Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara kepulauan, dimana laut merupakan bagian terbesarnya. Wilayah laut NKRI diperkirakan, mencapai 5,8 juta km atau kurang lebih 75 % dari total luas wilayah. Kawasan laut tersebut terdiri dari perairan laut wilayah (teritorial) 0,8 % juta km, perairan laut nusantara (kepulauan) 2,3 juta km, dan kawasan Zona Ekonomi Eksklusif 2,7 juta km dimana Posisi geografis Indonesia yang strategis, memiliki 3 (tiga) Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yaitu selat malaka, selat lombok, selat sunda. . Selain itu, karakteristik geografis perairan Indonesia tidaklah homogen, hal ini karena Indonesia diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia serta di kelilingi oleh dua samudra besar yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Berdasarkan fakta luas wilayah perairan Indonesia dan keadaan geografis yang komplek, maka dapat disimpulkan kurangnya armada dan kemampuan armada yang tidak merata, bisa menyebabkan tidak efektifnya pengawasan yang dilakukan oleh armada AL. TNI-AL sebagai komponen utama pertahanan di laut, harus bisa berperan aktif dalam rangka menjaga di setiap perbatasan dan keamanan di laut, terutama di wilayah Armatim yang notabene lebih luas cakupan wilayahnya dibanding dengan wilayah Armaba. Armatim sendiri saat ini, 1

2 mempunyai 7 sektor utama, dengan jumlah 28 pangkalan, dan hanya memiliki jumlah 27 armada saja.

Gambar 1.1 Peta Sektor Operasi Keamanan Laut Wilayah. Timur Armatim pada saat ini masih kurang optimal dalam positioning / pendistribusian armadanya, ini dapat dilihat masih banyaknya pelanggaran batas wilayah laut NKRI oleh kapal asing, illegal fishing, illegal logging dan lain sebagainya. Grafik berikut menunjukkan jumlah kasus salah satu kejahatan dan pelanggaran yang terjadi di laut yurisdiksi nasional Indonesia yang berhasil ditangkap oleh TNI AL yaitu pencurian ikan (illegal fishing) dan pencurian kayu (illegal logging).

1000 900 800 700 Jml. Kasus 600 500 400 300 200 100 0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun ILLEGAL FISHING ILLEGAL LOGGING

Grafik 1.1 Data Pelanggaran yang berhasil ditangkap Tahun 2002-2007 Grafik 1.1. di atas menunjukkan betapa banyaknya pelaku kejahatan yang terjadi di perairan Indonesia ini, terutama Indonesia bagian timur. Melihat fakta fakta tersebut maka dibutuhkan suatu database yang dapat mempresentasikan suatu wilayah berdasarkan karakteristik geografis dan keamanan laut, dimana masing masing sektor tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda di tinjau dari segi geografis, pelayaran dan keamananya. Karena data yang di bahas menyangkut masalah geografis, maka di gagaslah sebuah ide yang nantinya akan menampilkan data, dalam suatu informasi geografis ke dalam software visual berbentuk dua dimensi. Di mana data masukan nantinya akan di kategorikan kedalam

4 dua jenis yaitu data spasial dan data deskriptif pada peta yang menjadi pencitraan dari database yang dirancang. Selain itu, keterbatasan jumlah KRI dan anggaran yang disediakan oleh negara serta tuntutan pengamanan wilayah laut NKRI pada penugasan kapal di sektor-sektor operasi keamanan laut wilayah timur, juga mengakibatkan perlu adanya tuntutan pemikiran tentang perencanaan suatu sistem pendukung keputusan untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dalam mendukung pendistribusian armada AL Indonesia Timur berdasarkan keadaan geographis dan keamanan di wilayah armatim.

1.2

Perumusan Masalah Dengan mempertimbangkan jumlah armada yang ada dan cakupan dari wilayah Indonesia Timur yang luas, yang akan di pantau oleh Armatim, maka di rencanakanlah suatu sistem pendukung keputusan yang nantinya dapat digunakan untuk memperoleh data dan informasi dengan cepat serta mendukung pengambilan keputusan / kebijakan kebijakan yang dibutuhkan dalam pengoperasian dan pendistribusian armada laut dengan mempertimbangkan keamanan dan keadaan geographisnya. Karena data yang di bahas menyangkut masalah geografis maka nantinya akan menampilkan database suatu informasi geografis ke dalam software visual.

1.3

Batasan Masalah

5 Karena perumusan masalah yang di angkat adalah mengenai perencanaan sistem pendukung keputusan untuk armada laut timur, maka batasan permasalahan penulisan tugas akhir ini semua data hanya di rancang untuk wilayah Indonesia Timur berdasarkan keadaan geographis dan keamanannya.

1.4

Tujuan Tugas akhir bertujuan untuk: 1. Membuat suatu database berdasarkan keadaan keamanan dan geografis dalam rangka mendukung dalam pengambilan keputusan penempatan armada. 2. Meningkatkan dan memanajemen suatu data ditinjau dari keadaan geografis dan keamanan di wilayah Armatim.

1.5

Manfaat Penulisan Manfaat penulisan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Mendukung keputusan dalam pengoperasian dan penempatan armada AL di wilayah Armatim. 2. Melengkapi sistem informasi manajemen yang tersedia karena akan lebih mudah dalam memanajemen data, berdasarkan keadaan geografis dan keamanan di wilayah Armatim.

Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai