Anda di halaman 1dari 10

MASYARAKAT MULTIKULTURAL

I. PENGANTAR Dunia ini di ciptakan oleh Allah sebagai suatu sarana pemenuhan kebutuhan bagi manusia. Dan Allah menciptakan makhluknya selalu berpasang-pasangan, sedangkan dalam Al-Quran Allah berfirman bahwa telah kami ciptakan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Maka dari itu jelaslah, dalam pandangan islam suatu kemajemukan masyarakat itu memang sudah ada dari awal penciptaan manusia. Begitu pula dilihat dari sudut pandang ilmu sosial, dalam Al-Quran manusia disebut sebagai AnNas, yang artinya manusia sebagai makhluk sosial. Yang mana manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa adanya dukungan dari manusia yang lain. Di beberapa ayat lain manusia disebut sebagai AI-Insan, ini menunjukkan bahwa manusia adalah seorang individu yang unggul. Mengapa demikian? karena seorang manusia diciptakan dengan karakter yang berbeda dengan manusia yang lainnya. Jadi, sampailah pada kesimpulan bahwa manusia adalah seorang individu sekaligus makhluk sosial yang dengan kekarakteristikannya terbentuklah suatu masyatakan majemuk yang menghiasi dunia ini. II. PENGERTIAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL 1. Furnivall Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam suatu satu kesatuan politik. 2. Clifford Gertz Masyarakat multikultural adalah merupakan masyarakat yang terbagi dalam sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri dan masing-masing sub sistem terkait oleh ikatan-ikatan primordial. 3. Nasikun Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara setruktur memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat deverseyang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari satu-kesatuan sosial, serta seringnya muncul konflik-konflik sosial. 4. Kesimpulan saya Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang teriri dari berbagai elemen, baik itu suku, ras, dll yang hidup dalam suatu kelompok masyrakat yang memiliki satu pemerintaha tetapi dalam masyarakat itu masig terdapat segmen- segmen yang tidak bisa disatukan. III. CIRI-CIRI MASYARAKAT MULTIKULTURAL 1. Terjadi segmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk oleh bermacam-macam suku,ras,dll tapi masih memiliki pemisah. Yang biasanya pemisah itu adalah suatu konsep yang di sebut primordial. Contohnya, di Jakarta terdiri dari berbagai suku dan ras, baik itu suku dan ras dari daerah dalam negri maupun luar negri, dalam kenyataannya mereka memiliki segmen berupa ikatan primordial kedaerahaannya. 2. Memilki struktur dalam lembaga yang non komplementer, maksudnya adalah dalam masyarakat majemuk suatu lembaga akam mengalami kesulitan dalam menjalankan atau mengatur masyarakatnya alias karena kurang lengkapnya persatuan tyang terpisah oleh segmen-segmen tertentu. 3. Konsesnsus rendah, maksudnya adalah dalam kelembagaan pastinya perlu adany asuatu kebijakan dan keputusan. Keputusan berdasarkan kesepakatan bersama itulah yang dimaksud konsensus, berarti dalam suatu masyarakat majemuk sulit sekali dalam penganbilan keputusan. 4. Relatif potensi ada konflik, dalam suatu masyarakat majemuk pastinya terdiri dari berbagai macam suku adat dankebiasaan masing-masing. Dalam teorinya semakin banyak perbedaan dalam suatu masyarakat, kemungkinan akan terjadinya konflik itu sangatlah tinggi dan proses peng-integrasianya juga susah 5. Integrasi dapat tumbuh dengan paksaan, seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa dalam masyarakat multikultural itu susah sekali terjadi pengintegrasian, maka jalan alternatifnya adalah dengan cara paksaan, walaupun dengan cara seperti ini integrasi itu tidak bertahan lama. 6. Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain, karena dalam masyarakat multikultural terdapat segmen-segmen yang berakibat pada ingroup fiiling tinggi maka bila suaru ras atau suku memiliki suatu kekuasaan atas masyarakat itu maka dia akan mengedapankan kepentingan suku atau rasnya. IV. SEBAB TERJADINYA MULTIKULTURALISME

1. Factor geografis,faktor ini sangat mempengarudi apa dan bagaimana kebiasaan sua tu masyarakat. Maka dalam suatu daera yang memiliki kondisi geografis yang berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam masyarakat( multikultural). 2. Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind set mereka dan menjadkan perbedaan antara 3. Kondisi iklim yang berbeda, maksudnya hampir sama denga perbedaan letak geografis suatu daerah. V. BENTUK MASYARAKAT MULTIKULTURAL 1. INTERSEKSI A) Konsep Interseksi merupakan suatu titik potong atau pertemuan. Dalam sosiologi, interseksi dikenal sebagai suatu golongan etnik yang majemuk. B) Definisi Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggotaanggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu. C) Penjelasan definisi Jadi, yang dimaksud dengan interseksi adalah suatu masyarakat yang terdiri dari banyak suku,budaya,agama, dll yang berbaur menjadi satu kesatuan di dalam komunitas tertentu. 2. KONSOLIDASI A) Konsep Suatu proses penguatan pemikiran atas kepercayaan yang telah diyakini agar kepercayaan akan sesuatu yang diyakini semakin kuat. Yang mana hal ini dilakukan oleh orang yang lebih mengerti akan kepercayaan yang dianut. B) Definisi Konsolidasi adalah suatu proses penguatan yang dilakukan untuk memberikan tambahan keimanan atas apa yang telah seseorang yakini, yang biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mencapai tingkatan tertenatu. C) Penjelasan definisi Jadi, yang dimaksud dengan konsolidasi adalah suatu penguatan atas apa yang telah melekat pada dirinya. 3. PRIMORDIALISME A) Konsep Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya. B) Definisi Primordialisme berasal dari kata bahasa latin primus yang artinya pertama dan ordiri yang artinya tenunan atau ikatan. Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang diperolehnya melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk sikap primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi untuk melestarikan budaya kelompoknya. Namun, di sisi lain sikap ini dapat membuat individu atau kelompok memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya orang lain. Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari

kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah daging (internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya. C) Penjelasan definisi Jadi, suatu primordialisme adalah suatu kepercayaan yang sudah mendarah daging. Maka setiap orang yang memiliki primordial pasti dia akan sulit menerima paham lain selain paham yang telah mendarah daging dalam dirinya. 4. ETNOSENTRISME A) Konsep Etnosentris sangat erat hubungannya dengan apa yang disebut in group feeling (keikut sertaan dalam kelompok) tinggi. Biasanya dalam suatu kelompok sosial sering kita melihat perang antar desa, perang antar suku ataupun perang dalam agama dan sebagainya. Tapi entosentris lebih kepada anggapan suatu kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling unggul. B) Definisi Jadi, yang dimaksud dengan etnosentris adalah suatu anggapan dari kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling unggul. C) Penjelasan definisi Dari definisi di atas kita dapat memahami bahwa dalam suatu masyarakat majemuk terdapat suatu kelompok yang beranggapan bahwa kelompoknyalah yang paling unggul dari kelompok-kelompok sosial lain. 5. POLITIK ALIRAN A) Konsep Politik aliran adalah suatu kelompok masyarakat yang tergabung dalam ormas-ormas yang memiliki suatu pemersatu berupa partai politik dalam suatu negara, sehingga ormas tersebut dikatakan penganut partai yang memang dijadikan pemersatu dalam negara. B) Definisi Politik Aliran adalah suatu organisasi masyarakat yang memiliki dekengan (jawa) untuk memelihara dan menyejahterakan anggotanya. Contoh : Hahdhotul Ulama memiliki dekengan berupa Partai Kebangkitan Bangsa(PKB), Muhammadiyyah memiliki dekengan berupa Partai Amanat Nasional(PAN), dll. C) Penjelasan definisi Jadi, jelas bahwa politik aliran adalah suatu partai politik yang memiliki suatu dukungan dari suatu organisasi masyarakat sebagai pembangun kekuatan dalam pemilihan umum.

Masyarakat Multikultural
Filed under: materi pendidikan santigustiani @ 3:35 pm

Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas (kelompok) yang secara kultural dan ekonomiterpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda satu sama lain. Berdasarkan konfigurasi dan komunitas etnik dibedakan : Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang Masyarakat majenuk dengan mayoritas dominan Masyarakat mejmuk dengan minoritas majemuk Masyarakat majemuk dengan fragmentasi Masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yang menganut yang menganut berbagai sistem nilaiyang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagian-bagiannya Karakteristik Masyarakat menurut Pierre L. Va den Berghe Terjadi segmentasi ke dalam kelompok sub budaya yang saling berbeda Memiliki struktur yang terbagi ke dalam lembaga non komplementer Kurang mengembangkan konsensus di antara anggota terhadap nilai yang bersifat dasar Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling tergantung secara ekonomi Adanya dominasi politik suatu kelompok atas kelompok lain. MASYARAKAT INDONESIA YANG MULTIKULTURAL SECARA HORISONTAL (DIFERENSIASI) Perbedaan Fisik atau ras Perbedaan suku bangsa Perbedaan agama Perbedaan jenis kelamin SECARA VERTIKAL (STRATIFIKASI) Perbedaan individu/ kelompok secara hirakhis dalam kelas-kelas yang berbda tingkatan dalam suatu sistem social. FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT MULTIKULTURAL Latar belakang historis Kondisi geografis Keterbukaan terhadap kebudayaan luar MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT ADANYA MASYARAKAT MULTIKULTURAL KONFLIK >BERDASARKAN TINGKATANNYA Tingkat ideologi atau gagasanl Tingkat politik >BERDASARKAN JENISNYA Rasial Antar suku bangsa Antar agama INTEGRASI Berasal dari kata integration yang berarti kesempurnaan, atau keseluruhan Maurice Duverger mendefinisikan sebagai dibangunnya interdependensi (kesalingtergantungan) yang lebih rapat antara anggota-anggota dalam masyarakat.

DISINTEGRASI Disebut juga disorganisasi yaitu suatu keadaan di mana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan. Misal : Kasus GAM, RMS, Papua dll Gejala awal disintegrasi Tidak ada persamaan persepsi Norma tidak berfungsi dengan baik Terjadi pertentangan antar norma Pemberian sanksi tidak konsekuen Tindakan masyarakat tidak sesuai dengan norma Terjadinya proses disosiatif : persaingan, pertentangan, kontravensi REINTEGRASI Atau reorganisasi yaitu suatu proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH YANG DITIMBULKAN OLEH MASYARAKAT MULTIKULTURAL 1. ASIMILASI Proses di mana seseorang meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri untuk menjadi dari bagian dari budaya yang berbeda. Dengan demikian kelompok etnis yang berbeda secara bertahap dapat mengadopsi budaya dan nilai-nilai yang ada dalam kelompok besar, sehingga setelah beberapa generasi akan menjadi bagian dari masyarakat tersebut 2. INTEGRASI Merupakan keadaan ketika kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap konformistis, terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, tetapi dengan tetap mempertahankan kebudayaan mereka sendiri 3. SELF REGREGATION Suatu kelompok etnis mengasingkan diri dari dari kebudayaan mayoritas, sehingga interaksi antar kelompok sedikit sekali, atau tidak terjadi. Sehingga potensi konflik menjadi kecil 4. PLURALiSME Suatu masyarakat di mana kelompok-kelompok sub ordinat tidak harus mengorbankan gaya hidup dan tradisi mereka, bahkan kebudayaan kelompok-kelompok tersebut memiliki pengaruh terhadap kebudayaan masyarakat secara keseluruhan SIKAP KRITIS, TOLERANSI, DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN BUDAYA Dalam menghadapi hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan di masyarakat, dibutuhkan sikap yang kritis, disertai toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan-perbedaan tersebut. Multikulturalisme dan Kesederajatan Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang menekankan pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan kebudayaan. Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para pendukung kebudayaan, baik secara individual maupun secara kelompok, dan terutma ditujukan terhadap golongan sosial askriptif yaitu sukubangsa (dan ras), gender, dan umur. Ideologi multikulturalisme ini secara bergandengan tangan saling mendukung dengan proses-proses demokratisasi, yang pada dasarnya adalah kesederajatan pelaku secara individual (HAM) dalam

berhadapan dengan kekuasaan dan komuniti atau masyarakat setempat. Sehingga upaya penyebarluasan dan pemantapan serta penerapan ideologi multikulturalisme dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, mau tidak mau harus bergandengan tangan dengan upaya penyebaran dan pemantapan ideologi demokrasi dan kebangsaan atau kewarganegaraan dalam porsi yang seimbang. Sehingga setiap orang Indoensia nantinya, akan mempunyai kesadaran tanggung jawab sebagai orang warga negara Indonesia, sebagai warga sukubangsa dankebudayaannya, tergolong sebagai gender tertentu, dan tergolong sebagai umur tertentu yang tidak akan berlaku sewenang-wenang terhadap orang atau kelompok yang tergolong lain dari dirinya sendiri dan akan mampu untuk secara logika menolak diskriminasi dan perlakuakn sewenang-wenang oleh kelompok atau masyarakat yang dominan. Program penyebarluasan dan pemantapan ideologi multikulturalisme ini pernah saya usulkan untuk dilakukan melalui pendidikakn dari SD s.d. Sekolah Menengah Atas, dan juga S1 Universitas. Melalui kesempatan ini saya juga ingin mengusulkan bahwa ideologi multikulturalisme seharusnya juga disebarluaskan dan dimantapkan melalui program-program yang diselenggarakan oleh LSM yang yang sejenis. Mengapa perjuangan anti-diskriminasi terhadap kelompok-kelompok minoritas dilakukan melalui perjuangan menuju masyarakat multikultural? Karena perjuangan anti-diskriminasi dan perjuangan hak-hak hidup dalam kesederajatan dari minoritas adalah perjuangan politik, dan perjuangan politik adalah perjuangan kekuatan. Perjuangan kekuatan yang akan memberikan kekuatan kepada kelompok-kelompok minoritas sehingga hak-hak hidup untuk berbeda dapat dipertahankan dan tidak tidak didiskriminasi karena digolongkan sebagai sederajad dari mereka yang semula menganggap mereka sebagai dominan. Perjuangan politik seperti ini menuntut adanya landasan logika yang masuk akal di samping kekuatan nyata yang harus digunakan dalam penerapannya. Logika yang masuk akal tersebut ada dalam multikulturalisme dan dalam demokrasi. Upaya yang telah dan sedang dilakukan terhadap lima kelompok minoritas di Indonesia oleh LSM, untuk meningkatkan derajad mereka, mungkin dapat dilakukan melalui program-program pendidikan yang mencakup ideologi multikulturalisme dan demokrasi serta kebangsaan, dan berbagai upaya untuk menstimuli peningkatan kerja produktif dan profesi. Sehingga mereka itu tidak lagi berada dalam keterbelakangan dan ketergantungan pada kelompok-kelompok dominan dalam masyarakat setempat dimana kelompok minoritas itu hidup.

Konser This Is My All Kobarkan Semangat Bhinneka Tunggal Ika di Tengah Masyarakat Multikultural
I Gede Titah Pratyaksa

Yogyakarta - Gegap gempita para penonton sangat terasa saat berlangsungnya konserThis Is My
All oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Atma Jaya Yogyakarta di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Minggu 26 September 2010. Lima ratus tiket untuk penonton laris manis terjual.Tampak hadir pula Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Ir. A. Koesmargono, M.CM, P.Hd., Wakil Rektor I dan Wakil Rektor II Universitas Atmajaya Yogyakarta, para mahasiswa, pelajar, serta tamu undangan lainnya. Konser yang digelar dalam rangka Dies Natalis Universitas Atma Jaya Yogyakarta ke-45 ini sungguh fantastis karena proses penggarapannya sendiri hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Ada beberapa hal menarik yang tersaji di dalam konser yang memukau ini. Terdapat tiga fragmen yang membagi rangkaian acara konser yang dikomando oleh Benediktus Deny Wijayanto. Pada fragmen pertama bercerita tentang kesengsaraan hidup yang dihadapi oleh manusia, di sini Kelompok Belajar Teater (KBT) Kotabaru menampilkan beberapa musibah yang pernah melanda Indonesia, seperti halnya bom JW Marriot dan ledakan tabung gas yang kini tengah hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Gerak agresif serta pengkarakteran tokoh teroris yang memukau mampu membuat para penonton berdebar-debar. Beberapa lagu penuh penghayatan dilagukan oleh PSM UAJY, salah satunya adalah lagu 21 Guns, semakin menghanyutkan penonton untuk ikut merasakan bagaimana kesengsaraan itu seolah benar-benar terjadi. Perang, bencana, kemiskinan yang tiada akhir selalu membawa penderitaan bagi manusia. Selanjutnya pada fragmen kedua dan ketiga menceritakan manusia yang sedang mencari keberadaan Tuhan, mencari kedamaian, ketenangan, dan keadilan. Lagu Negeri di Awan menjadi salah satu latar belakang yang mendukung fragmen kedua dan pada fragmen ketiga inilah yang ditunggu-tunggu oleh para penonton. Pada fragmen ini ditampilkan kolaborasi multikultural yang wah, suguhan musik dari para penabuh Etnomusikologi ISI Yogyakarta, Orkes ISI Yogyakarta, dan PSM UAJY dipadu dengan tarian tradisional dari Jawa, Bali, Dayak, Batak, dan Papua menambah cita rasa fragmen ketiga ini. Bercerita ketika akhirnya manusia telah menemukan Tuhan dan mereka menikmati kenikmatan hidup yang Tuhan persembahkan pada hambahambanya. Perang, bencana, kemiskinan perlahan lenyap digantikan oleh rasa persatuan dan kesatuan yang adiluhung yang mencerminkan khazanah budaya bangsa. Menurut Wahyu, anggota PSM UAJY, dirinya sangat senang bisa tampil pada konser kali ini. Seneng banget aku bisa tampil pada konser kali ini, apalagi ketika aku nyanyi sambil memakai pakaian tradisional Papua, mantap dah! ujarnya sembari tersenyum. Begitu pula dengan Deny selaku ketua Konser This Is My All, dengan adanya konser ini, dirinya ingin menunjukkan kepada publik bahwa UAJY adalah sebuah universitas yang multikultural. UAJY bukanlah kampus yang hanya unggul di bidang akademis semata, melainkan juga unggul di bidang nonakademisnya, seperti halnya pada beberapa UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang berprestasi di bidang budaya, olahraga, dan sebagainya yangmampu bersaing hingga tingkat nasional dan internasional. Denyjuga berharap, dengan diadakannya konser ini bisa meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang berbasiskan Bhinneka Tunggal Ika di tengah masyarakat multikultural sehingga tidak ada perpecahan yang terjadi, melainkan semangat untuk bersatu sebagai satu kesatuan Bangsa Indonesia.

sedikit bahasa indonesia yang diacehkan


Filed under: Uncategorized Tag:aceh, hari-hari fatah @ 9:31 am

indonesia, adalah negara multikural yang benar-benar multikultural. begitu juga dalam penggunaan bahasa indonesia sendiri yang pasti sedikit berbeda di tiap pelosok daerahnya, termasuk di aceh. nah, kenapa saya ngebuat tulisan ini? ada beberapa alasan, yang pertama yaitu ingin memperkenalkan aceh kepada orang yang ga pernah bersentuhan dengan aceh. palak (kesal, kalo di aceh bilangnya palak) juga rasanya banyak orang yang tau aceh cuma serambi mekah, tsunami, dan ganja. tolonglah, tsunami itu udah berapa tahun yang lalu kan?? bukannya ngesalahin orang yang bahas atau nanya tu, tapi masak ga ada hal lain yang diketahui tentang aceh? jadi mari kita mulai dengan beberapa istilah sehari-harinya aja. lanjut! palak. seperti yang diketik di atas, itu digunakan sebagai pengganti kesal. asal bahasa gak jelas. ngompas. nah, ngompas atau kompas malah digunakan sebagai pengganti malak. jadi dipalakin=dikompasin. ga jelas asalnya dari bahasa mana. paret. asalnya dari bahasa indonesia (parit). tapi anehnya orang bandung ga ngerti dengan kata ini, taunya cuma selokan. rol. istilah untuk penggaris. saya juga baru tau kalo ini cuma di aceh (mungkin medan juga make). dugaan asal kata dari ruler. sama. selain penggunaan dan arti yang sama seperti bahasa indonesia, ada juga pnambahan arti lainnya, yaitu seperti dan. contoh: aku sama dia ga datang=aku dan dia ga datang. awak. kalo di bahasa melayu artinya kamu, di aceh artinya malah saya. sedangkan bahasa indonesia lebih mengartikan sebagai kru (contohnya awak pesawat). awak juga bisa diartikan sebagai orang di aceh. contoh: awak aceh (orang aceh). bacol. kayaknya emang dari bahasa aceh, tapi sering dipake dengan bahasa indonesia. artinya penakut/pecundang. cuak. artinya pengadu, penghianat, tidak setia kawan. bisa sebagai kata ganti orang ataupun sebagai sifat. Orang itu/ini. lebih sering digunakan sebagai ganti mereka. kadang disingkat jadi orangtu/orangni. kami dan kalian. kadang digunakan sebagai pengganti aku/saya dan kamu yang lebih sopan. umumnya digunakan oleh anak-anak atau perempuan dan ketika lawan bicaranya anakanak atau orang sebaya. misal: kami ga suka makan tomat, kalian ajalah yang habisin jatah kami. lantak laju. kayaknya sih ini dari bahasa aceh, tapi sering juga digunakan dengan bahasa indonesia. artinya kurang lebih hantam terus. kadang2 juga diganti dengan tekan terus (kalo org aceh bilangnya tekan teros). contoh: A:eh,jangandipaksa,rusaknanti. B: alah, gak papa, takot kali ko, tekan teros! oh iya, banyak kata yang akhirannya u menjadi o (seperti o pada bakso) sama orang aceh. contohnya takot, pengecot, jaoh, butot, salot, laot, balot, belot (belut), dll. tapi tidak semua, malu, rusuh, kusut, dan banyak lainnya masih tetap sama. akhiran i juga sering diganti jadi e (seperti e pada kata tempe). contohnya dindeng, beleng, kereng, saleng, sareng, maleng, anjeng, kereng, dll. kali. bukan, bukan sungai. tapi digunakan sebagai ganti sekali/banget. contoh: palak kalilah liat muka dia!

Masyarakat Multikultural Prihatinkan Bom Cirebon


Salah seorang anggota satuan kepolisian mapolresta Cirebon di rawat di rumah sakit Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/5). (FOTO ANTARA/Dedhez Anggara) Kepada wartawan, Juru bicara 13 MMC Marzuki Wahid mengatakan ada enam pernyataan sikap kepada kepolisian resort Cirebon Kota terutama Kapolres, sejumlah perwira dan jemaah masjid yang menjadi korban musibah ledakan...

http://theperspectiveofanthropology.wordpress.com/2011/01/16/menggagas-sebuahmultikulturalisme-di-bumi-indonesia/ http://www.averroes.or.id/uncategorized/multikulturalisme-di-dalam-masyarakat-majemuk1.html http://www.interseksi.org/publications/essays/articles/masyarakat_majemuk.html http://www.unisosdem.org/kliping_detail.php?aid=3669&coid=1&caid=52 http://www.anneahira.com/masyarakat-multikultural.htm http://santigustiani.wordpress.com/2009/11/14/masyarakat-multikultural/ http://juww.blogspot.com/2009/04/masyarakat-multikultural-bab-4.html

Anda mungkin juga menyukai