Anda di halaman 1dari 31

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang terhadap orang lain agar orang tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan selalu terjadi perubahan tingkah laku, yang bukan hanya perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, tetapi lebih dari itu. Perubahan yang diharapkan meliputi seluruh aspek-aspek pendidikan seperti aspek kognitif, afektif dan psikomotif. Proses belajar mengajar dapat mengubah struktur otak, sehingga dengan perubahan struktur otak itu akan berjalan seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan seseorang. Dengan demikian perlu dipahami bahwa dengan strategi belajar yang salah dan terus menerus diajarkan akan mempengaruhi struktur otak yang pada akhirnya mempengaruhi cara seseorang berprilaku. Dalam proses belajar mengajar, sering kita temui siswa yang mengalami hambatan dalam menguasai materi yang diajarkan. Rendahnya tingkat penguasaan materi sering terjadi pada materi yang berkaitan dengan pemahaman. Dimana materi tersebut menuntut pemahaman yang tinggi dari siswa. Apabila siswa tidak mampu memahami materi yang diajarkan, maka halhal negatif akan muncul, dimana sering kita lihat siswa yang malas dalam menanggapi penjelasan guru, suka usil dan mengganggu temannya, ngobrol dengan teman sebangku dan lain sebaginya. Untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensinya, guru harus mampu mengupayakan agar proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas dapat memberikan efek menyenangkan bagi siswa. Efek tersebut diharapkan akan dapat memberikan perubahan secara langsung maupun tidak langsung dalam diri siswa. Berdasarkan penalaman penulis ketika mengajar di SD Negeri 015 Kecamatan Moro Tingkat pencapaian siswa, tempat dimana penulis mengajar tersebut, untuk mata pelajaran matematika pada materi pelajaran yang bersifat pemahaman sangatlah rendah. Hal ini terlihat pada materi bangun datar untuk pelajaran matematika, dimana hanya 35% dari siswa kelas III yang mampu menyelesaikan perhitungan pada materi tersebut dengan benar dan dapat 1

memahami materi yang diajarkan. Walaupun telah dilakukan beberapa kali pengulangan untuk materi ini tetap hasil pencapaian siswa tidak memuaskan. Siswa tidak bersemangat dalam menanggapi materi yang disampaikan guru. Dalam menyelesaikan latihan yang diberikan, siswa ada yang lebih suka bermain, berbual dengan temannya, dan ada siswa yang diam. Dengan kata lain siswa tersebut tidak tahu apa yang harus dikerjakannya. Dari temuan di atas, penulis melakukan diskusi dengan supervisor dan teman sejawat dan dari hasil diskusi dapat diidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan yaitu: a. Penjelasan yang tidak sistematis atau terlalu abstrak. b. Penjelasan terlalu cepat. c. Kurangnya contoh dan latihan. d. Kurangnya bimbingan e. Penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang tidak menarik f. Kurangnya memberikan pengertian pada siswa tentang menfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari. i. Kurangnya penggunaan alat peraga atau media pembelajaran yang tepat. Rendahnya tingkat pemahaman siswa membuat penulis merasa bimbang dan terpangggil untuk mencari jalan penyelesaian. Salah satu cara untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran khususnya pelajaran matematika, maka penulis melaksankan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang dilakukan oleh penulis di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaikai kinerjanya sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Adapun yang menjadi fokus perbaikan adalah Bagaimana meningkatkan kemampuan siswa kelas III SD. Negeri 015 Moro dalam memahami bangun datar dengan menggunakan multimetode. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman belajar di kelas dan catatan yang dibuat ketika merancang kegiatan perbaikan, pengumpulan data melalui observasi, diskusi dengan teman sejawat dan supervisor. Perbaikan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus PTK. Upaya-upaya pemecahan masalah dalam laporan ini juga diambil dari buku-buku lain yang dapat dijadikan sumber yang ada kaitannya dengan masalah yang diangkat dalam laporan ini.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan deskripsi di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penerapkan multimetode dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas III SD. Negeri 015 Moro dalam memahami bangun datar 2. Sejauhmana efektifnya penerapkan multimetode dalam peningkatan kemampuan siswa kelas III SD. Negeri 015 Moro dalam memahami bangun datar C. Tujuan Perbaikan Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan perbaikan pembelajaran adalah untuk : 1. Meningkatkan kemampuan siswa kelas III SD. Negeri 015 Moro dalam memahami bangun datar 2. Meningkatkan kemampuan siswa kelas III SD. Negeri 015 Moro dalam melakukan perhitungan bangun datar. D. Manfaat perbaikan 1. Bagi Guru a. Dapat memperbaiki proses belajar mengajar. b. Dapat mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab pertanyaan. c. Dapat menentukan tindakan yang diperlukan guna meningkatkan hasil kerja. d. Dapat berkembang secara professional. 2. Bagi sekolah a. Dapat memotivasi bagi para guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan prestasi sekolah. b. Dapat meningkatkan kemajuan dan perkembangan sekolah

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakaukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Guru dianggap paling tepat melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena : a. Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjannya. b. Temuan penelitian biasa/formal sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran. c. guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya. d. Interaksi guru dan siswa berlangsung secara unik. e. Keterlibatan pengembangan guru dalam berbagai guru kegiatan mampu inovatif yang bersifat penelitian mempersyaratkan melakakukan

dikelasnya. Tahapan-tahapan yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu sistematis, hirarkis, dan ilmiah. Manfaat penelitian tindakan kelas : a. Sebagai jalan para pendidik yang ingin menambah ilmu pengetahuan, melatih praktek pembelajaran di kelas dengan berbagai model pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Untuk meningkatkan kualifikasi guru, agar guru merasa percaya diri dalam menjalankan profesinya, dan dapat mengembalikan harga dirinya. 2. Teori Belajar Dan Pembelajaran Andi Mappiare (1982:62) mengemukakanMinat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka rasa takut, atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Dengan demikian, jika seorang pendidik tidak menghiraukan minat anak didiknya, besar kemungkinan proses pendidikan itu tidak akan berjalan dengan lancar, sebab tidak sesuai dengan harapan, pendirian, perasaan, atau kecenderungan-kecenderungan anak didik.

Jones, dalam Djumhur dan M. Surya (1975 : 10 ) menyatakan bahwa Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu-individu dalam menentukan pilihan-pilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian. Mortensen & Scmuller, dalam Prayitno dan E. Amti (1994 : 94) Bimbingan juga dapat diartikan sebagai bagian dari keseluruhan pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan staf ahli dengan cara mana, setiap individu dapat mengembangkan kemampuankemampuan dan kesanggupannya sepenuhnya sesuai dengan ide-ide demokrasi. Uraian di atas menggambarkan bahwa pendidikan selain merupakan sistem, juga sangat dipengaruhi oleh berbagai komponen termasuk didalamnya faktor lingkungan (environment) baik yang sifatnya lingkungan fisik ataupun lingkungan nonfisik termasuk lingkungan sosial budaya. Ada mata rantai antara pendidikan, belajar dan pembelajaran. Pendidikan lebih lebih merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik. Pendidik melakukan kegiatan mendidik, sedangkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian pendidikan adalah proses interaksi yang mendorong terjadinya proses belajar. Upaya pendidikan ini tertuju agar tercapai perkembangan peserta didik kearah kemandirian dan kedewasaan baik secara jasmani maupun secara rohani. Di lain pihak, belajar adalah aktivitas peserta didik. Peserta didik sebagai pembelajar akan secara langsung mengalami, menghayati, dan melakukan proses interaksi yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan mental menuju kemandirian. Disinilah berarti belajar adalah proses internal peserta didik. Belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik baik yang sifatnya pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Oemar Hamalik (1995: 57) menyebut Pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi meliputi unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan. Dari uraian di atas belajar adalah proses psikologis, yaitu perubahan prilaku peserta didik, baik berupa pengetahuan, sikap, ataupun keterampilan. Proses belajar yang terjadi pada diri peserta didik selain dipengaruhi oleh faktor internal yang bersangkutan, juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau faktor eksternal lainnya.

3. Kemampuan Siswa 4. Multi metode Penggunaan multimedia dalam pengajaran Telah diakui banyak kalangan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, bahwa tak ada metode yang terbaik untuk segala situasi. Setiap metode masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Karena itu, upaya pengunaan multimetode secara kombinasi sekaligus pada saat guru sedang mengajar adalah penting dikembangkan. Nampaknya secara umum hasilnya lebih baik dari pada guru yang hanya menggunakan satu atau dua jenis metode mengajar. Hal ini penting dikembangkan terus karena sampai saat ini penggunaan metode ceramah masih tetap dominan dimana-mana. Padahal belum tentu semua guru cocok mengajar dengan ceramah saja, karena sangat sedikit jumlahnya guru yang berbakat ceramah dengan baik dan menarik. Lagi pula dengan ceramah sebenarnya terasa berat sebab guru dipandang sebagai satu-satunya sumber belajar terpenting. Penggunaan multimetode telah diupayakan sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kurikulum tersebut telah memberi keleluasaan guru untuk mengembangkan strategi pembelajarannya sesuai dengan karakteristik tujuan, materi pelajaran, dan karakteristik murid serta kemampuan yang dimiliki guru sendiri. b. Penggunaan pendekatan Inquiry-discobery Upaya pembaharuan yang telah dilakukan dan tak kalah pentingnya dalam proses pendidikan adalah pendekatan discovery dan inquiry. Discovery adalah upaya pencaharian dan penyelidikan dan menjawab atau menemukan (inquiry) jawaban yang mengganggu dalam pikiran, siswa sendiri dengan aktif dan menemukan sendiri jawabannya. Pendekatan ini sangat cocok dalam pembelajaran yang mana materi pelajarannya bersifat pemahaman. Oleh karena itu, pendekatan ini sangat ampuh dalam pembelajaran IPA, matematika dan IPS, dan mata pelajran lainnya. Pendekatan ini sebenarnya terkait erat dengan pendekatan CBSA, karena keduanya menuntut adanya proses aktif secara mental tidak hanya terbatas aktif secara jasmaniah. Pendekatan ini sebenarnya sebagai upaya untuk meningkatkan daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan. Masalah tersebut diduga karena sebelumnya guru mengajar lebih banyak aktif sendiri ketimbang melibatkan siswa secara lebih banyak. Dengan dikembangkan pendekatan ini diharapkan dapat 6

memperkecil verbalisme siswa dalam menyerap materi dalam proses belajar mengajar.

BAB II PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 7

Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di SD. Negeri 015 Moro, sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III (tiga) SD sekolah dimana guru sebagai peneliti mengajar. Perbaikan ini dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2007/2008, mulai tanggal 22 Mei s/d 4 Juni 2008, dengan fokus mata pelajaran matematik Kelas tersebut memiliki karakteristik sama dengan kelas lainnya, baik dari kemampuan belajar maupun keadaan sosial ekonomi. B. Deskripsi Per Siklus Siklus perbaikan dilakukan dengan dua siklus, tiap-tiap siklus tiga kali pertemuan. Pelaksanaan perbaikan dilakukan pada bulan april 2008. dengan rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut: I. Rencana Pelaksanaan Perbaikan 1. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan adalah: a. b. Membuat silabus Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang

berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dikuasai siswa. c. d. Menetapkan media, alat peraga dan sumber belajar. Menyiapkan format pengamatan dalam proses pembelajaran

2. Pelaksanaan tindakan A. Kegiatan Awal Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan ini antara lain: a. Memulai pelajaran dengan salam b. Menginformasikan kompetensi yang hendak dicapai B. Kegiatan Inti Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan ini antara lain: a. Memberi gambaran secara garis besar materi yang akan dipelajari 8

b. Menginformasikan langkah-langkah pembelajaran. c. Memotivasi siswa dalam pembelajaran d. Melaksanakan proses belajar interaktif dengan cara melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan multimetode dan pendekatan yang menarik minat siswa e. Membimbing secara kontiniu untuk memahami materi pelajaran agar siswa dengan mudah menguasai materi yang diajarkan dan dapat mengerjakan latihan yang diberikan dengan bersemangat. C. Kegiatan Akhir a. Bersama siswa secara klasikal melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran b. Bersama secara klasikal menyimpulkan materi II. Pengamatan Pengamatan atau observasi dilakukan pada saat siswa melakukan aktivitas belajar, dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan, serta hasil ulangan siswa. Aspek yang diamati antara lain: a. Antusias siswa dalam proses belajar mengajar, antara lain: ngobrol, berjalan di kelas, melamun, usil, mengerjakan pekerjaan lain, mengantuk. b. Keaktifan siswa, meliputi berani angkat tangan, bertanya, menanggapi pertanyaan, menjawab pertanyaan dan mengeluarkan pendapat. c. Hasil nilai siswa. d. Keterampilan guru membimbing siswa dalam menyampaikan materi pembelajaran guna meningkatkan kemampuan siswa III.Refleksi Hasil pengamatan yang diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung dianalisa. Berdasarkan hasil analisa guru dan kolaborator melakukan refleksi diri untuk melakukan keberhasilan penelitian dan untuk menentukan keberhasilan penelitian dan untuk melakukan tindakan berikutnya. Penelitian tindakan kelas ini akan berhasil apabila: a. Antusiasme siswa besar ( 70 % ) b. Keaktifan siswa tinggi, meliputi: 9

1. 2. 3. 4.

Sebagian besar ( 70 % dari siswa ) berani angkat tangan Sebagian besar (70 % dari siswa) berani bertanya tentang Penyelesaian tugas sesuai waktu yang disediakan Nilai ulangan harian sebesar 75

menjawab pertanyaan guru materi pelajaran yang diajar pada hari itu

IV. Data Dan Analisa Data 1. Data kemampuan siswa diambil dari nilai setelah akhir pembelajaran 2. Data keterampilan guru dalam membimbing siswa dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi 3. Data ulangan siswa diperoleh setelah melakukan ulangan pada akhir proses pembelajaran. 4. Pencatatan dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan kolaborator terutama yang berhubungan dengan kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. 5. Semua hasil observasi, pencatatan pada setiap pertemuan dibandingkan. 6. Data yang dikumpulkan sebagian besar adalah data kuantitatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 10

A. Deskripsi Per Siklus Setelah penelitian tindakan kelas dilaksanakan, data dan temuan yang terkumpul dari setiap siklus pertemuan dioalah dan dianalisa. Adapun hasil dari setiap siklus adalah sebagai berikut: I. Mata Pelajaran Matematika Perbaikan dilaksanakan sebagai berikut: A. Siklus 1, Pertemuan pertama 1. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan adalah: a. b. Membuat silabus Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan kompetensi dasar mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan unsurnya. c. d. Menetapkan media, alat peraga dan sumber belajar. Menyiapkan format pengamatan dalam proses pembelajaran pembelajaran untuk mata pelajaran matematika 1 siklus dengan tiga kali pertemuan, dengan kegiatan-kegiatan

2. Pelaksanaan tindakan A. Kegiatan Awal Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan ini antara lain: a. Memulai pelajaran dengan salam b. Bertanya jawab tentang bentuk buku, papan tulis, eternit, lantai keramik, dan lain-lain (bangun datar). c. Memberi motivasi bahwa materi ini berguna dalam membuat lapangan olahraga dan lain sebagainya B. Kegiatan Inti Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan ini antara lain: 1. Guru menggambar persegi pada papan berpetak, siswa menyebutkan panjang setiap sisi dalam petak satuan. 2. Dengan bimbingan guru, siswa menentukan sifat-sifat dari bangun datar persegi dengan menggambar dua diagonalnya terlebih dahulu.

11

3. Guru menunjukkan bangun datar persegi panjang dan segitiga, siswa menentukan sifat-sifatnya bersama kelompok. 4. Beberapa siswa menyampaikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain menanggapi. 5. Diskusi kelas untuk menemukan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga. C. Kegiatan Akhir 1. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman. 2. Guru memberi tugas rumah. 3. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan menggunakan lembar obsevasi yang telah disediakan. Dari hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut: A. Antusiasme Siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung Hasil pengamatan dengan lembar observasi antusiasme dan keaktifan siswa secara klasikal dalam pembelajaran sebanyak 16 siswa, dapat terlihat pada table dibawah ini: Tabel 1.1. Tabel Hasil Pengamatan Antusiasme dan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan Pertama Antusiasme siswa Diluar Pelajaran 76 % Dalam Pelajaran 34 %

Dari table di atas diketahui bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, terlihat tingkat antusias siswa selama proses pembelajaran ada sekitar 34% Dan untuk antusias siswa diluar pembelajaran mencapai 76%

B. Oral Aktivities Siswa Dalam Proses Pembelajaran

12

Hasil pengamatan oral aktivities siswa secara klasikal dalam pembelajaran dapat terlihat pada table dibawah ini: Tabel 1.2. Tabel Hasil Pengamatan Oral Aktivities Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan Pertama No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Oral Aktivities Yang Diamati Berani angkat tangan untuk bertanya Berani menjawab pertanyaan dari guru Berani menjawab pertanyaan dari siswa lain Berani menanggapi pertanyaan dari guru Berani menanggapi pertanyaan dari siswa lain Berani mengemukakan pendapat Guru Dalam Jumlah Siswa 3 3 2 1 2 2 Persentase 18 % 18 % 12,5 % 6% 12,5 % 12,5 %

C. Keterampilan Pembelajaran

Mengambangkan

Materi

Hasil pengamatan Kemampuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat terlihat pada table dibawah ini: Tabel 1.3. Tabel Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Dalam Mengembangkan Materi Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan Pertama No 1 Aspek Yang Dinilai Pengamatan KBM A. Pendahuluan 1. Memberi perhatian kepada siswa 2. Menarik perhatian siswa 3. Pelaksanaan apersepsi B. Kegiatan Inti 1. Informasi awal tentang materi pembelajaran 2. Kemampuan menjelaskan materi 3. Membimbing siswa dalam pembelajaran: 4. Membimbing siswa dalam: a. Mengajukan pertanyaan b. Menjawab/menanggapi pertanyaan Penilaian

Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik 13

c. Menyampaikan Pendapat d. Mendengarkan secara aktif e. Bekerja secara kelompok 5. Memberi penghargaan pada siswa C. Penutup a. Memberiaknn refleksi diri siwa b. Menanamkan nilai-nilai matematika dalam kehidupan sehari-hari 2. Suasana Kelas 1. Siswa antusias 2. Guru antusias 3. Waktu sesuai dengan alokasi 4. KBM sesuai dengan RPP

Kurang Kurang Kurang

Kurang kurang

Kurang Cukup Kurang Kurang

4. Refleksi Data yang diperoleh sebagai hasil pengmatan kemudian dianalisa. Berdasarkan analisa ini, guru dan kolaborator memperoleh beberapa temuan yang dapat dijadikan refleksi, yaitu: 1. Dari hasil pengamatan, antusias siswa selama proses pembelajaran sebesar 34 % dari seluruh siswa. Berarti ada 76% dari seluruh siswa yang tidak antusias. Hal ini disebabkan siswa masih terbiasa dengan metode pembelajaran lama. 2. Secara umum oral aktivities (keaktifan siswa) siswa dari berbagai aspek masih rendah. Hal ini disebabkan siswa masih takut dan raguragu dalam menanggapi pertanyaan atau permasalahan yang dipaparkan guru 4. Penyelesaian tugas atau latihan belum sesuai dengan waktu yang tersedia. Siswa masih suka bermain dalam mengerjakan latihan 5. Hasil pengamatan dari keterampilan guru dalam menyampaikan materi: a. Keterampilan guru membimbing siswa dalam pembelajaran dalam kegiatan pendahuluan baik, dalam kegiatan inti kurang. b. Pengalokasian waktu belum terlaksana dengan baik karena guru bingung dalam mengembangkan pembelajaran dengan multimetode dan pendekatan inquiry-discobery. c. Proses pembelajaran belum sesuai dengan RPP yaitu presentasi tidak muncul karena baik guru maupun siswa belum terbiasa

14

dengan

multimetode

dan

pendekatan

inquiry-discovery.

Pembelajaran banyak didominasi oleh guru, sehingga siswa pasif. B. Siklus 2, Pertemuan pertama 1. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan adalah: a. b. Membuat silabus Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan kompetensi dasar mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan unsurnya. c. d. Menetapkan media, alat peraga dan sumber belajar. Menyiapkan format pengamatan dalam proses pembelajaran

2. Pelaksanaan tindakan A. Kegiatan Awal Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan ini antara lain: d. Memulai pelajaran dengan salam e. Melakukan tanya jawab untuk mengingat sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga. f. Memberi motivasi bahwa materi ini berguna bagi tukang batu atau bangunan serta yang lainya. B. Kegiatan Inti Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan ini antara lain: 1. Guru menunjukkan gambar persegi, siswa menyebutkan sifat-sifatnya. 2. Siswa membuat gambar persegi berdasarkan sifat-sifatnya, dengan menggambar kedua diagonalnya terlebih dahulu. 3. Bersama kelompok, siswa menggambar bangun datar persegi. 4. Beberapa siswa maju menyampaikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain menanggapi. 5. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada buku sumber Matematika III C. Kegiatan Akhir 1. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman. 15

2. Guru memberi tugas rumah. 3. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan menggunakan lembar obsevasi yang telah disediakan. Dari hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut: A. Antusiasme Siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung Hasil pengamatan dengan lembar observasi antusiasme dan keaktifan siswa secara klasikal dalam pembelajaran sebanyak 16 siswa, dapat terlihat pada table dibawah ini: Tabel 2.1. Hasil Pengamatan Antusiasme dan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Pada Siklus 2 Pertemuan pertama Antusiasme siswa Diluar Pelajaran 37 % Dalam Pelajaran 63 %

Dari table di atas diketahui bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, terlihat tingkat antusias siswa selama proses pembelajaran meningkat sekitar 63% Dan untuk antusias siswa diluar pembelajaran berkisar 37% B. Oral Aktivities Siswa Dalam Proses Pembelajaran Hasil pengamatan oral aktivities siswa secara klasikal dalam pembelajaran dapat terlihat pada table dibawah ini: Tabel 2.2. Hasil Pengamatan Oral Aktivities Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus 2 Pertemuan pertama No 1. 2. 3. 4. 5. Oral Aktivities Yang Diamati Berani angkat tangan untuk bertanya Berani menjawab pertanyaan dari guru Berani menjawab pertanyaan dari siswa lain Berani menanggapi pertanyaan dari guru Berani menanggapi pertanyaan Jumlah Siswa 10 8 5 5 2 Persentase 62,5 % 50 % 31,3 % 31,3 % 12,5 % 16

6.

dari siswa lain Berani mengemukakan pendapat Guru Dalam

43,8 %

C. Keterampilan Pembelajaran

Mengambangkan

Materi

Hasil pengamatan Kemampuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.3. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Dalam Mengembangkan Materi Dalam Proses Pembelajaran Pada Sklus 2 Pertemuan pertama No 1 Aspek Yang Dinilai Pengamatan KBM A. Pendahuluan 1. Memberi perhatian kepada siswa 2. Menarik perhatian siswa 3. Pelaksanaan apersepsi B. Kegiatan Inti 1. Informasi awal tentang materi pembelajaran 2. Kemampuan menjelaskan materi 3. Membimbing siswa dalam pembelajaran: 4. Membimbing siswa dalam: a. Mengajukan pertanyaan b. Menjawab/menanggapi pertanyaan c. Menyampaikan Pendapat d. Mendengarkan secara aktif e. Bekerja secara kelompok 5. Memberi penghargaan pada siswa C. Penutup a. Memberiaknn refleksi diri siwa b. Menanamkan nilai-nilai matematika dalam kehidupan sehari-hari 2. Suasana Kelas 5. Siswa antusias 6. Guru antusias 7. Waktu sesuai dengan alokasi 8. KBM sesuai dengan RPP Penilaian

Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Cuku[

Cukup Cukup

Kurang Cukup Cukup Cukup

4. Refleksi

17

Data yang diperoleh sebagai hasil pengmatan kemudian dianalisa. Berdasarkan analisa ini, guru dan kolaborator memperoleh beberapa temuan yang dapat dijadikan refleksi, yaitu: 1. Dari hasil pengamatan, antusias siswa selama proses pembelajaran sebesar meningkat 63 % dari seluruh siswa. Berarti ada 37 % dari seluruh siswa yang tidak antusias. Peningkatan ini disebabkan siswa mulai menyenangi pembelajaran multimetode dan pendekatan inquirydiscovery. 2. Secara umum oral aktivities (keaktifan siswa) siswa dari berbagai aspek sudah cukup. Namun masih banyak siswa yang takut dan raguragu dalam menanggapi pertanyaan atau permasalahan yang dipaparkan guru, padahal keinginan untuk itu sudah muncul. 4. Penyelesaian tugas atau latihan hampir sesuai dengan waktu yang tersedia. 5. Hasil pengamatan dari keterampilan guru dalam materi: a. Keterampilan guru membimbing siswa dalam pembelajaran dalam kegiatan pendahuluan baik, dalam kegiatan inti cukup. b. Pengalokasian waktu sudah terlaksana dengan baik karena guru telah memahami dalam mengembangkan pembelajaran dengan multimetode dan pendekatan inquiry-discobery. c. Proses pembelajaran sudah sesuai dengan RPP, guru maupun siswa mulai terlihat aktif dengan multimetode dan pendekatan inquiry-discovery. B. Siklus 2, Pertemuan kedua 1. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan adalah: a. b. Membuat silabus Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan kompetensi dasar mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan unsurnya. c. d. Menetapkan media, alat peraga dan sumber belajar. Menyiapkan format pengamatan dalam proses pembelajaran

2. Pelaksanaan tindakan 18

A. Kegiatan Awal Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan ini antara lain: g. Memulai pelajaran dengan salam h. Bertanya jawab tentang gambar dan sifat-sifat segitiga i. Memberi motivasi bahwa materi ini berguna bagi seorang desainer serta yang lainya. B. Kegiatan Inti Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan ini antara lain: 1. Bersama kelompok, siswa menggambar sudut lancip, sudut siku-siku, dan sudut tumpul kemudian pada ujung sinar garis dihubungkan. 2. Guru menginformasikan jenis segitiga menurut besar sudutnya. 3. Masih bersama kelompok, siswa menggambar segitiga berdasarkan sifat-sifatnya dengan ketiga sisi sama panjang, dua sisi sama panjang, dan ketiga sisinya tidak sama. 4. Guru menginformasikan jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya. 5. Setelah memberi nama setiap segitiga yang digambar, beberapa siswa maju menyampaikan hasil kerja kelompok dan kelompok lain menanggapi. 6. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada buku paket Matematika III C. Kegiatan Akhir 1. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi 3. Melakukan ulangan harian 3. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan menggunakan lembar obsevasi yang telah disediakan. Dari hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut: A. Antusiasme Siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung Hasil pengamatan dengan lembar observasi antusiasme dan keaktifan siswa secara klasikal dalam pembelajaran sebanyak 16 siswa, dapat terlihat pada table dibawah ini: Tabel 3.1. 19

Hasil Pengamatan Antusiasme dan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Pada Siklus 2 Pertemuan Kedua Antusiasme siswa Diluar Pelajaran 26 % Dalam Pelajaran 74 %

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, terlihat tingkat antusias siswa selama proses pembelajaran meningkat sekitar 74 % Dan untuk antusias siswa diluar pembelajaran berkisar 26 % B. Oral Aktivities Siswa Dalam Proses Pembelajaran Hasil pengamatan oral aktivities siswa secara klasikal dalam pembelajaran dapat terlihat pada table dibawah ini: Tabel 3.2. Hasil Pengamatan Oral Aktivities Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus 2 Pertemuan Kedua No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Oral Aktivities Yang Diamati Berani angkat tangan untuk bertanya Berani menjawab pertanyaan dari guru Berani menjawab pertanyaan dari siswa lain Berani menanggapi pertanyaan dari guru Berani menanggapi pertanyaan dari siswa lain Berani mengemukakan pendapat Guru Dalam Jumlah Siswa 14 14 10 10 9 12 Persentase 87,5 % 87,5 % 62,5 % 62,5 % 56,3 % 75 %

C. Keterampilan Pembelajaran

Mengambangkan

Materi

Hasil pengamatan Kemampuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat terlihat pada table dibawah ini: Tabel 3.3. 20

Tabel Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Dalam Mengembangkan Materi Pada Sklus 2 Pertemuan kedua No 1 Aspek Yang Dinilai Pengamatan KBM A. Pendahuluan 1. Memberi perhatian kepada siswa 2. Menarik perhatian siswa 3. Pelaksanaan apersepsi B. Kegiatan Inti 1. Informasi awal tentang materi pembelajaran 2. Kemampuan menjelaskan materi 3. Membimbing siswa dalam pembelajaran: 4. Membimbing siswa dalam: a. Mengajukan pertanyaan b. Menjawab/menanggapi pertanyaan c. Menyampaikan Pendapat d. Mendengarkan secara aktif e. Bekerja secara kelompok 5. Memberi penghargaan pada siswa C. Penutup a. Memberiaknn refleksi diri siwa b. Menanamkan nilai-nilai matematika dalam kehidupan sehari-hari 2. Suasana Kelas 1. Siswa antusias 2. Guru antusias 3. Waktu sesuai dengan alokasi 4. KBM sesuai dengan RPP Penilaian

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup

Baik Baik

Baik Baik Cukup Cukup

D. Nilai Ulangan Siswa Setelah diadakan ulangan maka perolehan nilai siswa adalah seperti di bawah ini: Tabel 4.3. Tabel Hasil Ulangan Siswa Siklus 2 Pertemuan kedua NO 1 2 3 4 5 NAMA SISWA Bayu Feri Andika Jopi Tian Ken Tirtha Wahyu A Hariani Febri Alfianto NILAI 100 85 75 80 80 KETERANGAN Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 21

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Muclis Aprianto Rahul Mulia Wahyu Andre Feri Alsa Junaidah Suryanto Fauzi Mardoni Indra Gunawan Jessen Meliani Laoli Dewi Triyani Jumlah nilai Persentase

85 75 65 100 90 100 90 85 90 75 85 1360 85 %

Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

E. Grafik prolehan nilai siswa Dalam grafik prolehan nilai siswa, tergambar seperti di bawah ini: Grapik 1.1. Grapik Hasil Ulangan Siswa
4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Nilai 65 Nilai 70 Nilai 75 Nilai 80 Nilai 85 Nilai 90 Nilai 95 Nilai 100 Jum lah Sisw a

4. Refleksi Data yang diperoleh sebagai hasil pengmatan kemudian dianalisa. Berdasarkan analisa ini, guru dan kolaborator memperoleh beberapa temuan yang dapat dijadikan refleksi, yaitu: 1. Dari hasil pengamatan, antusias siswa selama proses pembelajaran sebesar meningkat 74 % dari seluruh siswa. Berarti ada 26 % dari seluruh siswa yang tidak antusias. Peningkatan ini disebabkan siswa mulai menyenangi pembelajaran multimetode dan pendekatan inquirydiscovery. 2. Secara umum oral aktivities (keaktifan siswa) siswa dari berbagai aspek sudah cukup baik. Namun masih ada sebagian kecil siswa yang

22

takut dan ragu-ragu dalam menanggapi pertanyaan atau permasalahan yang dipaparkan guru, padahal keinginan untuk itu sudah muncul. 4. Penyelesaian tugas atau latihan sesuai dengan waktu yang tersedia. 5. Hasil pengamatan dari keterampilan guru dalam materi: a. Keterampilan guru membimbing siswa dalam pembelajaran dalam kegiatan pendahuluan baik, dalam kegiatan inti baik. b. Pengalokasian waktu sudah terlaksana dengan baik karena guru telah memahami dalam mengembangkan pembelajaran dengan multimetode dan pendekatan inquiry-discobery. c. Proses pembelajaran sudah sesuai dengan RPP, guru maupun siswa mulai terlihat aktif dengan multimetode dan pendekatan inquiry-discovery. 6. Hasil ulangan siswa setelah akhir pembelajaran: a. Dari 16 siswa, hanya 1 orang yang tidak tuntas b. Nilai rata-rata siswa 85 c. Siswa yang memperoleh nilai 100 sebanyak 3 orang (18,8 %), memperoleh nilai 90 sebanyak 3 orang (18,8 %), siswa yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 orang (25 %), yang memperoleh nialai 80 ada 2 orang (12,5 %), dan nilai 75 ada 3 orang (18,8 %), dan siswa yang memperoleh dibawah KKM (70%) ada 1 orang (6,3 %). B. Pembahasan Dari Setiap Siklus 1. Antusiasme Siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung Hasil pengamatan dengan lembar observasi antusiasme dan keaktifan siswa secara klasikal dalam pembelajaran dari ketiga pertemuan dapat terlihat pada table dibawah ini: Tabel 6.1. Tabel hasil pengamatan Antusiasme dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Antusiasme siswa Pertemuan Mata Pelajaran Matematika Diluar Pelajaran 76 % 37 % 26 % Dalam Pelajaran 34 % 63 % 74 % 23

I II III

Dari tabel di atas diketahui bahwa terjadi peningkatan tingkat antusias siswa selama proses pembelajaran yaitu 74%. Berarti telah melampaui criteria keberhasilan penelitian ini. 2. Oral Aktivities Siswa Dalam Proses Pembelajaran

Hasil pengamatan oral aktivities siswa secara klasikal dalam seluruh pertemuan terlihat pada table berikut: Tabel 4.2. Tabel Hasil Pengamatan Oral Aktivities Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Seluruh Pertemuan Jlh. Siswa Oral Aktivities Siklus 1 Siklus 2 Yang Diamati Pertemuan Pertemuan 1 1 2 Berani angkat tangan untuk bertanya Berani menjawab pertanyaan dari guru Berani menjawab pertanyaan dari siswa lain Berani menanggapi pertanyaan dari guru Berani menanggapi pertanyaan dari siswa lain Berani mengemukakan pendapat 3 3 2 1 2 2 10 8 5 5 2 7 14 14 10 10 9 12

No

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Dari tabel di atas diketahui bahwa terjadi peningkatan oral aktivities siswa selama proses pembelajaran. Dapat disimpulkan secara umum terjadi peningkatan pada setiap pertemuan, mulai dari pertemuan satu, kedua dan ketiga. 3. Nilai Ulangan Siswa Secara keseluruhan nilai ulangan siswa adalah seperti di bawah ini:

Tabel 5.4 Tabel Hasil Ulangan Siswa 24

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

NAMA SISWA Bayu Feri Andika Jopi Tian Ken Tirtha Wahyu A Hariani Febri Alfianto Muclis Aprianto Rahul Mulia Wahyu Andre Feri Alsa Junaidah Suryanto Fauzi Mardoni Indra Gunawan Jessen Meliani Laoli Dewi Triyani Jumlah nilai Persentase

NILAI SISWA SIKLUS 1 SIKLUS 2 PERTEMUAN PERTEMUAN 1 1 2 80 90 100 55 85 95 65 75 75 50 70 80 50 70 75 55 85 95 45 75 85 55 65 75 70 80 80 45 75 75 70 95 100 60 95 100 65 75 75 60 80 90 55 65 75 55 60 80 935 58,44 % 1240 77,50 % 1355 84,68 %

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

25

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Penggunaan strategi pendekatan multimetode dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas III SD. Negeri 015 Moro dalam melakukan penghitungan bangun datar pada mata pelajaran. 2. Peningkatan aktivitas pembelajaran siswa dapat dilihat dari data akhir siklus, dimana terjadi peningkatan pada setiap siklus. Hal ini berarti siswa sudah mulai menyenangi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan multimetode. 3. Hasil pencapaian siswa meningkat dari setiap siklus. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pendekatan multimetode dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan. 4. Terjadi peningkatan pada minat dan kemauan siswa dalam pembelajaran. Hal ini terlihat siswa sudah berani menanggapi dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru serta mau menanggapi pertanyaan dari siswa lain B. Saran Berdasarkan hal-hal yang dialami dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini pada penelitian tindakan kelas ini, penulis berkeinginan menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Penggunaan strategi pendekatan multimetode diterapkan untuk memperbaiki kebosanan siswa dalam pembelajaran yang berpusat pada guru. 2. Strategi inquiry-discovery baik digunakan untuk materi pemahaman. 3. Para tenaga pendidik, khususnya guru hendaknya terus mempelajari dan menerapkan berbagai model dan strategi pembelajaran dalam rangka menciptakan situasi belajar yang kondusif sehingga dapat membuat peserta didik menjadi semakin aktif, kreatif, dan inovatif.

Daftar Pustaka Depdiknas, 1994: Kurikuluk Sekolah Dasar, Jakarta: Ditjen Depdikdas 26

Depdiknas, 1997: Suplemen Kurikulum Sekolah Dasar, Jakarta: Ditjen Depdikdas Depdikdas, 2003: Pedoman Khusus Pengembangan Silabus, Jakarta: Ditjen Depdikdas Mulyasa, M.Pd, 2005: Menjadi Guru Frofesional, Bandung: Rosdakarya N.K. Roestyah, 2001: Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta Sumarno, Sukahar. (2001). Buku BP Matematika 3 Mari Berhitung, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Suparjo. (2004). Pelajaran Matematika Gemar Berhitung. PT. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Wardani I.G.A.K Nasution, N. (2002). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka Wardani I.G.A.K Julaeha Siti, M. A, Marsinah Ngadi, M.Pd. (2003). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Sekolah : SD. Negeri 015 Moro 27

Mata Pelajaran Kelas/Semester Tema Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: : : :

Matematika III/2 Kegiatan 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana. : 4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan unsurnya. : 4.1.1 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi. 4.1.2 Menggambar persegi sesuai dengan sifat4.1.3 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang. 4.1.4 Menggambar bangun datar persegi panjang sesuai dengan sifat-sifatnya. 4.1.5 Menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga. 4.1.6 Menggambar segitiga sesuai dengan sifat-

Indikator sifatnya.

sifatnya. 4.1.7 Menyebutkan jenis-jenis segitiga menurut panjang, sisi, dan besar sudutnya. Alokasi Waktu : 9 30 menit (3 kali pertemuan)

A. Tujuan Perbaikan 1. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi. 2. Siswa dapat menggambar persegi sesuai dengan sifat-sifatnya. 3. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang. 4. Siswa dapat menggambar persegi panjang sesuai dengan sifatsifatnya. 5. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga. 6. Siswa dapat menggambar segitiga sesuai dengan sifat-sifatnya. 7. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis segitiga menurut panjang, sisi, dan besar sudutnya. B. Materi Ajar Bangun Datar Sederhana C. Metode Pembelajaran Tanya jawab, demonstrasi, diskusi, tugas, dan ceramah bervariasi D. Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan Pertama (3 30 menit) Pendahuluan Apersepsi : Bertanya jawab tentang bentuk buku, papan tulis, eternit, lantai keramik, dan lain-lain (bangun datar). Motivasi : Materi ini berguna dalam membuat lapangan olahraga.

Kegiatan Inti 28

1. Guru menggambar persegi pada papan berpetak, siswa menyebutkan panjang setiap sisi dalam petak satuan. 2. Dengan bimbingan guru, siswa menentukan sifat-sifat dari bangun datar persegi dengan menggambar dua diagonalnya terlebih dahulu. 3. Guru menunjukkan bangun datar persegi panjang dan segitiga, siswa menentukan sifat-sifatnya bersama kelompok. 4. Beberapa siswa menyampaikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain menanggapi. 5. Diskusi kelas untuk menemukan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga. Penutup 1. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman. 2. Guru memberi tugas rumah. Pertemuan Kedua (3 30 menit) Pendahuluan Apersepsi : Mengingat sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga. Motivasi : Materi ini berguna bagi tukang batu atau bangunan. Kegiatan Inti 1. Guru menunjukkan gambar persegi, siswa menyebutkan sifat-sifatnya. 2. Siswa membuat gambar persegi berdasarkan sifat-sifatnya, dengan menggambar kedua diagonalnya terlebih dahulu. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas III 25 3. Bersama kelompok, siswa menggambar bangun datar persegi. 4. Beberapa siswa maju menyampaikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain menanggapi. 5. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada buku sumber Matematika III Penutup 1. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman. 2. Guru memberi tugas rumah. Pertemuan Ketiga (3 30 menit) Pendahuluan Apersepsi : Bertanya jawab tentang gambar dan sifat-sifat segitiga. Motivasi : Materi ini berguna bagi seorang desainer. Kegiatan Inti 1. Bersama kelompok, siswa menggambar sudut lancip, sudut siku-siku, dan sudut tumpul kemudian pada ujung sinar garis dihubungkan. 2. Guru menginformasikan jenis segitiga menurut besar sudutnya. 3. Masih bersama kelompok, siswa menggambar segitiga berdasarkan sifat-sifatnya dengan ketiga sisi sama panjang, dua sisi sama panjang, dan ketiga sisinya tidak sama. 4. Guru menginformasikan jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya. 29

5. Setelah memberi nama setiap segitiga yang digambar, beberapa siswa maju menyampaikan hasil kerja kelompok dan kelompok lain menanggapi. 6. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada buku paket Matematika III

Penutup 1. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi. 3. Guru memberi tugas rumah. E. Alat dan Sumber Belajar 1. Buku Matematika III, karangan Nur Akhsin dan Heny Kusumawati, tahun 2006 2. Gambar bangun datar sederhana 3. Papan berpetak F. Penilaian Teknik : Kuis, tes, tugas Bentuk instrumen : Lisan, tertulis Contoh instrumen: 1. a. Apa nama bangun datar di samping? b. Sebutkan sifat-sifatnya.

2. Gambarkan bangun datar persegi panjang. 3. Sebutkan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya. 4. Apa nama bangun datar di samping?

Moro, 22 Mei 2008 Mengetahui, Kepala Sekolah PENELITI

HJ. DHARMAWATI. D NIP. 130 380 065

NURLENA NIM. 812611312

30

31

Anda mungkin juga menyukai