada batang umbi kayu. Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain. Atau dengan kata

lain juga sel merupakan unit struktural kehidupan dan merupakan unit fungsional dari kehidupan dikarenakan didalam organ tumbuhan dan hewan tersusun dari selsel rumusan yang penting bukannya dinding sel tetapi isi sel yang disebut protoplasma. Sel sel pada hewan dan tumbuhan membentuk beberapa bentuk yang berbeda beda antara satu dengan yang lainnya. Seperti antara sel tumbuhan dan sel hewan terjadi perbedaan organel dalam sel, perbedaannya terletak pada Dinding sel, membran sel, Nukleus, Ribosom, Lisosom, Badan Golgi, Retikulum endoplasma, Plastida, Mitokondria dan vakuola. Sedangkan sel juga ada yang termasuk Sel Hidup dan Sel Mati. Sel Hidup ada sel yang masih melakukan aktifitas di dalammnya. Lain halnya dengan Sel Mati adalah sel yang didalamnya tidak terdapat tanda-tanda adanya aktifitas. Sel tumbuhan memiliki sifat yang khas yaitu adanya dinding sel yang bukan komponen protoplasma. Penelitian terhadap dinding sel yang dipadu dengan berbagai penemuanyang serba canggih pada saat sekarang telah dapat mengembangkan cara-cara pengungkapannya. Dinding sel mempunyai struktur yang komplek tetapi tiga bagian fundamentalnya dapat dibedakan yaitu lamela tengah,dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Dinding sel terbuat dari zat selulosa, dinding sel relatif tebal. Ruang sel adalah tempat organel-organel yang lain yang berada didalam sel. Ruang sel ini meliputi bagian-bagian dalam sel yang mencakupnya protoplasma atau cairan sel. Sedangkan ruang antar sel adalah penghubung antar sel yang satu dengan yang lainnya.

TUJUAN 1. Mengamati dan mengenal Sel Mati 2. Mengamati dan mengenal Sel Bawang Merah (Sel Tumbuhan)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Semua organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota. Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar: eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri, dan archaea, kelompok prokariota yang sangat mirip dengan bakteri dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA. Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain dengan membran internal, organel yang memiliki membran tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang lain (Dwijosoeputro, 1994). Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain (Yekti, 1994). Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel dicirikan oleh adanya molekul

makro khusus, seperti pati dan selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain selain itu sel juga dapat dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul. Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masingmasing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplasma dan dinding, khususnya pada sel muda (Kamajaya, 1996). Sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaanpersamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel . Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular. Sel tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dari sel tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sel yang mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya (Pramesti, 2000). Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan pelikel, dijumpai misalnya pada

Euglena dan Radiolaria. Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika ada vakuola, ukurannya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramaecium. Terdapat dua macam vakuola, yaitu vakuola kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola non kontraktil (penyimpan makanan). Bagian paling besar pada sel hewan adalah nukleus. Dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol ini terdapat dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentriol memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benangbenang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom (Sutrian, 1992). Sel Tumbuhan, bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Dinding yang terbentuk pada waktu sel membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami penebalan, berubah menjadi dinding skunder. Dinding primer sel merupakan selaput tipis yang tersusun atas serat-serat selulosa. Serat ini amat kuat daya regangnya. Dinding sel yang kaku tersusun atas polisakarida: hemiselulosa dan pektin. Dinding sel skunder dimiliki oleh sel-sel dewasa. Dinding skunder memiliki kandungan selulosa lebih banyak berkisar 41-45%, juga hemiselulosa dan lignin. Diantara dinding dua sel yang berdekatan terdapat lamela tengah, tersusun atas magnesium dan kalium pekat berupa gel. Diantara dua sel bertetangga (saling menempel) terdapat pori. Melalui pori ini dua sel dihubungkan oleh benang-benang plasma yang dikenal plasmodesmata. Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Bersama dengan vakuola, dinding sel berperan dala turgiditas sel (kekakuan sel). Ia mengakibatkan bentuk sel tetap. Sel tumbuhan memiliki vakuola yang lebih besar (dibanding sel hewan). Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap. Sel-sel tumbuhan yang memiliki vakuola paling besar adalah sel-sel parenkim dan kolenkim. Selain itu sel tumbuhan memiliki organel yang tidak terdapat di dalam sel hewan, fungi, maupun prokariota seperti bakteri dan ganggang hijau-biru, yaitu plastida. Bentuk plastida bisa bulat, oval maupun cakram. Plastida dibedakan menjadi leukoplas, kromoplas dan kloroplas, dimana ketiganya merupakan perkembangan dari proplastida (plastida muda) (Sutrian, 1992).

BAB 3. ISI

Sel tumbuhan

Sel hewan

Sel tumbuhan lebih besar daripada Sel hewan lebih kecil daripada sel sel hewan Mempunyai bentuk yang tetap tumbuhan Tidak mempunyai bentuk yang tetap

Mempunyai dinding sel [cell wall] Tidak mempunyai dinding sel [cell wall] dari selulosa Mempunyai plastida Tidak mempunyai plastida mempunyai vakuola [vacuole],

Mempunyai vakuola [vacuole] atau Tidak rongga sel yang besar

walaupun kadang-kadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel atau [vesicle]

Menyimpan tenaga dalam bentuk Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran butiran (granul) pati (granul) glikogen

Tidak

Mempunyai

sentrosom Mempunyai sentrosom [centrosome]

[centrosome] Tidak memiliki lisosom [lysosome] Memiliki lisosom [lysosome]

Nukleus lebih kecil daripada vakuola Nukleus lebih besar daripada vesikel

Sel Mati ( Sel Gabus) Tidak memiliki membran Tidak memiliki nukleus Tidak memiliki sitoplasma -

Sel Hidup (Sel Bawang Merah, Hydrilla dan Gabus Ketela Pohon) Memiliki membran Memiliki nukleus Memiliki sitoplasma

Sel Tumbuhan ( Sel Bawang Merah, Sel Hewan (Sel Epitel Rongga Mulut) Hydrilla dan Gabus Ketela Pohon) - Memiliki dinding sel - Tidak memiliki dinding sel - Vakuola memiliki bentuk dan fungsi Bentuk dan fungsi vakuola tidak yang lebih nyata terlalu nyata - Organel khas : plastida - Organel khas : sentrosom dan lisosom

Sel Bawang Merah

Sel Gabus

Sel epidermis bawang merah mempunyai dinding sel yang berbentuk tidak beraturan ada yang berbentuk segi enam yang memanjang dan ada juga yang mempunyai bentuk segi empat yang memanjang.sel epidermis bawang merah mempunyai bentuk yang tetap dan tidak berudah ubah karena di dalam sel ter dapat dinding sel . Sel epidermis bawang merah tersusun oleh : Dinding sel, Sitoplasma, dan inti sel. Sel gabus ketela pohon dinding sel pada sel ketela pohon memiliki ukuran yang lebih tebal dari pada dinding sel daun Rhoe discolor, sel daun Hydrilla vercillata dan dinding sel bawang merah dan memiliki bentuk yang tidak beraturan ada yang berbentuk lonjong ada juga yang berbentuk segi enam yang memanjang, jarak antar dinding sel berdekatan atau saling menyatu, sel gabus ketela pohon mempunyai bentuk yang tetap atau tidak berubah ubah karena mempunyai dindind sel. Pada sel gabus ketela pohon yang masih hidup didalam terdapat vakuola,sedangkan pada sel gabus ketela yang sudah mati vakuolanya sudah tidak ada atau sudah mengkerut. Sel gabus ketela pohon tersusun oleh : Dinding sel, Sitoplasma, Vakuola dan Inti sel.

DAFTAR PUSTAKA

Dwijosoeputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia. Kamajaya.1996. Sains Biologi. Ganesa Exact. Bandung. Pramesti, H. Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru. Sutrian, Y. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. PT. Reneka Cipta: Jakarta. Yekti, S. 1994. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai