Anda di halaman 1dari 20

BAB I NAMA, WILAYAH, MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 NAMA 1.

Berdasarkan rapat Kepala Sekolah SD Negeri 002 Kandiskota dengan Majelis Guru dan Tokoh Masyarakat Kandiskota, pada hari Selasa, tanggal 14 Juni 2011, telah terbentuk Nama Koperasi yaitu Koperasi .................... disingkat .............. berikut dengan Susunan Pengurus Koperasi. 2. Koperasi ini berbentuk Koperasi Simpan-Pinjam.

Pasal 2 WILAYAH 1. Wilayah koperasi adalah lingkungan RT. 14/RW. 17, Perumahan Puri Bojong Lestari II, Desa Pabuaran, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pasal 3 MAKSUD DAN TUJUAN 1. Menciptakan kekeluargaan, kebersamaan dan kegotongroyongan serta

memberikan kesejahteraan bagi para anggotanya terutama diperuntukkan bagi warga yang berdomisli di wilayah RT. 14/RW. 17, Perumahan Puri Bojong Lestari II, Desa Pabuaran, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

BAB II KEANGGOTAAN Pasal 4 Yang dapat diterima menjadi anggota koperasi ini ialah setiap Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi beberapa syarat sebagai berikut : 1. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak berada dibawah perwalian dan sebagainya 2. Berdomosili di 3. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan Koperasi yang berlaku. Pasal 5 1. Keanggotaan Koperasi mulai berlaku dan hanya dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar anggota dan Kartu Anggota 2. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar anggota. 3. Setiap orang yang masuk menjadi anggota harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengurus. 4. Dalam waktu yang telah ditentukan, Pengurus harus memberi jawaban apakah permohonan itu diterima atau ditolak. 5. Permintaan berhenti menjadi anggota harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengurus. Pasal 6 Keanggotaan berakhir, bilamana anggota : 1. Meninggal dunia; 2. Minta berhenti atas kehendak sendiri; 3. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan; 4. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi kewajiban sebagai anggota atau karena berbeuat sesuatu yang merugikan Koperasi. 5.

Pasal 7 Setiap anggota mempunyai kewajiban : 1. Mematuhi Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota; 2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi; 3. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas azas kekeluargaan. Pasal 8 Setiap anggota mempunyai hak : 1. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota; 2. Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas; 3. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar; 4. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus diluar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta; 5. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota; 6. Mendapat keterangan dari Pengurus mengenai perkembangan Koperasi menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar. Pasal 9 1. Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan.
2. Dalam hal anggota meninggal dunia, keanggotaanya dapat diteruskan oleh ahli

waris yang memenuhi syarat keanggotaan sebagaimana diatur dalam pasal 7.

BAB III PENGELOLAAN Bagian Pertama Pengurus Pasal 10 1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. 2. Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota. 3. Susunan dan nama anggota Pengurus dicatat dalam buku daftar pengurus. 4. Susunan Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang. 5. Setiap anggota Pengurus tidak diperbolehkan merangkap sebagai Pengawas. 6. Pengurus koperasi tidak boleh merangkap sebagai Pengurus Koperasi lain yang sejenis. Pasal 11 1. Masa jabatan pengurus 3 (tiga) tahun, terhitung sejak tanggal menerima tugas dan jabatan sebagai Pengurus, yang dibuktikan dengan Berita Acara dan berakhir pada tanggal penyerahan tugas dan jabatan sebagai Pengurus kepada Pengurus yang terpilih yang dibuktikan dengan Berita Acara. 2. Anggota Pengurus yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) periode berturut-turut. 3. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus adalah sebagai berikut : a. anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7; b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945; c. mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja; d. mempunyai kemauan dan kemampuan untuk memimpin Koperasi; e. bersifat adil dan objektif (tidak dapat dipengaruhi oleh karena perbedaan agama, politik, famili, teman dan lain-lain); f. Tabah, sabar, teliti serta mampu dan cakap mengambil keputusan yang cepat dan tepat;

g. Berwibawa, disegani, dan dapat menjadi suri tauladan dalam masyarakat; h. Bukan Pengawas atau Karyawan Koperasi; i. Diutamakan bagi mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan atau pengalaman mengenai organisasi; j. Telah mendapat pendidikan Perkoperasian; k. Telah menjadi anggota sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun, sehat jasmani dan rohani; l. Belum pernah melakukan perbuatan tercela. 4. Pengurus sebelum memangku jabatannya lebih dahulu mengucapkan sumpah/janji dihadapan Rapat Anggota. Pasal 12 1. Bilamana seseorang Anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatannya habis, maka Pengurus lainnya dapat mengangkat gantinya akan tetapi pengangkatan itu harus disahkan oleh Rapat Anggota berikutnya; 2. Pengurus yang berhenti dari jabatannya wajib menyiapkan berita acara serah terima jabatan; 3. Tata cara serah terima jabatan Pengurus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 13 1. Pengurus bertugas untuk : a. b. c. d. Mengelola Koperasi dan usaha; Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja Koperasi; Menyelenggarakan Rapat Anggota; Menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya laporan keuangan beserta penjelasannya dan keadaan Koperasi e. f. serta hasil usaha yang dicapai yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib; Memelihara buku daftar anggota, buku daftar pengurus, buku daftar pengawas dan buku daftar karyawan; 2. Pengurus wajib untuk : a. mewakili Koperasi didalam dan diluar pengadilan;

b.

melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggungjawabnya.

3. Pengurus berwenang untuk memutuskan penerimaan dan atau penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota. 4. Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf d pasal ini ditanda tangani oleh semua anggota Pengurus. 5. Apabila salah seorang Anggota Pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, anggota yang bersangkutan menjelaskan alasannya secara tertulis. 6. Pasal 14 Pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan Koperasi dan usahanya kepada Rapat Anggota atau Rapat Anggota Luar Biasa. Pasal 15 1. Pengurus dapat mengangkat Pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha. 2. Sesuai dengan kepentingan Koperasi, Pengelola dapat sebagai manajer atau direksi. 3. Rencana pengangkatan Pengelola harus mendapat persetujuan Rapat Anggota. 4. Apabila rencana pengangkatan Pengelola mendapat persetujuan Rapat Anggota, sebelum melaksanakan tugas Pengelola harus menandatangani kontrak kerja yang telah disiapkan oleh Pengurus. 5. Isi perjanjian kerja/kontrak kerja diatur dalam Peraturan Khusus. 6. Pengelola bertanggung jawab kepada Pengurus. 7. Pengelolaan usaha oleh Pengelola tidak mengurangi tanggungjawab Pengurus sebagaimana ditentukan dalam pasal 29. 8. Dalam hal Koperasi mengangkat Pengelola, dan Pengurus telah melimpahkan wewenang dan kuasa yang dimilikinya, maka tugas Pengurus beralih menjadi mengawasi pelaksanaan wewenang dan kuasa yang dilakukan pengelola. 9. Besarnya wewenang dan kuasa yang dilimpahkan ditentukan sesuai dengan kepentingan Koperasi yang diatur dalam Peraturan Khusus.

Pasal 16 1. Pengelolaan Unit Simpan Pinjam dilakukan oleh Pengelola yang diangkat oleh Pengurus. 2. Pengelola Unit Simpan Pinjam bertanggung jawab kepada Pengurus. 3. Pengelolaa Unit Simpan Pinjam dapat berupa perorangan atau badan usaha, termasuk yang berbentuk badan hokum. 4. Dalam melaksanakan pengelolaan Unit Simpan Pinjam, pengelola wajib mengadakan kontrak kerja dengan Pengurus. 5. Dalam hal Pengelola adalah perseorangan, wajib memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut : a. b. c. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dibidang keuangan dan atau di hukum terbukti melakukan tindak pidana dibidang keuangan; Memiliki akhlak dan moral yang baik; Mempunyai keahlian dibidang keuangan atau pernah mengikuti pelatihan Simpan Pinjam atau magang dala usaha Simpan Pinjam. 6. Dalam hal Pengelola adalah badan usaha, wajib memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut : a. b. a. Memiliki kemampuan keuangan yang memadai; Memiliki tenaga managerial yang berkualitas baik. Sekurang-kurangnya 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah Pengelola wajib mempunyai keahlian di bidang keuangan atau pernah mengikuti pelatihan di bidang simpan pinjam atau magang dalam usaha simpan pinjam; b. Diantara Pengelola tidak boleh mempunyai hubungan keluarga sampai derajat kesatu menurut garis lurus kebawah maupun kesamping. 8. Pengelola Unit Simpan Pinjam dilakukan secara terpisah dari unit usaha lainnya. Pasal 17 Tugas tiap Anggota Pengurus ditetapkan dalam AnggaranRUmah Tangga dan Peraturan Khusus

7. Dalam hal Pengelola dilakukan oleh lebih dari 1 (satu) orang, maka :

Pasal 18 1. Pengurus harus segera mengadakan catatan pada waktunya dalam Buku Daftar Anggota tentang masuk dan berhentinya anggota. 2. Pengurus harus segera mengadakan catatan pada waktunya dalam Buku Daftar Pengurus tentang dimulai dan berhentinya jabatan Pengurus. 3. Pengurus harus berusaha agar anggota mengetahui akibat pencatatan dalam Buku Daftar Angota. 4. Setiap Anggota Pengurus harus memberi bantuan kepada Pengawas untuk melakukan tugasnya dan ia diwajibkan untuk memberi keterangan yang diperlukan dan diperlihatkan segala buku, warkat, persediaan barang, alat-alat perlengkapan dan uang Koperasi yang ada padanya. 5. Tiap Anggota Pengurus harus berusaha agar pemeriksaan sebagai tersebut dalam ayat (4) tidak diperhambat baik sengaja atau tidak oleh anggota Pengurus atau Pengelola. Pasal 19 1. Pengurus diwajibkan agar tiap kejadian dicatat sebagaimana mestinya didalam buku yang telah ditentukan. 2. Pengurus wajib memberitahukan kepada anggota tiap kejadian yang mempengaruhi jalannya Koperasi. Pasal 20 1. Pengurus wajib memberi laporan kepada anggota tentang keadaan serta perkembangan organisasi dan usaha-usahanya sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setahun. 2. Pengurus wajib berusaha agar segala laporan pemeriksaan Koperasi dapat diketahui oleh setiap anggota. 3. Pengurus wajib supaya ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus, dan keputusan Rapat Anggota diketahui dan dimengerti oleh segenap anggota. 4. Pengurus wajib untuk memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan timbulnya perselisihan paham.

5. Perselisihan yang timbul karena hanya kepentingan khusus Koperasi atau dalam hubungan sebagai anggota harus diselesaikan oleh Pengurus dengan jalan damai tanpa memihak salah satu pihak. 6. Pengurus harus melaksanakan segala ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan - Peraturan Khusus dan keputusan-keputusan Rapat Anggota terutama pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan. Pasal 21 1. Pengurus baik bersama-sama, maupun sendiri-sendiri, menanggung kerugian yang diderita Koperasi, karena tindakan yang dilakukan dengan kesengajaan atau kelalaiannya. 2. Disamping penggantian kerugian tersebut, apabila tindakan itu dilakukan dengan kesengajaan, tidak menutup kemungkinan bagi penuntut umum untuk melakukan penuntutan. Pasal 22 1. Anggota Pengurus Koperasi ini boleh menjadi Anggota Pengurus Koperasi lain atas kesepakatan Rapat Anggota. 2. Anggota Pengurus Harian dari Koperasi ini tidak boleh merangkap sebagai Anggota Pengurus Koperasi lain, termasuk Koperasi Sekundernya. Bagian Kedua P e n g a w a s Pasal 23 1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota. 2. Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. 3. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas ialah mereka yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7; b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945; c. mempunyai kemauan dan kemampuan untuk pengewasan/pemeriksaan;

d. bersifat adil dan objektif (tidak dapat dipengaruhi oleh karena perbedaan agama, politik, famili, teman dan lain-lain). e. tabah, sabar, teliti serta mampu dan cakap mengambil keputusan; f. berwibawa, disegani, dan dapat menjadi suri tauladan dalam masyarakat; g. bukan Pengurus atau Karyawan Koperasi; h. diutamakan bagi mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan atau pengalaman mengenai pembukuan; i. telah mendapat pendidikan Perkoperasian; j. telah menjadi anggota sekurang-kurangnya 1(satu) tahun, sehat jasmani dan rohani, k. diutamakan yang memiliki kita kewira Koperasian; 4. Pengawas sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang. 5. Masa jabatan Pengawas 3 (tiga) tahun. 6. Anggota Pengawas tidak diperbolehkan merangkap sebagai Pengurus atau Pengelola Koperasi ini. Pasal 24 1. Pengawas bertugas untuk : a. b. a. b. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali; membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. meneliti catatan yang ada pada Koperasi; mendapatkan segala keterangan yang diperlukan. sebelum memangku jabatannya lebih dahulu mengucapkan 2. Pengawas berwenang untuk :

3. Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga. 4. Pengawas sumpah/janji dihadapan Rapat Anggota. Pasal 25 1. Bilamana seseorang Anggota Pengawas berhenti sebelum masa jabatannya habis, maka Pengawas lainnya dapat mengangkat gantinya, akan tetapi pengangkatan itu harus disahkan oleh Rapat Anggota berikutnya.

2. Pengawas yang berhenti dari jabatannya wajib menyiapkan berita acara serah terima jabatan. 3. Tata cara serah terima jabatan Pengawas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 26 1. Dalam hal Koperasi megnangkat Pengelola, Pengawas dapat diadakan secara tetap atau diadakan pada waktu diperlukan sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. 2. Pengawas yang diadakan pada waktu diperlukan melakukan pengawasan sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh Rapat Anggota. Pasal 27 1. Dalam rangka meningkatkan efisiensi pengelolaan yang bersifat terbuka, dan melindungi pihak yang berkepentingan Koperasi dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik. 2. Permintaan audit oleh Akuntan Public dilakukan oleh Pengurus atau Pengawas. 3. Yang dimaksud dengan jasa audit adalah audit terhadap laporan keuangan dan audit lainnya sesuai keperluan Koperasi. 4. Selain jasa audit Koperasi dapat meminta jasa lainnya dari Akuntan Publik antara lain konsultasi dan pelatihan. 5. Untuk a. b. terlaksananya audit sebagaimana mestinya, Rapat Anggota dapat menetapkan : frekuensi audit oleh Akuntan Publik dalam 1 (satu) tahun buku yang harus dilaksanakan; rencana anggaran biaya audit dalam 1 (satu) tahun buku.

6. Apabila audit dalam 1 (satu) tahun buku tidak dapat dilaksanakan karena belum mampu membayar biaya audit, Koperasi wajib membentuk penyisihan dana audit setiap tahun yang besarnya ditetapkan Rapat Anggota. 7. Penyisihan dana audit harus disimpan di bank atas nama Koperasi.

BAB IV RAPAT-RAPAT Pasal 28 1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan sekali setahun. 2. Rapat konsolidasi Anggota Koperasi diadakan 3 bulan sekali. 3. Rapat Khusus diadakan sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting. BAB V MODAL KOPERASI Pasal 29 1. Koperasi mempunyai modal sendiri dan modal pinjaman. 2. Modal sendiri dapat berasal dari : a. b. c. d. a. b. c. d. e. Simpanan pokok; Simpanan wajib; Dana cadangan; Hibah. Anggota; Koperasi lainnya dan atau anggotanya; Bank dan lembaga keuangan lainnya; Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; sumber lain yang sah.

3. Modal pinjaman dapat berasal dari :

4. Selain modal sebagai dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, Koperasi dapat pula melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan.

Pasal 30 1. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib atas namanya pada Koperasi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga. 2. Setiap anggota digiatkan untuk mengadakan simpanan lainnya atas namanya pada Koperasi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus. 3. Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak diberi bunga tetapi diberi bagian Sisa Hasil Usaha yang besarnya ditetapkan dalam Rapat Anggota. 4. Simpanan lainnya diberi bunga yang besarnya ditetapkan dalam Peraturan Khusus. Pasal 31 1. Uang simpanan pokok tidak dapat diminta kembali selama anggota belum berhenti sebagai anggota. 2. Uang simpanan wajib tidak dapat diminta kembali selama anggota belum berhenti sebagai anggota. 3. Uang simpanan lainnya dapat diminta kembali dan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga / Peraturan Khusus. Pasal 32 1. Ketentuan mengenai pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. 2. Modal penyertaan dapat berasal dari pemerintah, maupun masyarakat dalam rangka memperkuat kegiatan usaha Koperasi terutama yang berbentuk investasi. 3. Modal penyertaan ikut menanggung resiko. 4. Pemilik modal penyertaan tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota dan dalam menentukan kebikjasanaan Koperasi secara keseluruhan. 5. Pemilik modal penyertaan dapat diikutsertakan dalam pengelolaan dan pengawasaan usaha investasi yang didukung oleh modal penyertaan sesuai dengan perjanjian.

BAB VI SISA HASIL USAHA Pasal 33 1. Sisa Hasil Usaha Koperasi, yaitu pendapatan Koperasi yang diperoleh dari satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan biaya lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. 2. Sisa Hasil Usaha Koperasi dibagi sebagai berikut : a. b. c. d. 30 % untuk dana cadangan; 40 % untuk anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan masingmasing anggota dengan Koperasi; 5 % untuk dana pendidikan perkoperasian; 25 % untuk keperluan lain.

3. Bagian Sisa Hasil Usaha untuk keperluan lain sebesar 25% dari bagian Sisa Hasil Usaha, jenis dan besarnya ditetapkan sebagai berikut : a. b. c. 60 % untuk dana Pengurus dan Pengawas; 20 % untuk dana sosial; 20 % untuk dana Pembangunan Daerah Kerja.

4. Yang dimaksud dengan jasa usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b pasal ini ialah transaksi usaha dan partisipasi modal. 5. Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan dalam simpanan anggota yang bersangkutan sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota. Pasal 34 1. Uang cadangan adalah kekayaan Koperasi yang disediakan untuk menutup kerugian Koperasi. 2. Kerugian Koperasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, diatur lebih lanjut dalam anggaran Rumah Tangga. 3. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 75 % dari jumlah seluruh cadangan untuk perluasan perusahaan Koperasi. 4. Sekurang-kurangnya 25 % dari uang cadangan disimpan di bank dalam bentuk deposito.

5. Bagian dari cadangan Koperasi dapat dibagikan kepada anggota dalam bentuk simpanan khusus, apabila jumlah cadangan telah mencapai lebih dari (satu per dua) bagian atau 50 % bagian dari jumlah seleuruh simpanan pokok, simpanan wajib dan simpaanan khusus anggota. 6. Anggota Koperasi yang berhenti dari kenggotaan Koperasi secara sah dapat memperoleh bagian atas cadangan koperasi berdasarkan prosentase jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib yang dimilikinya pada Koperasi, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB VII LAIN-LAIN Pasal 19 Hal-hal lain yang belum di atur dalam Anggaran Dasar ini akan di atur dalam Anggaran Rumah Tangga.

ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 1 SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN 1. Mengisi permohonan pendaftar sebagai Anggota. 2. Domisili sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Pasal 4 ayat (1) dan (2)(3) Memiliki penghasilan/pekerjaan. Pasal 2 JUMLAH SIMPANAN 1. Simpanan Pokok sebesar Rp. 200.000,- ( Dua Ratus Ribu Rupiah ) 2. Uang Simpanan Pokok dibayar sekaligus atau Dicicil selama........... 3. Simpanan Wajib Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) setiap bulan. 4. Simpanan Sukarela jumlah yang dibayarkan sesuai dengan kemampuan Anggota. 5. Ketiga Simpanan tersebut di atas hanya Simpanan Sukarela yang bisa diambil setiap tahun. 6. Jumlah Simpanan Pokok dan/atau Jumlah Simpanan Wajib dapat ditingkatkan nilainya sesuai dengan tingkat kebutuhan dan diperuntukkan untuk pengembangan koperasi persetujuannya dilakukan melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT). Pasal 3 SYARAT-SYARAT PENGAJUAN PINJAMAN 1. Mengisi formulir permohonan peminjaman 2. Minimal 3 (tiga) bulan setelah masuk Anggota 3. Sudah melunasi Simpanan Pokok 4. Sudah melunasi peminjaman sebelumnya. 5. Mengisi formulir perjanjian tertulis kepada anggota yang mengajukan permohonan pinjaman di atas Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) seiring dengan meningkatnya jumlah dana simpanan koperasi.

Pasal 4 BUNGA PINJAMAN Bunga pinjaman adalah sebesar ...... % perbulan dikalikan pinjaman pokok. Pasal 5 JANGKA WAKTU PINJAMAN Jangka waktu pinjaman adalah maksimal 10 (sepuluh) bulan untuk pinjaman Rp. ................,- (................................) dan apabila dari anggota yang meminjam lebih dari ketentuan di atas maka akan dipertimbangkan lebih lanjut oleh para Pengurus. Pasal 6 SALDO KAS Saldo minimal kas sebesar 15% dari total simpanan akhir tahun.

Pasal 7 SANGSI-SANGSI 1. Bagi Anggota yang tidak menyetorkan Simpanan Wajib selama 6 (enam) bulan berturut-turut akan diberhentikan dari kenggotaan Koperasi dan Simpanannya akan dikembalikan setelah dipotong biaya administrasi sebesar Rp. 10.000,(sepuluh ribu rupiah). 2. Apabila Anggota yang menunggak dan atau/tidak dapat membayar uang pinjaman dalam tempo paling lambat 2 (dua) bulan akan diberikan teguran secara tertulis dan apabila dalam 3 (tiga) bulan tidak ada tanggapan maka pengurus akan mengambil tindakan sesuai dengan perjanjian tertulis yang telah disepakati sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Ayat (4) peraturan ini.

Pasal 9 PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN 1. Pembubaran koperasi dapat dilakukan berdasarkan : a. b. Keputusan Rapat Anggota, atau Keputusan pemerintah.

2. Keputusan Rapat Anggota tidak dapat diberlakukan apabila ada sebagaian anggota sekurang-kurangnya 20 orang yang masih menghendaki Koperasi tetap berdiri, dan masih ada sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang yang masih sanggup/bersedia menjadi Pengurus dan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang yang masih sanggup/bersedia menjadi Pengawas Koperasi. Pasal 11 1. Keputusan pembubaran koperasi oleh Rapat Anggota diberitahukan secara tertulis oleh Kuasa Rapat Anggota kepada : a. b. Semua kreditor; Pemerintah.

2. Yang dimaksud dengan kuasa Rapat Anggota dalam ayat (1) pasal ini adalah mereka yang ditunjuk dan diberi kuasa serta tanggungjawab oleh Rapat Anggota untuk melaksanakan tugas yang diberkaitan dengan pembubaran Koperasi. 3. Pemberitahuan tersebut dalam ayat (1) pasal ini harus disertai dengan berita acara yang antara lain memuat : a. b. c. d. e. Tanggal, tempat diadakan Rapat Anggota untuk pembubaran Koperasi tersebut; Jumlah angggota dan jumlah anggota yang hadir; Acara rapat; Alasan pembubaran Koperasi; Jumlah suara yang setuju dan tidak setuju terhadap pembubaran itu.

Pasal 12 Keputusan pembubaran oleh Pemerintah dilakukan apabila : a. b. c. terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; Kegiatan kesusilaan; Kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan. Pasal 13 Untuk kepentingan kreditor oleh dan para anggota Koperasi, terhadap pembubaran Koperasi dilakukan penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian. Pasal 14 1. Penyelesaian dilakukan oleh penyelesai pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesai. 2. Untuk menyelesaikan berdasarkan keputusan Rapat Anggota, Penyelesai ditunjuk oleh Rapat Anggota. 3. Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan Pemerintah, Penyelesai ditunjuk oleh Pemerintah. 4. Penyelesai bertanggung jawab kepada Kuasa Rapat Anggota dalam hal Penyelesai ditunjuk oleh Rapat Anggota dan kepada Pemerintah dalam hal Penyelesai ditunjuk oleh Pemerintah. Pasal 15 1. Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban sebagai berikut : a. b. c. melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi serta mewakilinya didepan dan diluar pengadilan; mengumpulkan segala keterangan-keterangan yang diperlukan; memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama; Koperasi bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau

d. e. f. g. h.

memperolah, memeriksa dan menggunakan segala catatan dan arsip Koperasi; menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari pembayaran hutang lainnya; mempergunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan sisa kewajiban Koperasi; membagi sisa penyelesaian kepada anggota; membuat berita acara penyelesaian.

2. Yang dimaksud dengan bekas anggota tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf c Pasal ini ialah mereka yang keluar dari keanggotaan selama tahun buku yang belum dipertanggungjawabkan sampai dengan adanya pembubaran. Pasal 16 1. Dalam hal ini terjadi pembubaran Koperasi, anggota hanya menanggung kerugian sebatas simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan yang dimilikinya. 2. Besarnya tanggungan anggota diperhitungkan dari besarnya kerugian yang diderita Koperasi pada saat pembubaran. 3. Modal pinjaman Koperasi dari anggota tidak termasuk dalam ketentuan ayat 1 Pasal ini. Pasal 17 LAIN-LAIN Apabila dikemudian hari sesuai kebutuhan diperlukan perubahan-perubahan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dilakukan melalui persetujuan Rapat Anggota Tahunan. Ditetapkan : di Pabuaran, Tanggal : 2 Januari 2009 Ketua : Asep Sutisna, Sekretaris : Monu Pradhi Anto

Anda mungkin juga menyukai