Alat pemetik belimbing yang digunakan petani (kiri) dan pemetikan dengan memanjat pohon (kanan)
Alat pemetik buah belimbing yang digunakan petani biasanya berupa galah dari ranting kayu atau bambu dengan panjang 1,5-2 m. Pada ujung galah diikatkan pengait dan wadah buah. Dengan panjang galah yang hanya 1,5-2 m, maka pemetikan buah yang berada pada ketinggian di atas 2 m perlu dilakukan dengan memanjat pohon sehingga frekuensi pemanjatan masih cukup tinggi. Seandainya petani memperpanjang galah tersebut menjadi 6-8 m, tentu akan sulit membawa galah sepanjang itu dari rumah ke kebun atau hutan.
Alat pemetik buah belimbing tipe teleskopik dan contoh pengait (inzet).
Alat pemetik belimbing tipe teleskopik dibuat unuk mengatasi berbagai kendala dalam pemetikan buah belimbing. Agar mudah dioperasikan, alat pemetik dibuat dari bahan yang cukup ringan namun tidak melengkung, misalnya aluminium. Alat pemetik ini berupa rangkaian pipa aluminium dengan panjang tiap pipa 2 m dan diameter yang berbeda-beda. Panjang alat ini 6-10 m. Pada ujung alat pemetik dipasang pengait dari stainless steel serta kantong berukuran panjang 25 cm, lebar 17 cm dan tinggi 20 cm, terbuat dari kain halus. Kantong berfungsi untuk menampung buah yang baru dipetik agar tidak jatuh ke tanah. Dengan demikian, buah aman dari kerusakan seperti memar atau terlepasnya kelopak. Untuk alat pemetik dengan panjang 6 m (3 pipa galah), pipa ketiga dapat dimasukkan ke pipa kedua, selanjutnya pipa kedua dimasukkan ke dalam pipa ketiga. Pemanjangan alat pemetik dilakukan dengan memutar penyambung (terbuat dari nilon) ke arah kanan (mengendorkan), menarik pipa galah di atasnya hingga panjang tertentu (mendekati 2 m) kemudian memutar penyambung ke arah kiri (mengunci). Untuk
memendekkannya dilakukan urutan sebaliknya. Dengan demikian, alat ini dapat digunakan untuk memetik buah pada berbagai ketinggian. Keunggulan alat ini antara lain adalah: (1) ringan dan mudah dibawa, karena terbuat dari pipa aluminium yang dapat dipendekkan menjadi 2 m; (2) mudah digunakan pada berbagai kondisi lahan tempat tumbuh pohon manggis; (3) konstruksi dirancang sedemikian rupa sehingga tangkai buah akan terlepas dari ranting hanya dengan menggeser pemetik ke samping; (4) buah aman dari memar atau kelopak terlepas sehingga mutu buah lebih baik.