Anda di halaman 1dari 12

SMAN 2 TANGERANG SELATAN

SIFAT-SIFAT TERCELA
FITNAH

Kelompok : 1. Denis Irawan 2. Fadhila Maharani P 3. M. Taufik Wahdiat 4. Taufan Landi

10/3/2011

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Sifat-sifat Tercela: Fitnah.

Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Fitnah atau yang lebih khususnya membahas caracara menghindari sifat fitnah, serta contoh perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang fitnah.

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Tangerang Selatan, 3 Oktober 2011

Penulis

Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak hanya dihadapkan dengan hal-hal yang baik, namun juga hal-hal buruk. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keseimbangan. Hal-hal buruk tersebut dapat berupa sifat-sifat tercela yang secara disadari ataupun tidak terdapat pada diri setiap manusia. Salah satu sifat tercela adalah Fitnah, yaitu: perkataan bohong yang bertujuan untuk menjelek-jelekan seseorang atau suatu kaum. Seberapa besarkah dosa orang yang suka memfitnah? Sebuah ayat Quran mengatakan Sesungguhnya fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Lebih lanjut mengenai Fitnah, akan kami bahas pada makalah ini, seperti: contoh perilaku fitnah, cara menjauhkan diri dari Fitnah, dan sebagainya.

Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian fitnah? 2. Apakah hukum Fitnah dalam Islam? 3. Bagaimanakah cara menjauhkan diri dari fitnah? 4. Apakah dampak bagi orang yang suka memfitnah?

Tujuan
Mengetahui lebih dalam mengenai fitnah dan pengertian fitnah itu sendiri berdasarkan pandangan islam, serta cara-cara agar terhindar dari sifat Fitnah.

Bab II. Pembahasan


A. Pengertian Fitnah
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yg disebarkan dengan maksud menjelekkan orang (seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang). Secara etimologi fitnah memiliki arti antara lain alibtil`, al-imtihn dan al-ikhtibr. Kesemuanya berarti cobaan dan ujian.

Dari penelusuran terhadap kata fitnah dalam al-Qur`an ditemukan keterangan bahwa hal tersebut dilakukan oleh banyak pihak seperti orang-orang kafir, setan, Fir'aun dan para pemukanya, malaikat Harut dan Marut, orang-orang yang hatinya condong pada kesesatan, orang-orang yang mendustakan Allah dan ayat-ayat-Nya, orang-orang zalim, dan bahkan Allah.

Kecuali Allah serta malaikat Harut dan Marut, semua pelaku fitnah di atas melakukan fitnah dalam pengertian negatif. Orang-orang kafir melakukan fitnah dalam arti serangan atau permusuhan, memalingkan dari apa yang telah diwahyukan Allah, kekacauan, penganiayaan dan penindasan, gangguan, dan mengolok-olok. Setan melakukan fitnah dalam arti tipuan. Fir'aun dan para pemukanya melakukan fitnah dalam arti siksaan. Orang-orang yang hatinya condong pada kesesatan melakukan fitnah dalam arti menimbulkan keraguan dan kesamaran. Orangorang yang mendustakan Allah dan ayat-ayat-Nya melakukan fitnah dalam arti memberikan jawaban dusta. Orang-orang zalim melakukan fitnah dalam arti kezaliman.

Sedangkan malaikat Harut dan Marut memberikan fitnah dalam arti memberikan cobaan. Sementara itu Allah memberikan fitnah dalam arti memberi cobaan dan ujian, menimpakan azab kepada yang berhak mendapatkannya, menghendaki kesesatan seseorang, dan 4

menimpakan bencana akibat ulah manusia.

Dari ayat-ayat fitnah juga diperoleh kesimpulan bahwa jika fitnah itu berasal dari Allah, maka di antara penyebabnya adalah tidak dilaksanakannya perintah Allah oleh kaum Muslim serta penyimpangan atas perintah Rasul. Sedangkan jika fitnah itu berasal dari penguasa tiran dan para pendukungnyayang dalam al-Qur`an disimbolkan dengan Fir`aun dan para pemuka kaumnya, maka penyebabnya adalah ketidakpatuhan terhadap perintah penguasa tiran dan para pendukungnya itu. Di dalam Al-Qur'an banyak disebutkan kata-kata fitnah yang mempunyai arti yang berbeda-beda, atau bisa disebut dengan pengertian fitnah secara istilah.
1. Fitnah adalah kekufuran.

Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS Al-Baqarah 217)

2. Fitnah adalah menyesatkan.

Hai Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah dirobah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah" Barang siapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak menyucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. (QS Al-Maidah 41)

Betul-betul buruk perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami itu. Dengan perbuatan mereka yang demikian mereka telah menganiaya dirinya sendiri. (AlA'raf:177) 3. Fitnah adalah menghalang-halangi dari jalan Allah. 4. Fitnah adalah wanita. Fitnah wanita adalah ftnah besar yang bisa melemahkan para lelaki. Hamper-hampir saja ia menghempaskan akal sehat seorang laki-laki yang berakal lagi lembut. Allah telah berfirman:

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (QS. Ali Imran: 14) 5. Fitnah adalah Azab.

Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi bencana apapun (terhadap mereka dengan membunuh nabi-nabi itu), karena itu mereka menjadi buta dan tuli, kemudian Allah menerima tobat mereka, lalu banyak di antara mereka buta dan tuli. Dan Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan. (Al-Maidah: 71)

6. Fitnah adalah Azab Qubur.

(HR Bukhari, V/164, bab Maa Jaa fi Adzabil Qabri)


7. Fitnah adalah dibakar dengan api. 8. Fitnah adalah Ujian Demikianlah Kami menguji segolongan orang kaya mereka dengan segolongan orang miskinnya, sehingga golongan yang kaya dengan lancangnya mengatakan: "Orang-orang yang semacam inikah di antara kita yang diberi anugrah oleh Allah?". Bukankah Allah lebih mengetahui orang-orang yang bersyukur kepadanya?" (Al-An'am:53) 9. Fitnah adalah Harta dan Anak.

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar. (At- Taghabun: 15)

Sesungguhnya setiap umat mempunyai ujian, dan ujian bagi umatku adalah harta. (HR. At-Tirmidzi no. 2336, dishahihkan oleh Al-Albani t dalam Shahihul Jami no. 2148) 10. Fitnah adalah perubahan keadaan menjadi semakin buruk. 11. Fitnah adalah pembunuhan atau peperangan

Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orangorang kafir. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.( QS Al Baqarah : 191 )

B. Cara Menghindari Fitnah


Tidak akan masuk Syurga orang yang suka adu domba (memfitnah). (HR. Bukhari) Di antara cara menghindari fitnah adalah
Jangan membuka rahasia ataupun aib orang lain

Seorang penyair Arab dalam sebuah syairnya mengatakan: Luka tombak ada obatnya. Luka lidah penawarnya tiada.
Menumbuhkan rasa persamaan dan kasih sayang sesama manusia Memperbaiki diri

Hendaklah kita briman kepada Allah dan membaca istigfar jikalau kita pernah menyebarkan fitnah, karena sesungguhnya:

Sesungguhnya orang-orang yang suka sekali supaya tersebar berita-berita keji dalam kalangan orang-orang yang beriman, mereka akan mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Allahlah yang Maha Tahu dan kamu semua tidaklah mengetahui. (QS. An Nur: 19)
Mengamalkan ajaran agama

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu mushibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Semoga Allah selamatkan kita dari fitnah dan berbuat fitnah. (QS. Al-Hujuraat : 6)
Membiasakan diri bersyukur pada Allah SWT Menghilangkan penyakit hati Salah satu penyebab orang ingin menjatuhkan orang lain dikarenakan rasa dendam. Oleh karena itu hendaklah kita hilangkan rasa dendam yang ada pada diri kita. Sesungguhnya Allah bersabda dalam QS.

An Nur ayat 22:

Dan janganiah bersumpah kaum yang mampu dan berkelapangan, bahwa mereka tidak akan membantu lagi kaum kerabat yang hampir dan yang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah. Tetapi hendaklah mereka memberi maaf dan ulurkan tangan. Tidakkah kamu suka jika Allah memberi ampun kepada kamu? Dan Allah adalah Maha Pemberi Ampun dan Maha Penyayang.
Jangan mengatakan Kebohongan

Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat
tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: Ini adalah suatu berita bohong yang nyata. Juga firman Allah yang artinya, (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini. Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar. *QS. An-Nuur : 15-16]
C.

Bahaya Fitnah
Menimbulkan kesengsaraan, baik bagi si pemfitnah maupun bagi yang di fitnah. Menimbulkan keresahan ditengah masyarakat Merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan Mencelakakan orang lain Merugikan orang lain dan diri sendiri Masuk Neraka (mendapat siksa) Diancam tidak masuk Syurga Tidak akan masuk Syurga orang yang suka adu domba (memfitnah). (HR. Bukhari)

D. Contoh Perilaku Fitnah


a. Mengatakan kebohongan mengenai suatu kaum b. Mencintai harta, istri dan anaknya lebih dari mencintai Allah SWT c. Azab dari apa yang pernah dilakukan. Seperti dicontohkan pada kaum-kaum yang hidup terdahulu di zaman nabi. d. Ujian berupa sakit, kemiskinan, dsb dengan tujuan agar kita lebih dekat dengan Allah SWT

10

Bab III. Penutup


-

Kesimpulan
Fitnah, setelah mempelajari lebih dalam ternyata pengertian dari fitnah tak hanya sebagai suatu kebohongan yang diciptakan dengan tujuan untuk menghancurkan suatu kaum. Melainkan juga bisa diartikan sebagai suatu azab atau cobaan atau ujian yang diterima seseorang atau suatu kaum dengan tujuan untuk kembali mengingat Sang Kuasa. Adapun bahaya fitnah adalah Menimbulkan kesengsaraan, menimbulkan keresahan, Ancaman tidak akan masuk surge, dan sebagainya.

Saran
Cukup mengerikan ketika kita telah mengetahui apa saja bahaya-bahaya serta balasan abgi orang yang suka memfitnah. Oleh karena itu hendaklah kita selalu menjaga ucapan kita, mulai memperbaiki diri; mengingat tiada manusia yang sempurna di dunia ini, bersikap positif dan menyayangi terhadap sesama ciptaan Tuhan, serta mengingat dan mangamalkan ayat-ayat Allah SWT.

11

BAB IV. Daftar Pustaka

Yunan, Aswin. 2010. Teladan Sempurna Pendidikan Agama Islam 3: Untuk Kelas XII SMA. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Al-Adawi, Syaikh Musthafa. 2008. Belajar Sabar dari Manusia Pilihan. Solo: PT AQWAM MEDIA PROFETIKA Ghaffar, Ahmad Abdul. 2004. Agar Harta Tidak Menjadi Fitnah. Jakarta: Gema Insani Press http://www.scribd.com/doc/45327185/tafsir-II-Fitnah http://quran.com/

12

Anda mungkin juga menyukai