Anda di halaman 1dari 35

Klasifikasi Tumbuhan

Plant Classification
Mount Kinabalu Vegetation Rindita

Klasifikasi Makhluk Hidup


Linnaeus: 2 Kingdom (Plantae dan Animalia) J. Hogg & Ernst Haeckel, tahun 1860-an: 3 Kingdom (Protoctista, Plantae, Animalia) Herbert F. Copeland, tahun 1938: 4 Kingdom (Monera, Protoctista, Plantae, Animalia) R.H. Whittaker, tahun 1969: 5 Kingdom (Monera, Protista, Fungi, Plantae, Animalia). Bakteri masuk ke dalam Monera dan eukariota bersel satu ke dalam Protista. Carl Woese, tahun 1980-1990: 6 Kingdom (Archaea, Bacteria, Protista, Fungi, Plantae, Animalia).

Recent work with DNA sequencing of the ribosomal RNA genes has shown that the bacteria are deeply divided into 2 groups: - the Eubacteria (most of the common bacteria) and the Archaebacteria (dwellers in extreme temperature, pH, salinity, etc.). This has led to the 3 domain model: life can be classified as Archaebacteria, Eubacteria, or Eukaryote. This scheme is favored by microbiologists. Problem: although the 3 domain model fits evolutionary history well, the differences between Eubacteria and Archaebacteria are not easy to state for non-scientists. Taxonomists have developed a hierarchy to describe any organisms classification: kingdom, phylum, class, order, family, genus, species.

Skema Klasifikasi Makhluk Hidup 5 Kingdom

Studying Plant Classification


1. Organising our knowledge about biodiversity o There is a huge number of flowering plants - an estimated 300,000 species. o There is a vast amount of information that botanists, ecologists, chemists, farmers, doctors, cooks and craftspeople have learnt about plants, and we need a framework to organise this knowledge. o A plant classification acts as a type of database, in which the scientific plant names are the key to unlocking this information.

What is Plant Classification?


Classification is the process of grouping things together on the basis of the features they have in common. Anything can be classified. The study of plant classification is known as taxonomy (taxon means group) and it is done by specialised botanists called taxonomists.

The history of Plant Classification


The earliest plant classification: their useful properties as food, medicinal or magical value, and timber strength. 1st written classification: Theoprastus (Ancient Greek, 287 BC) & Dioscorides (Materia Medica, 40 90 AD). Plant Classification in Europe: 18th century, Carolus Linnaeus binomial bomenclature. Pnylogenic classification system: 19th century (influenced by Mendel & theories of evolution). Morphological characters: speculative & based on the prejudice of individuals cannot all have been right!!! Classification based on genetics: to reduce or remove the botanists own preference for certain characters.

Binomial Nomenclature
Seluruh jenis makhluk hidup diberikan sebuah nama Latin (two words scientific name, one name one organism), dan juga nama umum (many names for one organism). Contohnya Plantago major: - nama Inggris: broad-leaved plantain - 45 nama Inggris lainnya - 11 nama Perancis - 75 nama Belanda - 106 nama Jerman Theosprastus (murid Aristoteles & Plato): orang pertama yang mengklasifikasikan tumbuhan ke dalam kategori pohon, semak, dan herba yang juga berdasarkan perbedaan karakteristik daun (hampir 500 jenis pada abad ke-4 SM). Abad ke-13: baru ditemukan pernggolongan monokotil & dikotil. Carolus Linnaeus (naturalis Swedia) menciptakan binomial nomenklatur.

Carl Linne (Linnaeus) developed the classification scheme we use today, called the binomial system. In it, the first word is the genus (general type), and the second word is the species. Both are in Latin, and the genus is capitalized while the species is not. Thus humans are Homo sapiens. Homo is the genus, which we share with some extinct species such as Homo erectus. sapiens is the species.
Binomial nomenklatur: nama genus + nama spesies + nama Author/penemu Contoh: Allium cepa L. - dari genus Allium - jenis cepa (bawang merah) - dinamakan pertama kali oleh Linnaeus

Types of Classification
Artificial classification: plants can be grouped according to their uses; fruit, vegetable, ornamental, timber, weed etc. Modern scientific plant (botanical) classification: - showing relatedness of one plant to another - reflect evolutionary history - has value of predictiveness - based on: breeding experiments, form & structure, chemical components, fossil records, etc. Example: the discovery of an AIDS drug in an Amazonian plant Alexa. A chemical called castanospermine was found in an Australian tree in the genus Castanospermum. Kew taxonomists, working from their classification of the family, were able to predict that this compound or very similar ones, would probably be found in Alexa, on the other side of the world. Field work in Brazil followed by laboratory studies proved this to be the case.

Using Morphological Characters


One of the oldest and commonly used methods of grouping plants depends on physical characters, or morphology. These characters are mostly visible with the naked eye or a hand lens and many are used, including: size, shape, number and arrangement of parts within a flower arrangement of groups of flowers in an inflorescence the way the anthers (pollen-containing structures) open leaf shape, texture, pattern of veins, arrangement on stem type and shape of fruit plant habit (tree, climbing annual, aquatic perennial etc.) sap colour smell

These characters are also used in plant identification.


Biochemistry is also useful as some chemicals are only found in certain groups of plants. In many cases this indicates that members of the group are closely related. The most recent addition to botanists methods of grouping plants is genetic analysis.

Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta (tumbuhan berbiji)


Sub Divisi Gymnospermae (Gymnos = telanjang, sperma = biji) Karakteristik: 1. Bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). 2. Biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus (runjung). 3. Habitus berupa pohon, semak, dan beberapa jenis tumbuhan pembelit.

Plantae
1. Bryophyta (lumut) 2. Pteridophyta (paku) 3. Spermatophyta (tumbuhan berbiji). a. Gymnospermae b. Angiospermae

Kelas Gymnospermae
1. Pteridospermae (Paku Biji) = fosil 2. Cycadinae (sekitar 100 jenis) Cycadales Cycadaceae Cycas Cycas rumphii (pakis haji) 3. Bennetinae = fosil 4. Cordaitinae = fosil 5. Ginkgoinae Ginkgoales Ginkgoaceae Ginkgo Ginkgo biloba (obat untuk daya ingat) 6. Coniferae (100 jenis, tertua berumur 4600-4900 tahun) Pinales Pinaceae Pinus Pinus merkusii 7. Gnetinae (70 jenis) Gnetales Gnetaceae Gnetum Gnetum gnemon (melinjo)

www.wikipedia.com

Manfaat Gymnospermae
Sebagai bahan makanan darurat: floem (mengandung gula sehingga terasa manis) dan kambium konifer dimanfaatkan sebagai bahan makanan darurat, baik dimakan mentah, dikeringkan atau ditumbuk menjadi tepung, serta direbus. Sebagai obat: daun jarum pinus diseduh menjadi the karena kaya vitamin C dan dapat mencegah sariawan, Ginkgo biloba sebagai obat penambah daya ingat dan obat awet muda, dan melancarkan peredaran darah, ephedrine sebagai obat asma berasal dari tumbuhan Ephedra (Gnetinae). Kayu pohon digunakan sebagai furnitur, peti kayu, korek api, alat musik, dan lantai kayu. Produksi resin (cairan pelarut terpentin + substansi lilin rosin): sangat penting untuk industri pembuatan mentol untuk rokok, pengkilap lantai, tinta printer, cat kayu, dan parfum. Produksi kertas (pulp) koran.

Karakteristik Angiospermae
Ratus ribuan jenis (170.000-250.000 jenis, dalam 10.000 marga/300 suku) Bervariasi dalam ukuran dan habitat Menghasilkan biji dalam bunganya, biji berkembang dari ovarium yang akan berkembang menjadi buah. Angiosperms = covered seed, angeion = vessel (carpel) & sperma = seed. Biji yang matang akan tersebar atau terpencar bersama buahnya.

Perbedaan dengan Gymnospermae


Bijinya selalu diselubungi oleh bakal buah Gametofit lebih sederhana Terjadi pembuahan ganda Terdiri atas tumbuhan berkayu & berbatang basah Daunnya bertulang menyirip/menjari pada Dicotyledonae & sejajar/melengkung pada Monocotyledoneae Bunga dengan bermacam-macam bentuk & susunan Hiasan bunga biasanya dibedakan menjadi kelopak & mahkota Kebanyakan berupa bunga banci (hermaphrodit)

Klasifikasi Lama
Kingdom Subkingdom Divisi Sub divisi Kelas Bangsa (Ordo) Suku (Familia) Marga (Genus) Jenis (Spesies) : Plantae : Tracheobionta : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae : Asterales : Asteraceae : Helianthus : Helianthus annuus L. Kingdom

Klasifikasi Baru
: Plantae : Magnoliophyta : Liliopsida (monocots) : Liliales : Liliaceae : Allium : Allium cepa L. Filum (divisio) Classis/Kelas Ordo/Bangsa Familia/Suku Genus/Marga Spesies/Jenis

Klasifikasi Angiospermae
Menurut jumlah daun lembaganya (cotyledon), Angiospermae dibagi menjadi: a. Dicotyledoneae: biji dengan 2 daun lembaga b. Monocotyledoneae: biji dengan 1 daun lembaga Dasar utama klasifikasi: 1. Jumlah cotyledon 2. Anatomi ikatan pembuluh 3. Bentuk & peruratan daun 4. Jumlah bagian-bagian bunga

Perbedaan Monokotil dan Dikotil


Dicotyledoneae Monocotyledoneae

Biji

Mempunyai lembaga dengan 2 daun lembaga. Pada waktu berkecambah belah menjadi 2 bagian.
Akar lembaga tumbuh terus membentuk sistem perakaran tunggang (kec. Suku Nymphaceae & Piperaceae). Dari pangkal ke ujung seperti kerucut panjang, bercabangcabang, buku dan ruas tidak jelas.

Mempunyai 1 lembaga dengan 1 daun lembaga. Pada waktu berkecambah biji tidak terbelah.
Akar lembaga mati, disusul dengan pembentukan sistem akar serabut. Dari pangkal ke ujung hampir sama besar, tidak bercabangcabang, buku dan ruas tampak jelas.

Lembaga/ kecambah

Batang

Dicotyledoneae

Monocotyledoneae

Daun

Tunggal/majemuk, sering kali disertai daun penumpu, jarang berupih. Daun duduk tersebar/berkarang (kec. Annonaceae berseling). Tulang daun menjari/menyirip (kec. Melastomataceae & Piperaceae).
Bagian bunga berbilangan 2, 4, atau 5 (kec. Annonaceae 3). Akar & batang memiliki kambium = terjadi pertumbuhan sekunder.

Tunggal, berupih, duduk berseling atau roset. Tulang daun sejajar/melengkung (kec. pada beberapa jenis palem).

Bunga

Bagian bunga berbilangan 3. Akar & batang tidak memiliki kambium = tidak terjadi pertumbuhan sekunder.

Anatomi

Dicotyledoneae
3 Anak Kelas: 1. Monochlamydae (Apetalae): 13 ordo Ciri-ciri: batang berkayu, bunga berkelamin tunggal, penyerbukan anemogami atau entomogami. Tidak terdapat hiasan bunga atau jika ada tunggal menyerupai kelopak. - Casuarinales - Proteales - Fagales - Santalales - Myricales - Polygonales - Juglandales - Caryophyllales - Salicales - Euphorbiales - Urticales - Hamamelidales - Piperales

Casuarina (cemara)
-Menurut klasifikasi terbaru, masuk ke dalam ordo Fagales. -Kanopi seperti segitiga atau payung. -Daun bentuk jarum yang berbukubuku. -Perbanyakan dilakukan dengan biji dan cangkok. -Rebusan kulit kayu cemara laut (C. equisetifolia) digunakan untuk mengobati disentri, buang-buang air, mempercepat kelahiran, dan memperlancar haid. Ekstrak daun digunakan untuk kejang perut. Biji yang dibakar digunakan untuk mengobati berak darah.

Casuarina equisetifolia www.botanypictures.com

Amaranthus (bayam)
Terdapat 60 jenis bayam-bayaman. Berasal dari Amerika tropis namun sudah meyebar ke seluruh dunia. Tumbuh baik di dataran rendah maupun pegunungan. Bayam merupakan tanaman semak atau perdu kecil dengan ketinggian 0,32 m. Batang berair, berwarna hijau, atau bercoreng merah serta berserat sedikit. Bunga terletak dalam bulir. Kandungan mineral & gizi pada tanaman bayam adalah: besi, fosfor, kalsium, karbohidrat, lemak, protein (metionina, lisina), kalori, vitamin A, B1, C, dan karotena. Secara tradisional bayam merah digunakan untuk menyembuhkan anemia dan mengatasi kekurangan serat dan mengatasi sembelit.

Amaranthus spinosus www.botany.hawaii.edu

2. Dialypetalae = 18 ordo
Ciri-ciri: bunga menarik perhatian dengan hiasan bunga ganda, daun mahkotanya bebas satu dari yang lain. - Ranales/Ranunculales - Aristolichiales - Rosales - Myrtales - Brassicales - Sarraceniales - Parietales - Guttiferales/Clusiales - Malvales - Geraniales - Malpighiales - Polygalales - Rutales - Sapindales - Balsaminales - Rhamnales - Celastrales - Apiales

Brassica (sawi)
Tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan. Berasal dari Asia Barat & Mediterania, menyebar salah satunya ke Indonesia. Daun berwarna hijau kekuningan dengan bunga yang mahkotanya berwarna kuning dan keluar sepanjang tahun. Diperbanyak dengan meyemaikan bijinya. Biji-biji sawi digiling untuk mendapatkan minyak sawi: untuk nifas, sifilis, radang empedu, & melancarkan haid. Dimanfaatkan sebagai sayuran, rebusan akarnya digunakan untuk mengobati batuk.

Brassica juncea Budi Suhono

Parkia (petai)
Menurut klasifikasi terbaru, Fabaceae tergolong ke dalam bangsa Fabales. berasal dari Malaysia. dibudidayakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan daerah-daerah lain. Tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan. pohon dengan tinggi batang 525 m. Batang bercabang sedikit dan berwarna merah atau merah-kecokelatan. Daun majemuk menyirip genap dengan 1520 pasang anak daun. Bunga dalam bonggol yang bertangkai panjang. Bunga berwarna kuning pucat, benang sari juga berwarna kuning pucat. Polongan berisi 1018 biji yang berbentuk lonjong. Perbanyakan dilakukan dengan biji, stek batang, cangkok, dan menempel.

Parkia speciosa Budi Suhono Biji petai mengandung sistina. Secara tradisional biji dimakan untuk melancarkan buang air seni, keringat, dan feses. Biji baik dikonsumsi oleh orang yang menderita cacingan, diabetes, dan penyakit limpa. Remasan daun muda juga digunakan untuk tapal penyakit cacar dan koreng.

3. Sympetalae = 10 ordo
Bunga dengan hiasan yang lengkap Daun-daun mahkota berlekatan menjadi satu Plumbaginales Primulales Ebenales Ericales Asterales Rubiales Oleales Apocynales Solanales Cucurbitales

Jasminum (melati)
Habitusnya berupa semak, perdu kecil, dan perdu merambat. Penyebaran meliputi wilayah Asia, Afrika, dan Australia. daun berbentuk oval, ukuran ratarata 4 x 5,5 cm, berwarna hijau, dengan ujung daun yang tumpul dan permukaan daun yang licin serta berlekuk-lekuk. bunga melati berwarna putih & muncul di ujung-ujung cabang dalam rangkain yang berbentuk tandan. Satu tandan umumnya terdiri atas 3 kuntum bunga. Minyak atsiri melati biasa (J. sambac) didestilasi untuk membuat minyak melati.

Jasminum sambac upload.wikimedia.org

Akar dan daun dapat juga digunakan sebagai obat. Rebusan daun dan akar tanaman melati dapat digunakan untuk menurunkan panas. Air rendaman bunga melati dapat dipakai untuk mandi.

Monocotyledoneae
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Alismatales Triuridales Bromeliales Liliales Cyperales Poales Zingiberales Orchidales Arecales Pandanales

Commelina (gewor)
tanaman liar monokotil, banyak terdapat di tepi sawah, tepi sungai, tepi ladang atau di tepi jalan-jalan desa. Habitus berupa semak dengan batang yang tumbuh merambat dan ujung batang menaik. Mahkota bunganya terdiri atas 3 lembar dengan warna biru laut. Tumbukan halus daunnya yang berlendir diseduh dengan air lalu diminum untuk memperlancar haid dan mengeluarkan janin yang telah mati dalam kandungan. Ramuan ini tidak boleh diminum oleh wanita hamil karena dapat menggugurkan kandungan. Borehan dari tumbukan daun yang telah dihaluskan dapat dipakai untuk mengobati luka tertembak atau terpanah yang peluru dan anak panahnya masih di dalam daging.

Commelina nudiflora www.biota.org.br/image/misc/simposio

Dioscorea (gadung/gembili)
. Dari 600 jenis gadung, hanya sekitar 10 jenis yang telah dibudidayakan dan dimanfaatkan umbinya sebagai bahan pangan. Di Indonesia, diperkirakan terdapat lebih dari 25 jenis gadung yang tumbuh secara liar atau dibudidayakan. Beberapa jenis memiliki umbi yang beracun dan beberapa jenis lainnya memiliki umbi yang aman dikonsumsi. Mudah tumbuh, dari dataran rendah sampai tinggi. Batang gembili tumbuh merambat ke semak dan batangbatang tanaman lain. Daun tunggalnya berbentuk jantung dengan warna hijau. Umbi ditumbuhi rambut-rambut dan duri. Gembili dapat diperbanyak dengan menanam potonganpotongan umbinya yang memiliki tunas. Kandungan pada umbi gembili adalah protein, lemak, karbohidrat, serat, abu, Vit A, B1, B2, dan Vit C. Umbi dimakan setelah dimasak atau dibakar, rasanya manis namun agak gatal. Gembili juga dimanfaatkan sebagai obat bengkak leher / kerongkongan dan digunakan orang untuk diet.

Dioscorea esculenta farm4.static.flickr.com

Kingdom Plantae berdasarkan Klasifikasi Makhluk Hidup 6 Kingdom


Filum Hepaticophyta (liverworts/lumut hati) Filum Anthocerotophyta (hornworts/lumut tanduk) Filum Bryophyta (mosses/lumut) Filum Psilotophyta (whisk ferns) Filum Lycophyta (club mosses) Filum Equisetophyta (horsetails/paku ekor kuda) Filum Polypodiophyta (ferns/paku sejati) Filum Pinophyta (conifers/konifer) Filum Ginkgophyta (Ginkgo) Filum Cycadophyta (cycads/sikas) Filum Gnetophyta (Gnetum, Ephedra, Welwitschia) Filum Magnoliophyta (tumbuhan berbunga) - Kelas Magnoliopsida (dikotil) - Kelas Liliopsida (monokotil)

Tugas Mandiri
Pilih salah satu jenis dari tiap bangsa yang ada. Cari informasi melalui buku, jurnal, internet mengenai tanaman tersebut. Informasi meliputi: klasifikasi (tata namanya), morfologi, manfaat/khasiat obat, syarat dan cara membudidayakannya, 1-2 gambar, dan referensi. Tulisan Arial, 11, spasi 1, buat seperti artikel di majalah, justified paragraph. E-mail (attachment) maksimal tanggal 25 Oktober 2010 jam 12.00 siang (rindita.zulfikar@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai