Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR

DISUSUN OLEH :

Nama NIM

: Jefri marianus Boboy : 10/13651/BP

Kelas/ Kel : ETF/ III Acara Co Ass : V. Penentuan Kadar Minyak/Lemak : Chandra Iwantono

MANAJEMEN PRODUKSI KELAPA SAWIT FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA 2010

I. ACARA II. TUJUAN

: V. Penentuan Kadar Minyak/Lemak :

- Untuk mengetahui persentase kadar lemak atau minyak - Untuk mengetahui kadar lemak pada tankos

III. DASAR TEORI Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid , yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter (C2H5OC2H5),Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya, lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut. Bahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan zat terlarut . Tetapi polaritas bahan dapat berubah karenaadanya proses kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada dalamkeadaan terionisasi dan menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat dinetralkan kembali dengan menambahkan asam sulfat encer (10 N) sehingga kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan pelarut non-polar. Lemak dan minyak merupakan senyawa trigliserida atau triasgliserol, yang berarti triester dari gliserol . Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asammkarboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.Lemak dan minyak sering kali diberi nama derivat asam-asam lemaknya, yaitu dengan cara menggantikan akhiran at pada asam lemak dengan akhiran in ,misalnya, tristearat dari gliserol diberi nama tristearin, tripalmitat dari gliserol diberi nama tripalmitin. Selain itu , lemak dan minyak juga diberi nama dengan cara yang biasa dipakai untuk penamaan suatu ester, misalnya, triestearat dari gliserol disebut gliseril tristearat, tripalmitat dari gliserol disebut gliseril tripalmitat.

IV. ALAT DAN BAHAN 1. Alat : a. Timbangan Analitis b. Soklet c. Pemanas d. Water Bath e. Statif 2. Bahan a. TBS b. Petrolium Eter/etil ether 25 ml

V. CARA KERJA 1. Ditimbang 1 gram bahan bengan teliti dan dimasukkan ke dalam soklet 2. Dialirkan air pendingin melalui kondensor 3. Dipasang tabung ekstraksi pada alat distalasi soklet dengan pelarut eti eter selama 2 jam 4. Etil ether yang mengandung ekstrak lemak dan minyak dipindahkan ke dalam botol timbang yang bersih dan diketahui beratnya kemudian diuapkan dengan pemanas sampai agak pekat. 5. Dihitung kadar minyak/lemak dengan menggunakan rumus berikut : Kadar minyak =

VI. PEMBAHASAN Pada praktikum acara ini pertama yang dilakukan adalah pengenalan soklet, bagian-bagiannya dan cara kerjanya. Soklet terdiri dari tiga bagian yaitu kondensor, tabung distalasi dan tabung ekstraksi. Soklet adalah yang digunakan untuk memisahkan minyak dari tandan atau serat brondolan kelapa sawit yang dialiri dengan petroleium eter. Sisitematika kerja soklet sebenarnya mengurai tentang sistem kerja dari 3 bagian utama soklet yaitu : kondensor, tabung distilasi dan tabung ekstraksi. Fungsi dari ketiganya dijelaskan sebagia berikut : Kondensor digunakan sebagai pendingin, tabung distalasi berfungsi untuk meletakkan bahan dan tempat pemisahan minyak. Sedangkan tabung ekstraksi berfungsi untuk menampung hasil ekstraksi (minyak yang dipisah). Sistem kerjanya adalah ketika TBS diletakkan ke dalam tabung distalasi. Lalu dipanaskan (pada saat dipanaskan, dalam tabung ekstraksi telah diisi petrolium eter ). Ketika pemanasan berlangsung, petrolium eter akan menguap. Uepannya mengarah ke atas menuju kondensor. Di kondensor uapan eter itu akan mengalami pendinginan menjadi uap air. Beberapa saat kemudian uap air tersebut turun kembali mengenai bahan (TBS) yang ada pada tabung distalasi, dan kandungan minyaknya secara otomatis juga ikut turun ke tabung ekstraksi. Reaksi ini terus berlangsung berulang-ulang kali hingga mencapai volume minyak tertentu. Tahap akhir yang dilakukan adalah tabung distalasi dan kondensor dilepas dari rangkaian soklet. Jadi, yang tersisa adalah tabung ekstraksi yang berisi campuran minyak dan eter. Yang dicari dalam praktikum ini adalah minyak saja tanpa adanya campuran apapun. Jadi, petrolium eternya harus dipisahkan. Caranya adalah dengan memanaskan lagi campuran minyak dan eter yang ada di dalam tabung ekstraksi. Kita dapat mengindikasikan bahwa campuran minyaknya sudah murni tanpa adanya campuran eter dengan cara menggoyangkan tabung ekstraksi pada saat pemanasan. Jika minyak yang ada di dalamnya sudah kental, itu tandanya

petrolium eternya sudah habis menguap. Petrolium eter sifatnya mudah menguap karena itu, dengan pemanasan saja sudah dapat dipisahkan dari minyak. Penentuan kadar lemak/minyak ini sangat penting karena saat ini mutu/kualitas minyak adalah aspek utama yang paling diperhatikan. Reaksi penentuan kadar minyak dengan menggunakan soklet dapat di lihat pada gambar berikut :

a. Kondensor

b. Tabung estilasi

c. Tabung Ekstraksi

Gambar : Soklet Dari percobaan yang dilakukan diketahui banyaknya/jumlah sampel = 1 gram dan jumlah minyak hasil ekstraksi adalah sebanyak 0,7 gram, dari data yang telah diketahui tersebut, dapat dihitung kadar minyak dari sample tersebut. Perhitungannya adalah sebagai berikut : Kadar minyak =

= 0,7 gram 100 % 1 gram = 70 %. Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dikatakan bahwa samplenya baik dan berkualitas karena kadar minyaknya 70%, angka ini cukup baik karena hampir mendekati angka maksimumnya yaitu 100 %.

VII. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan atas kegiatan yang dilakukan di laboratorium, maka dapat disimpulkana bahwa : 1. Soklet merupakan alat sederhana yang digunakan untuk menentukan kadar minyak/lemak yang terdiri dari tiga bagian yaitu : kondensor, tabung distalasi dan tabung ekstraksi. 2. Kondensor berfungsi sebagai pendingin, tabung distalasi untuk meletakkan bahan dan tempat pemisahan minyak dan tabung ekstraksi berfungsi untuk menampung hasil. 3. Etil eter adalah zat yang digunakan sebagai pelarut karena sifatnya yang dapat menguap apabila dipanaskan sehingga memudahkan dalam

penyaringan. 4. Suatu sampel sudah dikatakan tidak mengandung minyak apabila telah berubah warna menjadi warna putih dan kering. 5. Pada saat pemanasan untuk menghilangkan etil eter, dikatakan bersih

apabila tidak lagi tercium bauh wangi dari etil eter tersebut. 6. Hasil perhitungan kadar minyak = 70% dari berat sampel sebesar 1gram. Hasil ini cukup baik karena kadarnya lumayan tinggi.

Yogyakarta, Desember 2010 Mengetahui, Co. Assisten Praktikan

( Chandra Iwantono)

(Jefri marianus Boboy)

Anda mungkin juga menyukai