Anda di halaman 1dari 1

APLIKASI KITIN SEBAGAI ABSORBEN LIMBAH AMMONIA DAN FENOL

Hardi Bestura Perkasa Abstrak Limbah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berlangsungnya suatu proses, jika tidak dimanajemen dan dikontrol dengan baik maka dapat membahayakan lingkungan. Beberapa jenis limbah yang dapat membahayakan lingkungan, yaitu limbah ammonia dan fenol. Limbah ammonia yang dibuang ke lingkungan secara langsung dapat mengakibatkan pencemaran bagi lingkungan dan membahayakan biota air, karena limbah ini bersifat toksik bagi biota air. Sementara itu, limbah fenol dapat mengakibatkan iritasi dan korosi terhadap manusia serta bersifat toksik untuk semua organisme. Limbah ini merupakan limbah yang biasanya dihasilkan oleh perusahan-perusahaan besar, salah satunya yaitu Chevron. Chevron merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perminyakan, perusahaan ini juga menghasilkan limbah ammonia dan fenol yang melebihi standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan hal tersebut, saya tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penanganan limbah ammonia dan fenol ini. Dalam penelitian ini saya menggunakan kitin sebagai absorben untuk mengikat ammonia dan fenol. Kitin merupakan poli (2-asetamido2-deoksi--(14)-D-glukopiranosa) dengan rumus molekul (C8H13NO5)n yang tersusun atas 47% C, 6% H, 7% N, dan 40% O. Kitin umumnya dihasilkan dari eksoskeleton arthropoda seperti Crustacea yang telah mengalami proses demineralisasi dan deproteinasi. Struktur kitin menyerupai struktur selulosa dan hanya berbeda pada gugus yang terikat di posisi atom C-2. Gugus pada C-2 selulosa adalah gugus hidroksil, sedangkan pada C-2 kitin adalah gugus N-asetil (NHOCH3, asetamida). Seperti yang diketahui kitin memiliki kemampuan sebagai absorben karena memiliki gugus N-asetil dan hidroksil. Oleh karena itulah saya menggunakan kitin sebagai absorben untuk mengurangi kadar ammonia dan fenol dari limbah yang dihasilkan. Kata kunci : ammonia, fenol, dan kitin.

Anda mungkin juga menyukai