Penyusutan aktiva tetap Dalam Undang-undang No. 17 tahun 2000, disebutkan bahwa penyusutan dilakukan atas pengeluaran untuk membeli, mendirikan, menambah, memperbaiki ataupun mengubah harta berwujud kecuali tanah, yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang mempunyai manIaat lebih dari setahun. Dalam PSAK No. 16 menyebitkan penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang manIaat yang diestimasi. Alokasi harga perolehan secara sistematis dilakukan menurut 2 carayaitu: a. Penyusutan dengan jumlah yang besarnya sama selama masa manIaat b. Penyusutan dengan jumlah yang menurun selama masa manIaat Harta yang dapat disusutkan menurut pasal 11 UU No. 17 tahun 2000 adalah semua harta yang berwujud yang dimiliki dan dipergunakan dalam perusahaan atau dimiliki untuk memperoleh p|enghasilan, yang mempunyai mas manIaat lebih dari setahun, kecuali tanah. Kriteria harta yang dapat disusutkan adalah: a. Harta berwujud yang dimiliki dan dipergunakan dalam perusahaan untuk memperoleh penghasilan b. Memiliki masa manIaat lebih dari satu tahun Dasar penyusutannya adalah harga perolehan yaitu pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan atau perubahan harta berwujud, kecuali tanah. Yang termasuk dalam harga perolehan adalah harga beli dan biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh harta tersebut seperti: bea masuk, baiay angkut dan pemasangan. Cara perolehan dan penentuan harga perolehan sebagai berikut: 1. Harta tetap yang berasal dari pembelian, Harga perolehan ditentukan sebesar harga sesungguhnya yang dikeluarkan sampai dengan harta tersebut siap dipakai. 2. Harta tetap yang diperoleh melalui pertukaran, Harga perolehan ditentukan sebesar jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar. 3. Harta tetap yang diperoleh karena hibah, bantuan, sumbangan, warisan Bila ada hubungan istimewa maka harga perolehan adalah sebesar harga pasar, sedangkan bila tidak ada hubungan istimewa, maka harga perolehan ditentukan sebesar nilai buku harta yang dihibahkan. 4. Harta tetap berujud yang dibangun sendiri Hargaperolehan diakui sebesar jumlah penbgeluaran yang berhubungan langsung dengan pembangunan gedung samapi dengan siap digunakan. Saat dimulainya Penyusutam a. Pada saat bulan dilakukanya pengeluaran b. Pada bulan harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan c. Pada tahun harta tersebut mulai berproduksi atau menghasilkan Penggolongan Harta Tetap, Metoda Penyusutan dan Tarif Penyusutan Kelompok harta tetap berwujud Masa manIaat TariI penyusutan metoda garis lurus TariI penyusutan metoda saldo menurun I Bukan bangunan Kelompok 1 4 tahun 25 50 Kelompok 2 8 tahun 12,5 25 Kelompok 3 16 tahun 6,25 12,5 Kelompok 4 20 tahun 5 10 II. Bangunan Permanen 20 tahun 5 - Tidak Permanen 10 tahun 10 - Hal-hal yang menentukan besarnya tariI penyusutan a. Jenis harta b. Kelompok harta c. Masa pemanIaatan d. Metoda penyusutan Cara menghitung besarnya penyusutan harta tetap adalah tariI penyusutan sesuai kelompok x harga perolehan atau nilai buku. Penarikan harta tetap berwujud dari pemakaian, diakibatkan oleh: a. Harta tetap dialihkan kepada pihak lain, misal seperti penyertaan modal. b. Harta tetap dialihkan kepada pemegang saham, sekutu, anggota c. Harta tetap dialihkan karena hibah, bantuan, sumbangan d. Harta tetap dialihkan dalam rangka likuidasi, penggabungan, peleburan, pemecahan/pengambilalihan usaha e. Harta tetap dialihkan karena sebal lain, misalnya harta dijual atau terbakar Perlakuan pajak karena pengalihan harta , sbb: 1. Nilai buku aktiva yang ditarik dari pemakaian diperlakukan sebagai kerugian saat penarikan 2. jumlah penerimaan bersih dari hasil penjualan aset/ganti rugi yang diterima perusahaan asuransi , diakui sebagai penmghasilan tahun terjadinya. Dikecualikan untuk nilai buku harta yang dihibahkan, tidak boleh dibebankan sebagai kerugian bagi pihak yang mengalihkan. Amortisasi aktiva tak berwujud Pada pasal 11 a UU No. 17 tahun 2000 menyatakan bahwa amortisasi dilakukan pada tahap pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainya yang mempunyai mas manIaat lebih dari 1 tahun yang digunakan untuk memperoleh, menagih dan memelihara penghasilan. Harta tak berwujud (ATB) adalah harta tak lancar yang tidak berwujud dan nilainya tergantung pada hak yang dinikmati pemiliknya. Metoda amortisasi yang dipakai adalah metoda garis lurus dan metoda saldo menurun. Pengelompokkan aktiva tak berwujud dan tariI amortisasi sbb: No. Kelompok harta tak berwujud Masa manIaat TariI penyst metoda garis lurus TariI penyusustan metoda saldo menurun I Kelompok 1 4 tahun 25 50 Kelompok 2 8 tahun 12,5 25 Kelompok 3 16 tahun 6,25 12,5 Kelompok 4 20 tahun 5 10 II Biaya pendirian Sda pd kel I Sda pd kel I Biaya perluasan modal Sda pd kel I Sda pd kel I III Hak penambangan Hak pengusahaan hutan Hak pengusahaan sumber dan hasil alam lain TariI menggunakan metoda satuan produksi setinggi-tingginya 20 setahun IV Hak pengeluaran dibidang minyak dan gas alam TariI amortisasi dengan metoda satuan produksi V Pengeluaran sebelum operasi yang mempunyai manIaat lebih dari 1 tahun TariI amortisasi sama dengan tariI keompok I Penarikan aktiva tetap tak berwujud (ATB) dari pemakaian karena dialihkan kepad pihak lain, maka: 1. Nilai buku ATB yang ditarik diperlakukan sebagai kerugian saat penarikan 2. Jumlah penerimaan bersih dari hasil penjualan/ganti rugi yang diterima dr perusahaan asuransi diakui sebagai penghasilan tahun terjadinya, kecuali pengalihan karena hibah, sumbangan dan bantuan. RevaIuasi Aktiva Tetap Adalah penilaian kembali aktiva tetap karena adanya kenaikan nilai dipasr, sehingga aktiva dilaporkan sebesar nilai yang wajar. Wajib pajak yang berhak melakukan revaluasi adalah wajib pajak dalam negeri dan BUT yang telah memenuhi semua kewajiban pajaknya. Jenis aktiva tetap yang dapat direvaluasi adakah aktiva tetap yang terletak/berada di indonesia yang dimiliki/digunakan untuk memperoleh, menagih dan memelihara penghasilan. Pihak yang diperkenankan melakukan revaluasi adalah perusahaan jasa penilaian yang diakui/memperoleh ijin pemerintah.