Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENELITIAN Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari itu, ada juga ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian, arti sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali. Definisi tentang penelitian yang muncul sekarang ini bermacammacam, salah satu yang cukup terkenal adalah menurut Websters New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa penelitian adalah

penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima. Dalam buku berjudul Introduction to Research, T. Hillway menambahkan bahwa penelitian adalah studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. Ilmuwan lain bernama Woody memberikan gambaran bahwa penelitian adalah metode menemukan kebenaran yang dilakukan dengan critical thinking (berpikir kritis).

Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah (unscientific method). Tapi kalau kita lihat dari definisi diatas, penelitian banyak bersinggungan dengan pemikiran kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya penggunaan metode ilmiah (scientific method) adalah hal yang jamak dan disepakati umum dalam penelitian. Metode ilmiah juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan dan dipahami dengan indera manusia. Penelitian yang menggunakan metode ilmiah disebut dengan penelitian ilmiah (scientific research). Whitney mengutip bebrapa definisi tentang penelitian yang diturunkan di bawah ini : Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara

sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. (Parsons, 1946) Penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antarfakta dan

menghasilkan dalil atau hukum. (John, 1949) Penelitian adalah transformasi yang terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsur dari situasi orisinal menjadi suatu keseluruhann yang bersatu padu, (Dewey, 1936). Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan

kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kriris (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya

mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis. (Woddy, 1927). Dari tanggapan serta definisi-definisi tentang penelitian, maka nyata bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi.

Dalam definisi-definisi di atas, penekanan diletakkan pada sistem asuhan sebagai atribut-atribut yang esensial (mutlak). Penelitian juga bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-dalil tersebut. Dari itu, penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru. B. JENIS JENIS PENELITIAN

1. Aspek Tujuan Secara umum, penelitian dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar dan penelitian terapan. a). Penelitian Dasar (Basic Research) Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian atau keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang atau serta hubungan-hubungan. Pengetahuan umum ini untuk memecahkan masalah-masalah praktis, jadi tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah tersebut. b). Penelitian Terapan (Applied Research/Practical Research) Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera pada keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan yang baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada.

Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki praktekpraktek yang ada. Penelitian terapan diharapkan hasilnya diperoleh dalam waktu dekat/secepatnya, karena bila penelitiannya cukup lama maka diragukan hasilnya sudah kadaluarsa. 2. Aspek Metode Beberapa macam bentuk penelitian dari aspek metode adalah : a. Penelitian deskriptif Klasifikasi yang pertama sering ditemui dalam bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan ialah penelitian deskriptif. Pada

penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan sistematis. Penelitian deskriptif ini juga disebut penelitian praeksperimen. Karena dalam penelitian ini mereka melakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan untuk dapat

menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan. Penelitian deskriptrif ini hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan sekuensial terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para peneliti terjun ke lapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah atau guide dalam penelitian. b. Penelitian Sejarah Penelitian ini juga dilihat sepintas sama dengan penelitian deskriptif. Keduanya sama-sama menggunakan penggambaran secara komprehensif tentang objek atau subjek penelitian. Yang membedakan dalam penelitian sejarah, peneliti lebih memfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah, misalnya para pimpinan yang terlibat dan tokh-tokoh masyarakat yang mengalami dan menggunakan sumber-sumber lain termasuk objek peninggalan kejadian, prasasti, dan buku-buku yang berkaitan erat dengan peristiwa yang diteliti. Tujuan dari kegiatan

tersebut ialah untuk memperoleh gambaran secara objektif terhadap peristiwa besar atau objek yang diteliti. Di negara berkembang termasuk di Indonesia ini,penelitian sejarah belum menjadi perhatian yang serius oleh para ahli dibidangnya. Oleh karena itu, tidak aneh jika terjadi penyimpangan terhadap objektivitas yang dapat berakibat seperti berikut : 1) Peristiwa besar dalam kehidupan masyarakat yang diambil dengan metodologi penelitian yang valid masih kurang. 2) Peristiwa biasa menjadi legendaris dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. 3) Banyak digunakan oleh para penguasa untuk memperoleh legitimasi yang lebih besar dan melanggengkan kekuasaannya. c. Penelitian Survei Penelitian ini sering disebut sebagai penelitian normatif atau penelitian status. Penelitian survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau beberapa varibel. Para penelitian pada

umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Hasil yang dari penelitian survey juga dapat digunakan untuk bermacammacam tujuan seperti berikut: 1) Penelitian inji dapat digunakan sebagai bentuk awal penelitian yang direncanakan untuk ditindaklanjuti dengan penelitian-

penelitian lain yang lebih spesifik. 2) Dengan penelitian survey, para peneliti dapat melakukan eksplorasi dan deskriptif sebagai tujuan penelitian. 3) Dengan penelitian ini, mereka juga dapat melakukan klasifikasi terhadap permasalahan yang hendak dipecahkan kemudian d. Penelitian ex-postfakto Penelitian ini disebut penelitian ex-postfakto karena para peneliti berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti. Pada penelitian ini variabel bebas dan variabel terikat

sudah dinyatakan secara eksplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai penelitian korelasi atau diprediksi jika variabel bebas mempunyai pengaruh tertentu pada variabel terikat. Sedangkan untuk mencari hubungan maupun prediksi, seorang peneliti sudah dianjurkan menggunakan hipotesis sebagai petunjuk dalam pemecahan permasalahan penelitian. e. Penelitian eksperimen Penelitian ekperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu kegiatan mengontrol,

memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen peneliti juga harus membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua grup, yaitu grup treatment atau yang memperoleh perlakuan dan grup control yang tidak memperoleh perlakuan. Penelitian eksperimen karene peneliti sudah melkukan kegiatan mengontrol meke hasil penelitian dapat menentukan hubungan kausal atau sebab dan akibat. Penelitian eksperimen juga diharuskan

menggunakan hipotesis dan melalui pengamatan, peneliti menguji hipotesis tersebut dalam kondisi eksperimen, yaitu kondisi yang sudah dimanipulasi sedemikian rupa (laboratorium), sehingga tidak ada kontaminasi diantara variabel yang diteliti. Bidang kedokteran, pertanian, psikologi dan bidang teknik adalah diantara bidangbidang ilmu pengetahuan yang banyak menggunakan penelitian eksperimen. f. Penelitian kuasi eksperimen Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai

penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Bentuk penelitian ini banyak digunakan dibidang il mu pendidikan atau penelitian lain dengan subjek yang diteliti adalah manusia, dimana mereka tidak boleh dibedakan antara satu de ngan yang lain seperti mendapat perlakuan karena berstatus sebagai grup

control. Pada penelitian kuasi eksperimen peneliti dapat membagi grup yang ada dengan tanpa memmbedakan antara control dan grup secara nyata dengan tetap mengacu pada bentuk alami yang sudah ada.

3. Aspek kajian / garapan Bentuk penelitian dari aspek kajian atau garapan adalah : a. Penelitian kependidikan Bidang garapan yang menjadi pokok penelitian adalah menekankan pada sekitar masalah pendidikan, baik mencakup factor internal pendidikan termasuk: komponen guru, siswa, kurikulum sistem pengajaran, manajemen pendidikan, dan

hubungan lembaga denngan masyarakat. Disamping itu, penelitian juga mencakup factor-faktor eksternal seperti krbijakan pemerintah terhadap lembaga pendidikan, pengaruh gaya hidup elit politik terhadap prospek pendidikan, pengaruh kehidupan social dan ekonomi terhadap pendidikan generasi muda. b. Penelitian non-kependidikan Penelitian non-kependidikan ini mempunya cakupan yang luas sekali seluas bidang keahlian dan variasi dari para pembaca. Contoh penelitian non-kependidikan adalah penelitian social, ekonomi, politik, kebijakan pemerintah, sejarah, antropologi, pertanian, teknologi, penelitian agama dan peradaban masyarakat. 4. Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif Penelitian adalah suatu proses mencari suatu kebenaran yang menghasilkan dalil atau hukum. Dalam hal lain bahwa penelitian merupakan suatu proses untuk memecahkan masalah berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Dlam

permasalahan penelitian ini ada dua bentuk dalam teknik penelitian ini yaitu penelitian kuatitatif dan penelitian kualitatif.

a). Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti: berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran objektif dan meggunakan data kuantitatif atau yang dikuantitatifkan. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini menurut Suharsimi Arikunto (1993) adalah sebagai berikut: 1) Memilih masalah, 2) studi pendahuluan, 3) Merumuskan masalah 4) Merumuskan anggapan dasar 5) memilih pendekatan 6) Menentukan variabel dan sumber data, 7) Menentukan dan menyusun instrument, 8) Mengumpulkan data, 9) Analisis data, 10) Menarik kesimpulan, 11) Menulis laporan. Langkah 1 sampai 7 adalah rencana penelitian, langkah 8 sampai 10 adalah pelaksanaan penelitian dan langkah 11 adalah pembuatan penelitian. b). Penelitian Kualitatif Penelitian dengan meggunakan metode kualitatif merupakan penelitian yang bersifat non ilmiah yang datanya bersifat kualitatif. Penelitian ini bukan penelitian ilmiah tetapi penelitian yang bersifat alamiah. Penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri tertentu yang

membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah: 1) Berdasarkan alamiah, 2) Manusia sebagai instrument, 3) Modelnya kualitatif, 4) Analisis datanya secara induktif, 5) Teori dari dasar, 6) Deskriptif, 7) Lebih mementingkan proses daripada hasil, 8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus, 9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, dan 10) Desain penelitian dibandingkan dan disepakati bersama. No. Penelitian Kuantitatif 1. Kejelasan Unsur : Tujuan, pendekatan, subjek, sampel, Penelitian Kualitatif Subjek sampel, sumber data tidak mantap

2.

3.

Sumber data sudah mantap, rinci sejak awal Langkah penelitian : Segala sesuatu direncanakan sampai Matang ketika persiapan disusun Hipotesis (Jika memang perlu) a. Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian; b. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan--- a priori Disain : Dalam disain jelas langkahlangkah penelitian dan hasil yang diharapkan Pengumpulan data : Kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan Analisis data : Dilakukan sesudah semua data terkumpul.

Dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan Baru diketahui denagn mantap dan jelas setelah penelitian selesai

Tidak menegmukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung--tentatif Hasil penelitian terbuka

4.

Disain penelitiannya fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya; Kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti. Dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data

5.

6.

C. TUJUAN PENELITIAN : Secara umum ada empat tujuan utama : 1. Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu; 2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada; 3. Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada; 4. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)

D. PERANAN PENELITIAN

1. Pemecahan Masalah : meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait mengkait; 2. Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam bidang yang diajukan : meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena dari masalah tersebut; 3. Mendapatkan pengetahuan / ilmu baru :

E. PERSYARATAN PENELITIAN : 1. Mengikuti konsep ilmiah; 2. Sistematis : Pola tertentu; 3. Terencana :

Penelitian dikatakan baik bila : 1. Purposiveness 2. Exactitude 3. Testability : Tujuan yang jelas;

: Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti; : Dapat diuji atau dikaji;

4. Replicability : Dapat diulang oleh peneliti lain; 5. Precision and Confidence : Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel; 6. Objectivity : Bersifat objektif; : Berlaku umum;

7. Generalization 8. Parismony

: Hemat, tidak berlebihan;

9. Consistency : data atau ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata atau ungkapan yang memiliki arti sama; 10. Coherency : Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu

bagian dengan bagian lainnya.

F. PROSEDUR / LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN : Garis besar : a. Pembuatan rancangan;

b. Pelaksanaan penelitian; c. Pembuatan laporan penelitian

Bagan arus kegiatan penelitian 1. Memilih Masalah; memerlukan kepekaan 2. Studi Pendahuluan; studi eksploratoris, mencari informasi; 3. Merumuskan Masalah; jelas, dari mana harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan apa 4. Merumuskan anggapan dasar; sebagai tempat berpijak, (hipotesis); 5. Memilih pendekatan; metode atau cara penelitian, jenis / tipe penelitian : sangat emenentukan variabel apa, objeknmya apa, subjeknya apa, sumber datanya di mana; 6. Menentukan variabel dan Sumber data; Apa yang akan diteliti? Data diperoleh dari mana? 7. Menentukan dan menyusun instrumen; apa jenis data, dari mana diperoleh? Observasi, interview, kuesioner? 8. Mengumpulkan data; dari mana, dengan cara apa? 9. Analisis data; memerlukan ketekunan dan pengertian terhadap data. Apa jenis data akan menentukan teknis analisisnya 10. Menarik kesimpulan; memerlukan kejujuran, apakah hipotesis terbukti? 11. Menyusun laporan; memerlukan penguasaan bahasa yang baik dan benar.

http://www.4skripsi.com/skripsi.html?cx=partner-pub3655293772780083:8568748537&cof=FORID:10&ie=UTF8&q=makalah+tentang+penelitian&sa=Search&siteurl=www.4skripsi.com %252Fmetodologi-penelitian%252Fjenis-penelitian.html

25/10/2011 17:29

http://malayresearchfoundation.blogspot.com/2008/08/jenis-jenispenelitian.html 25/10/2011 17:44

Anda mungkin juga menyukai