Anda di halaman 1dari 11

Topik Medan Magnet

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat : o Mengerti fenomena keelektromagnetan dan mampu mengaplikasikannya dalam berbagai produk teknologi o Memformulasikan besar gaya Lorentz dan hukum Biot Savart, dan o Mengerti formulasi induksi magnet pada kawat sejajar, solenoid, dan toroida.

Materi Peta Konsep Medan magnet

Magnet Alam Gaya Lorentz Diamagnetik Paramagnetik Feromagnetik Aplikasi : Motor listrik dan alat ukur listrik Fluks Magnetik

Elektromagnet

Medan magnet pada kawat lurus, koil, toroida, dan solenoid.

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan medan magnet?? Medan magnet merupakan daerah yang dipengaruhi oleh gaya magnet dari benda-benda yang bersifat magnetik, baik yang berasal dari magnet alam maupun yang dimodulasikan.

Untuk mempermudah pemahaman kita, medan magnet sering digambarkan dengan garis khayal yang mempresentasikan lintasan kutub utara magnet-magnet kecil apabila bergerak bebas. Garis khayal itulah yang sering disebut garis gaya magnet. Garis gaya magnet akan selalu berarah keluar dari kutub utara dan masuk menuju kutub selatan. Dalam kehidupan sehari-hari untuk menggambarkan garis gaya dapat kita lakukan dengan menaburkan serbuk besi di sekitar sebuah magnet. A. Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik Hans Christian Oersted melakukan percobaan dengan membentangkan seutas kawat di atas jarum kompas, sehingga keduanya berada dalam posisi sejajar. Ketika kawat tersebut dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas mengalami pergeseran dari titik setimbangnya. Ini menunjukkan bahwa di sekitar kawat berarus tersebut terdapat medan magnet.

Oersted menyimpulkan bahwa arus listrik dapat membangkitkan sebuah medan magnet, dengan arah garis gaya yang mengikuti kaidah tangan kanan.

Aturan Kaidah Tangan : Ibu jari menunjukkan arah arus ( I ) Jari-jari yang lain menunjukkan arah medan magnet ( B )

1. Induksi Magnet di Sekitar Kawat Berarus Biot Savart mengemukakan perhitungan besar induksi magnet yang ditimbulkan oleh elemen berarus listrik. Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding dengan panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding tebalik dengan kuadrat jaraknya.

dB =

*dimana besar

Weber / A.m

dB =

Hukum Ampere

2. Induksi Magnet pada Berbagai Bentuk Kawat Berarus a. Induksi Magnet di Sekitar Kawat Lurus Berarus

Besar Induksi magnet di titik A dengan jarak titik dari kawat adalah a, sebanding dengan kuat arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik terhadap kawat.

B=

b. Induksi Magnet di Sekitar Kawat Melingkar Berarus Jika terdapat kawat yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari a dan dialiri arus sebesar i, besarnya induksi magnet pada titik A yang berjarak r dari kawat sebagai berikut :

dB =

dB =

vector dB diuraikan menjadi dua komponen, yaitu dB sin Komponen dB cos

dan dB cos .

akan saling meniadakan dari masing-masing elemen yang masih ada.

kawat sehingga komponen dB sin dB =

jadi induksi magnet di titik A dari seluruh bagian lingkaran yang kelilingnya = 2 a, sebagai berikut : B=

c. Induksi Magnet pada Pusat Kawat Melingkar Besarnya induksi magnet di titik yang berada di pusat kawat melingkar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : B=

B=

d. Induksi Magnet pada Solenoida Solenoida merupakan lilitan kawat atau kumparan yang rapat. Jika kawat melingkar dibuat bertumpuk-tumpuk sehingga membentuk suatu

kumparan atau solenoida, maka medan magnetnya akan saling memperkuat. Besar medan magnet yang ditimbulkan sebanding dengan jumlah lilitan kawat.

Jari-jari penampang solenoida a , banyaknya lilitan N, dan panjang solenoida l. banyak lilitan pada dx = dx atau n dx ,,, dimana n adalah

banyaknya lilitan tiap satuan panjang di titik P. Bila sangat besar dibandingkan dengan a dan p berada di tengah-tengah a1 = B= dan a2 = , Induksi magnet di tengah-tengah solenoida :

in

Apabila titik p berada di ujung solenoida dimana a1 = maka besar induksi magnetnya : e. Induksi Magnet pada Toroida

dan a2 =

Toroida adalah solenoid yang dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk sebuah lingkaran.

B= B

Besarnya induksi magnet = pada sumbu toroida sebagai berikut :

B=

in

3. Gaya Lorentz Apabila sebuah muatan q bergerak dengan kecpatan v dalam medan magnet, maka muatan tersebut akan mengalami suatu gaya yang disebut dengan Gaya Lorentz. Arah gaya Lorentz selalu tegak lurus dengan arah gerak dan medan magnet. Secara vector, gaya Lorentz dirumuskan sebagai berikut :
F = q v x B sin

Sedangkan besarnya gaya Lorentz dapat dirumuskan sebagai berikut :


F = q v B sin

B. Lintasan Partikel dalam Medan Magnet Lintasan partikel dalam medan magnet.

Tanda x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan yang arah induksi magnetnya (B) meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v, bekerja gaya Lorentz.
F = B.q.v sin F = B.q.v

Vector F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak didalam medan magnet dengan lintasan berbentuk lingkaran.

Gaya sentripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya Lorentz.


Fc = F Lorentz

C. Gaya Magnet pada Kawat Sejajar Berarus Ke dalam kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik . bila arah arus dalam kedua kawat itu sama , maka kawat itu akan saling tarik menarik.

Dilihat dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan sebagai arus listrik dalam kawat P menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini mengerjakan gaya Lorentz pada arus Q arahnya seperti dinyatakan anak panah F. Dengan cara yang sama dapat dijelaskan gaya Lorentz yang bekerja pada arus listrik dalam kawat P. Kesimpulan : Arus listrik yang sejajar dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan arah tolakmenolak. Bila jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik arus P pada jarak a :

Besar gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q

Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang

F tiap satuan panjang dalam N/m. Ip dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter. Bila kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :

Untuk I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7 N/m Kesimpulan : 1 Ampere adalah kuat arus dalam kawat sejajar yang jaraknya 1 meter dan menimbulkan gaya Lorentz sebesar 2.10-7 N tiap meter. D. Pemanfaatan Gaya Magnetik Gaya magnet dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai berikut : Motor Listrik

Pada motor listrik, kumparan arus listrik yang dapat berputar dengan bebas diletakkan pada sebuah medan magnet. Peristiwa itulah yang membuat motor listrikdapat bergerak. Arus listrik yang mengalir pada kumparan akan membangkitkan medan magnet dengan arah yang berlwanan dengan medan magnet internal. Adanya perbedaan arah arus di kedua sisi kumparan menyebabkan medan magnetic yang timbul pun berbeda arah. Perbedaan arah medan magnetic inilah yang menyebabkan motor terus dapat berputar. Galvanometer Galvanometer digunakan untuk mengukur besar dan menunjukkan arah arus listrik searah. Secara prinsip, cara kerja galvanometer serupa dengan cara kerja motor listrik. Saat kumparan dialiri listrik, medan magnetic yang arahnya berbeda mencul di kedua sisi kumparan. Sudut yang dibentuk oleh kumparan ini akan berbanding lurus dengan gaya Lorentz yang diterima kumparan. Untuk pembuatan skala, besar sudut yang dibuat kumparan harus dikalibrasikan dengan besar arus listrik yang mengalir. Voltmeter Vlmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik. Prinsip kerja voltmeter sama dengan galvanometer atau amperemeter. Akan tetapi, voltmeter dipasang secara parallel terhadap komponen yang akan diukur. E. Sifat Kemagnetan Bahan Sifat magnetic suatu bahan dibedakan menjadi tiga, yaitu diamagnetic, paramagnetic, dan feromagnetik. Diamagnetik Bahan diamagnetic memiliki sifat kemagnetan yang lebih kecil disbanding dengan sifat kemagnetan udara. Hal itu disebabkan oleh karena bahan magnetic menolak gaya magnetic luar yang mengenainya. Dapat dikatakan bahwa susepbilitas magnetic bahan bernilai negative. Contoh bahan diamagnetic, antara lain : emas, perak, seng, bismuth, etil, alcohol, dan timah hitam.

Paramagnetik Secara atomic, medan magnetic atom pada bahan paramagnetic cenderung menyearahkan diri dengan medan magnet luar yang mengenainya. Hal itu mengakibatkan, medan magnet pada bahan makin kuat. Bahan-bahan yang termasuk paramagnetic, antara lain: alumunium, platina, kalsium, dan magnesium. Bahan magnetic ditarik oleh magnet dengan gaya lemah.

Feromagnetik Bahan feromagnetik merupakan bahan yang sangat baik digunakan untuk membuat magnet permanen. Jika dikenai medan magnet, bahan itu dapat memperkuat medan magnetic tersebut. Hal itu disebabkan oleh karena kecenderungan medan magnetic atomikuntuk menyerahkan diri dengan medan magnetic luar yang mengenainya sangat besar. Karena itu, jumlah garis gaya magnetic dalam bahan makin rapat. Walaupun medan luar dihilangkan, sifat kemagnetan bahan masih tetap ada. Bahkan yang termasuk dalam feromagnetik adalah besi, baja, dan besi silicon. Sifat kemagnetan gahan feromagnetik akan hilang jika dipukul-pukul atau dipanaskan.

Anda mungkin juga menyukai