Halaman 1
untuk membuktikan kepada keluarganya bahwa ia bukanlah anak kecil yang tidak berdaya. Saat V membersihkan kertas pelapis rak, ia menemukan sepucuk surat tua yang ditujukan untuk seseorang bernama Baby V. Baby V adalah nama panggilan V dalam keluarganya. V tidak tahu siapa yang dimaksudkan dengan Baby V di dalam surat itu. Surat itu ditulis oleh seseorang yang bernama sepertinya adalah kekasih Baby V dalam surat itu. V yakin sekali bahwa surat yang ditulis pada tahun 1906 ini memang ditujukan untuk dirinya karena apa yang dikatakan di dalam surat itu sesuai dengan apa yang terjadi dengan dirinya, seperti penyakit jantung yang dialaminya. Surat tua itu tampak seperti ramalan tentang Violet. Tentunya, Jasmine dan Rose menganggap itu hanya kebetulan saja. Tiba-tiba gempa bumi terjadi saat mereka membersihkan ruang kamar toko tersebut. Setelah guncangannya selesai, mereka kembali menemukan surat tua yang mirip surat tua pertama. Surat ini tersebut juga ditujukan untuk Baby V dan ditulis oleh Hal. V membacanya berulang-ulang dan lagi-lagi apa yang tertulis di surat-surat itu memang terjadi pada dirinya. V, Jasmine dan Rose bertekad untuk memecahkan teka-teki surat tua tersebut. Setelah gempa tersebut banyak sekali kejadian yang tampaknya hanya sebuah kebetulan, terjadi dalam diri Violet. Violet mulai mengalami mimpimimpi yang menjadi kenyataan dan juga penglihatan tentang runtuhnya jembatan Golden Gate. Sementara itu, surat-surat tua lain terus berdatangan dari berbagai tempat berbeda. Surat ketiga ditemukan oleh V di ruang bawah tanah. Surat keempat ditemukan oleh V dan temannya Beth di Museum San Fransisco ketika sekolah mereka melakukan study tour. Itu semua tampak seperti komponenkomponen. Komponen kelima bukan sebuah surat melainkan sebuah kertas dari sebuah buku harian, begitu pula dengan komponen keenam dan ketujuh. Surat-surat itu terus berdatangan dan selalu mengatakan dengan tepat, apa yang akan terjadi pada Violet, mulai dari pertengkaran di restoran sampai kematian Violet. Violet terus mengalami berbagai macam keanehan diiringi dengan ketakutannya akan kematian, hingga akhirnya ia menemukan komponen kedelapan dari Mr. Koch, gurunya. Komponen kedelapan itu akhirnya menjelaskan semuanya. Sebenarnya Baby V yang dimaksudkan dalam surat-surat Hal, yang
Halaman 2
tersebut adalah Verity Stowe. Jika semua komponen itu digabungkan, maka akan terbentuk sebuah cerita segitiga antara Verity, Hal dan Laela. Verity and Hal saling mencintai, tapi Laela juga mencintai Hal. Akhir kisahnya, Verity meninggal karena penyakit jantungnya. Namun, Laela membuat surat palsu, seakan-akan surat tersebut ditulis oleh Verity dan ditujukan untuk Hal, yang isinya Verity meminta Hal menikah dengan Laela. Faktanya, Laela dan Hal Emerson adalah nenek dan kakek Mr. Koch, guru IPA Violet. Akhirnya misteri terpecahkan, Violet Jackstone dan Verity Stowe memang memiliki beberapa kesamaan, tapi bukan berarti nasib Violet akan berakhir sama seperti nasib Verity. Violet kini tumbuh menjadi gadis yang bersikap dewasa dan bijaksana. Ia tidak lagi dikucilkan melainkan dipercaya oleh keluarganya. Membaca novel ini seperti berpetualang di dalam dimensi waktu. Pengarang begitu terampil menggabungkan sihir, kisah cinta dan petualangan ke dalam sebuah kisah. Para pembaca khususnya kalangan remaja bisa merasakan ketegangan dari alur cerita dan kejutan-kejutan yang tiba-tiba muncul begitu saja. Pengarang memberikan ruang bagi pembaca untuk berimajinasi dengan bebas sesuai dengan alur cerita. Logika dan penalaran pembaca dapat dikacaukan oleh berbagai macam keanehan yang terjadi pada tokoh utama dan sugesti-sugesti yang diberikan pengarang dalam ceritanya mampu mengecohkan perkiraan pembacanya. Setiap bab-nya mampu memberikan kesan yang berbeda. Kelebihan yang lain adalah pengarang mengamanahkan rasa persaudaraan yang terlukiskan melalui perubahan sikap Jasmine dan Rose terhadap Violet. Pengarang juga menggambarkan betapa pentingnya sikap kedewasaan dan sikap saling peduli. Pengarang cukup cerdas dalam memilih amanat yang relevan dengan keadaan remaja jaman sekarang. Kendati novel ini mengundang pujian dari banyak pihak, ada beberapa kelemahan yang dapat menjadi catatan penting. Pertama, editor sebaiknya memperkirakan ukuran tulisan isi surat-surat tua dan kertas dari buku harian. Memang tidak ada salahnya jika editor berusaha membangkitkan imajinasi pembaca dengan cara mengedit jenis tulisan yang mirip dengan gaya tulisan abad ke-20. Namun, ukuran tulisan yang terlalu kecil juga dapat menyulitkan pembaca dan membuat pembaca kurang memahami isi dari komponen-komponen tersebut.
Halaman 3
Kedua, pengarang tidak seharusnya memaksakan alur cerita yang tidak logis. Saya rasa bukanlah suatu hal yang logis jika ada pemberitaan pernikahan antara seorang wartawan amatir (Hal Emerson) dan seorang perawat (Laela) di dalam sebuah surat kabar pada abad ke-20. Hal-hal yang diberitakan dalam suatu surat kabar sewajarnya adalah hal-hal yang penting dan menyangkut masyarakat luas. Pengarang terkesan memaksakan alur bagian ini agar teka-teki dapat dipecahkan. Saran saya untuk pengarang, sebaiknya pengarang terus berkarya dengan ide-ide yang lebih inovatif agar tetap mengikuti perkembangan jaman. Namun, pengarang juga perlu memperhatikan kelogisan alur ceritanya, agar para pembaca tidak bingung. Pengeditan ukuran tulisan juga perlu menjadi titik perhatian yang tidak kalah penting. Editor sebaiknya memperkirakan dengan matang, jenis dan ukuran tulisan yang hendak digunakan dalam novel karena masalah teknis seperti ini justru dapat mengganggu nilai estetika dari isi novel itu sendiri. Novel ini patut dibaca, khususnya oleh kalangan remaja. Kisahnya ringan, tapi terkesan seru dan menegangkan. Novel ini juga dapat melatih daya imajinasi dan mendorong pembacanya untuk berpikir kritis dan lateral. Melalui novel ini diharapkan, remaja yang membacanya termotivasi untuk mengubah sikap menjadi lebih dewasa dan bijaksana dalam menghadapi masalah.
Halaman 4