Anda di halaman 1dari 8

cerpen I " sepucuk surat dari Veri "

Sudah terlalu lama aku terpuruk dalam kesendirian dan kesakitan hati akibat perlakuan seorang laki-laki yang tak bertanggung jawab akan kata-kata nya kepada ku. Dan kini ku mencoba melupakan dan membuka hati untuk seseorang yang bisa menyayangiku dan bisa menerima diriku apa adanya. Seorang yang ku harapkan dan ku nanti. Bahkan dia mungkin telah hadir tanpa ku sadari dan berdiri di ujung penantianku. Awal pertemuan itu tak terduga. Aku menatapnya dengan kagum dan berharap dia membalasnya dengan senyuman. cieeeee, serius amat lo liatin cowo itu ? Ledek Veri pada ku. Veri adalah teman baik ku sejak aku duduk di bangku SD yang niatnya kami juga ingin bergabung di club dance bernama Favorixe itu. sssssttt !! apaan sih lo,Ver ? gak lah. Tapi, serius dia keren juga yah. hahahaha wah, lo ! suka dia ya ?? hahahaha Wajah yang telah memerah membuatku susah untuk menyembunyikan perasaanku. Tanpa ku sadari juga mungkin aku menyukainya atau ini hanya kekaguman ku saja ? sedikit pertanyaan ku dalam hati pada saat di dalam bus yang ku tumpangi untuk pulang ke rumah. Dan tak sengaja aku ternyata aku 1 bus arah pulang dengan Veri. Tres, gw dapet nomor HP cowo yang tadi ada di club dance itu loh. Mau gak ? tapi gw gak tau nama nya. Gw lupa Tanya sama orang yang kasih tau no HP nya Terdengar suara dari pojok belakang tempat duduk di dalam bus. Yang ternyata Veri sahabatku telah mendapatkan no HP si misterius itu tanpa sepengetahuan ku. Kaget ku mendengar dan langsung berbalik badan ke arah suara itu. hmm, Veri. SERIUS ???lo dapet dari mana ? ya lo gak perlu tau gw dapet nya dari mana . CEPET !!! Tanpa pikir panjang ku tinggalkan Veri dan kata-kata itu tak menghiraukan. Apapun itu. Siang itu aku mencoba membuka HP, SMS dia gak yah ? perasaan bimbang menghantui perasaan ku. Aku malu. Tapi apa lah arti dari 1 SMS dari ku. Aku hanya hendak menyapa nya. Akhirnya rasa malu itu pun ku kalah kan. 1 SMS telah ku kirim. Dan perkenalan singkat pun telah berlangsung antara aku dan si misterius itu. Tapi entah apa yang ku pikirkan atau karena aku terlalu bahagia hingga aku pun lupa menanyakan nama nya.

Hari-hari telah berganti dan berlalu. Aku dan Veri pun berhasil masuk kedalam club dance favorit itu. Dan sudah sekitar 2 bulan kurang lebih pertemuan ku dengan si misterius itu di basecamp Favorixe dance itu. Tapi aku tak mengerti apa yang terjadi. Si misterius itu sudah lama tak kelihatan. Tak memunculkan batang hidung nya lagi. Apa dia keluar dari club? Aku mencoba mencari tahu. Karena ku fikir dia adalah senior di club dance ini. Usaha yang ku dapatkan hanyalah NIHIL dan tak ada hasil. Tak ada 1 pun yang tahu. Tak ada seorang pun yang memberitahukan ku. Atau ini hanya kebohongan karna ada sesuatu yang ditutupi ? no HP nya pun gak aktif kata Veri di selang percakapan ku dengan nya siang itu Aku pun yang tampak kaget karena mungkin gak seperti biasanya dia tak ada kabar hingga no HP nya pun gak aktif bahkan sudah sekian lama ini dia tak memunculkan diri di basecamp kami. WHAT ??? dia kira-kira kemana yah ? Aku dengan tampang yang kebinggungan yang sebenarnya juga gak begitu penting untuk ku ketahui alasan kenapa si misterius itu sudah beberapa lama ini tak mengunjugi basecamp untuk latihan dance bersama kami. Sudah 2 minggu aku dan Veri tak muncul di basecamp club dance Favorixe. Bukan untuk menghindari pertanyaan gak penting soal si misterius itu. Karena impian ku dari dulu ingin masuk kedalam club unggulan itu. Tapi Karena Veri gak ada ,tapi mungkin salah satu alasan nya yang paling tepat karena aku malas masuk kalau si misterius itu gak ada. Alasan yang gak masuk akal untuk cowo yang mungkin gak penting untuk ku. Hari itu aku memutuskan untuk pergi ke basecamp club dance Favorixe sendirian. Hari itu aku sangat senang karena aku aku di sambut riang oleh para anggota nya. Dan tepat di hari itu juga si misterius itu untuk pertama kali nya muncul setelah lama menghilang seperti di telan bumi. Tapi tak sepatah kata pun yang di keluarkan si misterius itu untuk menyambut kedatangan ku.Perasaan amarah,kesal dan semacam nya muncul seketika dari hati ku. Aku tak banyak bicara saat itu. mungkin masih belom begitu percaya si misterius itu muncul lagi di hadapan ku dengan begitu tak memperdulikan aku. Padahal aku ini bagian dari anggota club nya ku pikir di mati di makan buaya ,ujar ku dalam hati dengan hati kesal sambil duduk sendirian di depan tumpukan tas para-para anggota club. Aku berdiri tanpa menghiraukan semua nya yang sedang serius latihan. Dan tak berpamitan kalau sebenar nya aku ingin pulang karna gak tahan liat perlakuan si misterius itu yang seenak nya. mau kemana kamu ? kata si misterius yang tampang nya agak sinis melihat ku. Tetap ku melanjutkan langkah ku membawa si biru di pundak ku tanpa memperhatikan dan memperdulikan apa yang di katakan si misterius yang super nyebelin itu. Salah ku apa hingga dia berlaku seperti itu pada ku ?

Siang itu Veri tak bersama ku. Dia ada urusan bersama orang tua nya yang akan mengurus surat kepindahan mereka ke Surabaya karena Veri akan melanjutkan SMA nya di Surabaya. Teriris ? sangat !! Sahabat ku yang sudah ku anggap saudara ku akan pergi meninggalkan ku. Tak lama setelah itu, HP ku bergetar. Ternyata SMS dari Veri. Tres, gw mau ketemu lo besok yah ? gw ke rumah lo besok jam 7 malem. J Aku gak bisa membalas SMS dari Veri karena saat itu pulsa ku sedang kritis. Tapi tumben Veri mau ke rumah aku seserius itu ? ada apa ini ? Tanya ku dalam hati. Gak ada pikiran apa-apa selain pikiran sahabar ku Veri yang akan pindah ke Surabaya akhir tahun ini. Dan memikirkan 1langkah lagi awal aku bersekolah di sekolah ku yang baru setelah beberapa lama aku menghabiskan waktu liburan ku di basecamp club dance ku itu bersama Veri dan para anggota lain nya . Veri, Tres. Udah beberapa hari ini lo gak ke basecamp kita. Kenapa ? besok lo berdua bisa datang ke sini? Ada gerakan tambahan yang harus lo kuasain. Karna bulan depan tepat nya penutupan tahun mungkin kita akan tampil di salah satu mall di Bandung. Please usahain datang, karna kedatangan lo berarti banget buat kita J KENNY Kenny ? siapa itu? Aku menelepon Veri dan bebicara panjang lebar seputar kepindahan nya ke Surabaya dan membicarakan soal club dance kami itu. Jujur, saat itu aku ingin menetes kan air mataku pada saat Veri bilang ingin pindah ke Surabaya. Tres, gw bakal sering-sering ngabarin lo di sana. Dan gw janji gw akan nemenin lo ke basecamp Favorixe sampe tiba 1 hari sebelum keberangkatan gw ke Surabaya. Dan gw janji gw bakal bisa ikut tampil bareng lo saat tampil di bandung kata nya dalam percakapan di telepon itu. Air mata ku mengalir saat dia berbicara itu pada ku. Tak sepatah kata pun yang aku keluarkan dari mulutku. Aku sadar aku akan kehilangan 1 bagian dari hidup ku yaitu sahabat ku. Tapi dia tetap ada di hati ku dan tetap menjadi sahabat ku walau kita akan berbeda daerah. Pagi itu aku tampak tak bersemangat. Wajah ku pucat tak seperti biasa. Karena aku ada janji ke basecamp jam 4 sore hari itu dengan Veri, aku hendak menyiapkan diri. Veri telah menunggu ku di depan gerbang rumah ku dengan membawa si biru di pundak ku dan memakai jaket coklat pemberian dari Veri yang biasa nya aku pakai ketika aku sedang tidak enak badan, aku bergegas pergi ke basecamp karena aku telah telambat dengan janji ku latihan bersama dengan anggota club. Tres, lo sakit yah? Lo yakin mau latihan hari ini ? Tanya Veri sambil memegang tangan ku. gak kok, Ver. Ayoo jalan Perjalanan dari rumah ku menuju ke basecamp sekitar kurang lebih 20 menit.

hay, Ver . hay, Tres Sapa mereka dengan hangat. Serta senyuman yang membuat ku sedikit membaik saat di basecamp. sorry, yang nama nya Kenny disini siapa ? Tanya ku dengan suara yang sedikit melemah hampir hilang. gue ! jawab nya sinis Jadi yang nama nya Kenny itu si misterius yang sinis itu ????...... lamunan ku di buyarkan oleh Veri. Tak lama setelah saat itu latihan pun di mulai. woi, Tres. Gerakan lo ancur banget yah ? payah banget sih ? bentak si misterius itu pada ku. Karena ku tahu aku sedang tidak enak badan. Jadi tak ku hiraukan si misterius gila itu berbicara pada ku. Dia itu manusia apa kodok sih ? gretak ku dalam hati. Ingin rasa nya ku jambak rambut nya hingga botak. Melihat tingkah laku nya aku semakin ilfeel kepada nya. Aku melanjutkan gerakan ku. Ku sadar Veri sedang memperhatikan aku. Dan tiba-tiba ke kacauan pun di mulai. lo bisa lihat muka nya gak ? teriak Veri yang aku tau kalau maksud nya baik. Tapi kalau melihat sahabat nya di perlakukan tidak sewajar nya. Bisa habis orang itu. emang gaya nya gak benar kog. Ooohhh, atau lu mau jadi pahlawan kesiangan ? bentak nys sambil mendorong Veri Musik pun di hentikan. Latihan di hentikan. Semua mata tertuju kepada Veri dan Kenny. gw bilang STOP !! gretak ku hingga ku meneteskan air mata menahan kekesalan karena mereka bertengkar karena aku. Tangan Kenny yang tak sengaja mendorong ku dan tiba-tiba BRAKKKK !!!! aku terjatuh dan tak sadarkan diri. Aku sangat memaksakan diri saat itu. Veri membawa ku pulang ke rumah dengan mobil nya karena panik melihat ku. Dengan keadaan tak berdaya Veri mengendong ku masuk ke dalam kamar. den Veri, non Tres kenapa ? Tanya bibi di rumah ku yang panik Bibi Nur panggilan nya. Dia adalah wanita tua baya yang sudah 14 tahun bekerja dengan setia dengan keluarga ku. ambilin air sama es, bi. Suhu tubuh nya naik. Tadi dia pingsan saat latihan di basecamp. Kayak nya dia emang lagi gak enak badan,tapi dia ,maksain

Aku sangat berterima kasih kepada Veri karena dia telah membela ku dan membawa ku pulang saat itu. Dan Saat kejadian itu pula aku sangat marah kepada Kenny. Dan menutuskan untuk keluar dari Favorixe club. Tapi aku tak yakin, karena itu tak mungkin. Untuk apa aku keluar dari club karena si Kenny gila itu ? lagi pula Favorixe club itu adalah club yang telah ku impikan dari dulu. Jadi aku memutuskan untuk benar-benar membuat keputusan nya. Malam itu sepi. Veri tak jadi datang ke rumah ku karena ia tak ingin mengganggu waktu istirahat ku karena dia tau aku sedang tidak enak badan. Mama dan Papa ku juga sedang tidak ada di rumah karena dia sibuk akan pekerjaan nya. Tak lama bel rumah berbunyi. Pikir ku siapa yang malam-malam begini datang ke rumah ku? Ku biarkan bel di luar berbunyi karena aku sedang asik menonton acara di TV film kesukaan ku. non, seorang cowo keren, tinggi dan putih mencari non kata Bi Nur Keren ? tinggi ? putih ? siapa ? Veri ?? tapi Veri gak putih. Aku segera manghampiri nya dengan beralaskan sandal babi kesayangan ku. Aku mengintip dari sela-sela ruang makan. Cowo itu memakai baju yang alakadar nya. Kenny ? yah itu Kenny. Ngapain dia kerumah ku malammalam begini? Dan tau dari mana dia rumah ku ? Tak lama setelah ku mengintip. Terdengar suara Kenny memangilku. Aku rasa dia telah mengetahui keberadaan ku. sini Tres ! tangan nya yang mengajak ku untuk menghampiri nya. PERGI lo ! Aku yang kesal terpaksa mengisir Kenny karena tak ingin melihat tampang nya yang benarbenar membuatku muak dan aku pun langsung berlari ke kamar dan meninggalkan nya tanpa basa-basi. Air mata ku kembali menetes untuk si misterius yang super nyebelin itu. Aku mengambil HP ku dan menelpon Veri. 3 kali ku mencoba menelepon Veri. Tapi tak ada jawaban. Selalu di alihkan hingga akhir nya aku pun tertidur. Hari ini adalah hari ulang tahun ku. Waktu juga semakin cepat dan kepindahan Veri tinggal beberapa hari lagi. Aku mencoba menghubungi Veri tapi tetap tidak ada jawaban. Dan aku memutuskan untuk pergi ke rumah nya hari itu. Tak ada 1 orang pun yang tampak saat itu. rumah Veri kosong. Karena orang tua Veri sedang ada di Surabaya. Jadi Veri tinggal sendirian di rumah nya yang sederhana namun mewah itu . Aku memanggil tetap tidak ada jawaban, dan salah seorang tetangga Veri pun keluar. Veri nya dari kemarin gak pulang, mbak kata nya sambil memberikan sepucuk surat kepada ku. Tak ku buka surat itu. Aku hanya melihat nya dan memasukan nya ke dalam tas. Pikiran ku semakin kacau. Aku memutuskan untuk ke basecamp saja setelah aku berkunjung ke rumah Veri. Saat perjalanan ku teringat akan hari ulang tahun Steven yang bertepatan dengan hari ulang tahun ku. Dia adalah seorang ketua di Favorixe club ku. Dan dia juga baik kepada ku Aku

turun dari mobil dan menghampiri toko roti favorit ku dan membeli tart cake untuk merayakan ulang tahun Steven secara kecil-kecilan saja. Mata steven telah di tutup, lampu basecamp telah di matikan. Lilin di tart telah di nyalakan. Kenapa jadi berbalik aku yang di kerjain sama mereka ? pikir ku dalam hati. Tapi tak apa lah. Aku cukup bahagia dengan kejutan walaupun dengan tart cake yang ku beli sendiri ini yang rencana nya untuk steven dan walaupun aku sedih karena aku tak bersama dengan Veri di saat aku ulang tahun dan yang terakhir kali nya sebelum dia pindah ke Surabaya. Ku ambil surat yang ku letakan di atas meja. Ada surat biru di atas nya. Ku baca surat itu datang ke taman Pondok Bunga jam 7 nanti malam. Gw sama yang lain nunggu lo disana. Dan jangan buka isi di dalam amplop nya sebelum lo sampe sana dan berdandan cantik. See u princess * dresscode khusus lo : hitam dan gaun J Kejutan indah telah menanti ku di taman di hari yang berbahagia itu. aku cantik bagaikan puteri yang sedang dinanti olah pangeran nya kata ku sambil memutar tubuh ku dengan memakai gaun indah ku di depan cermin. Deg-degan campur malu karena aku tak terbisa memakai gaun dan berdandan. Mudah-mudahan Veri gak menertawai ku. Ku ambil sepasang hells ku dan menaiki mobil jazz pemberian Papa ku. Bibi Nur ikut, dan semua yang ada di rumah ku ikut. Aku cukup kecewa karena Mama dan Papa ku tak ada di samping ku pada saat hari ulang tahun ku. Tapi ku sudah cukup biasa tanpa mereka karena mereka hanya mementingkan pekerjaan mereka daripada aku ! Aku tak tau mengapa wajah semua orang saat itu tak biasa nya. Padahal hari ini hari ulang tahun ku. Perasaan ku mulai kacau dan tidak menentu. Hampir setengah perjalanan yang ku tuju, tak ku dapat kan kabar apa pun dari Veri. Tapi tak ku coba untuk menelepon nya karena ku tau di telah menunggu ku disana. Tak tak ada seorang pun yang memberi kabar pada ku. Apa ini pesta kejutan? Telah ramai di sana. Aku memakai gaun hitam seperti yang telah terlulis di kertas biru itu. Kaki ku melangkah turun dari mobil. Dengan senyum ku sambut teman-teman ku. Akan tetapi di sini seperti sebuah kebohongan yang sengaja di tutupi dari aku. mana Veri ? dia tak nampak. Aku mulai khawatir kalau-kalau terjadi apa-apa dengan nya. Aku memberanikan diri untuk membuka secarik kertas itu dan yang isinya nya : happy birthday manis. Sorry kemarin gw gak pulang ke rumah karena gw tau besok itu hari yang special buat lu. Dan tepat nya hari ini saat lu buka surat dari gw. Please, jangan keluarin air mata lu buat gw, karena lu tau gw hari ini gw udah gak ada si samping lo lagi. Gw udah di Surabaya dan sengaja gw buat party kejutan ini khusus buat lo sehari sebelum gw berangkat. Sorry sebelum nya gw belom bisa kasih tau lo tentang kepergian gw yang serba mendadak ini. Hmmm, manis ! gw mau bilang sebelum nya sama lo. Kalo jujur gw sanggat kehilangan lo sebagai seorang sahabat yang udah baik banget buat gw. Tapi lu tetep harus tersenyum, karna yang sekarang yang Cuma bisa gw bawa adalah lo di dalam hati gw. Jujur, gw

sayang sama lo lebih dari seorang sahabat pada umum nya. Karena gw lebih mementingkan kebahagian lo dari pada gw tapi lo gak pernah sadar akan hal itu . Gw gak mau ngeliat air mata lo di saat hari bahagia ini. Karena kebahagiaan lo adalah kebahagian buat gw. Dan sorry gw gak bisa tampil dance bareng lo dan Favorixe club minggu depan. Dan titip salam buat tementemen yang lain .Sehat selalu yaa manis. Gw selalu ada buat lo ! gak ada kata-kata lain selain gw sangat dan sangat sayang sama lu. I miss you ! J With love, sahabat mu Avaverian Setelah aku membaca secarik surat sederhana itu seorang gadis cantik yang ku rasa itu adalah adik dari Veri menghampiri ku. Dia mengengam erat tangan ku dan memeluk ku seperti merasa kehilangan seseorang yang ia kasihi. Apakah yang ku fikirkan selama di perjalanan itu benar? Tante Rika dan Om Dharma , beliau adalah kedua orang tua Veri menghampiri ku dan memeluku. Mereka sangat terpukul atas musibah yang menimpa Veri malam itu. ada apa ini ? mana Veri ? tanya ku dengan air mata yang sudah terlanjur mengalir dengan deras. Tak seorang pun menjawab. Semua membisu. ini berat buat kami, dan ini berat juga buat kamu. Veri telah tiada. Dia telah meninggalkan semua nya dengan tenang. . . . . . . . . . . . . . . . . Veri meninggal akibat kecelakaan mobil sepulang dari taman untuk merancang semua ini yang khusus hanya untuk aku. Aku tak kuasa menahan tangisan ku. Lapisan cantik make up di wajah ku telah berubah menjadi sungai air mata. Aku merasa sangat bersalah. " Seandai nya Veri gak membuat pesta ini. Mungkin kejadian ini tak akan terjadi" kata ku sambil menunduk dan menangis. Kenny , Steven serta anggota Favorixe club yang lain memeluk ku dan mencoba merasakan kesedihan ku ini. Ini jadi hari ulang tahun ku paling buruk untuk ku. Kenapa Veri meninggalkan ku? Menggapa ini terlalu cepat? Apa ini sebuah kebetulan dengan sebuah katakata yang ada di di dalam surat itu ? Veri telah meninggalkan ku dengan pesan yang begitu berarti untuk ku. Dan dengan pengorbanan untuk ku hingga dia kehilangan nyawa nya. Kepergian Veri pun telah berlalu. Awal masuk sekolah pun telah di mulai. Keterpurukan ku bertambah dengan kehilangan seorang sahabat yang sangat berarti untuk ku. Sekarang aku hidup tanpa Veri. Tetapi Veri masih tetapi tinggal di hati ku. Dan aku baru menyadari cinta yang mungkin hadir tanpa aku sadari itu adalah sahabat ku sendiri, Veri bukan Kenny. Dan aku menyayangi Veri lebih dari seorang sahabat walaupun dia sudah berada di tempat yang berbeda. SELAMAT TINGGAL VERI. AKU AKAN SELALU MERINDUKAN DAN MENYAYANGI MU

THE END

Anda mungkin juga menyukai