Anda di halaman 1dari 14

2

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pertumbuhan dan perkembangan toddler Anak usia toddler ( 1 3 tahun ) mempunyai sistem control tubuh yang mulai membaik,hampir setiap organ mengalami maturitas maksimal.Pengalaman dan perilaku mereka mulai dipengaruhi oleh lingkungandiluar keluarga terdekat,mereka mulai berinteraksi dengan teman,mengembangkan perilaku atau moral secara simbolis,kemampuan berbahasa yang minimal.Sebagai sumber pelayanan kesehatan ,perawat berkepentingan untuk mengetahui konsep tumbuh kembang anak usia toddler guna memberikan asuhan keperawatan anak dengan optimal. Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu,yaitu secara bertahap,berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif,psikososial maupun spiritual. Anak usia toddler memiliki karakteristik tersendiri dalam berbagai ranah pertumbuhan dan perkembangannya. ( Supartini, 2000)

1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik A. Prameter umum. 1. Peningkatan ukuran tubuh yang terjadi secara bertahap bukan secara linier yang menunjukkan karakteristik percepatan atau perlambatan pertumbuhan pada masa toddler. 1) Tinggi badan a) Rada rata pada usia ini bertambah tinggi sekitar 7,5 cm per tahaun b) Rata-rata tinggi toddler usia tahun sekitar 8,6 cm. tinggi badan pada usia 2 tahun adalah setengah dari tinggi deasa yang diharapkan. 2) Berat badan a) Rata-rata mbuhan berat badan toddler adalah 1.8- 2,7 kg per tahun

b) Rata-rata berat badan todler usia 2 tahun adalah 12,3 kg. c) Pada usia 2.5 tahun berat badan todler mencapai empat kali berat lahir. 3) Longkar kepala a) Pada usia 1 samapi 2 tahun, ukuran LK sama denan linkar dada. b) Total laju peningkatan LK pada tahun kedua adala 2,5 c. kemudian berkurang menjadi 1,25 cm per tahun samapi usia 5 tahun. 2. Karekteristk todler dengan penonjolan abdomen adalah akibat otot-otot abdomen yang kurang berkembang 3. Kaki yang melengkung biasanya menetap selama todler karena otot kaki harus menahan berat badan tubuh relative lebih besar.

B. Nutrisi 1. Kebutuhan nutrisi a) Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis sehingga kebutuhan todler terhadap kalori, protein dan cairan menurun b) Kebutuhan kalori adalah 102 kkal/kg/hari c) Kebutuhan protein adalah 1,2 g/kg/hari d) Susu harus dibatasi tidak boleh lebih dari sekitar 1 liter setiap hari untuk menjamin asupan makanan yang kaya zat besi. Pemeriksaan hematokrik harus dilakukan untuk skrining anemia. 2. Pilihan dan pola makan a) Pada usia 12 bulan, kebanyakan todler makan- makanan keluarga. b) Pada usia 18 bulan, sebagian besat todler mengalami anoreksia fisiologis dan menjadi pemilihan dalam hal makanan, menginginkan suatu makanan,

menginginkan makanan seperti roti lapais mentega kajang dan jeli , untu beberapa periode. c) Todler memilih makanan sediri dan lebih menyukai makan dalam porsi kecil makanan yang enak atau makanan yang mengndang selera.

d) Tpdler lebih menyukai satu jenis makanan dalam piring dari pada makana yan dicampur berbagai macam makanan ditawarkan tapi makanan yang sama harus sering diberikan sehingga todler dapat mengenal jenis makan tersebut. e) Orang tua harus menanjurkan penggunaan peralatan makan, tetapi menyadari todler lebih menyukai menggunakan tangan 3. Pendidikan anak dan keluarga a) Pemberiaan kidupan bergizi yang sering dapat menggantikan makan utama, namun ingatkan orang tua untuk tidak menawarkan kudupan satu jam sebelum waktu makan untuk menghindari menurunnya afsu makan todler. b) Todler beresiko mengalami aspirasi sejmlah makanan yang kecil seperti kacang. c) Ingatkan orang tua untk tdak mengunakan makanan sebagai p[enghargaan atau hukuman.

C. Pola tidur 1. Total kebuthan tidur menurun selama tahun kedua sampai rata- rata 12 jam perhari 2. Kebanyakan todler tidur siang satu kali9 sehari sampai akhir tahun kedua dan ketiga 3. Masal tdur umum terjadi dan dapat dsebabkan rasa takut berpisah 4. Ritual waktu tidur dan objek transisi yang melambangkan rasa aman, seperti selimut atau seperangkat mainan, akan sangat membantu

D. Kesehatan gigi 1. Jumlah ggi prmer 20 gigi desidual, lengkap ketika mencapai umur 2,5 tahun 2. Kunjungan ke dokter gigi petama kali harus dilakukan sebelum usia todler 2,3 tahun. 3. Orangtua harus membersikan gigi todler dengan sikat gigi lembut dan air dan kemudian sela-sela gigi dengan benan halus 4. Todler memerlukan suplemen fluoride jika sumber air mata airnya mengandun fluoride. 5. Diet harus rendah makanan yang bersifat kariogenik. Misalnya gula pasir, yang dapat menungkatkan timulnya karies gigi.

E. Eliminasi 1. Karekteristik feses berubah sesuai dengan jenis makanan yang ditambahkan dalam diet. Pengeluaran urin rata-rata selama masa anak adala 500 sampa 100mL/ hari. 2. Pengeluaran urin ratarata selama asa anak adalah 5oo sampai 100mL/ hari .

2. Perkembangan motorik a. Motorik kasar Keterampulan motorik utama nasa todler adalah lokomotor: 1. Todler berjalan tanpa bantuan pada usia 15 bulan. 2. Todler berjalan menarik tangga dengan berpegangan ada satu tangan saat usia 18 bulan, 3. Todler bejalan menaiki dan menurungi tangga dengan satu langkah pada usia 24 bulan. 4. Todler melompati dengan dua kaki pada usia 3 bulan.

b. Motorik halus 1. Todler membangun menara dua blok dan mencoret coret secara spontan pada usia 15 bulan. 2. Todler membangun menara tga sampai empat blok pada usia 18 bulan. 3. Todler meniru coretan ventrikel pada 24 bulan 4. Todler membangun menara delpan blok dan meniru tanda silang pada umur 3 bulan.

3. Perkembangan Psikososial a. Tinjauan Erikson 1. Erikson member istilah krisis psikolososial yang dihadapi todleer antara usia 1 dan 3 tahun sebagai otonomi versus rasa malu dan ragu ragu a) Tema psikologi tahap ini adalah untuk memegang untuk melepaskan b) Todler telah mengembangkan rasa percaya dan siap menyerahkan

ketergantunngannya untuk membangun perkembangan kemampuan pertamanya

dalm mengendalkan dan otonomi.orang tua yang mendorong todler melakukan hal tersebut akan mengembangkan kemendirian todler. c) Todler terdapat pengembangan rasa malu dan ragu jika orang tua memberikan todler bergantung pada orang tua di area yan seharusnya todler mencoba keterampilan barunya atau membuat todler merasa tidak mampu saat mencoba keterampilan. 2. Todler mulai menguasai keterampilan social a) Individualisasai ( membedakan diri dari oran lain b) Berpisah dari orang tua c) Pengendalian seluruh fgsi tubuh d) Komunikasi dengan kata kata e) Prilaku yang diterima secara social 1) Todler mulai belajar membawa prlakunya memiliki efek yang dapat diperkirakan dan dipercaya kepada orang lain 2) Todler belajar menunggu lebih lama untuk memenuhi kebutuhannya f) Interaksi egosentris dengan orang lain Todler tidak dapat menguasai beberapa keterampilan interaktif anak mencapai masa remaja ketika ia menjumpai kembali tugas yang tidak terselesaikan terkait dengan periode perkembangan awal. Erokson merujuk hal ini sebagai moratorium psikososial 3. Todler sering menggunakan kata tidak bahkan ketika bermaksud ya, untuk mengunggapkan kebebasan atau prilaku negativistik. 4. Todler sering terus menerusmencari benda familier yang melambangkan rasa aman, seperti selimut, selama waktu stress dan perasaan tidak menentu.

b. Rasa takut 1. Rasa takut umum pada todler antara lain: a. Kehilanganpa orang tua atau dikenal sebagai ansietas perpisahan b. Ansietas terhadap orang asing c. Suara suara yang keras d. Pergi tidur

e. Bnatang besar 2. Dukungan emosional, kenyamanan dan penjelasan sederhana yang dapa menghalau rasa takut todler.

c. Sosialisasi 1. Ritualisme, negativism dan kemandirian mendominasi interaksi pada todler 2. Ansietas perpisahan memuncak saat todler mulai membedakan dirinya dari orang terdekat. Objek transisi adalah enting, terutama selaa periode terpisa, seperti tidur siang 3. Todler dapat menggunakan tantrum untuk menunjukka kemandiriannya. Cara terbaik mengasuh menghadapi mereka adalah dengan cara membiarkan atau mengabaikan mereka 4. Negativisme juga merupakan hal yang umum. Cara terbaik untuk menurunkan jumlah kata tidak yaitu dengan menurunkan jumlah pertanyaan yang mengarah pada jawaban tidak

d. Bermain dan mainan 1. Todler terlibat pada permainan parallel, yaitu bermain berdampingan, tetapi tidak bermain dengan yang lain. Meniru adalah salah satu bentuk permianan ang paling umum. 2. Rentang perhatian yang pendek menyebabkan todler sering mengganti mainan. a) Tujuan mainan pada masa todler adalah intuk meningkatkan keterampilan lokmotor atu mainan yang ditarik dan didorong. Untuk meningkatkan imitasi, perkembangan bahasa, dan keterampilan motorik kasar dan halus. b) Mainan harus aman ( tidak mempunyai bagian yang dapat terlepas atau kecil). Contohcontoh maianan yang aman dan sesuai pada todler adalah: Boneka dan permainan peralatan rumah tangga Telepon mainan dan buku pakaian Mainan kuda goyang dan mobil mainan yang dapat dikedarain, cat tangan, bermain dengan tanah liat, permainan puccel, ukuran besar plastic dari kayu dan blok blok besar.

e. Disiplin 1. Kebebasan yang tidak dibaasi erupakan ancanan untuk keamanan todler meskipun membatasi todler dalam mencoba prilakunya. 2. Tindakan disiplin seharusna yaitu konsisten, segera setelah kesalahan dilakukan, di5rencanakan terlebih dahulu serta berorientasi pada prilaku bukan anak. Pribadi tidak di depan umum dan tidak menyebabkan todler malu . 3. Timeouts merupakan tindakan disiplin yang efektif. Orangtua harus mengajak todler pergi kekeluar ke lingkungan yan aman dan nyaman tanpa stimulasi . Durasi sebaiknya 1 menit per tahun usia anak. Orang tua dapat menggunakan alat penghitung waktu yang bersuara untuk memantau durasi.

4. Perkembangan psikoseksual a. Tinjauan Freud 1. Perkembangan tahap anal dimulai dari usia 8 bulan sampai 4 tahun 2. Zona erogenous terdiri dari anus da bokong dan aktivitas seksual berpusat pada pebuangan dan penambahan tubuh a. Focus todler bergantian dari oral ke anal, dengan penekanan ada pengendalian defekasi saat ia mencapai pengendalian neuromuscular terhadap sfingter anal. b. Todler mengalami kepuasan dan frustasi saat ia menahan dan mengeluarkan, memasukkan, dan melepaskan. c. Konflik antara menahan dan melepaskan secara bertahap diselesaikan sering dengan kemajuan latihan defekasi, penyelesian terjadi saat kemampuan mengendalikan benarbenar terbentuk. b. Menifestasi 1. Seksualitas mulai berkembang. a. Masturbasi dapat terjadi akibat dari eksplorasi tubuh. b. Mempelajari katakata dapat dikaitkan dengan anatomi dan eliminasi c. Perbedaan jenis kelamin menjdi jelas 2. Toilet training adalah tugas utama todler a. Todler sebelumusia 18 sampai 24 blan biasanya belum siap (penyuluhan anak dan keluarga. 3 sampai 1

b. Latihan defekasi dilakukan sebelum melatih buang air kecil. Latihan buang air kecil yang tuntas pada malam hari biasanya tidak terjadi sampai usia 4 atau 5 tahun c. Tempat pembuangan misalnya pispot dan WC harus menawarkan keamanan kaki anakharus mencapai lantai untuk defekasi.

5. Perkembangan kognitif a. Tinjauan atau piaget 1. Tahap seneorimotorik. Tahap ini berlangsung antara usia 12 dan 24 bulan dan melebihi dua subtahap. a) Subtahap satu usia 12 sampai 18 bulan, reaksi sirkular tersier melibatkan eksperimen trial and error dan eksplorasi atif yang terus menerus. Tahap ini salng melengkapi dengan subtahap 5 pada masa bayi. b) Subtahap 2 pada usia 18 sampai 24 bulan. Muncul kombinasi mental memungkinkan todler untuk melengkapi pemahaman makna yang baru dalam menyelesaikan tugas. 2. Subtahap prakonseptual pada fase praoperasional.dalam tahap ini mulai dari usia 2 dan 4 tahun, todler mengunakan pikiran representative untuk meningkatkan kembali masa lampau, menampilkan masa kini dan mengantisipasi masa depan. Selama fase ini anak yaitu : a. Membuat konsep konsep yang tidak selengkap atau tidak selogis konsep orang dewasa b. Membuat klasifikasi sederhana c. Menghubungkan satu kejadian dengan kejadian yang terjadi secara simultan atau penalaran yang bersifat transduktif d. Menun jukkan pemikiran egosentris.

6. Bahasa Karekteristik perkembangan yang palingnmengejutkan selama masa kanak kanak awal adalah meningkatnya pemahaman. Meskipun jumlah kata yang dikuasai dari sekitar 4 pada usia 1 than menjadi sekitar 3OO pada usia 2 tahun perlu dicatat, kemampuan untuk

10

memahami dan mengerti percakapan jauh lebih besar dibandingkan jumlah kata yang dapat diucapkan anak. Ini terjadi terutam pada keluarga yang menggunakan dua bahasa , yang perbendarahaan katanya bias terlambat dikuasai tetapi kedua bahasa dapat dipahami dengan tepat ( chipcco,1998) Pada usia 1 tahun anak menggunakan kalimat atau fase satu kata. Kata atas bias berarti angkat saya ke atas atau lihat ke atas. Bagi anak sebuah kata bias menyampaikan sebuah kalimat, tetapi bagi orang lain kata tersebut bias berarti bayak maknanya atau tidak bermakna sama sekali. Pada usia ini sekitar 25 % vokalisasi sudah mengandung makna intelegensi. Pada usia 2 tahun anak telah menggunakan kalimat yang terdiri ataqs banyak kata dengan mengikuti dua atau tiga kata yang bersamaan, seperti frase mama pergi da dah atau semua pergi, dan sekitar 65% percakapan dapat dipahami.

7. Prilaku Personal - sosial Salah satu aspek perkembangan yang paling dramatis pada todler adalah interaksi personal social. Orang tua sering kali bertanya Tanya mengapa bayi mereka yang tadinya mudah diatur, penurut, manis telah berubah menjadi tiran kecil yang angkuh, berkemauan kuat, dan mudah marah. Selain itu tiran yang sangat nakal berusia dua tahun dapat kembali dan tidak disangka sangka menjadi anak manis lagi. Semua adalah bagian dari tumbuh dan terbukti pada area seperti berpakian , makan , bermain dan menentapka control diri. Todler sedang menegmbangkan keterampilan kemandirian, yang terlihat jelas di semua wilayah perilaku. Pada usia 15 bulan anak makan sendiri, dapat minum sendiri dalam cangkir berpenutup, dan mengunakan sendok dengan sedikit tumpahan . pada 24 bulan mereka dapat menggunakan sendok dengan baik dan pada 36 bulan mereka dapat menggunakan garpu. Antara usia 2 dan 3 tahun mereka dapat makan bersama dengan keluarga dan suka membantu pekerjaan rumah seperti merapikan meja dan memindahkan barang pecah belah dari tempat cuci piring, tetapi mereka belum menguasai cara makan yang baik dan belum bias duduk tenang sepanjang waktu bersama keluarga. Dalam berpakain todler juga memperlihatkan kemandirian. Anak usia 15 bulan dapat membantu mengeluarkan lengan atau kakinya dari dalam pakain dan melepaskan sepatunya dan kaus kakinya. Anak usia 18 bulan dapat melepaskan sarung tangan , membantu menggunakan baju kaus dan mampu membka resleting. Pada usia 2 tahun todler mampu

11

mempuka hamper semua aksesoris pakain dan mengenakkan kaus kai , sepatu, dan celana tampa memerhatikan sisi kanan atau kiri dan depan atau belakang. Bantuan mash

diperlukan untuk mengancing pakian.

8. Perekmbangan spiritual Todler hanya memiliki ide yang samar tentang tuhan dan perjalajaran agama karena proses koknitif mereka yang masih belum matang. Namun. Rutinitas seperti mengucapkan doa sebelum makan dan sebelum tidur bias sangat penting menenenangkan. Mendekati masa todler, ketika anak mengunakan pikiran praoperasional, pemahaman mereka tentanng tuhan telah menalami kemajuan . ajaran agam seperti penghargaan akan hukuman seperti surge atau neraka, dan perkembangan moral. Dapat mempengaruhi prilaku anak.

9. Perkembangan moral ( kohiberg ) Todler biasanya berada dalam subtahap pertama yaitu tahap prokonvensional, yang berorientasi pada hokum dan kepatuhan. Penilaian todler didasarkan pada prilaku untuk menghindari hukuman atau mendapat penghargaan. Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral todler. Hukuman fisik dan menahan hak anak cenderung memberikan todler pandangan yang negative mengenai moral. Menahan cinta dan kasih saying sebagai bentuk hukuman menimbilkan perasaan bersalah. Tindakan disiplin yang tepat termasuk memberikan penjelasan mengapa perilaku tertentu tidak dapat diterima, memuji tindakan yang benar, dan menggunakan distraksi untuk mencegah prilaku yang tidak dapat diterima.

B. Koping terhadap kekawatiran yerhaap pertumbuhan dan perkembangan normal 1. Toilet training Salah satu tugas mayor todler adalah toilet training. Control volume sfingter anal dan uretra terkadang tercapai setelah anak berjalan, mungkin antara usia 18 bulan dan 24 bulan. diperluakn factor psikologis kompleksnuntuk kesiapan. Anak hars mampu mengenali urgensi untuk mengeluarkan dan menahan eliminasi serta mampu

12

mengomunikasikan sensasi ini kepada orang tua.selain itu mungkin ada beberapa motivasi yang penting untuk memuaskan orang tua dengan menahan, dari pada memuaskan diri dengan mengeluarkan eliminasi. Kesiapan fisiologis belum lengkap sampai anak berusia 18 sampai 24 bulan. Pada waktu itu anak telah menguasai mayoritas keterampiran motorik kasar yan penting mampu berkomunikasi dengan pintar , jarang mengalami konflik dengan negativism dan pernyataan diri dan menyadari kemampuan untuk mengontrol tubuh dan memeuaskan orang tua. Salah satu tanggung jawab terpenting perawat adalah membantu orang tua mengidentifikasi tanda kesiapan pada anak mereka. Latihan defekasi biasanya selesai sebelum latihan berkemih karena latihan defekasi lebih teatur dan lebih mudah diramalkan.Sensasi depekasi lebih kuat dari pada berkemih dan dapat menarik perhatian anak. Latihan berkemih di,alam hari belum bias dselesaikan samapi usia 4 atau 5 tahun, dan bahkan penyelesaian latihan yang lebih dari usia tersebut masih normal, setiap selesai latihan berkemih orang tua harus member pujian pada anak.. ( luxem dan cristophersens.

2. Persaingan sibling Persaingan sibling adalah kecemburuan dan ketidaksukaan anak alamiah terhadap ana baru dalam keluarga. Kedatangan bayi baru merupaka krisis bahkan bagi beberapa todler tetepi perubahn yang ditimbulkan oleh tanbahan sibling ini, terutama perpisahan dengan ibu selama kelahiran. Orang tua sekarang membagi cinta dan perhatiannya dengan orang lan, rutinitas yang biasa menjadi tergangu, dan todler dapat kehilangan tempat tidur, semua terjadi pada saat todler mengira bahwa mereka telah mengontrol dunianya. Persaingan sibling cenderung paling menonjol pada anak pertama, dan mengalami kehilangan perhatian tunggal dari orang tua (dethronement. Dethoronement tampaknya juga sulit dalami oleh anak kecil terutama dalam hal interaksi. Kehadiran sibling yang baru dirmah memuat stress sehingga tambah strss, bagi todler harus di hibdari misalnya, memindahkan tempat tidur ke tempat yang biasa atau ruang yang berbeda jauh sebelum kelahiran bayi. Biasanya anak menunjukkan kecemburuannya sangat komplek, beberapa anak akan terangterangan memukul bayi,

13

mendorong bayi dari ibu, atau menarik botol bayi dari pangkuan ibu.karena itu bayi harus dilindungi dengan pengawasan orang tua terhadap interaksi antara sibling. 3. Temper tantrum Todler bias menegaskan kemandirian mereka dengan menolak semua disiplin secara keras. Mereka berbaring dilantai, menendang kaki mereka dan berteriak sekeras kerasny. Ada beberapa anak yang telah mempelajari efektifitas menahan nafas samapai orang tua member keinginan kerasnya. Meskipun menahan nafas biasa membuat pinsa, akibat kekurangan oksigen, timbunan karbondioksida akan menstimulasi pusat kontrolpernafasan sehingga tidak membahayakan secara fisik. Pendekatan yang terbaik untuk menghilangkan prilaku mencari perhataian tersebut adalah dengan mengacukkannya, selama prilaku tersebut tidak mencederai anak.seperti membenturkan kepala anak ke lantai secara kasar, namun orang tua harus berada didekatnya. Ketika kemarahan telah hilangn anak perlu merasa sedikit control dan aman, saat ini mainan dan aktivitas lain dapat menggantikan permintaan yang tidak terpenuhi. Temper tantrum dapat dihindari dengan memberikan peringatan yang tegas pada anak terhadap suatu permintaan.

4. Negativisme Salah satu aspek yang paling sulit dalam mengatur anak pada kelompok usia ini adalah respon mereka yang selalu mengatakan tidak terhadap setiap permintaan. Negativism bukanlah suatu ekpresi keras kepala atau prilaku kurang ajar, melainkan pertanyaa tegas akan kebutuhan mengontrol diri. Sebuah metode dalam menghadapi negativism adalah mengurangi kesempatan untuk menjawab tidak. Dalam upaya menggunakan control diri , anak suka membuat pilihan. Apabila dihadapi dengan pilihan yang tepat seperti kamu boleh memilih riti isi slai kacang dan jeli atau sup mie ayam untuk makan siangmereka cenderung memilih salah satu pilihan dari padamengatakan tidak. Namum jika respon negative, orang tua harus membuat pilihan unyuk anaknya.

14

5. Regresi Kembalinya pola ungsi seseorang saat ini ke tingkat prilaku sebelumnya dinamakan regresi. Regresi biasanya terjadi pada saat tidak nyaman atau stress ketika seseorang berupaya menghemat energy psisikis dngan kembalinya prilaku kepola yang dilalui dengan sukses pada tahap perkembangan yamg lebih awal. Regresi sering terjadi pada todler, karena hamper setiap tambahan stres dapat mengganggu kemampuan mereka untuk menguasai tugas perkembangan terbaru setiap ancaman terhadap autonomi todler, seperti penyakit, hospitalisasi, perpisahan atau penyusaia terhadap sibling, menunjukkan kebutuhan untuk kembali kebentuk yang awal, seperti semakin meningkatnya ketergantugan , menolak menggunakan botol susu, kursi dorong atau tempat tidur bayi dan kehlilangan keterampilan motorik, bahasa, social, dan kognitif ang baru dikuasai. Apabila regrsi terjadi pendekatan terbaik adalah mengacunya sementara menguji pola prilaku benar yang suda ada. Regresi adalah cara anak mengatakan Aku tidak dapat mengatasi stress pada saai ini dan menyempurnakan keterampilan ini dengan baik, tetapi aku akan dapat menghadapinta juka kesabaran dan pengertian. Karena alas an ini , dianjurka untuk tidak berupaya membuka area membelajaran baru ketika krisis tambahan terjadi atau diperkirakan terjadi, seperti memulai toilet training segera sebelum sibling lahir atau mengupayakan area area pembelajaran yang baru selama periode hospitalisasi yang singkat.

15

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN Pertumbuhan ditandai dengan perubahan ukuran bagian badan anak, yaitu dari kecil menjadi besar. Sedangkan perkembangan ditandai oleh perubahan kemampuan, yaitu dari pengetahuan yang terbatas pada waktu lahir menjadi kaya akan kemampuan, seperti berjalan, berlari, tersenyum, berbicara, belajar, dan bergaul di kemudian hari. Didalam mempelajari proses perkembangan manusia dengan tugas-tugas

perkembangannya kita harus memahami dengan baik istilah seperti ; belajar dan kematangan. Belajar adalah adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh dengan latihan atas dasar kematangan dari orang yang sedang belajar itu. Dan kematangan adalah kelengkapan dari pertumbuhan dan perkembangan fungsi-fungsi badan dan mental sehingga seseorang dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Anak usia toddler merupakan usia emas karena perkembangan anak usia toddler ini yaitu usia 1-3 tahun mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat. Sehingga apabila di usia toddler ini mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan maka berpengaruh besar pada kehidupan anak pada selanjutnya. Salah satu tugas besar pada anak usia toddler ini adalah pelatihan toilet training.

Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu,yaitu secara bertahap,berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif,psikososial maupun spiritual. Anak usia toddler memiliki karakteristik tersendiri dalam berbagai ranah pertumbuhan dan perkembangannya.

B. SARAN Dengan adanya makalah ini penulis berharap pembaca lebih memahami tentang konsep tumbuh kembang Toddler dan memahami permasalahan yang terjadi pada masa perkembangan Toddler.

Anda mungkin juga menyukai