Anda di halaman 1dari 4

Perpajakan

1. Apa yang dimaksud dengan Penagihan Aktif ?


Penagihan Aktif adalah suatu tindakan fiscus apabila pajak belum dibayar setelah lewat dari jatuh tempo. Tindakan tersebut yaitu: a) Menerbitkan Surat Teguran (tempo 2 minggu) b) Surat Paksa, dilakukan oleh juru sita (waktu 2 x 24 jam) c) Surat Perintah melakukan penyitaan. d) Surat Lelang e) Pemblokiran Rekening, pajak mempunyai hak mendahulu (membayar pajak merupakan hal utama diatas segala-galanya) f) Penangkapan / sandera / dicekal tidak boleh ke luar Negeri.

2. Kenapa Wajib Pajak mengajukan keberatan dan sebutkan dasar diajukannya keberatan ?
Wajib pajak dapat mengajukan keberatan apabila Wajib Pajak berpendapat bahwa jumlah rugi, jumlah pajak, dan pemotongan atau pemungutan pajak tidak sebagaimana mestinya. Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada direktur jenderal pajak atas suatu : a) SKPKB b) SKPKBT c) SKPN d) SKPLB e) Pemotongan / pemungutan pajak oleh pihak ketiga. Syarat pengajuan keberatan : a. Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia b. Mengemukakan jumlah pajak yang terutang / jumlah yang dipotong / dipungut / jumlah rugi menurut perhitungan wajib pajak dengan disertai alasan-alasan yang jelas c. 1 surat keberatan diajukan hanya untuk 1 surat ketetapan pajak d. Melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan e. Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal dikirim skp / tanggal pemotongan / pemungutan f. Ditandatangani oleh Wajib Pajak.

3. Sebutkan syarat-syarat pembukuan ?

a) Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya. b) Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam Bahasa Indonesia / dalam Bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan. c) Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual dan stelsel kas. d) Perubahan terhadap metode pembukuan dan atau tahun buku harus mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak. e) Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya serta penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang. f) Pembukuan dengan menggunakan Bahasa asing dan mata uang selain Rupiah dapat diselenggarakan oleh Wajib Pajak setelah mendapat izin Menteri Keuangan.

4. Apa perbedaan antara laporan keuangan komersil dan fiskal ?


Perbedaan antara keuangan komersil dengan laporan keuangan fiskal : a) Laporan Keuangan Komersil : Dasarnya PSAK dan tujuannya berupa laporan pertanggungjawaban kinerja perusahaan. b) Laporan Keuangan Fiskal : Dasarnya peraturan Pajak dan tujuannya untuk menghitung pajak. c) Beda permanen, terjadi karena adanya perbedaan pengakuan pendapatan dan beban menurut akuntansi dengan pajak, yaitu adanya penghasilan dan beban yang diakui menurut akuntansi komersial namun tidak diakui menurut fiskal atau sebaliknya. Beda permanen mengakibatkan laba/rugi menurut akuntansi berbeda secara tetap dengan laba kena pajak menurut fiskal. d) Beda sementara, perbedaan pengakuan akuntansi dan pajak yang sifatnya temporer. Perbedaan konsep maupun laporan keuangan antara akuntansi dengan fiskal mengakibatkan perlunya rekonsiliasi fiskal, yaitu koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif.

5. Situasi apakah yang menyebabkan kelebihan pajak sehingga perlu dikembalikan?

Pengembalian kelebihan pajak : a. Jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak yang terutang. b. Telah dilakukan pembayaran pajak yang tidak seharusnya terutang.

c. Akibat terbitnya SK Keberatan, SK Pembetulan, SK Pengurangan Sanksi Administrasi, SK Penghapusan Sanksi Administrasi, SK Pengurangan Ketetapan Pajak, SK Pembatalan Ketetapan Pajak, Putusan Banding, Putusan Peninjauan Kembali serta SK Pemberian Imbalan Bunga

6. Jelaskan latar Belakang Pengenaan SKPKB, SKPKBT, SKPN, SKPLB !


a. SKPKB : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Dapat diterbitkan dalam jangka waktu 5 tahun, dalam hal : Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan / keterangan lain, pajak yang terutang tidak atau kurang bayar. Apabila SPT tidak disampaikan dalam batas waktu penyampaian dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan / keterangan lain mengenai PPN dan PPNBM ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak / tidak seharusnya dikenai tarif 0%. Apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 atau pasal 29 tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang. Apabila kepada WP diterbitkan NPWP dan / atau dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak secara jabatan. b. SKPKBT : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan Dapat diterbitkan berdasarkan : Hasil pemeriksaan / pemeriksaan ulang terhadap data baru yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang termasuk data yang semula belum terungkap. Hasil penelitian atas putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap terhadap WP yang dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara. Hasil penelitian terhadap keterangan tertulis dari wajib pajak. c. SKPN : Surat Ketetapan Pajak Nihil Diterbitkan apabila jumlah kredit pajak / jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang / pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada pembayaran pajak. SKPN diterbitkan untuk : Pajak Penghasilan = apabila jumlah kredit pajak sama dengan pajak yang terutang.

Pajak Pertambahan Nilai = apabila jumlah kredit pajak sama dengan jumlah pajak yang terutang. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah : apabila jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang. d. SKPLB : Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Diterbitkan apabila jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau seharusnya tidak terutang SKPLB diterbitkan untuk : Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

7. Apa perbedaan antara penanggung pajak dengan wajib pajak ?


Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban wajib pajak sesuai dengan ketentuan peratuan perudang-undangan perpajakan. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan.

8. Pada saat kapan hutang pajak ditagih oleh kantor pajak ?


Menteri keuangan menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang untuk suatu saat atau amsa pajak bagi masing-masing jenis pajak, paling lama 15 hari setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak Wajib Pajak membayar pajak yang terutang berdasarkan ketentuan perundang-undangan perpajakan, jangan bergantung pada adanya SKP.

Anda mungkin juga menyukai