Anda di halaman 1dari 2

RIZA WAFDAN 1209704032

Bab V Pembahasan

Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur , seperti benzen, karbon tetraklorida atau kloroform. Batasan nya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbada dalam kedua fase pelarut. Teknik pengerjaan meliputi penambahan pelarut organik pada larutan air yang mengandung gugus yang bersangkutan. Dalam pemilihan pelarut organik agar kedua jenis pelarut (dalam hal ini pelarut organik dan air) tidak saling tercamupr satu sama lain. Selanjutnya proses pemisahan dilakukan dalam corong pisah dengan jalan pengocokan beberapa kali. Pada percobaan kali ini bertujuan untuk memisahkan logam Ni dari campuran dengan ekstraksi pelarut dan untuk menentukan kadar Ni dalam sampel. Sampel yang dpilih adalah sampel air sungai dari, sampel air selokan dari, dan sampel air kran dari. Terlebih dahulu dibuat larutan standar utama logam Ni ditambah 15 ml HNO3 kemudian dipanaskan. Kemudian larutan dinetralkan dengan NaOH kemudian ditambah asam asetat. Pada saat ekstraksi, 5 buah tabung reaksi ditambah 0.5, 1.0, 2.0, 3.0 dan 3.5 ml larutan standar nilai Ni kemudian ditambah 10 ml aquades. Kemudian diisi dengan sampel kemudian ditambah 0.5 g natrium tartrat, 5 ml buffer, 2.5 natrium tiosulfat, 1 ml hidroksilalamin hidroklorida dalam air dan 2 ml DMG dalam etanol. Penambahan ini harus dilakukan secara berurutan. Kemudian campuran larutan ditambah 10 ml kloroform dan dikocok selama 3 menit. Setelah terbentuk 2 fasa diambil fasa organiknya dan diusahakan tidak terambil fasa airnya. Setelah itu disaring dan filtratnya ditambah 5 mm lapisan air dalam kuvet. Setelah itu diukur absorban setiap larutannya pada panjang gelombang 420 nm.

EKSTRAKSI PELARUT

Page 1

RIZA WAFDAN 1209704032

Bab VI Kesimpulan Dari percobaan in dapat disimpulkn bahwa kadar Ni2+ pada masing masing sampel adalah Sampel air sungai Sampel air selokan Sampel air kran = 9.11 ppm = 10.22 ppm = 5.5 ppm

Daftar pustaka

Day.Jr.RA and Underwood,A.I . 2001.Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi ke 5 . Erlangga. Jakarta. Harjadi, W. 1993.Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta. Khopkar,S.M . 1990.Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia. Jakarta.

EKSTRAKSI PELARUT

Page 2

Anda mungkin juga menyukai