Tabel 10 Remaja Mengadakan Kegiatan Keagamaan dan Sosial No 7. A. Sangat Penting B. Kurang Penting C. Tidak Penting D.

Kadang-kadang Penting E. Tidak Tahu Jumlah Sumber : penelitian Berdasarkan hasil pengolahan angket item 7 diatas, diperoleh hasil sebagai berikut : Jawaban responden tentang pentingnya remaja mengadakan kegiatan pengajian dan bakti sosial, dari 60 responden ternyata 98,3 menjawab sangat penting, 1,7% menjawab kadang-kadang penting, sedangkan untuk jawaban kurang penting, tidak penting dan tidak tahu, dari 60 responden tak satu pun memberikan jawaban dalam angket tersebut hal ini menyatakan bahwa kegiatan pengajian dan bakti sosial sangat penting di kalangan remaja, guna untuk mengantisipasi kegiatan negatif yang muncul di tengah-tengah remaja. Dalam angket item 8, masalah yang dipertanyakan apakah kegiatan sosial remaja akan membantu guru agama islam dalam membina mental remaja, dari 60 responden yang dikirimkan lewat anget, ternyata 54 orang menjawab sangat memantu, 4 orang menjawab kadang-kadang membantu, sedangkan untuk jawaban kurang membantu, tidak membantu dan tidak tahu, seluruh responden tidak memberikan pernyataan/jawaban. Untuk lebih jelasnya hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 11 Kegiatan Sosial Remaja Membantu Guru Agama Dalam Membina No 8. Alternatif Jawaban A. Sangat Membantu B. Kurang Membantu F 54 0 % 90 Alternatif Jawaban F 59 0 0 1 0 60 % 98,3 1,7 100

C. Tidak Membantu D. Kadang-kadang Membantu E. Tidak Tahu Jumlah Sumber : penelitian

0 4 2 60

6,7 3,3 100

Berdasarkan hasil pengolahan angket item 8, diperoleh hasil sebagai berikut : jawaban responden dalam hal kegiatan sosial remaja membantu guru agama dalam membina mental remaja, 90% responden menjawab sangat membantu, hal ini menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan remaja sangat membantu guru agama dalam membina mental remaja.

3. Guru Agama Sebagai Konselling (Pendamping) Pada Aspek diatas penulis mendapat data informasi jawaban melalui 60 responden, dengan demikian penulis menyajikan melalui 4 item, yakni 9, 10, 11, dan 12. Untuk item 9, permasalahan yang muncul sanggupkah guru agama sebagai pendamping (conselling) remaja. Dari 60 responden yang disebarkan lewat angket, ternyata 40 orang menjawab sangat mampu, 3 orang menyatakan jawaban kurang mampu, 15 orang menyatakan kadang-kadang mampu, 2 orang menyatakan jawaban tidak tahu, sedangkan yang menjawab tidak mungkin, tidak satu pun responden yang memberikan jawaban. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel berikut : Tabel 12 Guru Agama Sebagai Conselling (pendamping) No 9. A. Sangat Mampu B. Kurang Mampu C. Tidak Mampu D. Kadang-kadang Mampu E. Tidak Tahu Jumlah Sumber : penelitian Alternatif Jawaban F 40 3 0 15 2 60 % 66,7 5,0 25 3,3 100

Berdasarkan hasil pengolahan angket item 9 diatas, diperoleh hasil sebagai berikut : Jawaban responden tentang guru agama sebagai conselling, dari 60 responden yang menjawab sangat mampu sebanyak 66,7% sedangkan jawaban kurang mampu sebanyak 5,0%, jawaban kadang-kadang mampu 25%, dan jawaban tidak tahu sebanyak 3,3%, hal ini menyatakan bahwa guru agama bukan hanya pandai mengajar ilmu-ilmu agama saja akan tetapi guru agama pun mampu menjadi seorang conselling (pendamping). Sementara pada item 10 masalah yang disajikan tentang minat dan bakat remaja melalui ajakan guru agama, dari 60 orang responden yang mendapatkan angket, 40 orang menyatakan mungkin, 13 orang menyatakan kadang-kadang, mungkin 1 orang menyatakan tidak tahu. Sedangkan tak satu pun responden yang menyatakan tidak mungkin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 13 Minat dan Bakat Remaja melaui Anjuran Guru Agama No 10. A. Mungkin B. Kurang Mungkin C. Tidak Mungkin D. Kadang-kadang Mungkin E. Tidak Tahu Jumlah Sumber : penelitian Berdasarkan hasil pengolahan angket item 10 diatas, diperoleh hasil sebagai berikut : 68,3% menyatakan bahwa minat dan bakat remaja melalui anjuran guru agama, 8,3% menyatakan tidak mungkin, 21,7% menyatakan kadang-kadang mungkin, dengan demikian dapat dilihat bahwa secara tidak langsung guru agama melihat minat dan bakat para remaja melalui anjuran guru agama melalui kegiatan sosial kegamaan seperti pengajian dan bakti sosial dan lain-lain. Sedangkan pada item 11, masalah yang disajikan yakni guru agama sebagai teman curhat remaja, dari 60 responden yang mendapatkan angket Alternatif Jawaban F 41 5 0 13 1 60 % 68,3 8,3 21,7 1,7 100

pertanyaan, 40 orang menyatakan bahwa guru agama sebagai tempat curhat, 6 orang menyatakan tidak, 14 orang menyatakan kadang-kadang, sedangkan jawabah tidak tahu, responden sama sekali tidak memberikan jawaban. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel berikut : Tabel 14 Guru Agama Tempat Curhat Remaja No 11. A. Ya B. Tidak C. Kadang-kadang D. Tidak Tahu Jumlah Sumber : penelitian Berdasarkan hasil pengolahan angket item 11 diatas, diperoleh hasil sebagai berikut : dari 60 responden menyatakan bahwa, 66,7% menyatakan jawaban ya, bahwa guru agama merupakan tempat curhat para remaja, 10% menyatakan tidak, 23,3% menyatakan kadang-kadang, dengan demikian hampir setengah jumlah responden menyatakan bahwa guru agama merupakan tempat curhat para remaja RW 12 Desa Linggar, manakala para remaja mendapatkan masalah yang tidak bisa dipecahkan secara pribadi. Pada item 12 penulis menyajikan bahwa selain guru agama yang memberikan peran dalam menumbuhkembangkan minat dan bakat remaja adalah orang tua pun dapat menyuruh pada anaknya untuk mengikuti minat dan bakat tersebut, dari 60 responden yang mendapatkan angket, 52 orang menyatakan bahwa orang tua selalu menyuruh anaknya untuk menumbuhkembangkan minat dan bakat remaja lewat kegiatan remaja, 6 orang menyatakan kadang-kadang orang tua menyuruh anaknya untuk menumbuhkembangkan minat dan bakat remaja melalui kegiatan remaja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Alternatif Jawaban F 40 6 14 0 60 % 66,7 10 23,3 100

Tabel 15 Orang Tua Membantu Anaknya dalam Membina Minat dan Bakat No 12. A. Selalu B. Tidak Pernah C. Kadang-kadang D. Sebagian E. Tidak Pernah Jumlah Sumber : penelitian Berdasarkan hasil pengolahan angket item 12 diatas, diperoleh hasil sebagai berikut : bahwa 86,7% responden menyatakan orang tua selalu membantu anaknya dalam menumbuhkembangkan minat dan bakat remaja, 10% menyatakn kadang-kadang dan 3,3% menyatakan sebagian, dengan demikian dapat dilihat bahwa selain guru agama yang berperan dalam membina minat dan bakat remaja orang tua pun berperan juga. Alternatif Jawaban F 52 0 6 2 0 60 % 86,7 10 3,3 100

4. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembinaan Mental Remaja Aspek ini penulis sajikan dalam 5 item yang dibagi pada 3 item pada aspek pendukung dan 2 item pada item penghambat, dalam hal ini pembahasan didahulukan pada aspek pendukung yang terdiri dari 3 item yakni 13, 14 dan 15. Untuk item 13 masalah yang disajikan berupa guru agama sebagai faktor pendukung dalam pembinaan mental remaja, dari 60 responden yang mendapatkan angkat pertanyaan, 46 orang menyatakan jawaban Ya bahawa guru agama merupakan faktor pendukung dalam pembinaan mental remaja, 10 orang menyatakan kadang-kadang guru agama sebagai faktor pendukung dalam pembinaan mental remaja, 2 orang menyatakan kurang mendukung dalam pembinaan mental remaja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 16 Guru Agama Faktor Pendukung dalam Pembinaan Mental Remaja No 13. A. Ya B. Tidak C. Kadang-Kadang D. Kurang E. Tidak Tahu Jumlah Sumber : penelitian Berdasarkan hasil pengolahan data diatas bahwa 76,7% responden menyatakan jawaban Ya, dalam hal ini guru agama menjadi faktor pendukung dalam pembinaan mental remaja, sebanyak 16,7% responden menyatakan kadangkadang guru agama sebagai faktor pendukung dalam pembinaan mental remaja, dan 6,6% menyatakan kurang, sehingga dapat diartikan bahwa faktor pendukung dalam pembinaan mental remaja terdapat pada guru agama, karena guru agama banyak menyampaikan hal-hal yang positif terhadap para remaja khususnya remaja RW 12 Desa Linggar Kecamatan Rancaekek. Untuk item 14 masalah yang di sajikan oleh penulis Alternatif Jawaban F 46 0 10 4 0 60 % 76,7 16,7 6,6 100