Anda di halaman 1dari 5

DUH,, Jaga Hijab dunk

Mau tahu virus merah jambu?? Salut deh.. masih ada yang mau perhatikan masalah seperti ini, mudah mudahan tulisan ini bisa dibaca banyak orang.. Sayangnya sekarang ada fenomena baru mereka yang justru sudah sangat faham dengan hukum hijab justru mencari celah celah di antaranya dengan dalih macam macam, sehingga berduaan dengan lawan jenis pun sudah menjadi hal yang amat biasa.. dan merasa tak berdosa.. (susah ya). Coba bagaimana kalau dia juga ngajar ngaji? Ruh apa yang harus dia sampaikan? Yang jelas apa pun dalihnya, dan siapa pun dia, apa pun jabatannya, tetap gak ada rukhshoh yang ada yang ketiga CUMA SYETAN!!! Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat ddekat sekali???, Tanya seorang akhwat kepada temannya karena ia sering melihat seorang aktivis ROHIS yang bila berbicara dengan lawan jenis, sangat dekat posisi tubuhnya. Mbak, akhwat yang itu sudah menikah? Kok akrab sekali sama ikhwan itu?, Tanya sang madu kepada murobbinya karena ia sering melihat dua aktivis ROHIS itu ke mana- mana selalu bersama sehingga terlihat seperti pasangan yang sudah menikah. Duh nger, lihat itu.. ikhwan akhwat berbicara sangat dekat, ujar seorang akhwat kepada juniornya, dengan wajah resah, ketika melihat ikhwan akhwat di depan masjid yang tak jauh beda seperti orang berpacaran. Si Fulan itu ikhwan bukan yah? Kok kelakuannya begitu sama akhwat?, Tanya seorang akhwat penuh keheranan. Demikianlah kejadian yang sering dipertanaykan. Pelanggaran batas batas pergaulan ikhwan akhwat masih saja terjadi dan hal itu bisa disebabkan karena: 1. Belum mengetahui batas batas pergaulan ikhwan akhwat 2. Sudah mengetahui, namun belum memahami 3. Sudah mengetahui namun tidak mau mengamalkan 4. Sudah mengetahui dan memahami, namun tergelincir karena lalai Dan bisa jadi kejadian itu karena kita masih sibuk menghiasi penampilan luar kita dengan jilbab lebar warna warni atau dengan berjanggut dan celana menggantung, namun kita lupa menghiasi akhlak. Kita sibuk berhiaskan symbol

simbol Islam namun lupa substansi Islam. Kita berkutat dengan menghafal materi Islam namun tidak fokus pada tataran pemahaman dan amal.

Rasulullah SAW contoh akhlak terbaik Sesungguhnya panggilan ikhwan dan akhwat adalah panggilan persaudaraan. Ikhwan artinya adalah saudara laki laki, dan akhwat adalah saudara perempuan. Namun di lingkup aktivis Rohis, ada dikotomi bahwa gelar itu ditujukan untuk orang orang yang berjuang menegakkan agama Nya, yang Islamnya shohih, syamil, lurus fikrohnya dan akhlaknya baik. Atau bisa dikonotasikan dengan jamaah. Maka tidak heran biala terkadang dipertanyakan ke-ikhwan-annya atau ke-akhwat-annya bila belum bisa menjaga batas batas pergaulan (hijab) ikhwan akhwat. Aktivis sekuler tak lagi segan Seorang ustadz bercerita bahwa ada aktivis sekuler yang berkata kepadanya, Ustadz, dulu saya salut pada orang orang ROHIS karena bisa menjaga pergaulan ikhwan akhwat, namun kini mereka sama saja dengan kami. Kami jadi tak segan lagi. Ungkapan aktivis sekuler di atas dapat menohok kita selaku jundi jundi yang ingin memperjuangkan agama Nya. Menjaga pergaulan denga lawan jenis memang bukanlah hal yang mudah karena fitrah laki laki adalah mencintai wanita dan demikian pula sebaliknya. Hanya dengan keimanan yang kokoh dan mujahadah sajalah yang membuat seseorang dapat istiqomah menjaga batas batas ini. Pelanggaran batas batas pergaulan ikhwan akhwat Berikut ini adalah pelanggaran pelanggaran yang masih sering terjadi: 1. Pulang berdua Usai rapat acara ROHIS, karena pulang kea rah yang sama maka akhwat pulang bersama di mobil ikhwan. Berdua saja, dan musik yang diputar masih lagu dari Peterpan ataupun lagu lagu cinta lainnya. 2. Rapat berhadap hadapan Rapat dengan posisi berhadap hadapan seperti ini sangatlah cair dan rentan akan timbulnya ikhtilat. Alangkah baiknya bila belum mampu menggunakan hijab maka dibuat jarak antara ikhwan dan akhwat. 3. Tidak menundukkan pandangan (Ghodhul Bashor)

Bukankah ada pepatah yang mengatakan, Darimana datangnya cinta? Dari maata turun ke hati. Maka janganlah kita ikuti seruan yang mengatakan, Ah, tidak perlu ghodhul bashor, yang penting kan jaga hati! namun, tentu aplikasinya tidak harus dengan cara selalu menunduk ke tanah sampai sampai menabrak dinding. Mungkin dapat disiasati dengan melihat ujung ujung jilbab atau mata semu/samping.

4. Duduk/jalan berduaan Duduk berdua di taman kampus untuk berdiskusi Islam (mungkin). Namun apa pun alasannya, bukankah masyarakat kampus tidak ambil pusing dengan apa yang sedang didiskusikan karena yang terlihat di mata mereka adalah aktivis berduaan, titik. Maka menutup pintu fitnah ini adalah langkah terbaik kita. 5. Men-tek untuk menikah Bagaimana, ukh? Tapi nikahnya tiga tahun lagi. Habis, ana takut antum diambil orang. Sang ikhwan belum lulus kuliah sehingga men-tek seorang akhwat untuk menikah karena takut kehilangan, padahal tak jelasjuga kapan akan menikahnya. Hal ini sangatlah riskan. 6. Telepon tidak urgen Menelepon dan mengobrol tak tentu arah, yang taka da nilai urgensinya. 7. SMS tidak urgen Saling berdialog via SMS mengenai hal hal yang taka da kaitannya dengan dakwah, sampai sampai pulsa habis sebelum waktunya 8. Berbicara mendayu dayu Deuu si akhiiii, antum bisa aja deh ucap seorang akhwat kepada seorang ikhwan sambil tertawa kecil dna terdengar sedikit manja. 9. Bahasa yang akrab Via SMS, via kertas, via fax, via email ataupun via YM. Message yang disampaikan begitu akrabnya, Oke deh pak Fulan, nyang penting rapatnya lancer khan. Kalau begitchu.. ngga usah ditunda lahi yah, otre deh . Meskipun sudah sering beraktivitas bersama, namun ikhwan akhwat tetaplah bukan sepasang suami istri yang bisa mengakrabkan diri dengan bebasnya. Walau ini hanya bahasa tulisan, namun dapat membekas di hati si penerima ataupun si pengirim sendiri.

10. Curhat Duh, bagaimana ya, ane bingung nih, banyak masalah begini dan begitu, akh curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, kemudian dapat menimbulkan permainan hati yang bisa menggangu tribulasi dakwah. Apalagi bila yang dicurhatkan tidak ada sangkut pautnya dengan dakwah. 11. Yahoo messenger/chatting yang tidak urgen YM termasuk fasilitas. Tidaklah berdosa bila ingin menyampaikan hal hal penting di sini. Namun menjadi bermasalah bila topik pembicaraan melebar ke mana mana dan tidak fokus pada dakwah karena khalwat virtual bisa saja terjadi. 12. Bercanda ikhwan akhwat Biasa aza lagi, ukhtiii. Hehehe, ujar seorang ikhwan sambil tertawa.bahkan mungkin karena terlalu banyak syetan di sekeliling, sang akhwat hampir saja mencubit lengan sang ikhwan. Dalil untuk nomor 1 5:
a. Rosulullah SAW bersabda, Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,

maka jang sekali kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahromnya, karena yang ketiganya adalah syetan. (HR. Ahmad)
b. Allah SWT berfirman, Katakanlah kepada orang laki laki yang beriman,

Hendaknya mereka menahan kemaluannya(QS. 24:30)

pandangannya,

dan

memelihara

c. Allah SWT berfirman, Katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah

mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya(QS. 24:31)


d. Rosulullah SAW bersabda, Pandangan mata adalah salah satu dari panah

panah iblis, barangsiapa menundukkannya karena Allah, maka akan dirasakan manisnya iman dalam hatinya.
e. Rosulullah SAW bersabda, Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan

yang satu dengan pandangan yang lain. Engkau hanya boleh melakukan pandangan yang pertama, sedang pandangan yang kedua adalah resiko bagimu. (HR. Ahmad) Dalil untuk nomor 6 12: .. maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di dalam hatinya (QS. Al Ahzab: 32)

Penutup Di dalam Islam, pergaulan laki laki dan perempuan sangatlah dijaga. Kewajiban berjilbab, menundukkan pandangan, tidak khalwat (berduaan), tidak ikhtilath (bercampur baur), tidak tunduk dalam berbicara (mendayu dayu), dan dorongan Islam untuk segera menikah, itu semua adalah penjagaan tatanan kehidupan sosial muslim agar terjaga kehormatan dan kemuliaannya. Kehormatan muslim sangatlah dipelihara di dalam Islam, sampai sampai untuk mendekati zina saja sudah dilarang, Dan janganlah kamu mendekati zina,; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al Isra: 32). Pelanggaran di atas dapat dikategorikan kepada hal hal yang mendekati zina karena jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan mengarah pada zina yang sesungguhnya, naudzubillah. Maka, bersama sama kita saling menjaga pergaulan ikhwan akhwat. Wahai akhwat.., jagalah para ikhwan. Dan wahai ikhwan, jagalah para akhwat. Jagalah agar tidak terjerumus ke dalam kategori mendekati zina. Ya Robbi.., istiqomahkanlah kami di jalan Mu,. Jangan sampai kami tergelincir ataupun terkena debu debu yang dapat mengotori perjuangan kami di jalan Mu, yang jika saja Engkau tak tampakkan kesalahan kesalahan itu pada kami sekarang, niscaya kami tak menyadari kesalahan kesalahan itu selamanya. Ampunilah kami ya Allah.. Tolonglah kami membersihkannya hingga dapat bercahaya kembali cermin hati kami. Kabulkan ya Allah

Anda mungkin juga menyukai