Anda di halaman 1dari 4

PENGENALAN ALAT DESTILASI FRAKSIONASI

Peralatan Destilasi Fraksionasi No. 1. 2. 3 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Alat Reaktor Kondensor Klemp Holder Klemp utility Statif Selang silicon Penangas air Tabung fraksionasi(fractionating column) Labu Erlenmeyer (destilat) Kepala Destilasi (destilation head) Kepala Destilasi (destilatio Vacuum adapter pengungkit Jumlah 1 buah 1 buah 6 buah 4 buah 2buah 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah

11. 12. 13.

1 buah 1 buah 1 buah

Langkah kerja Menyiapkan klem dan statif dengan jumlah yang dibutuhkan Mengisi reaktor dengan sampel larutan dan memasukannya ke penangas dan menyesuaikan antara ketinggian larutan sampel dengan penangasnya Mengunci leher reaktor pada statif sampai benar-benar stabil Memasang labu fraksionasi pada raktor dan menguncinya pada statif dengan klemp. Memasang destilation head pada ujung tabung fraksionasi. Memasang tabung CaCl2 padadestilation head. Memasang thermometer pada reactor sesuai dengan tempatnya Memasang kondensor pada destilation head sesuai dengan tempatnya Mengunci kondensor pada satatif lainnya sampai benar stabil Menghubungkan kodensor dengan vacuum adapter. Menghubungkan selang silikon pertama pada keran air dan ujung lainnya pada kondensor bagian atas, selang silikon kedua pada bagian bawah kondensor untuk mengalirkan air dari kondensor ke tempat pembuangan.

Pembahasan

Destilasi merupakan proses pemisahan yang berdasarkan perbedaan tekanan uap dari komponenkomponen yang akan dipisahkan. Tekanan uap teersebut berbanding terbalik dengan titik didih. Destilasi sering digunakan dalam proses isolasi komponen, pemekatan larutan, dan juga pemurnian komponen cair. Proses distilasi didahului dengan penguapan senyawa cair dengan pemanasan, dilanjutkan dengan pengembunan uap yang terbentuk dan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan distilat. Dasar proses destilasi adalah kesetimbangan senyawa volatil antara fasa cair dan fasa uap. Destilasi fraksional adalah pemisahan suatu larutan yang titik didihnya berdekatan dan hasil yang diperoleh lebih murni dibandingkan dengan destilasi sederhana. Hal tersebut dikarenakan adanya penambahan dari kolom fraksionasi pada bagian atas reactor. Setelah cairan menguap, uap tersebut mengalir ke bagian kolom fraksionasi dan terjadi tumbukan antara komponen dengan plate-plate yang ada di bagian dalam tabung fraksionasi. Tumbukan tersebut mengakibatkan komponen yang tekanan uapnya rendah tidak bias melewati plate-plate dan akan kembali ke dalam reactor. Semakin banyak plate yang ada dalam tabung fraksionasi, semakin baik proses pemisahan tersebut. Destilasi fraksional sangat dibutuhkan untuk memisahkan suatu campuran yang mengandung multi komponen misalnya minyak bumi yang terdiri dari senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh baik rantai pendek maupun rantai panjang. Fraksi-fraksi pemisahan dari hasil distilasi fraksional dengan sampel minyak bumi mencerminkan jenis dari senyawa hidrokarbon penyusunnya.

KETERANGAN : NAMA DAN FUNGSI DARI PERALATAN : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Statif Berfungsi untuk menempelkan klem Klemp Berfungsi untuk menjepit alat Kondensor Berfungsi untuk mengkondensasikan uap dari sample Tabung CaCl2 Berfungsi untuk menahan agar uap tidak keluar dari tabung fraksionasi. Selang silicon Berfungsi untuk menyalurkan air dari kran ke kondensor Labu leher Berfungsi sebagai reaktor Temperature Berfungsi untuk mengukur suhu sample Penangas Berfungsi sebagai media pemanas Tabung fraksionasi berfungsi sebagai media pemisah komponen. Vacuum Adapter berfungsi untuk menghubungkan labu Erlenmeyer dengan kondensor. Labu Erlenmeyer berfungsi untuk menampung destilat. Destilation head berfungsi untuk menghubung kondensor dengan tabung fraksionasi dan tabung CaCl2 13. Pengungkit berfungsi untuk menyesuaikan tinggi dari tabung Erlenmeyer dengan kondensor.

Anda mungkin juga menyukai