Anda di halaman 1dari 10

I.

PENDAHULUAN Sebelum ini telah diketahui mengenai tahap pemrograman,

penganggaran, dan pengendalian tugas dalam sistem pengendalian manajemen sebuah perusahaan, agar dapat mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien. Tahap terakhir dalam proses pengendalian manajemen adalah melaporkan hasil kerja atau pelaporan. Pelaporan bertujuan untuk dapat memantau hasil kerja pertanggungjawaban. Dalam laporan harus ditunjukkan hasil kerja pusat pertanggungjawaban beserta anggarannya, sehingga dapat diketahui penyimpangan terhadap anggran. Agar lebih bermanfaat, laporan tersebut juga harus disertai dengan analisis tentang penyebab timbulnya penyimpangan yang disebut analisis laporan kinerja. Analisis laporan kinerja merupakan alat untuk menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban yaitu dengan membandingkan antara realisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis laporan kinerja tersebut adalah analisis varians (selisih). Analisis varians (selisih) adalah suatu proses sistematis untuk mengidentifikasi, melapor dan menjelaskan varians (selisih) atau penyimpangan hasil yang sesungguhnya dari hasil yang diharapkan atau dianggarkan. Analisis ini dapat digunakan manajemen untuk mengukur prestasi, memperbaiki efisiensi, dan memberi perlakuan tertentu (misalnya, sanksi atau penghargaan) terhadap fungsi yang bertanggungjawab. Selisih yang terjadi dapat berupa selisih menguntungkan (favorable variances) atau selisih tidak menguntungkan (unfavorable variances). Analisis varians (selisih) terdiri atas 2 (dua) macam, selisih pendapatan dan selisih biaya. A. Tujuan Adapun tujuan dari analisis varians (selisih), yakni: 1) Untuk memantau pusat pertanggungjawaban diperlukan sistem pelaporan. 2) Untuk memudahkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya. 3) Untuk memusatkan perhatian pada hal-hal yang relevan. 4) Mengidentifikasi penyebab dari varians (selisih) yang terjadi.

Sistem Pengendalian Manajemen 1

5) Memfokuskan perhatian manajemen pada bidang-bidang yang ditunjukkan oleh analisis selisih. Secara umum analisis laporan kinerja dengan menggunakan analisis varians (selisih) bertujuan untuk untuk menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban yaitu dengan membandingkan antara realisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga dapat diketahui jika terdapat penyimpangan. B. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam melakukan analisis varians (selisih) yang merupakan analisis laporan kinerja, yakni: 1) Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba. 2) Merinci seluruh varians (selisih) laba berdasarkan faktor-faktor kunci penyebab tersebut. 3) Fokus pada dampak laba dari varians (selisih) yang disebabkan oleh masing-masing faktor penyebab. 4) Menghitung pengaruh yang spesifik. 5) Menambah kompleksitas secara berurutan dan menghentikan proses apabila penambahan kompleksitas pada tingkatan tertentu tidak menambah kejelasan mengenai faktor-faktor yang mendasari selisih laba secara keseluruhan. Secara khusus analisis varians (selisih) difokuskan penyimpangan yang terjadi pada pendapatan dan biaya perusahaan. C. Definisi Analisis varians (selisih) adalah suatu proses sistematis untuk

mengidentifikasi, melapor dan menjelaskan varians atau penyimpangan hasil yang sesungguhnya dari hasil yang diharapkan atau dianggarkan II. TELAAH LITERATUR Menurut Tunggal (1995:201) analisis varians (selisih) adalah suatu proses sistematis untuk mengidentifikasi, melapor dan menjelaskan varians atas penyimpangan hasil yang sesungguhnya dari hasil yang diharapkan atau

Sistem Pengendalian Manajemen 2

dianggarkan. Sedangkan, menurut Mulyadi (2000:424) selisih (varians) adalah penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar. Analisis varians (selisih) terbagi menjadi 2 (dua), yakni: A. Selisih Pendapatan (Revenue Variance) Pada selisih pendapatan terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu: 1) Selisih Harga Penjualan 2) Selisih Volume 3) Selisih Campuran/Bauran Adapun analisis pendapatan lainnya, sebagai tambahan analisis, yakni: 1) Selisih Pangsa Pasar 2) Selisih Volume Industri B. Selisih Biaya (Expense Variance) Pada selisih biaya terbagi menjadi 4 (empat), yaitu: 1) Selisih Biaya Bahan Baku Penyebab dari terjadinya selisih biaya bahan baku, yakni: a. Selisih harga b. Selisih kuantita Dalam hal bahan baku yang digunakan lebih dari satu jenis, maka selisih biaya bahan baku dapat juga disebabkan oleh: a. Selisih komposisi b. Selisih keluaran 2) Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Selisih biaya tenaga kerja langsung dapat disebabkan oleh: a. Selisih efisiensi b. Selisih tarif upah Dalam hal jumlah keluaran menyimpang dari standar karena penggunaan komposisi bahan baku yang menyimpang, maka selisih biaya tenaga kerja langsung dapat juga disebabkan oleh selisih efisiensi karena keluaran. 3) Selisih Biaya Overhead Pabrik Selisih biaya overhead pabrik dapat disebabkan oleh:

Sistem Pengendalian Manajemen 3

a. Selisih anggaran b. Selisih kapasitas menganggur c. Selisih efisiensi d. Selisih keluaran (dalam hal jumlah keluaran menyimpang dari standar karena penyimpangan komposisi bahan baku). 4) Selisih Laba Bruto Penyebab penyimpangan laba bruto: a. Selisih penjualan (1) Selisih harga (2) Selisih volume b. Selisih HPP (1) Selisih HPP (2) Selisih volume c. Selisih laba (1) Selisih komposisi (2) Selisih volume III. PEMBAHASAN Analisis laporan kinerja merupakan alat untuk menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban yaitu dengan membandingkan antara realisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis laporan kinerja tersebut adalah analisis varians (selisih). Analisis varians (selisih) adalah

suatu proses sistematis untuk mengidentifikasi, melapor dan menjelaskan varians (selisih) atau penyimpangan hasil yang sesungguhnya dari hasil yang diharapkan atau dianggarkan. Analisis varians (selisih) terdiri atas 2 (dua) macam, selisih pendapatan dan selisih biaya. A. SELISIH PENDAPATAN (REVENUE VARIANCE) 1. Selisih Harga Jual Dapat dihitung dengan:
( )

Sistem Pengendalian Manajemen 4

2. Selisih Volume Dirumuskan:


( ( )

3. Selisih Campuran/Bauran Dirumuskan:


( ( )

Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan selisih campuran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam pangsa pasar dan jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri. Pada prinsipnya bahwa manajer unit bisnis bertanggung jawab atas pangsa pasar, tetapi karena sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi maka tidak bertanggung jawab atas volume industri. Sehingga analisis diperlukan. 1. Selisih Pangsa Pasar Selisih ini digunakan untuk memisahkan penetrasi pasar dari volume industri untuk selisih campuran (bauran) dan volume, Dirumuskan:
( )

2. Selisih Volume Industri Dirumuskan:


( )

B. SELISIH BIAYA 1. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku Penyimpangan biaya bahan baku dapat disebabkan karena 2 (dua) hal, yaitu: a. Selisih Harga Selisih harga adalah perbedaan antara harga yang direncanakan (dianggarkan) dengan harga sesungguhnya dari bahan baku yaang

Sistem Pengendalian Manajemen 5

dipakai. Selisih tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: (


Keterangan: ;

)
;

b. Selisih Kuantita Selisih kuantita adalah perbedaan antara kuantita pemakaian yang direncanakan (dianggar) dengan pemakaian bahan baku yang sesungguhnya. (
Keterangan:

Selisih )
;

tersebut

dapat

dihitung

dengan

menggunakan rumus berikut:

Dalam hal bahan baku yang digunakan lebih dari satu jenis, maka selisih, maka selisih biaya bahan baku dapat juga disebabkan oleh: a. Selisih Komposisi Selisih komposisi adalah selisih biaya yang disebabkan karena pemakaian bahan mentah ysng berbeda dari komposisi yang telah ditetapkan. b. Selisih Keluaran Adanya pengubahan komposisi dapat juga menyebakan jumlah keluaran menjadi berbeda dari jumlah keluaran standar.

Perbedaannya dengan jumlah keluaran standar dinamakan selisih keluaran. 2. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Selisih biaya tenaga kerja langsung dapat disebabkan oleh: a. Selisih Efisiensi Tenaga Kerja Langsung Selisih efisiensi tenaga kerja langsung adalah selisih antara waktu standar dengan waktu standar dengan waktu yang sesungguhnya. Selisih efisiensi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: ( )

Sistem Pengendalian Manajemen 6

Keterangan: ;

b. Selisih Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung Selisih tarif upah tenaga kerja langsung adalah selisih antara tarif standar dengan tarif yang sesungguhnya dibayarkan. Selisih tarif upah dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: (
Keterangan: ;

)
;

Dalam hal jumlah keluaran menyimpang dari standar karena penggunaaan komposisi bahan baku yang menyimpang, maka selisih biaya tenaga kerja dapat juga disebabkan oleh selisih efisiensi karena keluaran. 3. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik Dalam kaitannya dengan selisih biaya overhead pabrik dapat disebabkan oleh: a. Selisih Anggaran Selisih anggaran adalah selisih antara biaya overhead pabrik sesungguhnya bersangkutan. Dirumuskan: dengan anggaran untuk kapasitas yang

b. Selisih Kapasitas Menganggur Selisih kapasitas menganggur adalah kerugian yang timbul karena kapasitas normal tidak digunakan sepenuhnya. Kalau dinyatakan dalam rupiah, kapasitas yang menganggur teresbut harus dikalikan tarif biaya overhead pabrik tetap. Dirumuskan:
( )

Sistem Pengendalian Manajemen 7

c. Selisih Efisiensi Selisih efisiensi adalah selisih antara (jam overhead pabrik sesungguhnya dikalikan tarif tetap dan variabel) dengan (jam overhead pabrik menurut standar dikalikan tarif tetap dan variabel). d. Selisih Keluaran Selisih keluaran adalah selisih antara (jam overhead pabrik menurut standar untuk jumlah keluaran yang diharapkan dikalikan tarif tetap dan variabel) dengan (jam overhead pabrik menurut standar untuk jumlah keluaran yang sesungguhnya dikalikan tarif tetap dan variabel). 4. ANALISIS SELISIH LABA BRUTO Laba bruto diperoleh dengan jalan mengurangkan harga pokok penjualan (HPP) dari penjualan. Oleh karena itu, penyebab perbedaan antara laba bruto anggaran (standar) dengan laba bruto sesungguhnya, yaitu: a. Selisih Penjualan (1) Selisih Harga

(2) Selisih Volume


( )

b. Selisih HPP (1) Selisih HPP


( )

(2) Selisih Volume


( )

c. Selisih Laba (1) Selisih Komposisi


( ( ( ) ) )

Sistem Pengendalian Manajemen 8

(2) Selisih Volume


( ( ) )

Analisis varians (selisih) yang dijelaskan tersebut memang alat yang ampuh dalam mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi antara yang diannggarkan dengan sesungguhnya terjadi. Akan tetapi, analisi varians (selisih) memiliki keterbatasan, yakni: a. Tidak menjelaskan alasan terjadinya selisih dan tidak menjelaskan tindakan yang perlu dilakukan sebagai tindak lanjutnya. b. Tidak memberikan penjelasan apakah selisih yang terjadi tersebut penting atau tidak. c. Penyeimbang selisih akan membingungkan pembaca laporan. d. Manajer menjadi lebih tergantung pada keterangan dan ramalan. e. Laporan selisih hanya menunjukkan apa yang telah terjadi, tidak menunjukkan apa pengaruh dimasa mendatang terhadap tindakan yang telah dilakukan manajer. Selain memiliki keterbatasan, analisis varians (selisih) dalam dunia pratiknya mengalami perbedaan. Perbedaan tersebut dikarenakan

perbandingan periode waktu yang berbeda, memfokuskan pada laba kotor, standar evaluasi dan full cost system. IV. KESIMPULAN Analisis laporan kinerja merupakan alat untuk menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban yaitu dengan membandingkan antara realisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis laporan kinerja tersebut adalah analisis varians (selisih). Analisis varians (selisih) adalah

suatu proses sistematis untuk mengidentifikasi, melapor dan menjelaskan varians (selisih) atau penyimpangan hasil yang sesungguhnya dari hasil yang diharapkan atau dianggarkan. Analisis varians (selisih) terdiri atas 2 (dua) macam, yakni selisih pendapatan dan selisih biaya.

Sistem Pengendalian Manajemen 9

Analisis varians (selisih) pun memiliki keterbatasan, yakni tidak menjelaskan alasan terjadinya selisih dan tidak menjelaskan tindakan yang perlu dilakukan sebagai tindak lanjutnya, tidak memberikan penjelasan apakah selisih yang terjadi tersebut penting atau tidak, penyeimbang selisih akan membingungkan pembaca laporan, manajer menjadi lebih tergantung pada keterangan dan ramalan, dan laporan selisih hanya menunjukkan apa yang telah terjadi, tidak menunjukkan apa pengaruh dimasa mendatang terhadap tindakan yang telah dilakukan manajer. Analisis varians (selisih) dalam dunia pratiknya juga mengalami perbedaan akibat adanya periode waktu yang berbeda, memfokuskan pada laba kotor, standar evaluasi dan full cost system. V. DAFTAR PUSTAKA Anonimus, 2009. Analisis Laporan Kinerja. http://find-docs.com. diunduh tanggal 28 Desember 2010. Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System Buku 2. Salemba Empat: Jakarta. Iyandri. 2009. Harga Pokok Standar Perhitungan dan Analisis Selisih. http://id.shvoong.com/tags/analisis-selisih. diunduh tanggal 28 Desember 2010. Suadi, Arief, Ph.D. 2001. Sistem Pengendalian Manajemen Edisi Pertama. BPFE-Yogyakarta: Yogyakarta. Supriyono, Dra. R.A., S.U., Akt. 1992. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembuatan Keputusan Buku II. BPFEYogyakarta: Yogyakarta.

Sistem Pengendalian Manajemen 10

Anda mungkin juga menyukai