Anda di halaman 1dari 13

PER5AMAAN PER5AMAAN

TRAN5FORMATOR TRAN5FORMATOR
PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP
Transformator
Transformator merupakan mesin listrik statis yang
berfungsi untuk mentransformasikan daya atau energi
listrik dari sisi tegangan tinggi ke sisi tegangan rendah
atau sebaliknya, melalui suatu gandengan magnet dan
berdasarkan pada azas elektromagnetik.
Transformator digunakan secara luas baik dalam bidang
tenaga listrik maupun elektronika.
DaIam bidang Tenaga Iistrik :
1. Transformator Daya / tenaga.
2. Transformator Distribusi.
3. Transformator Pengukuran/proteksi.
PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP
= Arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi
maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila
magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua
ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan.
Gambar : Suatu arus listrik
mengelilingi inti besi maka
besi itu menjadi magnit.
Gambar : Suatu lilitan
mengelilingi magnit maka
akan timbul gaya gerak listrik
(GGL)
PRINSIP DASAR/TEORI TRANSFORMATOR PRINSIP DASAR/TEORI TRANSFORMATOR
PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP
PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP
E
2
N
2
E
1
N
1
i
0
V
1
O
E
1
i
0
V
1
O
(a) (b)
Gb. : Transformator tanpa beban
kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan V
1
yang
sinusoid, akan mengalirkan arus primer Ì
o
yang juga sinusoide.
Arus primer Ì
o
menimbulkan fluks (4) yang sefasa juga berbentuk
sinusoid.
4 = 4maks sin ot
Fluks yang sinusoid ini akan menghasilkan tegangan induksi e1 (
Hukum Faraday )
e
1
= - N
1
. d 4 / dt
e
1
= - N
1
. d(4maks sin ot)/dt = -N
1
.o.4maks.cosot
PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP
Harga efektifnya (Teg.Ìnduksi Kumparan Primer ) adalah :
E
1
= N
1
.2 6 ]4maks / b2 = 4.44 N
1
. ]4maks
Pada rangkaian skunder, fluks (4) bersama tadi menimbulkan
e
2
= - N
2
. d 4 / dt
e
2
= - N
2
. o.4maks.cosot
E
2
= 4.44 N
2
. ]4maks
Sehingga didapat :
E
1
/E
2
= N
1
/N
2
Dengan mengabaikan rugi tahanan dan adanya fluks bocor,
E
1
/ E
2
= V
1
/ V
2
= N
1
/ N
2
= a.
a = perbandingan transformasi.
Dalam hal ini tegangan induksi E
1
mempunyai kebesaran
yang sama tetapi berlawanan arah dengan tegangan sumber
V
1
.
PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP
Arus primer Ì5 yang mengalir pada saat kumparan sekunder
tidak dibebani disebut arus penguat. Arus primer Ì5 bukanlah
merupakan arus induktif murni, sehingga ia terdiri atas dua
komponen .
1. Komponen arus pemagnetan ÌM, yang menghasilkan fluks
(4).(karena sifat besi non linear).
2. Komponen arus rugi tembaga Ìc, menyatakan daya yang
hilang akibat adanya rugi histerisis dan arus 'eddy'. Ìc
sefasa dengan V
1
, dengan demikian hasil perkalian ( Ìc x
V
1
) merupakan daya (watt) yang hilang.
PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP
Apabila kumparan sekunder
dihubungkan dengan beban
Z
1
, Ì
2
mengalir pada
kumparan sekunder dimana
Ì
2
= dengan 7
2
= faktor
kerja beban.
Arus beban Ì
2
ini akan menimbulkan gaya gerak magnet
(GGM) N
2
Ì
2
yang cenderung menentang fluks (4) bersama
yang telah ada akibat arus pemagnetan Ì
M
. Agar fluks
bersama itu tidak berubah nilainya, pada kumparan primer
harus mengalir arus Ì'
2
, yang menentang fluks yang
dibangkitkan oleh arus beban Ì
2
, hingga keseluruhan arus
yang mengalir pada kumparan primer menjadi :
Ì
1
= Ì5 + Ì'
2
PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP
Bila rugi besi diabaikan ( Ìc diabaikan ) maka Ì5 = Ì
M
Ì
1
= Ì
M
+ Ì'
2
Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah sebesar GGM
yang dihasilkan oleh arus pemagnetan Ì
M
saja, berlaku
hubungan :
N
1
Ì
1
= N
1
Ì
M
+ N
2
Ì
2
N
1
Ì
M
= N
1
( Ì
M
÷ Ì'
2
) - N
2
Ì
2
Hingga N
1
Ì'
2 =
N
2
Ì
2
Karena nilai ÌM dianggap kecil maka :
Ì
1
= Ì'
2
Jadi atau

PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP


V
2
R
1
X
1
R
2
X
2
R
C
X
M
i'
2
N
1
N
2
Z
L
V
1
I
C
i
1
I
M
E
1
E
2
i
0
Oleh arus permagnetan ÌM merupakan Fluks bersama (4
M
),
sebagian darinya hanya mencakup kumparan primer (4

)
atau kumparan sekunder saja (4

). Dalam model rangkaian


(rankaian ekivalen) yang dipakai untuk menganalisis kerja
suatu transformator, adanya fluks bocor 4
1
dan 4
2
ditunjukkan sebagai reaktansi X
1
dan X
2
. Sedang rugi
tahanan ditunjukan dengan R
1
dan R
2
.
Tahanan dan
FIuks bocor
diperhiungkan
i
2
PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP
O
E
1
E
2
V
1
V
2
i
1
R
1
i
2
i
1
.X
1
i
2
R
2
i
2
X
1
i
1
i
0
i
M
i'
2
O
i
C
Hubungan penjumlahan vektor :
V
1
= E
1
+ Ì
1
R
1
+ Ì
1
X
1
E
2
= V
2
+ Ì
2
R
2
+ Ì
2
X
2
E
1
/ E
2
= N
1
/ N
2
= a atau E
1
= a E
2
E
1
= a ( Ì
2
Z
L
+ Ì
2
R
2
+ Ì
2
X
2
)
Karena Ì'
2
/ Ì
2
= N
2
/ N
1
= a atau Ì
2
= aÌ'
2
Maka E
1
= a
2
( Ì'
2
Z
L
+ Ì'
2
R
2
+ Ì'
2
X
2
)
Dan V
1
= a
2
(Ì'
2
Z
L
+ Ì'
2
R
2
+ Ì'
2
X
2
) + Ì
1
(R
1
+ X
1
)
PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP
Persamaan terakhir mengandung pengertian bahwa apabila
parameter rangkaian sekunder dinyatakan dalam harga
primer, harganya perlu dikalikan dengan faktor a
2
.
R
1
X
1
a
2
R
2
a
2
X
2
R
C
X
M
a
2
Z
L
V
1
I
C
i
1
I
M
i
0
i'
2
aV
2
PARAMETER RANGKAIAN SEKUNDER
DINYATAKAN DALAM HARGA PRIMER
PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP
R
1
X
1
a
2
R
2
a
2
X
2
X
M
a
2
Z
L
V
1
i
1
R
C
I
C
I
M
i
0
i'
2
aV
2
O
i
2'
i
2
'X
1
i
C
i
M
i
1
aV
2
i
2
'R
1
i
2
'a
2
X
1
i
2
'a
2
R
2
4
i
0
RANGKAÌAN PENGGANTÌ SÌSÌ PRÌMER DAN
DÌAGRAM VEKTOR
V
1
PROGRAM DÌPLOMA ÌÌÌ - UNDÌP

Anda mungkin juga menyukai