Anda di halaman 1dari 1

Hari kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus disambut dan dirayakan masyarakat dengan banyak

cara; upacara, lomba-lomba, tirakatan, dan sebagainya. OMK Paroki Wates, dilandasi oleh keprihatinan akan kondisi negara yang telah 66 tahun merdeka ini, mengadakan doa bersama bertajuk, Menjadi Diri yang Merdeka dan Memerdekakan Diri . Doa dengan konsep taize yang diadakan di gereja Santa Maria Bunda Penasehat Baik ini dilangsungkan pada pukul 19.00 tepat pada hari kemerdekaan. Konsep taize dipilih karena hal-hal di dalamnya dapat menciptakan suasana teduh, sehingga peserta akan semakin mudah masuk ke dalam doa. Doa taize yang dihadiri oleh dua puluh orang muda tersebut berakhir pada pukul 21.00. Diawali dengan lagu pembuka siapkanlah, ibadat taize pun dimulai. Musik dibawakan oleh FX. Andi P.N dan Yosafat Ardi W, sedang renungan oleh Andreas S.P. Injil yang diambil dari Yohanes 16: 16-24 menceritakan peristiwa ketika Yesus memperingatkan muridmuridnya bahwa mereka akan mendapat saat-saat sulit, tetapi mereka pun akan mendapatkan kebahagiaan pada akhirnya. Dalam renungan, hal ini lalu dikaitkan dengan tugas dan perutusan kita yang seratus pesen Katolik dan seratus persen Indonesia. Para peserta pun diajak untuk merenungkan betapa kemerdekaan merupakan hal yang sangat sulit dicapai, sebab itu pentinglah bagi bangsa Indonesia, terlebih kaum mudanya untuk menjadi generasi penentu bangsa, bukan hanya penerus. Sebab dengan menjadi penerus, generasi muda hanya melakukan hal-hal yang sudah dilakukan generasi sebelumnya. Sedangkan dengan menjadi penentu, kaum muda berkewajiban menentukan ke arah mana bangsa dan negara ini akan dibawa. Beberapa peserta mengaku sudah sangat lama tidak berdoa dalam waktu yang panjang kecuali saat Ekaristi. Kesadaran berdoa secara intens tampaknya harus digalakkan kembali terlebih di kalangan Orang Muda Katolik. Apa yang kita lakukan bagi Negara dan gereja hendaknya dilandasi oleh Roh, yang berarti kita mempunyai tujuan yang baik demi kemuliaanNya dan melakukan usaha untuk tujuan kita dengan cara yang baik pula, sehingga tidak ada tempat untuk kata tidak sempat berdoa. Vision without action is useless, but action without vision is dangerous. Merdeka!

Anda mungkin juga menyukai