Anda di halaman 1dari 14

KARAKTERISASI LED OLEH I-V METER

Pradini Rahalintar, Adinda Mutiara, Ayunda Zidafrian, Dania Nurissa, Dhanang Satrio, Vicky Jasmine 10209012, 10209030, 10209010, 10209061, 10209078, 10209023 Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia Email: Rahalintar@gmail.com

Asisten: Sumbono/10207034 Tanggal Praktikum: 20 September 2011

Abstrak
Praktikum kali ini adalah karakterisasi LED oleh I-V Meter. LED yang digunakan berjumlah 6. Dari ptaktikum ini dapat ditentukan karakteristik LED berupa nilai panjang gelombang, tegangan threshold, dan energi gap. Data yang didapat dari praktikum ini berupa tegangan dan arus dengan menggunakan alat I-V meter dan software elkahfi 100. Kemudian data diolah dengan curve fitting matlab menjadi sebuah kurva dan dicari koefisien koefisien persamaannya. Dari hasil perhitungan didapat nilai Eg, panjang gelombang, dan tegangan threshold, dan dari percobaan terlihat warna yang berbeda tiap masing-masing LED yang digunakan. Terdapat perbedaan pula hasil dari perhitungan dengan referensi yang disebabkan oleh beberapa factor.

I. Pendahuluan LED adalah dioda semikonduktor yang memancarkan cahaya dengan spektrum cahaya sempit ketika dialiri arus listrik dari p-n junction. Cahaya yang dipancarkan led bermacammacam, yaitu merah, biru, kuning, hijau, infra red, ultraviolet, dan putih. Warna yang dihasilkan led tergantung dari panjang gelombang dan energy band gap dari material yang membentuk p-n junction. Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n junction.

Sebuah dioda normal, biasanya terbuat dari silikon atau germanium, memancarkan cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan yang digunakan untuk sebuah LED memiliki selisih pita energi antara cahaya inframerah dekat, tampak, dan ultraungu dekat. karakteristik chip LED pada umumnya adalah sama dengan karakteristik dioda yang hanya memerlukan tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. Namun bila diberikan tegangan yang terlalu besar, LED akan rusak walaupun tegangan yang diberikan adalah tegangan maju.Tegangan yang diperlukan sebuah dioda untuk dapat beroperasi adalah tegangan maju (Vf).

batas tipe-p. Adanya penumpukan muatan ini kemudian akan menyebabkan munculnya medan listrik pada daerah deplesi. Medan listrik ini mampu menggerakkan hole menuju tipe-p dan elektron menuju tipe-n. Pada daerah sambungan, elektron dan hole akan berkombinasi dan melepaskan foton dengan energi: ( ) Gambar 1. Bagian-bagian lampu LED Electrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuantitas atau intensitas listrik, dimana electrometer dapat membangkitkan tegangan yang sebanding dengan rasio arus masukan dengan arus referensi. Pada praktikum ini digunakan electrometer I-V METER ELKAHFI 100 yang mampu mengeluarkan hasil data dalam bentuk grafik dengan metoda linier dan metoda logaritmik. I-V meter digunakan untuk melihat karakteristik LED. h : konstanta Planck = 6,626x10-34 J.s Energi foton ini sama dengan beda energi antara pita konduksi dan pita valensi (energi band gap, Eg), dengan persamaan: ( ) Persamaan arus dan tegangan dinyatakan dengan: ( dimana, ( Sehingga diperoleh: ( Eg : energi gap material LED, Gambar 2. I-v Meter ELKAHFI 100 Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n disambungkan maka akan mengakibatkan munculnya daerah pengosongan muatan di sekitar daerah batas tipe-p dan tipe-n. Daerah ini kemudian disebut sebagai daerah deplesi. Di daerah deplesi juga terjadi penumpukan muatan di sekitar daerah batas tipe-n dan pada A : konstanta Boltzmann, T: temperatur divais, dan q : muatan electron Dari data yang diperoleh, dapat dilakukan curve fitting dengan persamaan umum kurva: ) ( ) ) ( ) ) ( )

I = a exp (-b + cx -1) . (6)


Dimana jika disesuaikan dengan persamaan (5) maka a = A, b= Eg/kT, dan c=q/kT Sehingga dapat ditentukan Eg

Eg = bq/c (7)
Untuk mencari panjang gelombang dari spectrum warna yang digunakan, dapat menggunakan persamaan;

hc/Eg (8)

II. Metode Percobaan Metode percobaan karakterisasi LED oleh I-V Meter adalah eksperimen langsung dan pengamatan data. Pengambilan data dilakukan menggunakan software ELKAHFI 100 dengan menghubungakan port voltage dan arus ke kaki kaki diode lalu buka window file I-V characteristic, dan nyalakan I-V meter. Maka ketika mengklik I-V measurement, pengukuran akan dimulai dan dengan otomatis data akan tercatat di pc. Data yang didapat berupa data tegangan (volt) dan arus (ampere). Pada percobaan ini digunakan 6 jenis LED yang berbeda. Data yang telah didapatkan tersebut kemudian diolah dengan menggunakan Matlab dan Microsoft Excel menjadi grafik.

III. Data dan Pengolahan a. LED Bening 1 V (Volt) I (Ampere) P (watt) 0 4.62E-11 0.0E+00 0.05 4.62E-11 2.31E-12 0.1 4.62E-11 4.62E-12 0.15 4.62E-11 6.93E-12

0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 1.05 1.1 1.15 1.2 1.25 1.3 1.35 1.4 1.45 1.5 1.55 1.6 1.65 1.7 1.75 1.8 1.85 1.9 1.95 2 2.05 2.1 2.15 2.2

4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.62E-11 4.70E-11 5.10E-11 6.97E-11 1.07E-10 1.56E-10 2.69E-10 5.11E-10 9.42E-10 1.98E-09 4.04E-09 8.09E-09 1.54E-08 3.35E-08

9.24E-12 1.16E-11 1.39E-11 1.62E-11 1.85E-11 2.08E-11 2.31E-11 2.54E-11 2.77E-11 3.00E-11 3.23E-11 3.47E-11 3.70E-11 3.93E-11 4.16E-11 4.39E-11 4.62E-11 4.85E-11 5.08E-11 5.31E-11 5.54E-11 5.78E-11 6.01E-11 6.24E-11 6.47E-11 6.70E-11 6.93E-11 7.16E-11 7.52E-11 8.42E-11 1.18E-10 1.87E-10 2.81E-10 4.98E-10 9.71E-10 1.84E-09 3.96E-09 8.28E-09 1.70E-08 3.31E-08 7.37E-08

2.24 7.22E-08 1.62E-07 2.29 1.84E-07 4.21E-07 2.34 5.05E-07 1.18E-06 2.39 1.63E-06 3.90E-06 2.44 6.08E-06 1.48E-05 2.49 2.17E-05 5.40E-05 2.54 6.66E-05 1.69E-04 2.59 0.000164 0.0004248 2.64 0.000324 0.0008554 2.69 0.000567 0.0015252 2.73 0.000883 0.0024106 2.78 0.00128 0.0035584 2.82 0.00168 0.0047376 2.86 0.00216 0.0061776 2.91 0.00285 0.0082935 2.95 0.00337 0.0099415 Tabel 1. Data Percobaan LED Bening 1 Dari data tersebut kemudian dilakukan curve fitting di Matlab dan dihasilkan kurva sebagai berikut dengan sumbu y sebagai I (arus) dan sumbu x, V (tegangan)

c=

5.049 (4.578, 5.52)

dengan menggunakan persamaan (7) maka didapatkan nilai Eg sebesar: Eg: 6,493x10-19 J = 4.058 Joule Dan dengan menggunakan persamaan (8) maka didapatkan nilai panjang gelombang: : 3,061x10-7 dari data I dan P yang didapat, dibuat kurva P terhadap I sebagai berikut
Kurva P terhadap I LED Bening (i)
P (Watt) 1.2E-02 1.0E-02 8.0E-03 6.0E-03 4.0E-03 I (ampere) 0.0E+00 0.00E+001.00E-03 2.00E-03 3.00E-03 4.00E-03 2.0E-03

Grafik 2. Kurva P terhadap I LED bening 1 Dengan regresi didapat: y = 2.897x - 1E-05 gradien dari persamaan tersebut sebanding dengan nilai Vth. Sehingga: Vth perhitungan: 2.897 volt Grafik 1. Curve Fitting data LED bening 1 Dari kurva tersebut kemudian didapatkan nilai nilai koefisien a, b, dan c sesuai dengan persamaan (6). a= b= 2.323 (-3.678e+007, 3.678e+007) 20.49 (-1.583e+007, 1.583e+007) Dan dari pengamatan di I-V meter didapatkan Vth percobaan: 2.44 volt b. LED Bening 2 V (Volt) I (Ampere) P (Watt) 0 8.10E-10 0 0.05 8.66E-10 4.33E-11 0.1 1.01E-09 1.01E-10

0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.64 0.69 0.74 0.79 0.84 0.89 0.94 0.99 1.04 1.09 1.14 1.19 1.24 1.29 1.34 1.39 1.44 1.49 1.54 1.59 1.64 1.69 1.74 1.79 1.84 1.89 1.94 1.98 2.04 2.07 2.13

1.10E-09 1.71E-09 3.02E-09 4.80E-09 7.31E-09 9.92E-09 1.21E-08 1.42E-08 1.85E-08 2.97E-08 5.89E-08 1.55E-07 3.97E-07 9.09E-07 1.65E-06 2.54E-06 3.45E-06 4.23E-06 4.93E-06 5.59E-06 6.25E-06 6.87E-06 7.51E-06 8.17E-06 8.78E-06 9.39E-06 9.86E-06 1.06E-05 1.14E-05 1.28E-05 1.54E-05 2.15E-05 6.07E-05 5.89E-05 0.000354 0.000197 0.000644 0.000923 0.0007 0.00192 0.0011

1.65E-10 3.42E-10 7.55E-10 1.44E-09 2.56E-09 3.97E-09 5.45E-09 7.10E-09 1.02E-08 1.78E-08 3.77E-08 1.07E-07 2.94E-07 7.18E-07 1.39E-06 2.26E-06 3.24E-06 4.19E-06 5.13E-06 6.09E-06 7.13E-06 8.18E-06 9.31E-06 1.05E-05 1.18E-05 1.31E-05 1.42E-05 1.58E-05 1.76E-05 2.04E-05 2.53E-05 3.63E-05 1.06E-04 1.05E-04 6.51E-04 3.72E-04 1.25E-03 1.83E-03 1.43E-03 3.97E-03 2.34E-03

2.16 0.0022 4.75E-03 2.2 0.00296 6.51E-03 2.26 0.00261 5.90E-03 Tabel 2. Data Percobaan LED Bening 2 Dari data tersebut kemudian dilakukan curve fitting di Matlab dan dihasilkan kurva sebagai berikut dengan sumbu y sebagai I (arus) dan sumbu x, V (tegangan)

Grafik 3. Curve Fitting data LED bening 2 Dari kurva tersebut kemudian didapatkan nilai nilai koefisien a, b, dan c sesuai dengan persamaan (6). a = 0.000278 (-9620, 9620) b= c= 0.9702 (-3.461e+007, 3.461e+007) 1.639 (0.8932, 2.385)

dengan menggunakan persamaan (7) maka didapatkan nilai Eg sebesar: Eg: 0,947x10-19 J = 0.59 eV Dan dengan menggunakan persamaan (8) maka didapatkan nilai panjang gelombang: : 2,099x10-6 dari data I dan P yang didapat, dibuat kurva P terhadap I sebagai berikut

kurva P terhadap I LED bening (ii)


0.008 0.006 0.004 0.002 0 0.00E+00 2.00E-03 I (ampere) 4.00E-03
P (Watt)

0.84 1.22E-05 1.02E-05 0.89 3.60E-05 3.20E-05 0.94 0.000107 1.01E-04 0.99 0.00032 3.17E-04 1.03 0.000868 8.94E-04 1.07 0.00195 2.09E-03 1.11 0.00258 2.86E-03 Tabel 3. Data Percobaan LED Biru Dari data tersebut kemudian dilakukan curve fitting di Matlab dan dihasilkan kurva sebagai berikut dengan sumbu y sebagai I (arus) dan sumbu x, V (tegangan)

Grafik 4. Kurva P terhadap I LED bening 2 Dengan regresi didapat: y = 2.180x - 2E-05 gradien dari persamaan tersebut sebanding dengan nilai Vth. Sehingga Vth perhitungan: 2.180 Volt Dan Vth percobaan: 1.64 Volt

c. LED Biru V (Volt) I (Ampere) P (watt) 0 4.62E-11 0.00E+00 0.05 4.62E-11 2.31E-12 0.1 4.62E-11 4.62E-12 0.15 4.62E-11 6.93E-12 0.2 4.62E-11 9.24E-12 0.25 4.62E-11 1.16E-11 0.3 4.62E-11 1.39E-11 0.35 4.62E-11 1.62E-11 0.4 4.62E-11 1.85E-11 0.45 4.62E-11 2.08E-11 0.5 1.95E-09 9.75E-10 0.55 1.11E-08 6.11E-09 0.59 4.04E-08 2.38E-08 0.64 1.38E-07 8.83E-08 0.69 4.22E-07 2.91E-07 0.74 1.26E-06 9.32E-07 0.79 4.03E-06 3.18E-06 Grafik 5. Curve Fitting data LED biru Dari kurva tersebut kemudian didapatkan nilai nilai koefisien a, b, dan c sesuai dengan persamaan (6). a = 0.0006888 (-2.872e+004, 2.872e+004) b= c= 0.8074 (-4.169e+007, 4.169e+007) 2.045 (1.348, 2.742)

dengan menggunakan persamaan (7) maka didapatkan nilai Eg sebesar: Eg: 0,631x10-19 = 0.39 eV Dan dengan menggunakan persamaan (8) maka didapatkan nilai panjang gelombang: : 3,150x10-6

dari data I dan P yang didapat, dibuat kurva P terhadap I sebagai berikut
kurva P terhadap I LED biru
P (Watt) 4.00E-03 3.00E-03 2.00E-03 1.00E-03 0.00E+00 I (ampere) -1.00E-03 0.00E+001.00E-032.00E-033.00E-03 -1.00E-03

Grafik 6. Kurva P terhadap I LED biru Dari hasil regresi didapatkan: y = 1.092x - 5E-06 gradien dari persamaan tersebut sebanding dengan nilai Vth. Sehingga: Vth perhitungan: 1.092 Volt

d. Hijau V (Volt) I (Ampere) P (watt) 0 1.47E-08 0.00E+00 0.05 1.49E-08 7.45E-10 0.1 1.40E-08 1.40E-09 0.15 1.45E-08 2.18E-09 0.2 1.50E-08 3.00E-09 0.25 1.48E-08 3.70E-09 0.3 1.45E-08 4.35E-09 0.35 1.49E-08 5.22E-09 0.4 1.56E-08 6.24E-09 0.45 1.45E-08 6.53E-09 0.5 1.49E-08 7.45E-09 0.55 1.52E-08 8.36E-09 0.6 1.49E-08 8.94E-09 0.65 1.39E-08 9.04E-09 0.7 1.40E-08 9.80E-09 0.75 1.42E-08 1.07E-08

0.8 1.42E-08 1.14E-08 0.85 1.36E-08 1.16E-08 0.9 1.38E-08 1.24E-08 0.95 1.42E-08 1.35E-08 1 1.18E-08 1.18E-08 1.05 1.20E-08 1.26E-08 1.1 1.28E-08 1.41E-08 1.15 1.44E-08 1.66E-08 1.2 1.53E-08 1.84E-08 1.25 1.82E-08 2.28E-08 1.3 2.49E-08 3.24E-08 1.34 4.61E-08 6.18E-08 1.39 1.23E-07 1.71E-07 1.44 3.29E-07 4.74E-07 1.49 8.80E-07 1.31E-06 1.54 2.24E-06 3.45E-06 1.59 6.14E-06 9.76E-06 1.64 1.61E-05 2.64E-05 1.69 4.22E-05 7.13E-05 1.74 0.000108 1.88E-04 1.79 0.000274 4.90E-04 1.84 0.000613 1.13E-03 1.88 0.00123 2.31E-03 1.92 0.002 3.84E-03 1.95 0.00326 6.36E-03 2.02 0.00165 3.33E-03 Tabel 4. Data Percobaan LED Hijau Dari data tersebut kemudian dilakukan curve fitting di Matlab dan dihasilkan kurva sebagai berikut dengan sumbu y sebagai I (arus) dan sumbu x, V (tegangan)

Dengan regresi, didapat: y = 1.947x - 4E-06 gradien dari persamaan tersebut sebanding dengan nilai Vth. Sehingga: Vth perhitungan: 1.947 volt Dan dari pengamatan di I-V meter didapatkan Vth percobaan: 1.69 volt Grafik 7. Curve Fitting data LED hijau Dari kurva tersebut kemudian didapatkan nilai nilai koefisien a, b, dan c sesuai dengan persamaan (6). a = 0.0002256 (-7209, 7209) b= c= 0.3805 (-3.196e+007, 3.196e+007) 2.116 (1.13, 3.102) e. Kuning V (Volt) I (Ampere) P (watt) 0 4.62E-11 0.00E+00 0.05 4.62E-11 2.31E-12 0.1 4.62E-11 4.62E-12 0.15 4.62E-11 6.93E-12 0.2 4.62E-11 9.24E-12 0.25 4.62E-11 1.16E-11 0.3 4.62E-11 1.39E-11 0.35 4.62E-11 1.62E-11 0.4 4.62E-11 1.85E-11 0.45 4.62E-11 2.08E-11 0.5 4.62E-11 2.31E-11 0.55 4.62E-11 2.54E-11 0.6 4.62E-11 2.77E-11 0.65 4.62E-11 3.00E-11 0.7 4.62E-11 3.23E-11 0.75 4.62E-11 3.47E-11 0.8 4.62E-11 3.70E-11 0.85 4.62E-11 3.93E-11 0.9 4.62E-11 4.16E-11 0.95 4.62E-11 4.39E-11 1 4.62E-11 4.62E-11 1.05 4.62E-11 4.85E-11 1.1 4.62E-11 5.08E-11 1.15 4.62E-11 5.31E-11 1.2 4.59E-10 5.51E-10 1.25 3.73E-09 4.66E-09 1.3 1.14E-08 1.48E-08

dengan menggunakan persamaan (7) maka didapatkan nilai Eg sebesar: Eg: 0,287x10-19 = 0.17 eV Dan dengan menggunakan persamaan (8) maka didapatkan nilai panjang gelombang: : 6,926x10-6 dari data I dan P yang didapat, dibuat kurva P terhadap I sebagai berikut: kurva P terhadap I LED Hijau
P (Watt) 8.00E-03 6.00E-03 4.00E-03 2.00E-03 0.00E+00 0.00E+001.00E-032.00E-033.00E-034.00E-03 I (ampere)

Grafik 8. Kurva P terhadap I LED hijau

1.35 3.09E-08 4.17E-08 1.39 8.03E-08 1.12E-07 1.44 2.34E-07 3.37E-07 1.49 6.06E-07 9.03E-07 1.54 1.55E-06 2.39E-06 1.59 4.16E-06 6.61E-06 1.64 1.07E-05 1.75E-05 1.69 2.77E-05 4.68E-05 1.74 7.44E-05 1.29E-04 1.79 0.000226 4.05E-04 1.84 0.000632 1.16E-03 1.87 0.00151 2.82E-03 1.9 0.00303 5.76E-03 1.97 0.0019 3.74E-03 Tabel 5. Data Percobaan LED kuning Dari data tersebut kemudian dilakukan curve fitting di Matlab dan dihasilkan kurva sebagai berikut dengan sumbu y sebagai I (arus) dan sumbu x, V (tegangan):

dengan menggunakan persamaan (7) maka didapatkan nilai Eg sebesar: Eg: 0,664x10-19 J = 0.415 eV Dan dengan menggunakan persamaan (8) maka didapatkan nilai panjang gelombang: : 2,993x10-6 dari data I dan P yang didapat, dibuat kurva P terhadap I sebagai berikut
kurva P terhadap I LED Kuning
8.00E-03 P (watt) 6.00E-03 4.00E-03 2.00E-03 0.00E+00 I (ampere) 0.00E+001.00E-032.00E-033.00E-034.00E-03

Grafik 10. Kurva P terhadap I LED kuning Dengan regresi didapat y = 1.910x - 2E-06 gradien dari persamaan tersebut sebanding dengan nilai Vth. Sehingga: Vth perhitungan: 1.91 volt Grafik 9. Curve Fitting data LED kuning Dari kurva tersebut kemudian didapatkan nilai nilai koefisien a, b, dan c sesuai dengan persamaan (6). a = 0.0004705 (-1.128e+004, 1.128e+004) b= c= 1.025 (-2.398e+007, 2.398e+007) 2.469 (1.313, 3.626) Dan dari pengamatan di I-V meter didapatkan Vth percobaan: 1.74 volt

f.

Merah

V (Volt) I (Ampere) P (watt) 0 4.62E-11 0.00E+00 0.05 4.62E-11 2.31E-12 0.1 4.62E-11 4.62E-12 0.15 4.62E-11 6.93E-12 0.2 4.62E-11 9.24E-12

0.25 4.62E-11 1.16E-11 0.3 4.62E-11 1.39E-11 0.35 4.62E-11 1.62E-11 0.4 4.62E-11 1.85E-11 0.45 4.62E-11 2.08E-11 0.5 4.62E-11 2.31E-11 0.55 4.62E-11 2.54E-11 0.6 4.62E-11 2.77E-11 0.65 4.62E-11 3.00E-11 0.7 4.62E-11 3.23E-11 0.75 4.62E-11 3.47E-11 0.8 4.62E-11 3.70E-11 0.85 4.62E-11 3.93E-11 0.9 4.62E-11 4.16E-11 0.95 4.62E-11 4.39E-11 1 4.62E-11 4.62E-11 1.05 4.62E-11 4.85E-11 1.1 5.71E-10 6.28E-10 1.15 1.94E-09 2.23E-09 1.2 5.41E-09 6.49E-09 1.25 1.39E-08 1.74E-08 1.3 3.49E-08 4.54E-08 1.34 9.50E-08 1.27E-07 1.39 2.85E-07 3.96E-07 1.44 7.95E-07 1.14E-06 1.49 2.15E-06 3.20E-06 1.54 6.17E-06 9.50E-06 1.59 2.08E-05 3.31E-05 1.64 7.38E-05 1.21E-04 1.69 0.000262 4.43E-04 1.73 0.000751 1.30E-03 1.77 0.00165 2.92E-03 1.8 0.0029 5.22E-03 1.87 0.00191 3.57E-03 Tabel 6. Data Percobaan LED merah Dari data tersebut kemudian dilakukan curve fitting di Matlab dan dihasilkan kurva sebagai berikut dengan sumbu y sebagai I (arus) dan sumbu x, V (tegangan)

Grafik 11. Curve Fitting data LED Merah Dari kurva tersebut kemudian didapatkan nilai nilai koefisien a, b, dan c sesuai dengan persamaan (6). a = 0.0001623 (-7879, 7879) b= c= 0.08942 (-4.856e+007, 4.856e+007) 2.39 (1.287, 3.492)

dengan menggunakan persamaan (7) maka didapatkan nilai Eg sebesar: Eg: 0,0598x10-19 J = 0.03 eV

Dan dengan menggunakan persamaan (8) maka didapatkan nilai panjang gelombang: : 3,324x10-5 dari data I dan P yang didapat, dibuat kurva P terhadap I sebagai berikut

kurva P terhadap I LED Merah


6.00E-03 P (watt) 4.00E-03 2.00E-03 0.00E+00 0.00E+001.00E-032.00E-033.00E-034.00E-03 I (ampere)

Bening 2 1.64 2.2 (merah) Tabel 8 perbandingan data percobaan data referensi tegangan threshold Jenis LED Merah Hijau Eg (eV) 0.03 0.17 0.415 Eg ref Materi (eV) Penyusun 2.33 Gallium phosphide 2.11 Cadmium sulfide 2.08 Alumuniuim arsenide 3.6 Zinc sulfide 3.6 Zinc sulfide

Grafik 12. Kurva P terhadap I LED merah Dengan regresi diperoleh y = 1.790x - 2E-06 gradien dari persamaan tersebut sebanding dengan nilai Vth. Sehingga: Vth perhitungan: 1.790 volt Dan dari pengamatan di I-V meter didapatkan Vth percobaan: 1.54 volt g. Perbandingan data hasil praktikum dengan data referensi Jenis LED (m) ref (m) -5 Merah 3,324x10 6.5 x 10-7 Hijau 6,926x10-6 5.1 x 10-7 -6 Kuning 2,993x10 5.7 x 10-7 Biru 3,150x10-6 4.75x 10-7 -7 Bening 1 3,061x10 4.75 x 10-7 (biru) Bening 2 2,099x10-6 6.5 x 10-7 (merah) Tabel 7. Perbandingan data panjang gelombang referensi dengan hasil percobaan Jenis LED Merah Hijau Kuning Biru Bening 1 (biru) Vth (Volt) 1.54 1.69 1.74 2.82 Vth ref (Volt) 2.2 2.1 2.1 3.6 3.6 Kuning

Biru 0.39 Bening 1 2.44 (biru) Bening 2 0.59 2.33 Galium (merah) phosphide Tabel 9. Perbandingan data Eg hasil percobaan dengan data referensi Energi Band-gap dan materi penyusunnya

h. Perbandingan Vth hasil percobaan dan perhitungan regresi Jenis LED Vth percobaan (volt) 1.54 1.69 1.74 2.44 Vth regresi (volt)

Merah 1.790 Hijau 1.947 Kuning 1.91 Biru 1.092 Bening 1 2.897 (biru) Bening 2 1.64 2.180 (merah) Tabel 10. Perbandingan Vth percobaan dan Vth perhitungan regresi IV. Pembahasan Elektrometer dapat bekerja sebagai instrument muatan listrik atau instrument beda potensial. Elektrometer yang digunakan pada praktikum kali ini memiliki prinsip kerja sebagai pengukur kapan

diberikan beda potensial pada katoda dan anoda LED hingga LED menyala. Kemudian setelah LED menyala, electrometer mengukur kemampuan LED tersebut untuk menerima potensial, jika sudah mencapai batas maka electrometer akan memutuskan asupan beda potensial karena setiap LED memiliki batas tegangan sesuai dengan bahan penyusunnya dan berbeda beda. itu sebabnya nilai tegangan threshold tiap LED yang digunakan pada praktikum ini berbeda. Dari referensi dapat dilihat bahwa untuk tiap LED dengan warna berbeda, memiliki panjang gelombang yang berbeda pula. Panjang gelombang terbesar dari data referensi yang dicantumkan adalah gelombang dengan warna merah dan yang terkecil adalah gelombang warna biru. Sedangkan untuk nilai tegangan trhreshold dan besar energy band-gap, warna biru memiliki nilai paling besar diantara yang lainnya. Pada besaran panjang gelombang, jika dibandingkan antara hasil percobaan dan data referensi, nampak perbedaan yang cukup besar, kecuali untuk hasil percobaan pada LED bening1 yang memancarkan cahaya warna biru, panjang gelombang hasil percobaan hampir mendekati nilai panjang gelombang warna biru pada referensi. Ini menandakan bahwa untuk LED bening1 yang memancarkan warna biru, cahaya yang terlihat sesuai dengan foton yang diemisikan. Sedangkan untuk hasil percobaan dengan LED selain bening1, tampak perbedaan menonjol. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidaktelitian dan ketidakakuratan hasil dari curve fitting di matlab. Ketidakakuratan dapat diukur dari Rsquare yang jauh lebih kecil dari satu. Ini berarti koefisien a,b,c dari hasil curve fitting juga tidak akurat, sehingga ketika diolah di

persamaan, hasilnya pun kurang akurat. Ketidak sesuaian nilai panjang gelombang hasil percobaan dengan data referensi mengakibatkan tidak dapat ditentukan apakah benar warna cahaya yang terlihat di LED yang digunakan di percobaan adalah warna cahaya yang dipancarkan oleh foton yang sesungguhnya. Bisa saja LED merah yang digunakan, sebenarnya tidak mengemisikan cahaya merah, tapi hanya kapsul pembungkus filament LED nya saja yang berwarna merah. Tingkat ketidak akuratan hasil panjang gelombang ini, dapat dikurangi dengan lebih teliti dalam curve fitting, misalnya dengan memasukkan batas bawah dan atas dari persamaan yang dimasukkan yaitu persamaan (6). Sehingga ketika diplot, akan dihasilkan koefisien yang lebih mendekati akurat. Pada besaran tegangan threshold hasil pecobaan , jika dibandingkan dengan data referensi, sudah hampir sesuai walaupun masih terdapat perbedaan sedikit. Hal ini dapat terjadi karena ketidaktepatan pembacaan nilai tegangan saat lampu menyala. Pengamat melihat cahaya pada LED bisa jadi lebih lambat atau lebih cepat dari yang sebenarnya. Sehingga tegangan yang terbaca di I-V meter lebih kecil dari yang seharusnya terbaca. Ada kasus khusus ketika memakai LED berwarna biru, saat percobaan pengamat tidak dapat melihat cahaya yang dipancarkan oleh LED tersebut sehingga melalui pecobaan tidak dapat ditentukan berapa tegangan threshold nya. Tapi secara keseluruhan, nilai tegangan threshold hasil percobaaan hampir mendekati tegangan sesuai referensi. Jika hasil percobaan dibandingkan dengan hasil perhitungan regresi kurva P (daya) terhadap I (arus), terlihat hasil yang cukup sama. Perbedaan kecil mungkin muncul karena

kesalahan pengamatan tegangan oleh pengamat. nilai tegangan hasil regresi jika dibandingkan dengan referensi sudah cukup sesuai. Ini berarti data yang didapat dari percobaan yang kemudian diolah menjadi kurva P-I sudah cukup baik. Ketidakakuratan data tetap ada walaupun kecil. Hal ini dapat disebabkan karena ada pengaruh hambatan dari rangkaian electrometer, dan pengaruh dari hambatan dalam LED itu sendiri. Sehingga berpengaruh pada data yang tercatat di software Elkahfi 100. Secara keseluruhan, nilai tegangan threshold untuk masing masing LED hasil percobaan dan regresi hampir sesuai dengan referensi. Pada besaran energi band-gap di referensi hanya dicantumkan untuk bahan penyusun tertentu saja tiap masing masing LED yang digunakan. Bahan bahan tersebut yaitu Gallium Phosphide, Cadmium Sulfide, Alumunium arsenide,dan Zinc sulfide. Jika dibandingkan dengan energi hasil percobaan,terlihat perbedaan yang cukup besar. Seperti halnya dengan panjang gelombang, hal ini dapat disebabkan karena ketidakakuratan hasil curve fitting matlab. Sehingga koefisien koefisien yang dihasilkan dari kurva pun tidak akurat. Koefisien tersebut kemudian berpengaruh pada perhitungan besar energi gap sesuai persamaan (7). Selaim karena factor curve fitting, factor ketidaktelitian perhitungan juga bisa menyebabkan hasil percobaan menjadi berbeda dengan referensi. Selain itu, factor kualitas LED yang kurang baik juga dapat mempengaruhi ketepatan data yang tercatat. Pada percobaan dengan menggunakan LED bening2 cahaya yang tampak adalah berwarna merah. Padahal ketika dicek dengan multimeter, warna yang muncul adalah merah dan biru. Hal ini dapat terjadi

karena sesuai referensi, cahaya foton merah memiliki tegangan threshold lebih kecil dari cahaya warna biru, ini berarti cahaya merah membutuhkan tegangan lebih kecil dari cahaya biru agar dapat mengemisikan foton. Sehingga ketika diberi beda potensial dari rendah ke tinggi, cahaya merah lebih dulu tampak dibanding biru, dan karena prinsip kerja electrometer akan menyetop tegangan. Sehingga cahaya biru tidak tampak karena belum memenuhi tegangan yang dibutuhkan untuk menyala. Selain cahaya tampak seperti merah, biru, kuning, terdapat pula LED dengan cahaya infra red dan putih. Pada LED putih, warna putih yang dipancarkan sebenarnya bukanlah spektrum dari foton yang diemisikannya. LED putih sebenarnya mengemisikan foton dengan frekuensi spektrum biru atau mendekati UV, lalu LED tersebut dilapisi oleh fosfor. Foton dengan spektrum biru atau UV tersebut lalu akan menumbuk lapisan fosfor dan mengemisikan cahaya putih dengan spektrum panjang gelombang yang lebar. Selain itu teknik lainnya untuk membuat spektrum putih dari LED, yaitu dengan menyatukan tiga material semikonduktor yang menghasilkan spektrum merah, hijau dan biru secara bersamaan atau dikenal dengan teknik RGB (red-green-blue). LED Inframerah, sesuai dengan namanya, mengemisikan foton di spektrum inframerah yang tak terlihat oleh mata. Karena tak terlihat, maka intensitas dari LED IR tak dapat diukur dalam lumen ataupun candela. Lalu karena energi dari foton inframerah adalah paling kecil, maka energi gap-nya juga kecil, sehingga Vth dari LED inframerah juga kecil.

V. Simpulan Dari percobaan yang dilakukan, menunjukkan bahwa electrometer, yaitu IVmeter yang digunakan dalam percobaan ini, dapat digunakan untuk menentukan karakteristik LED, yaitu menentukan panjang gelombang, tegangan threshold, dan energi band-gap. Caranya adalah dengan mengukur tegangan dan arus yang masuk ke dalam LED. Terdapat perbedaan nilai panjang gelombang, tegangan threshold, dan energi band-gap antara hasil percobaan dengan referensi. terdapat beberapa factor penyebabnya salah satunya karena ketidakakuratan hasil curve fitting. Data yang didapatkan sudah cukup baik ditandai dengan hasil perhitungan dengan menggunakan excel hampir mendekati referensi. Terdapat beberapa jenis LED dengan berbagai karakter. Diantaranya LED dengan emisi foton cahaya tampak, LED cahaya putih, LED infrared.Warna yang dipancarkan tersebut berbeda tergantung dari berapa besar panjang gelombang dan energi yang dihasilkan. perbedaan nilai besaran seperti panjang gelombang, tegangan threshold, dan energi gap itulah yang dapat menentukan karakteristik LED. http://www.riksutstallningar.se/upload/Semiari er/pdf/led.pdf

Pustaka http://energiterbarukanindonesia.com/lampuled-lebih-lanjut http://www.kpsec.freeuk.com/components/led .htm http://letiny.com.hk/main.php?lan=id&cat=2 http://people.seas.harvard.edu/~jones/es154/l ectures/lecture_2/energy_gap/energy_gap.htm l http://www.webexhibits.org/causesofcolor/10. html http://www.faqs.org/periodicals/201004/20047 44671.html

Anda mungkin juga menyukai