Anda di halaman 1dari 8

Kromatografi Gas-Cairan

Definisi dan pengelompokkan kromatografi Kromatografi adalah suatu metode pemisahan fisik, dimana komponen-komponen yang dipisahkan didistribusikan di antra dua fasa, salah satu fasa tersebut adalah suatu lapisan stasioner dengan permukaan yang luas, yang lainnya sebagai fluida yang mengalir lembut di sepanjang landasan stasioner. Fasa Stasioner bisa berupa padatan maupun cairan,sedangkan fasa bergerak bisa berupa cairan maupoun gas. Jadi semua jenis kromatografi yang diketahui diorganisir jadi satu dalam empat katagori seperti cair-padat, gas-padat, cair-cair, dan gascair. Fase stasioner Fase gerak Contoh Kromatografi orisinil tsweet dengan larutan eter petroleum dan kolom CaCO3 Kromatografi pertukaran ion Kromatografi kertas Kromatografi gas padat atau GSC Kromatografi partisi pada kolom gel fisika Kromatografi gas cairan atau GLC padat
padat

padat gas padat gas

Teori GLC Suatu sampel dari fasa bergerak yang berupa gas seperti nitrogen, mengandung uap senyawa organik seperti benzena. Jika cairan tersebut sesuai untuk tujuan kita, sebagian benzena tersebut akan larut di dalamnya, dan sebagian lagi akan tetap dalam ruang di atasnya.

-1-

Sekarang hukum Henry, dalam bentuk biasanya, menyatakan bahwa tekanan parsial yang dihasilkan oleh zat terlarut dalam suatu larutan encer sebanding dengan fraksi molnya. Maka didistribusi benzena yang setimbang antara fasa-fasa dan uap dalam kamar itu, dapat kita tuliskan

P kX benzena benzeena

Pbenzeena : tekanan parsial dalam fasa uap


X benzena :
kromatografi gas Tekanan parsial dan fraksi mol seringkali digantikan oleh konsentrasi yang menghasilkan suatu koefisien distribusi yang tak bersatuan, K. fraksi mol benzena dalam caira, dan k adalah ketetapan dalam

Dalam suatu destilasi fraksional semua lepmpeng dalam kolom dimanfaatkan sepanjang eksperimen itu. Dalam kromatografi sebaliknya, setelah komponen-komponen contoh itu bermigrasi sepajang kolom, bagian kolom yang telah dilewati tidak berfungsi apaapa lagi. Perhitungan Banyaknya Lempeng Teoritis Rumus untuk menghitung n dan tR dan lebar pita bergantung pada dimana pita itu diukur. dua cara yang paling lazim diberikan disini. Jika lebar itu diukur pada setengah jalan antara garis dasar dan puncak pita, dapatlah kita lambangkan dengan W1 / 2 . Kemudian rumus untuk memperoleh n adalah

-2-

Jika lebar itu diukur pada garis dasar dengan menggunakan konstruksi dalam gambar, lebar itu diberi lambang ; maka rumusnya menjadi

Perilaku Tak-ideal; Persamaan van Deemter GLC sebagai Kromatografi Tak-Ideal Linear

Linear dalam hubungan ini berarti bahwa koefisien distribusi K tak-bergantung pada konsentrasi zat terlarut; jadi suatu grafik (dari) konsentrasi dalam fase cair lawan konsentrasi dalam fase gas berupa suatu garis lurus (gambar 7.4,kurva 1a). Grafik semacam itu sering disebut isoterm. Secara umum, suatu isotherm linear menghasilan suatu pita elusi yang simetris seperti ditunjukkan oleh kurva 1b dalam gambar 17.4 simpangannya dari perilaku hokum Henry, yang ditunjukan oleh suatu isoterm tak-linear (gambar 17.4, kurva 2a dan 3a), menghasilkan suatu pita elusi miring (gambar 17.4, kurva 2b dan 3b). Dengan merujuk kurva
-3-

2a dan 2b, kita dapat menafsirkan pita elusi yang tak-simetris sebagai berikut. Dimana konsentasi zat terlarut lebih tinggi, fraksi zat terlarut yang tetap tinggal dalam fase gas akan lebih esar dibandingkaan dengan kasus konsentrasi rendah. Akibatnya, zat pada puncak akan bergerak dengan lebih cepat lewat kolom itu, dan karena itu puncak akan cenderung mengejar pinggir dengan pita elusi dan meninggalkan pinggir belakang yang akan berbentuk ekor panjang. Isoterm tak-linier dari jenis yang ditunjukkan dalam Gambar 17.4,kurva 2a, adalah lazim dalam kesetimbangan adsorpsi, dan karenanya sering dijumpai pita elusi yang miring engan ekor seperti ditunjukkan dalam kurva 2b, dalam kromatografi gas cairan dan dalam kromaografi adsorpsi caira.

Difusi Putaran Faktor pertama, yang biasa disebut difusi putaran (eddy diffusion), timbul dai keadaan jalannya gas yang mengalir melewati suatu kolom yang dikemasi partikel-partikel dengan aneka uuran dan bentuk yang ditata secara tak teratur. Sementara gas itu mengalir lewat saluran-saluran diantara partikel kemasan, gas pengemban itu terbagi menjadi banyak aliran yang dapat bergabung dan terpecah lag secara rumit, sementara gas itu mengikuti ribuan rute lewat kolom itu. Serupa pula molekul zat terlarut yang bergerak bersama-sama dengan gas pengemban yang mengalir itu, akan mengikuti banyak jalan, ada yang lebih pendek, ada yag lebih panjang daripada jarak rata-rata.

Difusi Longitudinal Faktor kedua yang menyebabkan pelebaran pita adalah difusi longitudinal zat terlarut dalam fase gas. Molekul zat terlarut cenderung berdifusi sepanjang gradient konsentrasi, dan karena itu suatu pita zat terlarut yang bergerak sepanjang suatu kolom akan melebar ketika

-4-

molekul-molekul menyebar ke dalam daerah-daerah berkonsentrasi lebih rendah di depan pita itu maupun di belakangnya.

Takadanya Kesetimbangan dalam Transfer Massa Dengan menggunakan dan masing-masing unuk konsentrasi zat terlarut dalam

fase cair dan fase gas, dapatlah kita menulis hokum Henry =K Namun hokum Henry memeriksa suatu situasi kesetimbangan, dan untuk kasus-kasus dimana waktu tak cukup untuk penyeimbangan, haruslah kita tulis =K x f(t)

Bagian bawah gambar 17.5 melukiskan kasus dimana fase gas bergerak berkesinambngan kesetimbangan tak pernah tercapai pada titik manapun, dank arena itu pada umunya K . Dimana garis depan zona zat terlarut dalam fase gas menjumpai caira

baru, bebebrapa zat terlarut akan melarut ke dalam cairan namun karena kita tak menunggu tercapainya kesetimbangan, <K . Pada ekstrem lain, garis belakang zona zat terlarut

-5-

dalam fase gas, zat terlarut tak dapat meninggalkan cairan dengan cukup cepat untuk membentuk kesetimbangan dengan gas pengembang yang baru, dan Persamaan van Deemter HETP = 2 Dengan >K .

= parameter tak berdimensi yang mengukur ketakteraturan kemasan kolom = diameter partikel keemasan

= factor koreksi yang memperhitungkan ketakteraturan lintasan difusi melewati bahan keemasan = koefisien diusi zat terlarut dalam fase gas

U = kecepatan linear gas pengemban K = tetapan untuk zat terlarut tertentu dan kolom tertentu = ketebalan film efektif, suaut ukuran pemuatan cairan (dari) bahan keasan = koefisien difusi zat terlarut dalam fase cair Daya pisah Pemisahan, R, dari dua kompone didefiisikan dibawah ini, dengan menggunakan suku/factor yang ditunjukkan dalam gambar 17. R=
( )

-6-

Faktor pemisahan Angka banding wakt-waktu retensi disebut factor pemisahan, S (beberapa untuk angka banding ini).

penulis menggunakan lambing S.F. dan beberapa mengguakan

Biasana angka banding waktu retensi kira-kira sama seperti angka banding nilai-K untuk dua zat terlarut. Jadi S = Tetapi dapat ditunjukkan sepertu kita mungkin secara intuitif mendugam bahwa terdapat hubungan antara R dan S jika banyaknya lepeng teoritis dalam kolom itu diperhitungkan: R =
( )

Koefisien Distribusi dan Muatan Cairan Andaikan volume fase cair dalam kolom, dan gunakan koefisien distribusi K= Maka bila puncak suatu pita elusi untuk sesuatu zat terlarut munul pada detector itu, kita andaikan bahwa separuh zat terlarut tersebut masih berada dalam kolom dan separuh telah dielusikn dalam suatu volume sebesar dalam persamaan diatas dan menulis K= , maka kita dapat mencoret factor bobot

Dari mana diperolah

-7-

Aspek Eksperimen GLC Detektor Kepekaan Kepekaan detector menyatakan sutu pembatasan pentig terhadap kuantitas terkecil suatu zat terlarut yang dapat di tetapkan dengan GLC, dan kebutuhan yang meningkat untuk analisis runutan dalam banyak bidang yang berlainan, telah merangsang pengembangan detector yang lebih peka. Jadi rumus umum kepekaan adalah

S=
Kestabilan Hubungan antara kepekaan, tingkat bisingan dan batas deteksi dapat dirumuskan sebagai berikut. Dari definisi kepekaan : S=

-8-

Anda mungkin juga menyukai