Anda di halaman 1dari 4

Hasil Diskusi : 1.

Tentukan tahap perawatan klinis & laboratories untuk pasien ini mulai dari dia datang 1x sampai didapatkannya model kerja. TAHAP I KLINIS Rahang Atas Rahang Bawah Dilakukan Anamnesa - diagnosa prognosa - rencana perawatan perawatan Pasien disuruh untuk melepaskan gigi tiruan lamanya selama 24jam baru kemudian datang kembali untuk cetakan. II Cetakan I untuk R.A. & R.B. dilakukan cetakan anatomis dengan menggunakan Stock Tray (berlubang & tanpa sudut) untuk mendapatkan model diagnostik. III Cetakan II untuk R.A. & R.B. dilakukan dengan menggunakan sendok cetak perseorangan.
Pada R.A. dan R.B. (GTP)

LABORATORIS Rahang Atas Rahang Bawah

Pembuatan model diagnostik untuk R.A. & R.B dari cetakan 1.


Pembuatan sendok cetak

perseorangan untuk R.A. & R.B. Pembuatan model kerja R.A. & R.B dari cetakan II.

dilakukan border molding dengan teknik cetakan secara muko fungsional.


Kemudian dilakukan beading and

boxing.

Keterangan Pemeriksaan klinis : a. Anamnesa

Pemeriksaan dilakukan dengan Tanya jawab untuk mengetahui riwayat penyakit serta memperoleh data dari pasien Auto anamnesa : bertanya pada orang yang menyertai pasien Alo anamnesa : bertanya langsung pada pasien

Isilah data pribadi pasien meliputi : Nama, alamat, no. telepon pasien, umur, jenis kelamin, pekerjaan Isilah data tentang kesehatan gigi/Dental Case History, meliputi :
1. Maksud kunjungan. Dalam kasus ini pasien ingin dibuatkan gigi palsu yang baru 2. Sebab hilangnya gigi 3. Pernah/sedang/tidak pernah memakai gigi tiruan : kasus ini pasien sedang memakai gigi tiruan. 4. Ciri khas gigi asli yang hilang 5. Yang diharapkan dari gigi tiruan yang meningkatkan kwalitas gigi tiruan yang baru 6. Kebiasaan buruk : Dalam kasus ini tidak ada b. Pemeriksaan extraoral, meliputi : 1. Bentuk muka. Gunanya untuk membantu dalam membentuk gigi depan 2. Hidung. Dengan menempatkan kaca mulut di bawah salah satu lubang hidung pasien sedangkan lubang hidung yang lain ditutup. Pasien disuruh bernapas melalui hidung, lihat apakah terdapat pengembunan 3. Profil Dengan melihat profil dari samping. Untuk membentuk permukaan labial gigi depan 4. Kelenjar submandibularis Dengan jari tangan diraba kelenjar submandibularis 5. Sendi Dengan meraba pergerakkan sendi waktu pasien membuka dan menutup mulutnya. Kelancaran gerakan sendi diraba dengan ujung jari yang ditempatkan di muka telinga atau ujung jari dimasukkan ke dalam lubang telinga dan sedikit ditekan ke dinding depan. baru : untuk Dalam

Status umum : tentang kesehatan umum pasien. Dalam kasus ini baik.

c. Pemeriksaan intraoral,meliputi : 1. Kebersihan mulut 2. Gigi Pemeriksaan umum. Dalam kasus ini menunjukkan : Pasien tidak memiliki gigi dalam mulut nya. 3. Rontgen foto 4. Pemeriksaan jaringan sekitar mulut, cari tahu penyebab longgarnya GTP yang dipakai sebelumnya. 5. Mukosa mulut. Diperiksa ada tidaknya pigmentasi yang perlu diketahui untuk memilih warna dari pontic. Ada tidaknya perubahan warna yang menunjukkan adanya keradangan gingival/ keadaan patologis. 6. Ruang protesa Melihat besar kecilnya ruangan/jarak antara puncak ridge atas dan bawah. 7. Lidah Melihat besar kecil/posisi lidah 8. Reflek muntah 9. Sikap mental

Pemeriksaan Laboratoris : Pembuatan model diagnostik RA dan RB dari cetakan 1. Kemudian dibuatkan sendok cetak perseorangan. Setelah itu cetakan 2 didapatkan model kerja.

2. a) Apa struktur jaringan pendukung yang harus terlihat pada hasil cetakan atas? - Frenulum labialis

- Vestibulum labialis - Frenulum bukalis - Frenulum labialis


- Vestibulum bukalis. - Tonjolan coronoid. - Residual ridge anterior & posterior - Tubermaxilla.

- Hamular notch - Daerah palatal seal. - Fovea palatina. - Mid palatal sutura - Papilla incisiva - Rugae palatina b) Sebutkan struktur jaringan yang perlu di relief baik di RA maupun RB dan apa yang terjadi bila tidak di relief ? Pada Rahang Atas : Torus palatinus Foramen incisivum apabila tidak di relief akan menimbulkan rasa panas pada Nervus Nasopalatinus akibat tekanan pada foramen tersebut. Pada Rahang Bawah : Foramen Mentale Untuk menghindari iritasi dari gigi tiruan pada nervus yang keluar dari foramen ini. Apabila tidak direlief, pasien akan mengeluh adanya rasa sakit (parastesi) dari bibir bawah. DAFTAR PUSTAKA : 1. Heartwell, Ch.M., Sylabus of Complete Denture, Ed.3., Philadelphia, Lea & Febiger, 1980. 2. Heckey, J.C., Bouchers Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients, Ed.8., St. Louis., The C.V. Mosby Company, 1980. 3. Watt, D.M., Designing Complete Denture, Ed.2., Bristol, John Wright & Sons Ltd, 1986 4. BUKU DIKTAT PROSTODONTIC 1

Anda mungkin juga menyukai