Anda di halaman 1dari 4

Saudara diminta untuk menjelaskan jenis dokumen, catatan, dan akun-akun yang diperlukan dalam fungsi bisnis penjualan

! Akun-akun yang diperlukan adalah : Sales Accounts Receivable Jika terjadi penjualan, maka Jurnal yang terjadi adalah : //sales AR Fungsi bisnis dalam transaksi penjualan adalah : a. Processing customer order : awal dari fungsi ini adalah adanya pemesannan barang dari konsumen. Adapun dokumen terkait dengan fungsi ini adalah : Customer order/sales order : permintaan barang oleh konsumen. b. Granting credit : melakukan otorisasi atas kredit yang diminta oleh konsumen. Dokumenya : Customer order/sales order c. Shipping goods : melakukan pengiriman barang kepada konsumen sesuai dengan barang yang diminta. Dokumennya : Shipping document : dokumen pengiriman barang yang dibuat berdasarkan sales order yang sudah di approve d. Billing customer and recording sales : menagih customer atas barang yang telah dikirimkan Dokumennya : Sales invoice : faktur penjualan yang dibuat berdasarkan shipping dokumen Sales transaction files : file transaksi penjualan yang dibuat dengan system computer untuk satu periode Sales journal or listing : daftar atau laporan dari file transaksi penjualan yang terdiri dari nama konsumen, tanggal, jumlah, klasifikasi akun. Accounts receivable master file : file computer yang digunakan untuk mencatat penjualan, penerimaan kas, sales return and allowance untuk setiap konsumen dan untuk mengelola saldo konsumen. (per-nama orang A-Z) Account receivable trial balance : daftar atau laporan yang menunjukan jumlah receivable dari setiap konsumen pada satu waktu. Monthly statement : laporan bulanan atas AR yang dikirimkan kepada konsumen untuk menginformasikan jumlah saldo hutangnya. 1. Saudara diminta untuk menyusun prosedur audit untuk menemukan kemungkinan salah penyajian/kecurangan sebagai berikut : a. Pencatatan penjualan tanpa terdapat pengiriman barang dagang b. Penjualan dicatat lebih dari satu kali c. Pengiriman barang dagang bukan kepada customer perusahaan Pada poin (a) dan (b) adanya kemungkinan error atau fraud karena tidak adanya pengurangan inventory. Jika yang terjadi adalah fraud, maka itu sulit untuk menyelidikanya, karena pasti terkait dengan jurnal dan fungsi lainnya, dan bisa disimpulkan bahwa pelaku sangat niat dan sudah terencana dengan baik. Namun, jika yang terjadi adalah error, maka dapat dilakukan proses audit sebagai berikut : Melakukan konfirmasi kepada konsumen yang tercatat apakah benar melakukan pembelian atau tidak Vouching dari sales journal ke dokumen, misalnya sales ordershipping dokumen untuk memastikan bahwa terjadi Melakukan tracing, dengan mencocokan perpetual inventory record dengan pencatatan pengurangan inventory. Menghancurkan shipping document yang tidak digunakan agar tidak diguanakan untuk membuat sales invoice Memeriksa daftar transaksi penjualan yang dipisah berdasarkan nomor untuk mengetahui apakah ada nomor yang ganda (tercatat lebih dari 1 x) Poin (c) merupakan fraud, terjadi jika orang yang mencatat penjualan juga sebagai otorisasi pengiriman. Berarti, internal controlnya lemah. Cara untuk mengauditnya adalah : Tracing informasi konsumen dari sales invoice ke customer master file. Selain itu, cara yang efektif untuk menemukan 3 misstatement tersebut adalah dengan : Tracing credit pada AR master file. Jika AR karena pembayaran kas, maka tidak masalah, namun jika AR berkurang karena adanya BDE atau credit memo ini bisa di curigai sbg fraud atau adanya ketidaksesuaian pencatatan. Untuk memastikannya, auditor harus menguji shipping document dan sales order untuk mengetahui bahwa transasksi itu benar-benar terjadi. Saudara diminta untuk menyusun kegiatan audit yang berhubungan untuk memperoleh bukti konfirmasi atas piutang usaha ! Saudara diminta menjelaskan 8 (delapan) tujuan audit atas pengujian rinci saldo yang diterapkan pada piutang usaha ! 1) Detail tie-in : untuk menentukan apakah AR di dalam trial balance sesuai dengan jumlah master file terkait dan totalnya telah dijumlahkan dengan benar dan sesuai dengan general ledger. Cara mengujinya : inquiry dan confirmation 2) Existence : AR yang dicatat benar-benar terjadi/ada. Caranya : Tracing dari AR ke general ledger ke subsidiary ledger. 3) Completeness : AR yang ada sudah dimasukan. 4) Accuracy : AR yang dicatat dengan akurat. Bukti audit : Recalculation 5) Classification : AR sudah diklasifikasikan dengan benar. 6) Cutoff : waktu pencatatan AR sudah tepat. 7) Realizable value : AR dicatat pada nilai yang dapat direalisasikan, terkait dengan pembuatan AFDA. 8) Right : client punya hak terhadap AR itu. Konfirmasi atas piutang usaha dapat dikelompokan menjadi konfirmasi positif dan negatif. Saudara diminta : a. Menjelaskan setiap jenis konfirmasi diatas ! Konfirmasi positif : sebuah komunikasi yang ditujukan pada debitur/konsumen dimana meminta debitur tersebut untuk menunjukan bahwa jumlah didalam surat konfirmsi itu benar atau tidak.

2. 3.

4.

b.

c. d.

Konfirmasi negatif: sebuah komunikasi yang ditujukan pada debitur/konsumen dimana jika surat konfirmasi tersebut tidak dibalas, maka debitur dianggap setuju dengan jumlah saldo piutang yang tertera didalamnya. Surat ini diberikan jika konsumennya banyak, saldonya kecil-kecil dan tidak material. Kelemahannya : tidak efektif, karena belum tentu surat yang tidak kembali itu stated ammountnya sudah benar Kelebihannya : less cost, karena tidak ada follow up lebih lanjut. Memberikan contoh-contoh konfirmasi positif ! Blank confirmation form : pada form tidak tertulis amount saldo hutangnya. Kelemahannya : lower response rate, karena konsumen malas untuk mengecek saldo balance hutangnya sehingga susah untuk kembali lagi. Invoice confirmation : melakukan konfirmasi atas setiap invoice yang diberikan ke konsumen bukan dari saldo balance nya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses melakukan konfirmasi piutang Jika tidak diperoleh jawaban atas konfirmasi tersebut, jelaskan prosedur audit pengganti yang harus dilakukan ! Dilakukan prosedur alternative, yakni dengan menguji dokumen-dokumen berikut ini untuk membuktikan eksistensi dan keakuratan AR: Subsequent cash receipt : menguji remittance advice, entri-entri dalam catatan penerimaan kas, atau mungkin subsequent credit dalam AR master file. Duplicate sales invoice : berguna untuk memeriksa pengeluaran sales invoice sebenarnya dan tanggal penagihan sebenarnya. Shipping document : penting dalam menetapkan apakah pengiriman benar-benar tejadi dan test untuk cutoff. Correspondence with the client : hubungan surat-menyurat dengan client. Apa penyebab kemungkinan perbedaaan antara saldo menurut perusahaan dengan saldo menurut jawaban konfirmasi dari nasabah perusahaan ? Pembayaran telah terjadi : konsumen telah melakukan pembayaran sebelum surat konfirmasi diberikan, namun client belum menerimanya sebelum surat konfirmasi itu dikirimkan. Jadi harus ini harus benar-benar diperiksa untuk menentukan kemungkinan adanya kesalahan cutoff dari penerimaan kas, lapping, atau pencurian kas. Barang belum diterima oleh konsumen : client mencatat penjualan pada saat pengiriman dan konsumen mencatat pembelian ketika barang diterima (goods in transit). Ini harus diperiksa untuk menentukan kemungkinan konsumen belum menerima barang sama-sekali atau adanya kesalahan cutoff yang dilakukan oleh client. Barang telah dikembalikan : kegagalan client untuk mencatat credit memo karena perbedaan waktu atau adanya pencatatan yang tidak benar atas sales return and allowance Clerical error and disputed amount : konsumen menyatakan bahwa adanya kesalahan dalam penetapan harga, barang yang diterima rusak, jumlah yang diterima tidak sesuai dengan pesanan,dll. Harus diperiksa untuk mengetahui apakah memang terjadi kesalahan pemcatatan atau jumlahnya salah. Kapan auditor tidak perlu melakukan konfirmasi ? AR tidak material, biasanya pada perusahaan-perusahaan seperti Carrefour karena AR nya hampir tidak ada Ketika uditor merasa bukti audit berupa konfirmasi tidak efektif karena lower response rate Ketika Inherent Risk dan Control Risk perusahaan client rendah sehingga bukti yang dibutuhkan sedikit

e.

f.

5.

Berikut adalah beberapa prosedur audit yang diterapkan dalam proses audit : a. Melakukan konfirmasi piutang usaha (TODOB) b. Mereview retur penjualan setelah tanggal neraca untuk memastikan apakah retur penjualan telah dicatat dalam waktu terjadinya (STOT) c. Membandingkan tanggal pada dokumen pengiriman barang dengan tanggal pencatatan dalam sales jurnal (STOT) d. Melakukan prosedur audit alternative jika tidak diperoleh jawaban konfirmasi piutang usaha (STOT) e. Menguji transaksi penjualan yang berhubungan dengan penjualan yang dilakukan kepada pegawai dan penjual regular (kepada pelanggan) (STOT) f. Menguji salinan faktur penjualan untuk penjualan konsinyasi yang tidak mengalihkan kepemilikan atas persediaan barang (STOT) g. Menelusuri sample akun piutang usaha tertentu pada daftar umum piutang usaha (TODOB) h. Menelusuri pencatatan transaksi penjualan ke dokumen pengiriman barang dalam rangka menetapkan apakah dokumen benar ada (STOT) i. Menguji penyajian laporan keuangan untuk menetapkan pengujian yang terkait dengan transasksi hubungan istimewa dari notes receivable dan account receivable (TODOB) j. Menguji salinan faktur penjualan untuk menguji paraf yang mengidentifikasi verifikasi internal perkalian dan penjumlahan (TOC) k. Menelusuri sample dokumen pengiriman kepada pencatatan faktur penjualan dalam sales journal (STOT) l. Membandingkan jumlah (Rp) dan tanggal pada daftar umur piutang dan master file account receivable. (TODOB) m. Minta pada manajemen apakah notes/wesel yang diterima dari pihak yang memiliki hubungan istimewa termasuk dalam accounts receivable (TOC) Saudara diminta untuk megelompokan prosedur diatas menurut jenis pengujian berikut : a. Pengujian rinci saldo (test of detail of balance) b. Pengujian pengendalian (test of control) c. Pengujian substantive transaksi (substantive test of transaction) Saudara diminta untuk menjelaskan prosedur audit untuk meyakinkan keberadaan (existence), keakuratan (accuracy), dan nilai atas bahan baku (raw material), pekerjaan dalam proses (work in process) dan barang jadi (finished goods) ! Saudara diminta untuk menyebutkan dan menjelaskan keterkaitan dari berbagai pengujian audit atas siklus kegiatan usaha pada proses produksi barang dalam perusahaan industry atas : a. Perolehan bahan baku b. Work in process (penggunaan bahan baku, upah, dan overhead)

6.

7.

c. 8.

Cost of goods sold

Saudara sedang ditugaskan untuk melakukan audit yang menghadapi begitu banyak transasksi dan saldo yang akan diuji. Pengujian transasksi dan saldo dapat dilakukan secara nonstatistical dan statistical sampling. Saudara diminta untuk mejelaskan : a. Populasi : kumpulan dari individu-individu sejenis yang menempati tempat yang sama b. Sampling : sample yang diambil selama proses audit c. Representative sampling : sample yang bisa mewakili populasi karena punya karakteristik yang sama dengan populasi d. Nonsampling risk : risiko bahwa test audit gagal menemukan penyimpangan karena auditor gagal menemukan pengecualian yang ada di dalam sample atau karena proses audit yang tidak efektif. e. Sampling risk : risiko yang diperoleh auditor karena kesimpulan yang tidak benar atas populasi karena samplenya tidak cukup mewakili populasi. Cara menanggulangi sampling risk : a) Adjust sample size : sesuaikan banyaknya sample dengan kebutuhan, semakin banyak sample semakin sedikit sampling risk b) Menggunakan metode yang sesuai dalam memilih sample populasi. Saudara diminta untuk menjelaskan metode pengambilan sample untuk nonprobailistic (nonstatistical sampling) dan probabilistic (statistical sampling), sebagai berikut : a. Nonprobabilistic sampling : pengambilan sample berdasarkan judgment auditor. Directed sample selection, menggunakan tiga pendekatan : a) item yang sering menggandung kesalahan, misalnya : AR lama tercollect, pembelian dan penjualan kepada petugas dan perusahaan afiliasi, dan transaksi yang tidak biasanya besar atau transaksi yang kompleks. b) item yang memuat karakteristik populasi : memilih sample dengan karakteristik populasi yang berbeda. Misalnya : auditor ambil sample cash disbursement yang diambil berdasarkan bulan, akun bank, dan tipe utama akuisisi. c) large dollar coverage : ambil sample berdasarkan nilai yang besar-besar. Block sample selection : Missal : ada 1000 bukti dan kita melakukan block terhadap bukti itu menjadi 20 blok, berarti setiap blok terdiri dari 50 item, kemudian dipilih blok mana yang akan diambil dan berapa banyak blok yang akan diambil. Haphazard sample selection : mengambil sample secara acak dan sembarangan. b. Probabilistic sampling : metode pengambilan sample yang tidak menggunakan judgment, kecuali untuk menetapkan 4 (empat) metode berikut : Simple random sample selection Setiap sample memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih. Bisa menggunakan kalkulator, table random untuk menentukan dokumen no urut berapa yang terpilih jadi sample. Systematic sample selection Misal : auditor menghitung interval dari populasi dan memilih transaksi-transaksi untuk sample dari setiap interval pada no urut yang sama. Contoh : interval adalah 10. Jadi setiap no urut 2 di semua interval diambil sebagai sample. Probability proportional to size sample selection Stratified sample selection Membagi populasi kedalam subpopulasi, biasanya dalam dollar dan mengambil sample yang lebih banyak dari subpupulasi yang memiliki dollar yang lebih besar. Contoh : inventory totalnya $500, sedangkan fixed asset $1100, maka sample untuk FA lebih banyak daripada inventory.

9.

10. Apa yang dimaksud dengan : a. Computed Upper Exception Rate (CUER) : batas tertinggi estimasi interval b. Accepted Risk of Incorrect Acceptance (ARIA) : c. Accepted Risk of Incorrect Rejection (ARIR) 11. Jika hasil pengujian diperoleh misstatement lebih besar atau lebih kecil dari tolerable misstatement, jelaskan beberapa tindakan yang dilakukan oleh auditor !

12. Apa perbedaan terhadap hal-hal berikut jika dipandang dari tingkat kualitas pembuktian dalam proses audit: a. Confirmation : b. Vendors statement : dokumen yang disiapkan secara bulanan oleh vendor dan mengindikasikan saldo awal, acquisition, return and allowance, payment, dan ending balance. c. Vendor invoice Vendor invoice lebih dapat diandalkan dibandingkan vendor statement, karena auditor bisa melihat bukti dari setiap transaksi sedangkan vendor statement terdiri dari total jumlah transaksi. Confirmation lebih reliable dibandingkan dengan vendor statement, karena confirmasi langsung dikirimkan ke auditor, tanpa perantara client. Sedangkan vendor statement, memang merupakan buatan pihak ke tiga, namun tetap bisa saja dimanipulasi oleh client, karena dikirimkan ke client dulu. 13. Saudara sedang mempelajari/memahami internal control client, saudara diminta menjelaskan unsur yang sebenarnya ada dalam control activities pada siklus perolehan dan pembayaran (acquisition and payment cycle) ! a) Authorization of purchase : harus ada otorisasi untuk pembelian barang atau jasa agar pembelian tersebut memang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan tidak sia-sia. b) Separation of asset custody from other function : untuk mencegah pencurian dan penyalahgunaan, barang harus dikontrol dari saat dia diterima sampai digunakan/dibuang. c) Timely recording and independent review transaction : transaksi dicatat pada saat barang diterima atau invoice diterima. Departemen AP punya tanggungjawab untuk memeriksa kesesuaian akuisisi, dengan cara membandingkan purchase order,

d)

Receiving report, dan vendor invoice untuk menentukan deskripsi, jumlah, harga, termin, dan freight dalam vendor invoice itu benar. Authorization of payment : control yang paling penting terhadap cash disbursement adalah : Tandatangan check oleh orang yang punya otoritas Pemisahan tanggungjawab untuk menandatangani sheck dan yang melakukan fungsi AP Pengujian dokumen pendukung yang hati-hati oleh orang yang menandatangani check pada saat penandatanganan check.

14. Saudara diminta menjelaskan kemungkinan kecurangan terdapat pada siklus kepegawaian dan penggajian serta prosedur audit yang akan dilakukan untuk menemukan kecurangan tersebut ! Hubungan antara payroll dan penilaian inventory : jika payroll dibayar tidak semestinya, maka akan mempengaruhi overhead atau direct labor dari inventory sehingga WIP naik daninventor jadi naik. Prosedur audit yang dapat dilakukan dengan cara : Tracing job ticket dnegan pencatatan akuntansi yang mempengaruhi penilaian inventory. Test untuk karyawan yang tidak ada. Prosedur audinya : membandingkan nama pada canceled check dengan time card atau catatan lain yang diotorisasi. Tracing transaksi yang dicatat pada jurnal pembayaran gaji pada departemen HRD utnuk menentukan apakah karyawan memang benar kerja pada periode tersebut. Pilih beberapa file dari personnel record employee siapa yang sdh berhenti pada tahun ini, untuk menentukan apakah pesangonnya diberikan sesuai dengan kebijakan persuahaan. Test untuk fraudulent hours, prosedur auditnya : Menyamakan total jam yang dibayar berdasarkan payroll record dengan pencatatan jam kerja yang independen, seperti yang biasa dikelola oleh production control. Observasi clocking karyawan yang lebih dari 1 x

15. Jika saudara ditugaskan memeriksa saldo akun prepaid rent, jelaskan prosedur audit untuk memenuhi tujuan audit atas saldo prepaid rent tersebut ! a. Existence and completeness Mengujia sample insurance invoice dan kebijkan-kebijakannya untuk membandingkan dengan schedule Memperoleh konfirmasi mengenai informasi insurance dari agensi asuransi b. Right Memeriksa apakah nama yang ada di insurance policy adalah nama client c. Accuracy and detail tie-in Menguji jumlah insurance premium, lamanya periode asuransi, dan alokasi premium untuk unexpired insurance. Menguji premium invoice dan konfirmasi dari agensi asuransi d. Classification Melakukan evaluasi atas pembebanan pada akun yang sesuai dan konsisten dengan tahun sebelumnya. e. Cutoff Melakuakan cutoff test 16. Jelaskan yang dimaksud dengan out-of-period liability test dan sebutkan tujuan audit yang hendak dicapai auditor dengan pengujian itu : Adanya kecendrungan perusahaan untuk understatement liabiliynya, maka untuk mencegahnya harus dilakukan out-of-period liability test. Test ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada akun-akun yang belum tercatat setelah berakhirnya tahun buku atau apakah liability telah dicatat sesuai dengan periode yang seharusnya. Tujuan audit yang hendak dicapai adalah accuracy dan cutoff. 17. Mengapa pada saat audit aktiva tetap auditor lebih menekankan pada audit terhadap perolehan aktiva tetap pada tahun berjalan dibandingkan dengan audit terhadap saldo awal aktiva tetap ? a) Pembelian aktiva tetap jarang dilakukan pada periode tahun berjalan, sehingga bila terjadi pembelian dampaknya lebih signifikan b) Jumlah/nilai pembelian aktiva tetap biasanya material c) Equipment cendrung dikelola dan disimpan dalam pencatatan akuntansi selama beberapa tahun sehingga jika harga perolehannya salah, akan terus berpengaruh dalam lapkeu d) Fraud pada aktiva tetap terjadi pada harga perolehannya. 18. Sebutkan karakteristik dalam payroll cycle : a) Hanya ada satu kelas transaksi untuk payroll b) Transaksi-transaksinya umumnya jauh lebih signifikan dari akun balance sheet terkait karena jumlahnya esar, selalu ada setiap bulan, sedangkan akun payroll dan withheld tax nya sedikit. 19. Aspek utama siklus perolehan dan pembelian yang menjadi perhatian auditor saat melakukan pengujian transaksi dan sebutkan fungsi bisnisnya, serta dokumen yang terkait dengan siklus perolehan dan pembelian sesuai dengan aspek utama : (Table 18-1)

Anda mungkin juga menyukai