Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagai jalan yang dapat membantu kita untuk mengetahui pendapat di kalangan ulama tauhid, menambah ilmu pengetahuan dalam masalah akidah ini. Oleh sebab itulah para Rasul sangat memperhatikan perbaikan akidah. Mereka selalu memulai dakwah dengan ajaran tauhid dan perbaikan akidah, kemudian sesudah itu ilmu akidah. Ilmu tauhid ilmu yang menerangkan tentang sifat Allah S.W.T yang wajib bagi kepentingan akidah dalam kehidupan manusia. Akidah sudah ada sewaktu Allah S.W.T menghembuskan ruh kedalam diri manusia. Agar menjadi manusia yang soleh berteraskan akidah tauhid yang berperan dalam pembangunan Islam.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tauhid
1

Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang

sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib di lenyapkan dari pada-Nya, juga membahas tentang para Rasul Allah, meyakinkan kerasulan mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada diri mereka, apa yang boleh di hubungkan (nisbah) kepada diri mereka dan apa yang terlarang

menghubungkannya kepada diri mereka. Asal makna tauhid ialah meyakinkan bahwa Allah adalah satu, tidak ada syarikat bagi-Nya.

B. Pengertian Akidah 1. Pengertian Aqidah Secara Bahasa ( Etimologi ) Kata aqidah di ambil dari kata dasar al-aqdu yaitu ar-rabth (ikatan). Aqidah artinya ketetapan dan tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian akidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan.2

2. Pengertian Aqidah Secara Istilah ( Terminologi ) Aqidah yaitu perkara yang wajib di benarkan oleh hati dan jiwa menjadi tentram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang meyakininya. Dan harus sesuci dengan kenyataannya yang tidak menerima keraguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai
1 2

Syekh Muhammad Abduh. Risalah Tauhid. (Jakarta : Bulan Bintang, 1987) http://www. Defenisi Aqidah.com

tingkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan akidah. Dinamakan akidah, karena orang itu mengikat hatinya di atas hal tersebut.

C.Aqidah Pokok Dalam Islam


Akidah pokok yang perlu di percayai oleh tiap-tiap muslimin, yang termasuk unsur pertama dari unsur-unsur pertama keimanan ialah mempercayai.3 1. Wujud ( Ada ) Allah dan Wahdaniat ( KeesaanNya). Sendiri dalam menciptakan, mengatur dan mengurus segala sesuatu. Tiap bersekutu dengan siapapun tentang kekuasaan dan kemuliaan. Tiada yang menyerupaiNya tentang zat dan sifat Nya. Hanya Dia saja yang berhak di sembah, di puja dan di muliakan secara istimewa. KepadaNya saja boleh menghadapkan permintaan dan menundukkan diri. Tidak ada pencipta dan pengatur selain dari padaNya. 2. Bahwa Tuhan memilih di antara hambaNya, yang di pandangnya layak untuk memikul risalatNya (perutusanNya). Kepada Rasul-rasul itu di sampaikan wahyu dengan perantaraan malaikat. Mereka berkewajiban menyeru manusia kepada keimanan dan mengajak mengerjakan amal soleh (perbuatan baik). Karena itu, wajiblah beriman kepada segenap Rasul-rasul yang di sebut kan dalam Qur`an, sejak dari Nuh sampai kepada Nabi Muhammad. 3. Adanya malaikat yang membawa wahyu dari Allah kepada Rasulrasulnya. Juga mempercayai Kitab-kitab Suci yang merupakan kumpulan wahyu Ilahi dan isi risalat Tuhan. 4. Selanjutnya mempercayai apa yang terkandung dalam risalat itu, di antaranya iman dengan hari berbangkit dan pembalasan (kampung akhirat). Juga iman kepada pokok-pokok syariat dan peraturan-peraturan yang telah di pilih Tuhan sesuai dengan keperluan hidup manusia dan
3

Prof. Dr Syekh Mahmud Syaltut. Aqidah dan Syariah Islam (jakarta :Bumi Aksara, 1990 )

selaras dengan kesanggupan mereka, sehingga tergambarlah dengan nyata keadilan, rahmat, kebesaran dan hikmat kebijaksanaan Ilahi.

D. Tauhid Sebagai Aqidah dan Pandangan Hidup Salah satu keunggulan islam di banding semua agama lain di dunia adalah identitas Tauhid yang melekat di dalamnya. Sebagai agama tauhid, Islam menempatkan keesaan Allah pada posisi tinggi. Dalam pandangan islam Tuhan Hanya Satu,itulah yang merupakan sumber atau pusat dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Prinsip itu di pertegas dengan memposisikan Tauhid pada urutan pertama rukun Islam. Setiap manusia di sebut muslim jika melaksanakan rukun Islam pertama dengan mengucapkan Lailahaillallah muhammadarrasulullah. Dalam Ikkrar itulah kalimat tauhid di kumandangkan kalimat itu tak pernah lepas dari ucapan muslim setiap kali Ia shalat. Kalimat itu juga di baca ketika adzan, kala shalat akan di tegakkan. Artinya, setiap muslim sebenarnya sudah di atur Allah untuk menjadi manusia tauhid, yakni manusia yang senantiasa mengesakan Allah dan menerapkan sifat-sifat Ilahi dalam jejak kehidupanNya di alam semesta. Kalimat tauhid merupakan esensi dari ajaran Islam. Ia adalah pondasi dari seluruh bangunan Islam. Pandangan hidup tauhid bukan saja mengesakan Allah, melainkan juga meliputi keyakinan kesatuan penciptaan, kesatuan kemanusiaann, kesatuan tuntutan hidup, dan kesatuan tujuan hidup, yang semuanya merupakan derivasi dari kesatuan ke Tuhanan. Wujud dari kesatuan ke Tuhanan itu terpancar jelas terpancar dari persaksian manusia tauhid bahwa Lilahaillallah, tidak ada Tuhan selain Allah. Dengan mengatakan La berarti manusia tauhid menyatakan tidak terhadap segala sumber keyakinan dan kekuatan non Ilahiah. Jadi, pada setiap yang bukan tauhid, manusia tauhid harus berani mengatakan tidak. Sehingga, tidak ada Tuhan, tidak ada kekuatan lain selain kekuatan Allah, La haula wa la quwwata illaa billaah, itu berarti sebelum meyakini Allah, kita wajib mengingkari selain Allah. Karena itu, 4

karakteristik pertama manusia tauhid adalah sikap penolakannnya terhadap terhadap pedoman hidup yang datangnya bukan dari Allah. Dalam QS Al-Baqarah ayat 256 di tegaskan : Barang siapa. sebagai objek persembahan Allah adalah sumber kebenaran, manusia tauhid harus berani mengatakan tidak pada semua

ketidakbenaran. Ia harus berani melawan kebatilan, kekufuran, kebobrokan, keburukan. Tiada rasa takut untuk melakukan itu karena ketakutan hanya di tujukan kepada Allah S.W.T. Ketiadaan rasa takut itu juga mengandung makna pembebasan bagi manusia. Manusia di bebaskan dari menyembah sesama manusia dan mengalihkannya kepada menyembah Allah semata. Semuanya tak mempunyai kewajiban menghamba pada manusia lain dan tak memiliki hak untuk menunduk kepada manusia lain. Hanya kepada Allah yang berhak menuntut ketertundukan manusia. Pembebasan itu adalah titik balik paling penting dalam sejarah kehidupan ummat manusia. Betapa tidak, dengan pembebasan itu, manusia tidak ada yang lebih tinggi dan juga tak ada yang lebih rendah di banding manusia lain. Semuanya dalam posisi setara. Semunya berkedudukan sama. Yang membedakannya hanya tingkat ketakwaanya (QS Al-Hujarat ; 13)4 Kedua, manusia tauhid memiliki komitmen utuh pada Tuhannya. Tauhid berarti komitmen manusia kepada Allah sebagai fokus dari segala sumber nilai. Segala sesuatu bersumber dari Allah. Apa yang di kehendaki Allah, akan menjadi pedoman manusia tauhid dalam melangkahkan kaki menyusuri jalan kehidupan. Misalnya, Allah mencintai keindahan, maka keindahan itu pula yang akan di gelorakan manusia tauhid. Keindahan itu bisa berwujud dalam prilaku yang santun, tampilan yang bersih, sikap yang tawadu, atau tutur kata yang sopan. Manusia tauhid tak maumenerima otoritas dan petunjuk selain dari Allah. Ia berusaha secara maksimal untuk menjalankan pesan dan perintah Allah sesuai dengan kadar kemampuan yang ada.

http : // www. Bank Miko : Tauhid Sebagai Aqidah.com

Tentu, bukan perubahan menuju keburukan, tetapi perubahan menuju kebaikan. Ia harus terpanggil untuk menjebol kemujudan masyarakat. Ia harus bergerak untuk mengubah tatanan masyarakat menjadi tatanan yang berkeadilan sosial, berprikemanusiaan dan berkesejahteraaan menuju tatanan yang beradab, bukannya tatanan yang biadab. Pembentukan orde sosial yang adil dan etis adalah tugas yang di perintahkan Allah melalui Al-Quran, manusia tauhid tidak boleh diam kala kerusakan melanda bumi. Ia harus terlibat dalam upaya jihad memberantas segala kemungkaran di sekelilingnya. Tetapi, itu bukanlah tujuan akhir, sebab tujuan akhir dari perjalanan manusia tauhid adalah kebahagiaan akhirat. Untuk itu, totalitas jihad dengan mengerahkan segala daya upaya tidak boleh berhenti di kumandangkan demi terciptanya nilai-nilai yang di ridhai Allah (At-Taubah : 40). Kelima, manusia tauhid bersikap progresif dengan selalu menilai kualitas kehidupannya. Apabila di temukan unsur-unsur syirik, ia akan membongkar kehidupannya dan membangunnya kembali agar sesuai dengan pesan-pesan Ilahi. Ia tak menganggap dirinya sebagai orang besar, karena yang besar hanyalah Allah. Anggapan seperti itulah yang mengiringnya untuk selalu merasa kecil di hadapan Allah. Karenanya, ia tidak akan menyombongkan diri, sebab yang berhak sombong hanyalah Allah.

BAB III KESIMPULAN Dari penjelasan maklah kami sebelumnya dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Asal makna tauhid, ialah meyakinkan, bahwa Allah adalah satu, tidak ada syarikat bagi-Nya. 2. Aqidah secara bahasa berarti ketetapan dan tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Aqidah secara istilahh yaituperkara yang wajib di benarkan oleh hati dan jiwa menjadi tentram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. 3. a. Wujud (ada) Allah dahdaniat (KeesaanNya). b. Bahwa Tuhan memilih di antara hamba-Nya, yang di pandangnya layak untuk memikul risalatNya (perutusanNya). c. Adanya malaikat yang membawa wahyu dari Allah kepada RasulrasulNya. d. Selanjutnya mempercayai apa yang terkandung dalam risalat itu, di antaranya iman dengan hari berbangkit dan pembalasan (kampung akhirat). 4. a. Setiap manusia di sebut muslim jika melaksanakan rukun islam pertama dengan mengucapkan Lailahaillallah muhammadarrasulullah. b. Manusia tauhid memiliki komitmen utuh pada Tuhannya. c. Manusia tauhid mempunyai tujuan hidup yang jelas. d. Manusia tauhid juga mempunyai misi jelas tentang kehidupan yang berhak di bangun bersama manusia lain. e . Manusia tauhid bersikap progresif dengan selalu menilai kualitas kehidupannya. 7

Anda mungkin juga menyukai