Anda di halaman 1dari 9

Perbedaan Kista, Tumor dan Kanker

Kista Kista adalah rongga patologis yang biasanya berdinding jaringan ikat dan berisi cairan kental atau semi likuid Kisat dapat berada dalam jaringan lunak ataupun keras seperti tulang. Rongga kista di dalam rongga mulut selalu dibatasi epitel. Kista ovarium adalah kista yang tumbuh di ovarrium yang terbentuknya bisa karena bermacam sebab. Penyebab inilah nantinya yang akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa kista ovarium ,tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan.Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi. Tumor Tumor adalah benjolan atau pembengkakan, jadi setiap benjolan yang abnormal pada tubuh kita bisa disebut tumor, tanpa membedakan apakah jinak atau ganas. Tetapi secara awam, tumor berarti pertumbuhan sel-sel yang bersifat jinak. Tumor tidak menyebar, tumor bertumbuh di satu tempat dan terus membesar. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Kanker = tumor yang ganas Kehamilan dengan mioma uteri dapat mengakibatkan keguguran, sedangkan kehamilan dengan kista ovarium yang cukup besar dapat mengalami kista terpuntir yang merupakan kondisi akut, dan mungkin akan menghalangi bayi untuk lahir normal. Mioma pada rahim dapat mengganggu kehamilan, yaitu menyebabkan kelainan letak janin (posisi janin melintang). Pada wanita yang tidak hamil, mioma pun dapat menyebabkan kelainan, yaitu kelainan haid (haid menjadi tidak teratur atau bertambah banyak). Hal ini sangat tergantung dari ukuran dan letak mioma. Kanker Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline). Jadi kanker berarti pertumbuhan abnormal sel-sel yang bersifat ganas, invasif, merusak jaringan sekitar, menyebar dan tumbuh dengan cepat. Epidemiologi

Di dunia, diperkirakan 7,6juta orang meninggal akibat kanker pada tahun 2005 (WHO,2005) dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun ke depan. Kanker merupakan penyebab kematian no.6 di Indonesia (depkes,2003), dan diperkirakan terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk per tahunnya.

Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi angka kejadian kanker adalah : geografis (misal kanker serviks lebih banyak di negara asia), suku bangsa, variasi genetik, jenis kelamin (misal kanker payudara lebih banyak pada wanita), dan pengaruh lingkungan (makanan, pola hidup).

Tahap Terjadinya Kanker

1. Induksi : ada perubahan sel (displasia) 2. Kanker in situ : pertumbuhan kanker terbatas pada jaringan tempat asalnya tumbuh 3. Kanker invasif : sel kanker telah menembus membran basal dan masuk ke jaringan atau organ sekitar yang berdekatan 4. Metastasis : Penyebaran kanker ke kelenjar getah bening dan atau organ lain yang letaknya jauh (misal kanker usus besar menyebar ke hati). Penyebaran ini dapat melalui aliran darah, aliran getah bening, atau langsung dari tumor Penyebab Kanker Kanker terjadi karena kerusakan struktur genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel menjadi tidak terkontrol. Beberapa penyebab kerusakan gen yaitu : 1. Kelainan genetik / bawaan ( 5%) 2. Karsinogen (zat penyebab kanker)

merupakan sebagian besar penyebab kanker jenis : virus (misal Human papillomavirus penyebab kanker mulut rahim), zat kimia (misal asap rokok menyebabkan kanker paru), sinar radiasi (radiasi ultraviolet pada saat terik dapat menyebabkan kanker kulit), dll

3. Pengaruh lingkungan hidup Gejala Umum Kanker Gejala kanker yang muncul tergantung dari jenis, tempat, dan stadium kanker. Gejala kanker pada umumnya adalah sebagai berikut :

Pembengkakan pada organ tubuh yang terkena (misal ada benjolan di payudara, di perut, dsb) Terjadi perubahan warna (misal perubahan warna tahi lalat)

Demam kronis Terjadinya batuk kronis (terutama kanker paru) atau perubahan suara (pada kanker di leher) Terjadinya perubahan pada sistem pencernaan/ kandung kemih (misal perubahan pola BAB, BAB berdarah,dsb) Penurunan nafsu makan dan berat badan Keluarnya cairan atau darah tidak normal (misal keluar cairan abnormal dari puting payudara) Dll

Komplikasi Kanker Dilihat dari penyebabnya, komplikasi akibat kanker dibagi menjadi 3, yaitu : 1. Akibat langsung kanker (misal, sumbatan saluran cerna pada kanker usus, patah tulang pada kanker tulang, dsb) 2. Akibat tidak langsung (misal, demam, penurunan berat badan, anemia, penurunan kekebalan tubuh, dsb) 3. Akibat pengobatan (misal pembengkakan akibat sumbatan kelenjar getah bening pada radiasi kanker payudara; gangguan saraf tepi, penurunan kadar sel darah, kebotakan pada kemoterapi)

Diagnosis Diagnosis kanker berdasarkan :


Gejala yang dirasakan pasien Temuan pada pemeriksaan fisik Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap pertanda tumor Pemeriksaan radiologi : Rontgen, CT-Scan,. MRI, USG Diagnosis pasti adalah melalui pemeriksaan patologi anatomi

Stadium Untuk menetukan stadium, umumnya suatu kanker diklasifikasikan dulu menurut sistem TNM (Tumor, Node, Metastase) :

Tumor : besar atau luas tumor asal (Tis = tumor belum menyebar ke jaringan sekitar; T1-4 = ukuran tumor) Node : penyebaran kanker ke kelenjar getah bening (N0 = tidak menyebar ke kelenjar getah bening; N1-3 = derajat penyebaran) Metastase : ada / tidaknya penyebaran ke organ jauh (M0 = tidak ada / M1 = ada)

Tujuan klasifikasi TNM adalah untuk perencanaan pengobatan, menentukan prognosis (perkiraan kemungkinan membaik/sembuh), evaluasi hasil pengobatan, dan juga untuk pertukaran informasi antar pusat pengobatan kanker (untuk rujukan). Sehingga terdapat stadium kanker I, II, III dan IV, stadium I dan II disebut juga stadium dini, sedangkan stadium III-IV disebut juga lokal lanjut atau stadium IV disebut juga stadium lanjut atau telah bermetastasis. Pengobatan Kanker : Jenis pengobatan kanker adalah sebagai berikut :

Bedah Radiasi Kemoterapi Terapi biologi Herbal Kombinasi

Jenis pengobatan yang dipilih tergantung dari jenis, lokasi, dan stadium kanker, kondisi fisik pasien, pilihan pasien, dan ketersediaan sarana. Pengobatan kanker pada stadium lanjut sangat sukar dan hasilnya sering tidak memuaskan. Sebaliknya, jika ditemukan pada stadium dini, maka umumnya kanker dapat disembuhkan. Sebagai tolak ukur keberhasilan pengobatan kanker umumnya adalah 5 year survival (ketahanan hidup 5 tahun). Faktor Risiko Umum Kanker

Faktor risiko adalah hal yang membuat seseorang memiliki risiko yang lebih tinggi unutk mendapatkan suatu penyakit. Beberapa faktor risiko ada yang bisa diubah dan tidak. Faktor risiko umum kanker meliputi usia, jenis kelamin, riwayat kanker dalam keluarga, pola hidup, dan lingkungan. Seseorang yang mempunyai faktor risiko, tidak berarti orang tersebut pasti akan menderita kanker, hanya saja terdapat peningkatan kemungkinan terkena kanker. Beberapa faktor risiko utama kanker yaitu :

Usia : Semakin tua usia seseorang, maka semakin meiningkat risiko terjadinya kanker. Umumnya kanker mulai muncul setelah usia 65 tahun. Namun anak-anak juga dapat menderita kanker. Tembakau : Menggunakan produk tembakau, termasuk merokok, meningkatkan risiko kanker pada umumnya. Brehenti merokok (walau pada orang yang sudah merokok selama beberapa tahun) akan menurunkan risiko kanker dibanding orang yang terus merokok. Sinar matahari : radiasi ultraviolet menyebabkan kerusakan kulit yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Sinar matahari di saat tidak terik sangat baik untuk pembentukkan vitamin D, namun di saat terik, pajanan ultraviolet bersifat

merugikan. Dianjurkan untuk menghindari pajanan sinar matahari di saat terik dan menggunakan proteksi (misal pakaian tertutup atau sunblock) Radiasi pengion : Jenis radiasi ini adalah radioaktif dari lingkungan, gas radon, dan sinar rongten. Prosedur medis yang menggunakan sinar radiasi adalah rontgen dan radioterapi. Risiko kanker dari sinar rontgen / sinar-x dosis rendah, sangat kecil. Radiasi dari radioterapi lebih besar. Namun begitu, dokter telah mempertimbangkan bahwa keuntungan penggunaan sinar radiasi tentu melebihi risikonya. Zat kimia : Orang dengan pekerjaan tertentu dapat mengalami peningkatan risiko kanker, misalnya pekerjaan yang berhubungan dengan cat, pekerja konstruksi yang menggunakan zat kimia (misal asbes, benzena, kadmium, atau vinil klorida). Untuk mengurangi pajanan, harus diperhatikan prinsip keselamatan kerja dan penggunaan alat pelindung diri yang memadai. Hormon : hormon estrogen dapat meningkatkan risiko kanker payudara Riwayat kanker dalam keluarga Alkohol : Konsumsi alkohol sebanyak 2 gelas atau lebih per hari dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut, kerongkongan, hati, dan payudara. Risiko kanker tersebut akan meningkat lagi bila disertai merokok. Pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik kurang, dan berat badan berlebih. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa pola makan tinggi lemak meningkatkan risiko terjadinya kanker usus besar, rahim, dan payudara. Kurangnya aktivitas fisik dan berat badan berlebih meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara, usus besar, tenggorokan, ginjal, dan rahim. Virus dan bakteri :

1. Human papillomavirus (HPV) : merupakn penyebab utama kanker mulut rahim, dan juga merupakan faktor risiko untuk kanker lainnya. 2. Virus Hepatitis B dan C : dapat menyebabkan kanker hati beberapa tahun setelah terinfeksi virus ini. 3. Human T-Cell Leukemia/Lymphoma Virus : orang yang terinfeksi virus ini akan meningkatkan risiko terkena limfoma atau leekemia (keganasan darah) 4. Human Immunodeficiency Virus (HIV) : infeksi HIV menyebabkan penyakit AIDS. Orang yang terinfeksi HIV memiliki risiko tinggi kanker tertentu, misalnya limfoma dan yang lebih jarang, sarkoma Kaposi. 5. Eipstein-Barr virus (EBV) : infeksi HBV dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya limfoma 6. Human Herpes virus8 (HHV8) : infeksi virus ini meningkatkan risiko terjadinya sarkoma Kaposi. 7. Helicobacter pylori : infeksi bakteri ini menyebabkan luka di lambung dan dapat meningkatkan risiko terkena kanker lambung dan limfoma di sekitar lambung.

Berikut beberapa faktor risiko utama untuk kanker tertentu :

Kanker paru, mulut, tenggorokan, kandung kemih, ginjal, mulut rahim, dan pankreas : merokok, menggunakan produk tembakau (termasuk mengunyah tembakau). Merokok itu sendiri menyebabkan sepertiga kematian karena kanker.

Kanker kulit : pajanan terhadap sinar matahari yang menyengat (pada saat terik) tanpa proteksi. Kanker payudara : usia (risiko kanker semakin meningkat dengan bertambahnya usia); perubahan kadar hormon sepanjang hidup, seperti usia menstruasi yang lebih muda, banyaknya kehamilan, dan usia saat menopause; kegemukan; dan aktivitas fisik. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan konsumsi alkohol dengan meningkatnya risiko kanker payudara. Selain itu juga riwayat kanker payudara pada ibu atau saudara perempuannya merupakan faktor risiko. Kanker prostat : Usia lanjut, ras (Amerika-Afrika), diet tinggi lemak,dan juga riwayat kanker prostat pada ayah atau saudara laki-lakinya. Secara keseluruhan, faktor lingkungan, termasuk konsumsi tembakau (merokok), pola makan, penyakit infeksi, zat kimia, dan radiasi menyebabkan sekitar 75% kanker di Ameirka Serikat. Di antara faktor risiko tersebut, konsumsi tembakau, pola makan yang tidak sehat, dan aktivitas fisik merupakan yang tersering dikaitkan dengan risiko kanker.

Pencegahan Kanker Menurut WHO, diperkirakan lebih dari 40% dari seluruh kanker dapat dicegah. Ketimpangan negara maju dan berkembang adalah dalam hal pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan. Pencegahan kanker bersifat umum dan khusus.

Pencegahan umum meliputi promosi kesehatan (misal pola hidup dan makan yang sehat, menghindari bahan karsinogen) dan deteksi dini Pencegahan khusus adalah upaya pencegahan terhadap suatu jenis kanker tertentu. Misalnya vaksin Hepatitis B untuk mencegah kanker hati; vaksin HPV pada wanita usia 9-26 tahun untuk mencegah kanker leher rahim; dsb.

Anda mungkin juga menyukai