Anda di halaman 1dari 2

Selasa,

24 Mei 2000


,4
-0,



Pengertian Dasar
Kimia Kelas 2 > Hasil Kali Kelarutan

Sebelum Sesudah >
ila sejumlah garam A yang sukar larut dimasukkan ke dalam air
maka akan terjadi beberapa kemungkinan:
- Garam A larut semua lalu jika ditambah garam A lagi masih
dapat
larut F larutan tak jenuh.
- Garam A larut semua lalu jika ditambah garam A lagi tidak dapat
larut F larutan jenuh.
- Garam A larut sebagian F larutan kelewat jenuh.
sp = H = hasil perkalian [kation] dengan [anion] dari larutan
jenuh suatu elektrolit yang sukar larut menurut kesetimbangan
heterogen.
elarutan suatu elektrolit ialah banyaknya mol elektrolit yang sanggup
melarut dalam tiap liter larutannya.
4394
AgCl(s) F Ag
+
(aq) + Cl
-
(aq)
= [Ag
+
] [Cl
-
]/[AgCl]
. [AgCl] = [Ag
+
][Cl
-
]

spAgCl = [Ag
+
] [Cl
-
]
ila sp AgCl = 10
-10
, maka berarti larutan jenuh AgCl dalam air pada
suhu 25
o
C, Mempunyai nilai [Ag
+
] [Cl
-
] = 10
-10


Sebelum Sesudah >


Bio 1
Fis 1
Kim 1
Mat 1

tryout g

958:
katanya
gigi lebih
pada ngga
di pergur
ne
80,3

Down
Macro
Shock
supaya
Modul M



.opyright praweda internet solution division
PT. Praweda Ciptakarsa nformatika
www.praweda..o.id

0,7:9,3 atau 84:-9,8 adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat
terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent)
|1|
. Kelarutan dinyatakan
dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada
kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut
dengan perbandingan apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya adalah etanol di
dalam air. SiIat ini lebih dalam bahasa Inggris lebih tepatnya disebut miscible.
Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni ataupun
campuran. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan lain, atau padat. Kelarutan
bervariasi dari selalu larut seperti etanol dalam air, hingga sulit terlarut, seperti
perak klorida dalam air. Istilah "tak larut" (insoluble) sering diterapkan pada
senyawa yang sulit larut, walaupun sebenarnya hanya ada sangat sedikit kasus
yang benar-benar tidak ada bahan yang terlarut. Dalam beberapa kondisi, titik
kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk menghasilkan suatu larutan yang
disebut lewat jenuh
Khitin merupakan polimer alam yang melimpah di alam yang dapat diisolasi dari
limbah kulit udang. Khitin mempunyai siIat hidropobik sehingga aplikasinya
terbatas. Namun, khitin dapat dideasetilasi dalam larutan NaOH pekat menjadi
khitosan, yang bersiIat hidropilik sehingga aplikasi lebih luas. Proses deasetilasi
khitin menjadi khitosan dapat dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi larutan NaOH,
dan waktu. Pada penelitian irii telah dikaji pengaruh konsentrasi larutan NaOH
dan waktu reIluk terhadap proses deasetilasi khitin menjadi khitosan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi larutan NaOH semakin
besar laju prosen deasetilasi. Untuk larutan NaOH dengan konsentrasi 40 (w/v),
50 (w/v), dan 60 (w/v) menghasilkan laju deasetilasi sebesar 2,45 per jam,
2,95 per jam, dan 3,14 per jam. Namun, peningkatan konsentrasi larutan dan
waktu reIluk, selain meningkatkan proses deasetilasi, juga menimbulkan eIek
samping berupa proses degradasi rantai khitosan yang berakibat pada penurunan
massa molekul rata-rata khitosan. Semakin besar konsentrasi larutan NaOH
semakin besar eIek degradasi rantai yang ditimbulkan. Untuk larutan konsentrasi
dengan konsentrasi 40(w/v), 50(w/v), dan 60(w/v) menghasilkan laju
penurunan massa molekul rata-rata sebesar 0,7.105 g.mol'jam', 2,8.1.05
g.mol'jam', dan 3,3.105 g.mol'jam'.

Anda mungkin juga menyukai