Anda di halaman 1dari 4

KEGIATAN BELAJAR 4 Pengembangan Kerajinan Anyam Untuk Anak Usia Dini Anyaman merupakan salah satu seni kerajinan

khas yang dimiliki bangsa Indonesia. Kerajinan anyam merupakan kerajinan tradisional yang sampai pada saat ini ditekuni, disamping banyak kegunaannya juga memiliki unsur pendidikan. Maka sejak usia dini kerajinan menganyam ini sudah diajarkan guna melatih di samping motorik juga melatih sikap anak. A. PEMBINAAN EKSPRESI PADA KERAJINAN MENGANYAM Membina ekspresi dalam seni merupakan proses pengungkapan perasaan melalui berbagai jenis dari seni rupa yang termasuk pada kerajinan menganyam. Victor Lowenfeld mengatakan bahwa self expresion. Yang berarti suatu pernyataan tentang isi jiwa (termasuk didalamnya adalah : pikiran, perasaan dan kehendak) dengan melalui caranya sendiri. Hal ini sangat diperlukan bagi perkembangan dirinya yang harmonis. Dengan melalui self expresion mempunyai tujuan agar dapat terbina ekspresinya yang tumbuh dari pribadinya sebagai peserta didik, bukan karena pengaruh dari orang lain. Orang lain dalam hal ini adalah guru berkewajiban memberikan motivasi. Bukan hanya dalam pembinaan kerajinan menganyam saja tapi berlaku untuk semua jenis seni rupa. Pembinaan ekspresi dapat anda lakukan melalui dua hal, sebagai berikut : 1. Memberikan stimulus yang berupa rangsangan kepada anak untuk mengaktifkan dalam pengungkapan perasaannya. Pemberian stimulus ini ada beberapa cara, diantaranya adalah : a. Pendekatan langsung pada objek yang dikerjakan. Untuk anak usia dini

pendekatan langsung merupakan cara yang paling efektif. Pada pokok kegiatan menganyam, anda dapat melakukannya dengan cara bekerja bersama-sama sambil anda ikut terlibat dengan anak memegang sambil membimbing anak dalam berkarya. b. Membangkitkan minat anak. Dari pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh anak, yaitu berkarya sambil bermain. Dengan melalui bermain kegiatan menganyam akan lebih mudah dan bersemangat sehingga akan mempermudah

tercapainya tujuan kegiatan pembelajaran kerajinan menganyam bagi anak usia dini. 2. Melatih keberanian secara spontanitas dan terampil menggunakan berbagai macam media sebagai sarana mengekspresikan perasaan yang dimilikinya. Untuk melatih keberanian anda lakukan sebagai berikut : a. Melalui ekspresi, dengan cara mencoba-coba, meniru atau memodifikasi karya yang sudah ada. Pada saat eksplorasi media ungkap anak akan menemukan beragam teknik dalam menggunakan alat tertentu, bahkan mereka sering kali dapat mengembangkan keterampilan yang lainnya. b. Melalui eksperimen. Penemuan hal-hal yang baru dapat ditemukan dalam proses mencoba tentang berbagai media ungkap. Dapat anda contohkan pada penggunaan media anyam dari daun pisang, karet atau kertas. B. PEMBINAAN KREATIVITAS KERAJINAN TENTANG MENGANYAM Semua orang/anak mempunyai bakat atau potensi dalam seni (seni rupa), walaupun beberapa potensinya tidak sama. Setiap orang mempunyai pengalaman estetis, imajinasi tentang keindahan. Proses kemampuan menunjukkan ini dapat kita sebut sebagai kreativitas. Kreativitas sangat erat hubungannya dengan fantasi atau daya khayal. Daya khayal yang dimiliki oleh setiap orang ini diperlukan dalam setiap penciptaan karya seni. Tanpa berlatih berkarya untuk mengungkapkan pengalaman, imajinasi, khayalan maka anak tidak akan mampu mengungkapkan pengalamannyasecara maksimal. Untuk melatih dalam pembinaan kreativitas kepada anak, salah satu contohnya adalah tugaskan kepada siswa anda untuk mencari berbagai kemungkinan bentuk-bentuk

trimatra dapi pembuatan anyaman; seperti kotak, bentuk burung, bola, hiasan-hiasan. Untuk mencapai anak menjadi terampil dan kreatif maka harus diarahkan oleh guru melalui pembinaan kreativitas.

C. PEMBINAAN SENSITIVITAS MELALUI KETERAMPILAN MENGANYAM Kepekaan anak dalam menerima stimulus atau rangsangan dari luar yang harus diserap melalui panca indra. Kepekaan ini kita namakan sensitivitas. Setiap anak memiliki kepekaan yang berbeda-beda. Ada yang tajam kepekaannya tetapi ada pula yang kepekaannya tidak tajam. Pendidikan kesenian adalah salah satu yang dapat mengembangkan kepekaan. Anak yang mempunyai pengalaman sensori yang luas maka anak akan memiliki rasa percaya diri dan sensitif. Pada saat anak mulai mampu mengenal apalagi mengasimilasi tentang perbedaan, mereka akan menambhakan detail dan model yang lebih banyak pada hasil kreasi seni mereka. Perkembangan progresif yang secara alami pada persepsi visual ini dapat diperkaya melalui stimulus sensori/indrawi dan dengan latihan perbaikan katerampilannya dalam mengamati. Yang perlu ditempuh dalam pembinaan sensitivitas anak melalui kegiatan pembelajaran kerajinan menganyam, di antaranya : 1. Perlihatkan oleh anda kepada anak beberapa anyaman yang sudah jadi baik bentuk anyaman datar maupun anyaman yang berbentuk tiga dimensi. Tugas anak adalah mengamati secara seksama mengenai macam-macam bentuk, warna, tekstur kemudian siswa akan menyerap yang akhirnya akan menimbulkan berbagai tanggapan dan perasaan. Hal seperti ini akan dapat melatih pengamatan secara menyeluruh. 2. Setelah anak mengamati objek karya anyaman maka dilanjutkan mengamati susunannya yang diteruskan pula untuk menganalisis kondisi karakter objek. Selanjutnya anak diminta untuk mengungkapkan kepada gurunya tentang hasil

pengamatannya apa tanggapannya mengenai pengamatan terhadap susunan anyaman (teknik anyaman tersebut) hadapkan langsung dengan meraba objek. 3. Meraba sambil mengamati karya anyam atau media bahan untuk dirasakan, guru mengetahui karakter tekstur mengenai media daun, iratan bamboo, guntingan kertas, guntingan karet, janur dan lain sebagainya.

D. PRAKTIK KERAJINAN ANYAM PADA ANAK USIA DINI Kerajinan menganyam dapat dikatakan berhasil apabila anak dapat menghasilkan karya anyaman. Dalam keterampilan menganyam meliputi beberapa macam teknik (telah dijelaskan kegiatan belajar sebelumnya) dalam berkarya dan penggunaan media ungkapnya. Keterampilan dalam menggunakan alat (menggunting kertas, menggunting karet, dan lain-lain) sangat dibutuhkan disamping mempermudah dan memperlancar, kegiatan ini juga merupakan keterampilan motorik yang tidak kalah penting manfaatnya bagi perkembangan anak. Derajat kesulitan dalam mempraktikan kerajinan anyam pada siswa anda hendaknya memulai dari tingkatan yang paling rendah menurut kemampuan anak. Anda memberikan contoh denag cara menuntun proses, urutan berkarya yang kemudian diikuti oleh anak denagn cara satu persatu, kegiatan ini sebaiknya dilakukan oleh dua guru, yaitu satu guru memperagakan satunya lagi menuntun sambil memeriksa satu persatu. Dibawah ini akan memberikan cintoh beberapa cara menganyam : 1. Anyaman sasag Anyaman ini adalah teknik susup menyusup antara pakan dan lungsi dengan langkah satu-satu. 2. Anyaman bervariasi polos Anyaman ini dengan teknik susup menyusup antara pakan dan lungsi, tetapi berselang dua-dua. Artinya lungsi di angkat dua dan di tinggal dua begitu seterusnya kearah samping. Untuk kegiatan pembelajaran menganyam pada anak usia dini agar lebih aman anda dapat menggunakan media bahan : daun pisang yang telah disobek kecil-kecil selebar kurang lebih 1cm, janur yang di irat menjadi kecil-kecil yang lebarnya kira-kira 1cm, kertas yang digunting mamanjang yang lebarnya kira-kira 1cm, lembaran karet yang kemudian

dipotong-potong memanjang yang lebarnya kira-kira 1cm.

Anda mungkin juga menyukai