Anda di halaman 1dari 4

Tanita Dhiyaan Rahmani 1106004020 4 Oktober 2011

Pengantar Hukum Indonesia Lembaga-Lembaga Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945


1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Kedudukan (UUD 1945 Pasal 1 dan 2) a. Majelis sebagai penjelmaan seluruh Rakyat Indonesia adalah memegang kekuasaan Negara Tertinggi dan pelaksana dari Kedaulatan Rakyat. (Pasal 1 (1)) b. Majelis adalah penjelmaan seluruh Rakyat Indonesia dan merupakan Lembaga Tertinggi egara pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat. Tugas dan Wewenang a. Majelis Permusyawaratan Rakyat menetapkan Undang-undang dasar dan garis-garis besar daripada haluan negara (UUD 1945 Pasal 3) b. Presiden dan wakil presiden dipilih oleh Majelis Permusyawatan Rakyat dengan suara yang terbanyak. (Pasal 6) c. Majelis memilih dan mengangkat presiden/ mandataris dan wakil presiden untuk membantu presiden. (Pasal 9) d. Untuk mengubah Undang-undang Dasar sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir, Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangya 2/3 daripada jumlah yang hadir. e. Majelis dapat memberhentikan Presiden sebelum habis masa jabatannya. Susunan (UUD 1945 Pasal 2) a. Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat, ditambah dengan utusan-utusan dari daerah daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang. (Pasal 2 (1)) 2. Presiden Kedudukan (UUD 1945 Pasal 4) a. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar. (Pasal 4 (1)) b. Presdiden sebagai Kepala Negara. Kekuasaan Presiden (UUD 1945 BAB III) a. Presiden memegang kekuasaan membentuk undang- undang dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. (UUD 1945 Pasal 5 (1)) b. Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya. (Pasal 5 (2))

Tanita Dhiyaan Rahmani 1106004020 4 Oktober 2011


c. Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. (Pasal 10) d. Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. (Pasal 11) e. Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang. (Pasal 12) f. Presiden mengangkat duta dan konsul. (Pasal 13 (1)) g. Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi. (Pasal 14) h. Presiden memberi gelaran, tanda jasa ,dan lain-lain tanda kehormatan. (Pasal 15) 3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tugas, Wewenang, dan Hak (UUD 1945 BAB VII) a. Tiap-tiap undang-undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. (UUD 1945 BAB VII Pasal 20 (1)) b. Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak memajukan rancangan undang-undang. (Pasal 21 (1)) c. Anggaran Pendapatan dan belanja ditetapkan tiap-tiap tahun dengan Undang-undang. Apabila DPR tidak menyetujui anggaran, maka pemerintah menjalankan anggaran tahun lalu. (Pasal 23 (1)) d. Menerima hasil laporan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). (Pasal 23E (3)) Susunan (UUD 1945 BAB VII Pasal 19) e. Susunan Dewan Perwakilan Rakyat ditetapkan dengan undangundang. (Pasal 19 (1)). 4. Badan Pengawas Keuangan (BPK) Tugas dan Wewenang (UUD 1945 BAB VIII Pasal 23) a. Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri. (Pasal 23E (1)) b. Hasil pemeriksa keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sesuai dengan kewenangannya. (Pasal 23E (2)). Kedudukan BPK a. BPK adalah badanLembaga Tinggi Negara yang dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh dan kekuasaan Pemerintah, akan tetapi tidak berdiri di atas pemerintah. Sususnan BPK c. Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Presiden. (Pasal 23F (1))

Tanita Dhiyaan Rahmani 1106004020 4 Oktober 2011


5. Mahkamah Agung (MA) Kekuasaan Kehakiman (UUD 1945 BAB IX Pasal 24) a. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah

Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. (Pasal 24 (1)).
Kedudukan Kehakiman a. Mahkamah Agung adalah Badan yang melaksanakan Kekuasaan Kehakiman yang dalam pelaksanaan tugasnya, terlepas dari pengaruh-pengaruh lainnya. Tugas dan Wewenang MA a. Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, meguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang. (Pasal 24A (1)) b. Mahkamah Agung dapat memberikan pertimbangan pertimbangan dalam bidang Hukum, baik diminta maupun tidak, kepada Lembagalembaga Tinggi Negara. c. Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji secara materiil anya terhadap peraturan-peraturan perundang-undangan di bawah Undang-undang. 6. Komisi Yudisial (KY) Kedudukan Komisi Yudisial (UUD 1945 BAB IX Pasal 24) a. Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. (Pasal 24B (2)) Tugas dan Wewenang KY a. Mengsusulkan calon hakim agung kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden. (Pasal 24A (3)). Susunan KY a. Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman dibidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela. (Pasal 24B (1)). b. Susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi Yudisial diatur dengan undang-undang. (Pasal 24B (4)). 7. Mahkamah Konstitusi (MK) Tugas dan Wewenang MK (UUD 1945 BAB IX Pasal 24C) a. Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undangundang terhadap Undang-Undang Dasar, memutuskan sengketa

Tanita Dhiyaan Rahmani 1106004020 4 Oktober 2011


kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutuskan pembubaran partai politik, dan memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum. (Pasal 24C (1)) b. Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar. (Pasal 24C (2)).

Anda mungkin juga menyukai